Beranda / Lain / Aku Baby Blues karena Kakakku / Awal Mula Syndrome Baby Blues

Share

Aku Baby Blues karena Kakakku
Aku Baby Blues karena Kakakku
Penulis: Kak Siti chanel

Awal Mula Syndrome Baby Blues

Penulis: Kak Siti chanel
last update Terakhir Diperbarui: 2022-02-15 19:17:45

Part 1

Aku baby blues karena kakakku

"Enak bener ya, tinggal disini makan serba gratis" Ucap kakakku, fika.

Dia menyinggungku yang sedang makan.

Aku merasa tersinggung, bukan apa. Aku baru siap melahirkan beberapa hari yg lalu, di cesar pula. di tengah menahan rasa sakit yang teramat sangat di perut ku, aku juga merasa sakit di dalam hatiku.

Aku pulang kerumah ibuku karena baru saja melahirkan anak pertamaku. Agar ada yang membantuku mengurus bayiku, karena ini anak pertama ku. Aku kesusahan mengurus bayi sendiri setelah operasi cesar.

Suamiku, mas Fandi pergi pagi pulang sore, nyaris tak ada waktu dia dirumah. Agar memudahkan nya bekerja, dia masih tinggal dirumah kontrakan kami agar dekat dengan pabrik tempatnya bekerja.

Aku harus pulang kerumah ibu atas permintaan ibu juga, aku anak satu satunya yang sudah menikah, dan anakku adalah cucu pertama dan satu satunya dikeluargaku.

"Sari.. Nanti lahiran dirumah ibu saja ya, biar ibuk yg urus. Ibuk juga dulu begitu waktu lahiran anak pertama di urus sama nenekmu" Pinta ibuku saat aku sedang mengandung tujuh bulan kalau itu.

"Iya buk, nanti sari pulang kesini kok. Lagian dirumah kontrakan juga sari sendiri. Mas Fandi pergi pulang sore."

Vika, kakakku satu satunya, ia belum menikah, umur nya sudah 32 tahun, sehari hari dia bekerja di kantor pemerintah. Entah apa alasan dia belum ingin berumah tangga, aku tak ingin tahu.

Yang ku tahu, sejak aku menikah dengan mas Fandi, suamiku. Sikap kakakku Fika berubah 180 derajat padaku.

Apalagi setelah menikah aku sempat tinggal dirumah ibu selama dua bulan, setiap hari Fika menunjukkan ke-tidak sukaannya padaku juga suamiku, aku tahu mungkin dia marah karena aku melangkahinya, tapi apakah aku salah jika menikah lebih dulu dari kakakku? Apakah itu dosa?

Dari pada jadi fitnah, lebih baik aku menikah dengan mas Fandi.

setelah dua bulan menikah aku langsung mencari rumah kontrakan.Dua tahun kemudian aku hamil.

Bahagia bercampur sedih, sedih karena sifat kakakku yang semakin menunjukkan ketidak suka nya padaku juga suamiku.

Sembilan bulan kemudian, aku melahirkan. Aku belum mengerti apa apa karena aku masih new mom.

Pada saat pulang kerumah ibu, ku di sambut dengan kalimat menyakitkan.

"Kenapa operasi sih dia buk? " Tanya Fika pada ibuku.

"Jalan lahirnya kecil, bayi nya pun besar hampir empat kilo, bidannya rujuk ke rumah sakit, ya di cesar deh" Sahut ibuku.

"Alah bilang aja manja, orang jaman dulu bisa kok lahiran normal bayinya lima kilo, dia nya aja yang manja" Sahut Fika dengan muka judesnya.

Ada yang sakit di dalam ulu hatiku, tapi aku tahan karena luka sayatan di perut ku masih basah dan sakit luar biasa. Berjalan saja aku harus bungkuk dan pegang perut, agar tidak terlalu sakit.

Tiba tiba, anakku menangis, ibuku buru buru masak air panas guna membuat susu formula untuk anakku. ASI ku belum keluar, meski sudah ku pompa dan minum obat.

"Kok pakai susu formula sih, kenana gak kamu kasih ASi? " Tanya Fika padaku.

"ASI ku belum keluar kak" Jawabku singkat.

"Ya kamu usahain lah biar keluar, emangnya suami kamu sanggup kasih sufor buat anak kamu selama dua tahun? Udah suami kerjanya begitu..." Celetuknya sambil memoyongkan bibir.

"Aku udah usaha biar ASI ku keluar kak, tapi emang gak ada hasil, udah minum obat pelancar ASI, minum jamu, mungkin karena aku banyak pikiran dan stres jadi susah keluar ASI nya" Jawabku.

"Makanya jangan operasi, kalau aku sih ogah operasi, aku mau nya normal biar jadi ibu sesungguhnya" Jawab Fika sambil berlalu.

Semakin lama kata kata Fika semakin membuatku sakit hati, aku jadi kepikiran kata katanya, aku merasa menyesal harus operasi cesar. Kenapa aku tak lahiran normal saja. Pasti mereka gak akan membully ku.

Aku jadi kepikiran, apa aku sanggup kasih sufor untuk anakku selama dua tahun? Apalagi pekerjaan suamiku hanya sebagai buruh pabrik.

Seminggu aku berada dirumah ibu, Fika kembali menyinggung soal uang belanja.

"Buk, do'ain ya biar Fika dapat suami orang kaya, biar kalau tinggal dirumah mertua tuh kasih uang belanja." Sindirnya membuatku kembali tersinggung.

Padahal yang menanggung belanja dirumah bukanlah Fika, melainkan ayahku. Ya, ayahku masih ada, ayahku bisa dibilang masih muda untuk seorang kakaek, umurnya sekitar 50 tahun, beliau bekerja sebagai agen jual beli motor bekas.

Fika memang punya penghasilan, tapi penghasilannya bukan untuk menanggung semua kebutuhan keluarga, ayah lah yang menanggungnya.

Aku tahu suamiku orang miskin, tidak pernah kasih uang belanja buat ibuku.

Tapi mas Fandi selalu membeli apa yang aku dan bayiku butuhkan. Susu bayi, popok, bedak, minyak kayu putih, dan segala tetek bengek bayi lainnya. Setiap mas Fandi gajian, dia selalu membeli beras, telur, sayur mayur, untuk diberikan pada ibuku.

Bukan, bukan mas Fandi tak memberikan uang belanja, Dia memberi bukan dalam bentuk uang, tapi barang. Karena banyak kebutuhan kami yang dia pikirkan. Sewa kontrakan perbulan, tagihan kredit motor, uang listrik rumah kontrakan kami, bahkan gajinya sebulan kadang tak cukup untuk membayar semua itu.

Maklum, dia hanya butuh pabrik.

Tapi, Fika seolah menutup mata pada kesusahan kami. Ia tak mau tahu bagaimana susahnya mas Fandi mencari uang, yang biasa tahu suamiku pelit dan miskin, terang terangan dia menyindir suamiku bahkan didepan ibu dab ayahku, semakin hari Fika semakin gencar menyinggung aku dan suamiku.

Pernah suatu hari, Fika kembali berucap,

"Bulan ini tagihan listrik rumah kita naik buk, apalagi kipas angin hidup 24jam " Sindiran Fika sambil melirik kearah ku.

Aku tahu dia menyindir ku, karena aku selalu menghidupkan kipas angin jika dikamar, rumah ibuku kamarnya panas dan pengap, bayi ku sampai merah merah kulit nya karena kepanasan.

Akun hanya bisa menangis mendengar sindiran Fika buatku. Luka bekas operasiku belum sembuh sudah di tambah luka baru oleh kakakku.

Satu bulan kemudian, Fika kembali menyindir ku

"Buk, gak usah cuci pakaian bayi dia, ibuk sudah tua capek. Suruh aja dia cuci sendiri"

Aku bahkan tak pernah menyuruh ibuku untuk mencuci pakaian bayiku, ibu sendiri yang kasihan melihat ku habis operasi, makanya ibu mencuci nya.

Padahal sudah sebulan lebih, tapi perutku belum sembuh juga, seingatku pada saat benang jahitan di buka oleh perawat, ada daging yang ikut tertarik, awalnya tidak apa apa, tapi semakin hari luka operasiku ada yang terbuka jadi berdarah dan bernanah.

Aku coba ke bidan, kata bidan tidak terlalu bahaya, lalu bu bidan memberi salap agar lukanya cepat sembuh.

Disaat luka belum sembuh, aku harus mencuci bajuku dan juga baju bayiku. Perut dan rahimku Sakit luar biasa karena aku mencuci pakaian pakai tangan dan saat duduk sakit sekali rasanya.

Kadang aku berpikir, kenapa aku harus pulang kerumah ibu jika hanya sakit hati dan air mata yang ku dapat. Aku jadi membenci kakakku, aku merasa sakit hati setiap hari karena kata katanya yang tajam dan menyakitkan.

Aku jadi tidak fokus mengurus bayiku, aku marah pada diriku, tapi tidak tahu harus menceritakan pada siapa. Kalau aku cerita pada ibu, pasti ibu membela kakakku karena dia yang sudah merenovasi rumah untuk ibuku karena dia punya penghasilan.

Suatu Waktu anakku menangis tengah malam,

"Duh.. Berisik banget sih, ganggu orang tidur"

Fika kesal, anakku hampir setiap malam menangis. Semua bayi baru lahir kurasa pasti selalu menangis.

Aku yang masih belum paham tentang bayi baru lahir, aku berikan bayiku pada ibu.

"Kenapa bayimu nangis? " Tanya ibuku.

"Gak tau buk, udah Sari kasih susu tapi tetap nangis juga"

"Sini biar ibuk gendong"

"Gak usah buk, nanti ibuk capek. Kan ada mama nya. Ibu tidur aja untuk apa juga ada mamaknya, udah kayak ibuk saja mamaknya" Ucap Fika melarang ibuku mengambil bayiku.

Ibuku pun mengikuti ucapan Fika, aku kesel dan sakit hati. Mau marah tapi tidak berani.

Aku hanya bisa menangis, akun kesal,marah dan stres karena kata kata Fika, aku tak bisa meluapkan emosiku, ujung ujungnya aku lampiaskan kemarahanku pada anakku.

Kadang tanpa sengaja aku memarahi anakku yang masih merah itu, setelah memarahi anakku aku menyesal dan menangis sekuat kuatnya.

Sudah empat puluh hari aku dirumah ibu tapi luka cesarku masih teras ngilu, mungkin karena aku tidak benar merawat luka bekas cesar.

Empat puluh hari, akhirnya aku memutuskan pulang kerumah kontrakan. Meski susah payah mengurus bayi sendiri, memasak, mencuci, membersihkan rumah sendiri, tidak apa asal hatiku tidak sakit dan aku masih bisa waras.

Ibu sempat melarangku pulang.

"Kenapa kamu buru buru sih nak pulang nya? Gak tunggu tiga bukan dulu, emang kamu bisa semuanya sendiri ? "

"Enggak apa apa buk, Sari udah bisa kerjain sendiri kok, lagian ada Mas Fandi juga di rumah kontrakan" Aku tidak mengatakan pada ibu alasanku pulang yang sebenar nya.

Padahal aku sudah tidak kuat lagi mendengar nyinyiran dan sindiran Fika terhadapku. Dari pada lama lama aku jadi gila, lebih baik aku pergi saja dari sini.

Bab terkait

  • Aku Baby Blues karena Kakakku   Belajar Mandiri

    Part 2Belajar mandiriAku pulang kerumah kontrakan dijemput mas Fandi, suamiku."Dek.. Kenapa cepat sekali adek pulang? Emangnya adek udah beneran sembuh bekas cesar nya? Apa adek udah sanggup kerjain kerjaan rumah sendiri? "Tanya mas Fandi ketika kami sampai dirumah.Aku tak sanggup lagi membendung air mata yang sudah membuncah, tiba tiba aku menangis di depan mas Fandi. Ia kaget dan terkejut, kenapa tiba tiba aku menangis."Loh dek, kamu kenapa nangis? Ada apa? "Tanya mas Fandi sambil merangkul tubuhku kepelukan nya.Aku memeluk suamiku sangat erat, aku menangis sejadi jadinya. Aku merasakan ketenangan ketika menangis di pelukan nya. Ada kehangatan yang mengalir kedalam relung hatiku."Dek.. Apa ada masalah dirumah ibu? Coba cerita sama mas"Mas Fandi mulai curiga mengapa aku tiba tiba menangis tanpa sebab."Mas... " Ucapku pelan sambil terisak, aku ingin cerita

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-15
  • Aku Baby Blues karena Kakakku   Ikan gabus obat mujarab

    Part 3Pagi ini, mas Fandi sudah bersiap siap berangkat kerja."Dek.. Baik baik dirumah ya, jangan kerja yang berat berat dulu, itu baju udah mas cucikan. Tinggal adek jemur saja ya""Iya mas, hati hati dinjalan" Ucapku sambil mencium punggung tangan mas Fandi."Mas pulang sore, kalau adek mau sarapan itu udah mas goreng telur ya. Nanti siang kalau sempat mas pulang bawa makanan buat adek ya""Gak usah mas, nanti ganggu mas kerja""Kan siang kami istirahat makan dan sholat, jam setengah dua masuk lagi. Gak apa apa, kan dekat. Nanti mas minta izin pulang sebentar, ya. Pokoknya adek jangan sedih sedih lagi ya"Mas Fandi pun berangkat kerja, aku melanjutkan menjemur pakaian yang sudah di cuci mas Fandi.Belum selesai menjemur pakaian, Azka kecilku sudah menangis."Huaa... Hua.... Hua... " Semakin lama tangisannya semakin kencang.Aku berlari dari depan rumah, buru buru menemui bayi kecil

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-15
  • Aku Baby Blues karena Kakakku   Vika akan dilamar

    Aku begitu senang, luka bekas cesar ku akhrinya sembuh juga.Namun, tidak dengan luka di hatiku.Aku masih terngiang-ngiang cemooh dari kakakku sendiri, kalau saja suatu saat nanti dia merasakan seperti yang aku rasakan, mungkinkah dia akan sadar dengan kesalahannya? Entahlah.Sekarang aku harus memfokuskan tenaga dan fikiran untuk si kecil. Aku tak ingin anakku kekurangan kasih sayang ibunya.Aku menjalani hari hari di rumah kontrakan kecil bertiga dengan suami dan anakku, meskipun aku capek dan kualahan, namun hatiku dan pikiranku tidak lagi terganggu dengan komentar toxic dari orang lain.Sekarang aku sudah biasa menjalankan hari hari sibuk sebagai ibu rumah tangga. Bangun pagi sampai ketemu pagi seolah 24 jam pekerjaan sebagian ibu rumah tangga tak ada habisnya, tapi kunikmati masa masa ini, ku niatkan dalam hati apa yang kulakukan untuk keluargaku adalah ibadah.Lima bulan kemudian, tiba t

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-15
  • Aku Baby Blues karena Kakakku   Hari lamaran Vika

    Hari lamaran kakakku akhirnya tiba, rumahku sudah ramai didatangi sanak saudara dan para tetangga.Aku datang lebih awal, ingin bantu bantu masak di dapur. Aku menuju ke dapur, Ada azka dalam gendonganku."Sari...kamu jangan di dapur, temenin azka saja, Nanti dia nangis gimana" Ucap ayahku saat melihatku sedang berada di dapur."Enggak apa apa pak, cuma kupas kentang aja kok, azka juga anteng gak rewel""Nanti kalau azka ngantuk, kamu bawa ke kamar depan aruh di ayunan ya"Ayahku sangat perhatian pada anakku. Mungkin karena dia cucu pertama.Saat asik mengupas kentang, azka mulai menguap tanda ia mengantuk. Aku segera membawanya ke kamar, lalu menidurkan nya di ayun.Kamar depan bersebelahan dengan kamar kakakku, kebetulan dia sedang di rias oleh perias.Setelah azka tertidur, aku hendak keluar kamar. Lalu, tanpa sengaja aku mendengar obrolan Fika dengan periasnya.

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-15
  • Aku Baby Blues karena Kakakku   Hari Pernikahan Vika

    Part 6Akhirnya kakakku menikahDelapan bulan berlalu, akhirnya Vika, kakakku menikah juga. Ibu ku tampak bahagia sekali.Pernikahan Vika digelar dengan pesta yang sangat meriah, bahkan tamu undangan nya mencapai ribuan.Begitu juga dengan dekorasi dan pelaminan, semua serba mewah.Aku bertugas di tempat kado dan souvenir, anakku kututipkan pada saudara, tugasku sekarang mencatat setiap kado yang datang dan memberikan souvenir kepada mereka yang membawa kado.Ketika aku sedang asik menyusun kado, tiba tiba datang dua sepupu ku dari pihak ibu, mira dan wirna."Wah meriah banget ya pesta hajatan si Vika, gak ada apa apa dari hajatan kamu sari" Celetuk mira tanpa memikirkan perasaanku."Husssh...jangan bilang sama dia dong" Sahut wirna menyenggol lengan mira."Maksud kamu apa bilang begitu? " Tanyaku pada mira yang suka nyinyir itu."Meskipun aku gak b

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-15
  • Aku Baby Blues karena Kakakku   Vika Hamil

    Acara hajatan kakaku akhirnya usai, semua tamu dan saudara sudah pulang. Tinggal aku dan suami dirumah ibu yang hendak pulang ke rumah kontrakan ku. "Buk... Sari ijin mau pulang ya" "Tunggu dulu sari, ini bawa pulang lauk untuk kamu sama suamimu makan dirumah ya"Ucap ibuku sambil menyerahkan rantang padaku. "Iya buk, makasih" Aku pun pulang kerumah kontrakan bersama suami dan anakku. *** Dua bulan bulan kemudian, aku mendengar kabar bahwa kakaku sudah hamil. "Yang benar bu? Sudah berapa bulan? "Tanyaku pada ibu melalui telephon. "Katanya sih dua bulan" "Syukurlah kakak sudah hamil, semoga kandungannya sehat ya bu" "Amin... Ya sudah ibuk mau masak dulu ya sari. " "Iya bu, sari juga belum masak ni" Cepat juga hamilnya kakakku, tidak seperti ku yang harus menunggu selama dua tahun baru bisa hamil. Aku turu

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-15
  • Aku Baby Blues karena Kakakku   Vika masuk rumah sakit

    Part 8Aku sampai dirumah kontrakan, di tidurkan azka dalam ayunan. Lalu aku mengambil sayur untuk ku masak.Saat sedang memasak, pikiranku masih terngiang ngiang pada ibu dan Vika.Aku merasa sedikit lega, sudah ku keluarkan uneg uneg yang selama ini menyesakkan hatiku. Meskipun ada sedikit sedih karena membuat ibu merasa bersalah.Aku hanya ingin ibu tahu, bahwa ada seorang anak yang hatinya terluka karena sifat ibu yang pilih kasih.Aku hanya ingin ibu mengerti, bahwa aku cemburu dengan kasih sayang ibu kepada Vika yang melebihi kepadaku. Seharusnya akulah yang paling disayang, karena aku anak bungsunya. Tapi, malah anak sulungnya yang lebih ia sayangi.Dan juga Vika, karena ibu lebih menyayanginya, sifat nya semakin semena mena padaku. Ia suka menghina, merendagkan bahkan sombong.Ibu terlalu memanjakan Vika, makanya sifat Vika seperti itu.Karena terlalu asik dengan pikiranku, sayu

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-15
  • Aku Baby Blues karena Kakakku   Menjenguk Vika

    Part 9Ke rumah sakit menjenguk VikaPukul 19.15 aku sudah bersiap siap untuk menjenguk Vika ke rumah sakit, ku titipkan azka pada Mas Fandi."Mas... Jagain azka ya, kalau dia bangun jangan lupa kasih susu, terus popok nya juga di ganti. Biasanya kalau bangun azka popok nya udah basah""Iya sayang, adek tenang saja, serahkan saja sama mas. Adek kerumah sakit terus jangan larut ya pulang nya? ""Iya mas, sari berangkat ya." Ucapmu sambil mencium punggung tangan suamiku."Hati hati di jalan""Iya mas"Aku berangkat mengendarai motor matic milikku, niat hati ingin membeli buah tangan untuk Vika. Namun, lagi lagi aku teringat kejadian dua bulan lalu. Dia menolak mentah mentah buah yang ku bawa untuk nya.Maka dari itu, aku tak mau membawa nya buah lagi. Aku ingin membelikan Roti bakar saja, biar bisa dimakan ibu nanti.Setelah membeli roti bakar, aku langsung menuju rumah sakit tempat Vika bera

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-15

Bab terbaru

  • Aku Baby Blues karena Kakakku   berusaha

    Part 24Jam sudah menunjukkan pukul 22.30 malam, Azka sudah tidur dipangkuanku. Aku tak tega membiarkan anakku tidur dengan kondisi begini. "Mas, Kita pulang saja yuk. Kasihan Azka susah ketiduran dari tadi""Yasudah ayok, kamu bilang dulu sama kakak dan Ibuk"Aku segera pamit pada kak Vika juga Ibuku, mereka masih menunggu didepan ruangan UGD. "Bu, kak, kami pamit dulu ya, Azka sudah ketiduran. ""Iya Sari kalian pulang saja, kami mungkin akan disini sampai Rudi dapat Kamar rawat inap" Jawab Ibu dengan nada sedih. Setelah berpamitan, aku dan Mas Fandi segera pulang kerumah dan istirahat. Keesokan harinya, Gawaiku berbunyi menandakan sebuah pesan masuk di aplikasi warna hijau. [Sari, Rudi sudah dipindahkan keruang rawat inap. Sekarang dia berada di kamarnya nomor 04 dilantai 2][Baik Bu]Setelah mendapat kabar dari Ibu, aku segera menuju kerumah sakit bersama Anakku. Sesampainya didepan ruangan Mas Rudi, aku mendengarkan isak tangis perempuan, 'Seperti suara kak Vika' pikirku. A

  • Aku Baby Blues karena Kakakku   Mas Rudi kecelakaan

    Part 23"Mas, aku belum bilang sama ibuk kalau kita udah pindah kesini, kamu udah bilang ke keluarga kamu ? ""Belum juga dek""Apa kita bilang aja sekarang ya Mas? ""Boleh juga"Aku mengambil gawai yang berada di atas nakas. Aku akan memberi tahu kabar bahagia ini, Segera Ku tekan nomor ibuku. "Assalamu'alaikum buk""Waalaikumsalam Sari, apa kabar? ""Alhamdulillah baik buk, ibuk gimana kabarnya? ""Sehat Nak, kapan kamu kesini nak, ibuk ada berita buruk""Berita buruk apa buk? Tapi, sari punya berita baik untuk ibuk""Oiya, kalau begitu ceritakan dulu berita baiknya Nak""Mas Fandi di angkat jadi kepala gudang Buk, dan kami diberi rumah dinas oleh Atasan, mulai besok kami sudah tinggal dirumah dinas buk""Alhamdulillah Nak, ibu ikut senang dengarnya""Sari mau dengar berita buruknya Buk, sari penasaran""Kakakmu Nak.. ""Kak Vika? Kenapa buk? ""Kakak ipar mu kecelakaan sepeda motor""Apa? Mas Rudi masuk kecelakaan? ""Iya, ibu baru mau menelpon mu nak, kejadian nya tadi sore puku

  • Aku Baby Blues karena Kakakku   Mas Fandi Naik jabatan

    Part 22Fandi Naik jabatan"Assalamu'alaikum dek" Ucap Mas Fandi yang baru pulang bekerja. Raut wajahnya terlihat ceria, meski seharian lelah bekerja. "Waalaikumsalam Mas.. " Jawabku sambil mencium punggung tangannya. "Dek, Mas punya kabar bahagia buat kamu, mau dengar gak? " Tiba tiba suamiku membuatku penasaran dengan berita bahagia yang ia punya. Tumben sekali, aku juga melihat raut wajahnya begitu ceria. Jarang jarang sekali Mas Fandi begini, pasti ada sesuatu. "Berita bahagia apa Mas? kasih tahu dong " "Mas... Naik jabatan Dek. Karena Mas sering ambil lembur,dan Mas juga gak pernah Absen bekerja, datang dan pulang tepat waktu, manager melihat kinerja Mas selama ini, dan beliau terkesan, akhirnya... Mas di angkat jadi Kepala Staf Bagian penyimpanan Barang""Alhamdulillah ya Allah... Kamu beneran Mas? Gak bohong kan? " Aku seperti tak percaya dengan apa yang dikatakan Mas Fandi, tiba tiba saja ia na

  • Aku Baby Blues karena Kakakku   Vika dan Sari akur lagi

    Part 21Sari dan Vika akurAku membuka kado yang diberikan kak Vika untuk Azka, ternyata isinya sepasang baju dan celana, warna biru warna kesukaan Azka."Azka, uwak kasih hadiah buat Azka, coba lihat... " Aku memperlihatkan baju yang diberikan kak Vika pada anakku, dia terlihat senang sekali."Aju balu... Aku baluuu" Ucap Azka yang masih belajar bicara.Ia terlihat senang sekali, begitu juga aku. Baru kali ini aku melihat kakakku meminta maaf begitu tulus, begitu bijak.Semoga ia tetap seperti ini, seperti kakakku yang dulu lagi.Sore hari, Mas Fandi sudah pulang kerja."Assalamualaikum dek""Waalaikumsalam Mas.. " Aku meraih tangannya dan menciumnya."Azka mana dek? ""Itu lagi main di kamar"Mas Fandi segera masuk dan menjumpai Azka kami."Wah... Anak ayah punya baju baru ya, siapa yang beli sayang? Mama ya? " Mas Fandi kira aku yang membe

  • Aku Baby Blues karena Kakakku   Vika minta maaf

    Part 20Vika minta maaf"Dek, kamu udah siap? " Tanya Rudi pada Vika yang sedang beres beres."Dikit lagi mas, aku lagi pakai bedak""Cuma kerumah sari aja kok, ngapain make up? ""Biar cantik mas""Gak make up kamu juga udah cantik! ""Yang bener? ""Iya, masak aku bohong sih? ""Yaudah, aku udah siap. Aku titip Keisha dulu sama ibuk ya mas? ""Ok"Hari ini Vika dan Rudi akan ke rumah sari, dan ini atas saran dari Rudi, suami Vika. Setelah mendapat nasehat dari suaminya, sifat Vika akhirnya bisa melunak."Buk, aku titip Keisha ya" Ucap Vika sambil mengerahkan anaknya pada bu Wati."Kamu mau kemana nak? ""Ke rumah Sari buk""Tumben, sendiri?""Sama mas Rudi"" Ada apa? Gak biasanya? ""Aku mau minta maaf sama Sari buk, selama ini aku sudah jahat sama dia, mungkin benar kata Sari, aku udah dapat katma karena nyakitin dia, makanya aku mau

  • Aku Baby Blues karena Kakakku   Nasehat Rudi

    Part 19Nasehat bijak Rudi" Banyak faktor yang menyebabkan seorang ibu terkena syndome ini, tapi untuk lebih detail bu Vika bisa ke psikiater, karena syndrome ini erat kaitannya dengan penyakit mental.Atau ibu juga bisa ke psikolog karena Mereka lah yang lebih berkompeten dalam hal ini. Saya hanya bisa memberikan obat penurun panas, pusing, agar bu Vika bisa istirahat dengan nyenyak. Agar ibu bisa lebih tenang." Ucap dokter liza dengan tenang."Begitu ya dok? Jadi lebih baik istri saya di bawa ke psikiater gitu? ""Iya Pak, disana mungkin ibu bisa cerita lebih detail permasalahan nya, dan solusi apa yang ibu butuhkan, bagaimana agar ibu bisa sembuh, pasti ada jalan keluarnya. ""Kalau begitu, Terima kasih dok atas sarannya""Sama sama pak, ini resepnya" Ucap dokter liza seraya menyerahkan secaraik kertas berisi resep obat untuk VikaRudi dan Vika keluar dari ruangan dokter liza, ada gurat ke khawatiran d

  • Aku Baby Blues karena Kakakku   Vika jatuh sakit

    Part 18Vika jatuh sakitVika mengurung diri seharian dikamar, ia bahkan tak mau makan dan minum."Vika, buka pintunya nak! Kamu makan dulu" Bu Wati berkali kali membujuk Vika, namun Vika keras kepala tak mau mendengar nasehat ibunya."Hhiiikss... " Vika hanya menangis dan menangis.Setelah melahirkan entah kenapa ia begitu cengeng sekarang. Mudah sedih, gampang nangis, dan emosi meledak ledak. Fix, itu ciri ciri syndrome baby blues."Vika, kamu kok gak ijinin ibuk masuk nak? Ibuk mau lihat Keisha, dia baik baik saja kan? " Vika masih saja tak bergeming.Dalam hatinya sedang sedih, kesal, marah, dan menyesal. Ia menyesal telah operasi cesar, karena itu dia di bully oleh banyak orang. Ia juga sedih karena ia dulu mengejek sari, kini dia yang di ejek orang.Dia juga kesal dan marah pada omongan orang orang, yang yang bilang bekas cesar tak akan hilang, ada yang bilang sakit pinggang seumu

  • Aku Baby Blues karena Kakakku   Vika dibully emak emak

    Part 17***POV AuthorHari ini, rumah bu Wati kedatangan tamu, mereka adalah tetangga dekat rumah buk wati, yang tak lain Buk endah, buk epi, Buk yati, dan buk sumi.Sudah menjadi kebiasaan, setiap ada ibu yang habis bersalin, para ibu ibu pasti datang menjenguk ibu baru dan bayinya.Mereka juga tak lupa membawa kado atau hadiah untuk bayi yang baru lahir. Begitu pula dengan emak emak tetangga Bu Wati.Mereka sangat antusias ingin melihat wajah bayi Vika."Assalamu'alaikum bu Wati" Ucap mereka kompak ketika baru datang ke rumahnya bu Wati."Walaikumsalam, silakan masuk bu ibu. Mari... ""Makasih buk Wati, Vika nya dimana bu? "

  • Aku Baby Blues karena Kakakku   Vika Baby Blues

    Part 16Vika kena Baby Blues"Keluar kamu sari, aku lagi pingin sendiri" Bentak Vika dengan marahnya."Kamu usir aku? Baiklah, asal kamu tahu kak, apa yang kamu buat untukku sebentar lagi akan kamu rasakan juga, orang orang menyebutnya baby blues. Ingat istilah itu baik baik, aku pamit buk... " Aku gegas langsung pulang, tapi ibu mencegahku."Sari... Kamu mau kemana nak? ""Pulang buk, aku udah di usir sama anak kesayangan ibuk""Maafkan kakakmu nak, mungkin dia lagi banyak pikiran jadi mudah marah begitu""Bukan, bukan karena banyak pikiran. Tapi karena sifatnya yang tak suka dikritik, dia suka mengkritik orang tapi sekali dia dikritik langsung marah marah"''Nak, kamu jangan marah, kamu jangan pulang ya, kasian azka ibuk masih kangen sama dia""Buk, sari udah di usir, jadi buat apa lagi sari disini? Udah lah buk, sari pamit. "Ibuk nampak berusaha menahanku agar tidak pulang, tapi aku benar benar sud

DMCA.com Protection Status