Part 21
Sari dan Vika akurAku membuka kado yang diberikan kak Vika untuk Azka, ternyata isinya sepasang baju dan celana, warna biru warna kesukaan Azka.
"Azka, uwak kasih hadiah buat Azka, coba lihat... " Aku memperlihatkan baju yang diberikan kak Vika pada anakku, dia terlihat senang sekali.
"Aju balu... Aku baluuu" Ucap Azka yang masih belajar bicara.
Ia terlihat senang sekali, begitu juga aku. Baru kali ini aku melihat kakakku meminta maaf begitu tulus, begitu bijak.
Semoga ia tetap seperti ini, seperti kakakku yang dulu lagi.
Sore hari, Mas Fandi sudah pulang kerja.
"Assalamualaikum dek"
"Waalaikumsalam Mas.. " Aku meraih tangannya dan menciumnya.
"Azka mana dek? "
"Itu lagi main di kamar"
Mas Fandi segera masuk dan menjumpai Azka kami.
"Wah... Anak ayah punya baju baru ya, siapa yang beli sayang? Mama ya? " Mas Fandi kira aku yang membe
Part 22Fandi Naik jabatan"Assalamu'alaikum dek" Ucap Mas Fandi yang baru pulang bekerja. Raut wajahnya terlihat ceria, meski seharian lelah bekerja. "Waalaikumsalam Mas.. " Jawabku sambil mencium punggung tangannya. "Dek, Mas punya kabar bahagia buat kamu, mau dengar gak? " Tiba tiba suamiku membuatku penasaran dengan berita bahagia yang ia punya. Tumben sekali, aku juga melihat raut wajahnya begitu ceria. Jarang jarang sekali Mas Fandi begini, pasti ada sesuatu. "Berita bahagia apa Mas? kasih tahu dong " "Mas... Naik jabatan Dek. Karena Mas sering ambil lembur,dan Mas juga gak pernah Absen bekerja, datang dan pulang tepat waktu, manager melihat kinerja Mas selama ini, dan beliau terkesan, akhirnya... Mas di angkat jadi Kepala Staf Bagian penyimpanan Barang""Alhamdulillah ya Allah... Kamu beneran Mas? Gak bohong kan? " Aku seperti tak percaya dengan apa yang dikatakan Mas Fandi, tiba tiba saja ia na
Part 23"Mas, aku belum bilang sama ibuk kalau kita udah pindah kesini, kamu udah bilang ke keluarga kamu ? ""Belum juga dek""Apa kita bilang aja sekarang ya Mas? ""Boleh juga"Aku mengambil gawai yang berada di atas nakas. Aku akan memberi tahu kabar bahagia ini, Segera Ku tekan nomor ibuku. "Assalamu'alaikum buk""Waalaikumsalam Sari, apa kabar? ""Alhamdulillah baik buk, ibuk gimana kabarnya? ""Sehat Nak, kapan kamu kesini nak, ibuk ada berita buruk""Berita buruk apa buk? Tapi, sari punya berita baik untuk ibuk""Oiya, kalau begitu ceritakan dulu berita baiknya Nak""Mas Fandi di angkat jadi kepala gudang Buk, dan kami diberi rumah dinas oleh Atasan, mulai besok kami sudah tinggal dirumah dinas buk""Alhamdulillah Nak, ibu ikut senang dengarnya""Sari mau dengar berita buruknya Buk, sari penasaran""Kakakmu Nak.. ""Kak Vika? Kenapa buk? ""Kakak ipar mu kecelakaan sepeda motor""Apa? Mas Rudi masuk kecelakaan? ""Iya, ibu baru mau menelpon mu nak, kejadian nya tadi sore puku
Part 24Jam sudah menunjukkan pukul 22.30 malam, Azka sudah tidur dipangkuanku. Aku tak tega membiarkan anakku tidur dengan kondisi begini. "Mas, Kita pulang saja yuk. Kasihan Azka susah ketiduran dari tadi""Yasudah ayok, kamu bilang dulu sama kakak dan Ibuk"Aku segera pamit pada kak Vika juga Ibuku, mereka masih menunggu didepan ruangan UGD. "Bu, kak, kami pamit dulu ya, Azka sudah ketiduran. ""Iya Sari kalian pulang saja, kami mungkin akan disini sampai Rudi dapat Kamar rawat inap" Jawab Ibu dengan nada sedih. Setelah berpamitan, aku dan Mas Fandi segera pulang kerumah dan istirahat. Keesokan harinya, Gawaiku berbunyi menandakan sebuah pesan masuk di aplikasi warna hijau. [Sari, Rudi sudah dipindahkan keruang rawat inap. Sekarang dia berada di kamarnya nomor 04 dilantai 2][Baik Bu]Setelah mendapat kabar dari Ibu, aku segera menuju kerumah sakit bersama Anakku. Sesampainya didepan ruangan Mas Rudi, aku mendengarkan isak tangis perempuan, 'Seperti suara kak Vika' pikirku. A
Part 1 Aku baby blues karena kakakku "Enak bener ya, tinggal disini makan serba gratis" Ucap kakakku, fika. Dia menyinggungku yang sedang makan. Aku merasa tersinggung, bukan apa. Aku baru siap melahirkan beberapa hari yg lalu, di cesar pula. di tengah menahan rasa sakit yang teramat sangat di perut ku, aku juga merasa sakit di dalam hatiku. Aku pulang kerumah ibuku karena baru saja melahirkan anak pertamaku. Agar ada yang membantuku mengurus bayiku, karena ini anak pertama ku. Aku kesusahan mengurus bayi sendiri setelah operasi cesar. Suamiku, mas Fandi pergi pagi pulang sore, nyaris tak ada waktu dia dirumah. Agar memudahkan nya bekerja, dia masih tinggal dirumah kontrakan kami agar dekat dengan pabrik tempatnya bekerja. Aku harus pulang kerumah ibu atas permintaan ibu juga, aku anak satu satunya yang sudah menikah, dan anakku adalah cucu pertama dan satu satunya dikeluargaku. "Sari.. Nanti lahira
Part 2Belajar mandiriAku pulang kerumah kontrakan dijemput mas Fandi, suamiku."Dek.. Kenapa cepat sekali adek pulang? Emangnya adek udah beneran sembuh bekas cesar nya? Apa adek udah sanggup kerjain kerjaan rumah sendiri? "Tanya mas Fandi ketika kami sampai dirumah.Aku tak sanggup lagi membendung air mata yang sudah membuncah, tiba tiba aku menangis di depan mas Fandi. Ia kaget dan terkejut, kenapa tiba tiba aku menangis."Loh dek, kamu kenapa nangis? Ada apa? "Tanya mas Fandi sambil merangkul tubuhku kepelukan nya.Aku memeluk suamiku sangat erat, aku menangis sejadi jadinya. Aku merasakan ketenangan ketika menangis di pelukan nya. Ada kehangatan yang mengalir kedalam relung hatiku."Dek.. Apa ada masalah dirumah ibu? Coba cerita sama mas"Mas Fandi mulai curiga mengapa aku tiba tiba menangis tanpa sebab."Mas... " Ucapku pelan sambil terisak, aku ingin cerita
Part 3Pagi ini, mas Fandi sudah bersiap siap berangkat kerja."Dek.. Baik baik dirumah ya, jangan kerja yang berat berat dulu, itu baju udah mas cucikan. Tinggal adek jemur saja ya""Iya mas, hati hati dinjalan" Ucapku sambil mencium punggung tangan mas Fandi."Mas pulang sore, kalau adek mau sarapan itu udah mas goreng telur ya. Nanti siang kalau sempat mas pulang bawa makanan buat adek ya""Gak usah mas, nanti ganggu mas kerja""Kan siang kami istirahat makan dan sholat, jam setengah dua masuk lagi. Gak apa apa, kan dekat. Nanti mas minta izin pulang sebentar, ya. Pokoknya adek jangan sedih sedih lagi ya"Mas Fandi pun berangkat kerja, aku melanjutkan menjemur pakaian yang sudah di cuci mas Fandi.Belum selesai menjemur pakaian, Azka kecilku sudah menangis."Huaa... Hua.... Hua... " Semakin lama tangisannya semakin kencang.Aku berlari dari depan rumah, buru buru menemui bayi kecil
Aku begitu senang, luka bekas cesar ku akhrinya sembuh juga.Namun, tidak dengan luka di hatiku.Aku masih terngiang-ngiang cemooh dari kakakku sendiri, kalau saja suatu saat nanti dia merasakan seperti yang aku rasakan, mungkinkah dia akan sadar dengan kesalahannya? Entahlah.Sekarang aku harus memfokuskan tenaga dan fikiran untuk si kecil. Aku tak ingin anakku kekurangan kasih sayang ibunya.Aku menjalani hari hari di rumah kontrakan kecil bertiga dengan suami dan anakku, meskipun aku capek dan kualahan, namun hatiku dan pikiranku tidak lagi terganggu dengan komentar toxic dari orang lain.Sekarang aku sudah biasa menjalankan hari hari sibuk sebagai ibu rumah tangga. Bangun pagi sampai ketemu pagi seolah 24 jam pekerjaan sebagian ibu rumah tangga tak ada habisnya, tapi kunikmati masa masa ini, ku niatkan dalam hati apa yang kulakukan untuk keluargaku adalah ibadah.Lima bulan kemudian, tiba t
Hari lamaran kakakku akhirnya tiba, rumahku sudah ramai didatangi sanak saudara dan para tetangga.Aku datang lebih awal, ingin bantu bantu masak di dapur. Aku menuju ke dapur, Ada azka dalam gendonganku."Sari...kamu jangan di dapur, temenin azka saja, Nanti dia nangis gimana" Ucap ayahku saat melihatku sedang berada di dapur."Enggak apa apa pak, cuma kupas kentang aja kok, azka juga anteng gak rewel""Nanti kalau azka ngantuk, kamu bawa ke kamar depan aruh di ayunan ya"Ayahku sangat perhatian pada anakku. Mungkin karena dia cucu pertama.Saat asik mengupas kentang, azka mulai menguap tanda ia mengantuk. Aku segera membawanya ke kamar, lalu menidurkan nya di ayun.Kamar depan bersebelahan dengan kamar kakakku, kebetulan dia sedang di rias oleh perias.Setelah azka tertidur, aku hendak keluar kamar. Lalu, tanpa sengaja aku mendengar obrolan Fika dengan periasnya.
Part 24Jam sudah menunjukkan pukul 22.30 malam, Azka sudah tidur dipangkuanku. Aku tak tega membiarkan anakku tidur dengan kondisi begini. "Mas, Kita pulang saja yuk. Kasihan Azka susah ketiduran dari tadi""Yasudah ayok, kamu bilang dulu sama kakak dan Ibuk"Aku segera pamit pada kak Vika juga Ibuku, mereka masih menunggu didepan ruangan UGD. "Bu, kak, kami pamit dulu ya, Azka sudah ketiduran. ""Iya Sari kalian pulang saja, kami mungkin akan disini sampai Rudi dapat Kamar rawat inap" Jawab Ibu dengan nada sedih. Setelah berpamitan, aku dan Mas Fandi segera pulang kerumah dan istirahat. Keesokan harinya, Gawaiku berbunyi menandakan sebuah pesan masuk di aplikasi warna hijau. [Sari, Rudi sudah dipindahkan keruang rawat inap. Sekarang dia berada di kamarnya nomor 04 dilantai 2][Baik Bu]Setelah mendapat kabar dari Ibu, aku segera menuju kerumah sakit bersama Anakku. Sesampainya didepan ruangan Mas Rudi, aku mendengarkan isak tangis perempuan, 'Seperti suara kak Vika' pikirku. A
Part 23"Mas, aku belum bilang sama ibuk kalau kita udah pindah kesini, kamu udah bilang ke keluarga kamu ? ""Belum juga dek""Apa kita bilang aja sekarang ya Mas? ""Boleh juga"Aku mengambil gawai yang berada di atas nakas. Aku akan memberi tahu kabar bahagia ini, Segera Ku tekan nomor ibuku. "Assalamu'alaikum buk""Waalaikumsalam Sari, apa kabar? ""Alhamdulillah baik buk, ibuk gimana kabarnya? ""Sehat Nak, kapan kamu kesini nak, ibuk ada berita buruk""Berita buruk apa buk? Tapi, sari punya berita baik untuk ibuk""Oiya, kalau begitu ceritakan dulu berita baiknya Nak""Mas Fandi di angkat jadi kepala gudang Buk, dan kami diberi rumah dinas oleh Atasan, mulai besok kami sudah tinggal dirumah dinas buk""Alhamdulillah Nak, ibu ikut senang dengarnya""Sari mau dengar berita buruknya Buk, sari penasaran""Kakakmu Nak.. ""Kak Vika? Kenapa buk? ""Kakak ipar mu kecelakaan sepeda motor""Apa? Mas Rudi masuk kecelakaan? ""Iya, ibu baru mau menelpon mu nak, kejadian nya tadi sore puku
Part 22Fandi Naik jabatan"Assalamu'alaikum dek" Ucap Mas Fandi yang baru pulang bekerja. Raut wajahnya terlihat ceria, meski seharian lelah bekerja. "Waalaikumsalam Mas.. " Jawabku sambil mencium punggung tangannya. "Dek, Mas punya kabar bahagia buat kamu, mau dengar gak? " Tiba tiba suamiku membuatku penasaran dengan berita bahagia yang ia punya. Tumben sekali, aku juga melihat raut wajahnya begitu ceria. Jarang jarang sekali Mas Fandi begini, pasti ada sesuatu. "Berita bahagia apa Mas? kasih tahu dong " "Mas... Naik jabatan Dek. Karena Mas sering ambil lembur,dan Mas juga gak pernah Absen bekerja, datang dan pulang tepat waktu, manager melihat kinerja Mas selama ini, dan beliau terkesan, akhirnya... Mas di angkat jadi Kepala Staf Bagian penyimpanan Barang""Alhamdulillah ya Allah... Kamu beneran Mas? Gak bohong kan? " Aku seperti tak percaya dengan apa yang dikatakan Mas Fandi, tiba tiba saja ia na
Part 21Sari dan Vika akurAku membuka kado yang diberikan kak Vika untuk Azka, ternyata isinya sepasang baju dan celana, warna biru warna kesukaan Azka."Azka, uwak kasih hadiah buat Azka, coba lihat... " Aku memperlihatkan baju yang diberikan kak Vika pada anakku, dia terlihat senang sekali."Aju balu... Aku baluuu" Ucap Azka yang masih belajar bicara.Ia terlihat senang sekali, begitu juga aku. Baru kali ini aku melihat kakakku meminta maaf begitu tulus, begitu bijak.Semoga ia tetap seperti ini, seperti kakakku yang dulu lagi.Sore hari, Mas Fandi sudah pulang kerja."Assalamualaikum dek""Waalaikumsalam Mas.. " Aku meraih tangannya dan menciumnya."Azka mana dek? ""Itu lagi main di kamar"Mas Fandi segera masuk dan menjumpai Azka kami."Wah... Anak ayah punya baju baru ya, siapa yang beli sayang? Mama ya? " Mas Fandi kira aku yang membe
Part 20Vika minta maaf"Dek, kamu udah siap? " Tanya Rudi pada Vika yang sedang beres beres."Dikit lagi mas, aku lagi pakai bedak""Cuma kerumah sari aja kok, ngapain make up? ""Biar cantik mas""Gak make up kamu juga udah cantik! ""Yang bener? ""Iya, masak aku bohong sih? ""Yaudah, aku udah siap. Aku titip Keisha dulu sama ibuk ya mas? ""Ok"Hari ini Vika dan Rudi akan ke rumah sari, dan ini atas saran dari Rudi, suami Vika. Setelah mendapat nasehat dari suaminya, sifat Vika akhirnya bisa melunak."Buk, aku titip Keisha ya" Ucap Vika sambil mengerahkan anaknya pada bu Wati."Kamu mau kemana nak? ""Ke rumah Sari buk""Tumben, sendiri?""Sama mas Rudi"" Ada apa? Gak biasanya? ""Aku mau minta maaf sama Sari buk, selama ini aku sudah jahat sama dia, mungkin benar kata Sari, aku udah dapat katma karena nyakitin dia, makanya aku mau
Part 19Nasehat bijak Rudi" Banyak faktor yang menyebabkan seorang ibu terkena syndome ini, tapi untuk lebih detail bu Vika bisa ke psikiater, karena syndrome ini erat kaitannya dengan penyakit mental.Atau ibu juga bisa ke psikolog karena Mereka lah yang lebih berkompeten dalam hal ini. Saya hanya bisa memberikan obat penurun panas, pusing, agar bu Vika bisa istirahat dengan nyenyak. Agar ibu bisa lebih tenang." Ucap dokter liza dengan tenang."Begitu ya dok? Jadi lebih baik istri saya di bawa ke psikiater gitu? ""Iya Pak, disana mungkin ibu bisa cerita lebih detail permasalahan nya, dan solusi apa yang ibu butuhkan, bagaimana agar ibu bisa sembuh, pasti ada jalan keluarnya. ""Kalau begitu, Terima kasih dok atas sarannya""Sama sama pak, ini resepnya" Ucap dokter liza seraya menyerahkan secaraik kertas berisi resep obat untuk VikaRudi dan Vika keluar dari ruangan dokter liza, ada gurat ke khawatiran d
Part 18Vika jatuh sakitVika mengurung diri seharian dikamar, ia bahkan tak mau makan dan minum."Vika, buka pintunya nak! Kamu makan dulu" Bu Wati berkali kali membujuk Vika, namun Vika keras kepala tak mau mendengar nasehat ibunya."Hhiiikss... " Vika hanya menangis dan menangis.Setelah melahirkan entah kenapa ia begitu cengeng sekarang. Mudah sedih, gampang nangis, dan emosi meledak ledak. Fix, itu ciri ciri syndrome baby blues."Vika, kamu kok gak ijinin ibuk masuk nak? Ibuk mau lihat Keisha, dia baik baik saja kan? " Vika masih saja tak bergeming.Dalam hatinya sedang sedih, kesal, marah, dan menyesal. Ia menyesal telah operasi cesar, karena itu dia di bully oleh banyak orang. Ia juga sedih karena ia dulu mengejek sari, kini dia yang di ejek orang.Dia juga kesal dan marah pada omongan orang orang, yang yang bilang bekas cesar tak akan hilang, ada yang bilang sakit pinggang seumu
Part 17***POV AuthorHari ini, rumah bu Wati kedatangan tamu, mereka adalah tetangga dekat rumah buk wati, yang tak lain Buk endah, buk epi, Buk yati, dan buk sumi.Sudah menjadi kebiasaan, setiap ada ibu yang habis bersalin, para ibu ibu pasti datang menjenguk ibu baru dan bayinya.Mereka juga tak lupa membawa kado atau hadiah untuk bayi yang baru lahir. Begitu pula dengan emak emak tetangga Bu Wati.Mereka sangat antusias ingin melihat wajah bayi Vika."Assalamu'alaikum bu Wati" Ucap mereka kompak ketika baru datang ke rumahnya bu Wati."Walaikumsalam, silakan masuk bu ibu. Mari... ""Makasih buk Wati, Vika nya dimana bu? "
Part 16Vika kena Baby Blues"Keluar kamu sari, aku lagi pingin sendiri" Bentak Vika dengan marahnya."Kamu usir aku? Baiklah, asal kamu tahu kak, apa yang kamu buat untukku sebentar lagi akan kamu rasakan juga, orang orang menyebutnya baby blues. Ingat istilah itu baik baik, aku pamit buk... " Aku gegas langsung pulang, tapi ibu mencegahku."Sari... Kamu mau kemana nak? ""Pulang buk, aku udah di usir sama anak kesayangan ibuk""Maafkan kakakmu nak, mungkin dia lagi banyak pikiran jadi mudah marah begitu""Bukan, bukan karena banyak pikiran. Tapi karena sifatnya yang tak suka dikritik, dia suka mengkritik orang tapi sekali dia dikritik langsung marah marah"''Nak, kamu jangan marah, kamu jangan pulang ya, kasian azka ibuk masih kangen sama dia""Buk, sari udah di usir, jadi buat apa lagi sari disini? Udah lah buk, sari pamit. "Ibuk nampak berusaha menahanku agar tidak pulang, tapi aku benar benar sud