Beranda / Romansa / ADRIANA, Kekasih Palsu / Bab 75. Memantik Cemburu

Share

Bab 75. Memantik Cemburu

Penulis: Dian Apriria
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Beberapa hari ini Zoya dan Dante selalu pergi bersama ke kantor, dan pekerjaan Zoya pun sama seperti sebelumnya yaitu hanya duduk di sofa di ruangan Dante.

Zoya tidak mengeluh sama sekali sebab ia sudah mendapatkan dokumen penting dari perusahaan Dante. Sekarang Joyo sedang menikmati buah kesabaran yaitu menjadi wanita Dante tanpa status.

Zoya sedang duduk di sofa ruang kerja Dante sambil memainkan ponselnya seraya menunggu jam pulang kantor, namun tiba-tiba seorang perempuan setengah baya datang ke ruangan Dante.

Nyonya Wanda terkejut saat melihat Zoya berada di ruangan Dante sambil bersantai dan memainkan ponselnya, sedangkan anaknya Dante ia sedang bekerja di mejanya.

"Zoya?" ucap Nyonya Wanda.

Dante langsung melirik ke arah ibunya yang baru saja datang, iya juga langsung beranjak dari duduknya.

"Kapan Mama ke sini? Kenapa gak kasih tahu dulu Dante?" tanya Dante.

"Kenapa Zoya ada di sini?"

"Jadi gini, Ma. Zoy
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • ADRIANA, Kekasih Palsu   Bab 76. Neil Makin Curiga

    Dii rumah Dante, Nyonya Wanda sangat mengkhawatirkan kedekatan kembali antara Zoya dan juga Dante, Nyonya Wanda tidak sudak dengan kembalinya kedekatan mereka.Nyonya Wanda juga berpikir kalau memasukkan Zoya ke perusahaan adalah hal yang sangat fatal karena bisa menguak masa lalu yang dia sendiri pun tidak bisa ia jelaskan kepada Dante.Nyonya Wanda terlalu takut untuk mengungkapkan kejujurannya kepada Dante. Ia tidak mau mengenang masa lalu yang membuatnya sedih.*Di kedai nasi goreng yang letaknya tidak jauh dari kampus Adriana, Dante dan Zoya memamerkan kebersamaan mereka, Dante bahkan terus menyuapi Zoya. Begitu pun juga dengan Zoya yang mengikuti gaya mereka selama dekat akhir-akhir ini."Kamu suka kan?" tanya Dante kepada Zoya.Zoya menganggukan kepalanya, padahal dalam hatinya ia tidak menyukai nasi goreng ini karena rasanya tidak pas di lidah Zoya.Lebih baik Zoya tidur di rumah jika akan memakan nasi goreng ya

  • ADRIANA, Kekasih Palsu   Bab 77. Ketahuan Nyonya Wanda

    Neil melihat kepergian Adriana dengan perasan sedih, Adriana sepertinya sudah tidak ingin dekat dengannya lagi. Neil merasa dilema apa ia harus menuruti permintaan Adriana atau dia harus memperjuangkan cintanya itu?Bingung dengan perasaannya sendiri dan langkah apa yang harus ia lakukan membuat Neil frustasi. Neil pun memutuskan untuk pulang saja ke apartemennya.Neil tidak ingin menyerah, ia ingin memperjuangkan Adriana meskipun gadis itu sepertinya enggan untuk diperjuangkan.Sedangkan Adriana yang tidak memiliki perasaan apa pun terhadap Neil, ia tidak begitu mempedulikan Neil. Ia justru ingin agar pria itu menjauhi dan memperlakukannya sama seperti karyawan yang lain.Di dalam bus menuju pulqng, justru Adriana malah memikirkan Dante. Soal kemungkinan bahwa sepertinya Dante kembali dengan Zoya. Apa kata Nyonya Wanda kalau itu sampai ketahuan oleh mama Dante tersebut.Adriana merogoh buku kuliahnya dari tas, daripada memikirkan Dante dan Neil lebih baik Adriana membaca materi kamp

  • ADRIANA, Kekasih Palsu   Bab 78. Ancaman Zoya

    Nyonya Wanda seketika terperangah. Ia tidak percaya dengan apa yang barusam diucapkan oleh Zoya padanya. Bagaimana mungki dengan tidak tahu malunya Zoya meminta setengah saham perusahaan Danuaji Corp milik keluarganya?"Jangan bermimpi kamu, Zoya!" ucap Nyonya Wanda sambil berdiri dan menggebrak meja. Membuat minuman mereka sedikit berguncang dan memercik ke mana-mana.Tadinya Nyonya Wanda akan berbicara baik-baik dengan Zoya, karena Nyonya Wanda tidak mau ada pertikaian. Bahkan, Nyonya Wanda dengan baiknya menawarkan kebaikannya asal Zoya keluar dari perusahaan Dante.Tapi apa yang Zoya inginkan justru malah membuat Nyonya Wanda kesal seketika. Zoya tertawa melihat ekspresi Nyonya Wanda yang sangat marah itu."Sebaiknya Tante turuti kemauanku," kata Zoya penuh percaya diri."Lagi pula seharusnya saya dihormati sama seperti putra Anda kan, Tante?" ucap Zoya sambil menekan kata Tante kepada Nyonya Wanda.Nyonya Wanda me

  • ADRIANA, Kekasih Palsu   Ban 79. Relaksasi Pikiran

    Saat Dante menuruni anak tangga, bel rumahnya terdengar. Dante langsung berjalan ke arah pintu dan membukakan pintu rumahnya.Benar dugaan Dante jika itu adalah Zoya. Dante langsung mengajak Zoya masuk ke dalam rumahnya."Di mana Mama mu?" tanya Zoya kepada Dante."Mungkin Mama masih di atas sebentar lagi dia turun kok," jawab Dante."Aku bawa donat, Mamamu suka gak ya?"Dante tersenyum kepada Zoya. "Tentu saja biasanya Mama suka sekali donat," jawab Dante.Zoya pun mengangguk-anggukkan kepalanya mengerti, lalu Dante membawa Zoya ke ruang makan. Dan benar saja di atas meja sudah terhidang banyak sekali makanan.Saat Dante akan duduk, ia teringat sesuatu ia belum mengenakan jam tangannya. Karena biasanya Dante selalu mengenakan jam tangannya jika ada apa pun."Zoya aku ke atas dulu ya kamu di sini dulu, sebentar lagi mama pasti akan turun kok," ucap Dante.Zoya tersenyum begitu lebar lalu menganggukkan k

  • ADRIANA, Kekasih Palsu   Bab 80. Tolong Kami, Adriana!

    Di kediaman Dante, nyonya Wanda terlihat sangat panik apalagi setelah kemarin Zoya datang ke rumahnya. Minyak Wanda penasaran Abang sebenarnya joya atau antara orang tua Zoya dan dirinya.Nyonya Wanda bingung harus meminta bantuan pada siapa, sebab Dante pasti tidak akan mau memecat Zoya. Dan Dante pasti akan meminta penjelasan kenapa nanya Wanda bersikeras ingin memecat Zoya."Apa yang harus aku lakukan sekarang?" gumam Nyonya Wanda dengan perasaan campuran aduk, karena terus memikirkan ancaman dari Zoya."Setengah saham di perusahaan tidak boleh jatuh ke tangan siapa pun, dan rahasiaku juga tidak boleh sampai ke telinga Dante." Nyonya Wanda lagi-lagi bermonolog seorang diri.Nyonya Wanda terus mondar-mandir di dalam kamarnya, iya benar-benar sangat membenci Zoya. Jika saja Nyonya Wanda memiliki keberanian yang besar pasti ia sudah membunuh Zoya saat ini juga. Sayangnya Nyonya Wanda tidak memiliki keberanian sebesar itu."Ditambah Zoya m

  • ADRIANA, Kekasih Palsu   Bab 81. Menyampaikan Kebenaran

    Dante merasa senang saat Adriana menghubunginya. Apalagi saat Adriana bilang ingin bertemu dengannya. Dante berpikir Adriana merasa cemburu karena Dante selalu mengupdate-kan dirinya dan Zoya."Sebaiknya aku yang menjemputmu saja," ujar Dante kemudian.Adriana terdiam di seberang sana sampai akhirnya gadis itu mengiyakan perkataan Dante. Setelah itu, Adriana langsung mematikan sambungan teleponnya.Dante langsung tertawa girang di dalam kamarnya. Bahkan, Dante membuat gerakan-gerakan hore saking senangnya. Begitu senang dihubungi oleh Adriana membuatnya hampir lupa diri.Sulit untuk mendeskripsikan betapa senangnya ia saat ini karena Dante sangat merindukan Adriana.Dengan cepat Dante langsung pergi ke kamar mandi dan membersihkan dirinya. Dante bahkan membersihkan setiap lipatan di tubuhnya saking ia merasa senangnya. Padahal Adriana tidak akan melihat semua lipatan di tubuhnya."Rileks Dante rileks, jangan berlebihan oke, kamu harus terlihat cuek di hadapan Adriana," ucap Dante terh

  • ADRIANA, Kekasih Palsu   Bab 82. Jebakan

    Pagi ini, seperti biasa Dante menjemput Zoya ke kediamannya. Tidak ada yang berubah dari Dante, Dante bersikap seperti biasanya, memperhatikan Zoya seolah-olah Zoya adalah kekasihnya.Dante bersikap seolah-olah dia tidak tahu apa-apa, padahal Dante sudah mengecek CCTV kantor juga, semalam setelah pulang mengantarkan Adriana ke kosannya. Dante langsung meminta rekaman CCTV kepada sekretarisnya.Dan ternyata benar, di sana ada Zoya yang sedang mengobrak-abrik ruangan kerjanya. Dante masih ingat kejadiannya tepat saat Zoya memintanya untuk membelikan makanan.Dante benar-benar merasa bodoh sekarang. Dia benar-benar dibodohi oleh Zoya, perempuan yang sangat dia tidak sukai."Rupanya kamu main-main denganku Zoya. Lihat saja apa yang aku lakukan kepadamu nanti," ucap Dante dalam hatinya. Bibir Dante terus tersenyum sambil melirik ke arah Zoya yang sedang duduk di sampingnya."Kapan aku akan mulai bekerja seperti sekretaris ke satumu itu?" tanya Zoya merajuk, ia mengerucutkan bibirnya.Melih

  • ADRIANA, Kekasih Palsu   Bab 83. Usaha Neil

    "Dante, aku bisa jelaskan semuanya," ucap Zoya sambil beranjak dari tempatnya jatuh dengan sangat tergesa. Dante tersenyum miring. "Terlambat, Zoya. Aku sudah mengetahui semuanya. Ternyata kamu berkhianat di belakangku," ucap Dante sambil dengan tegas menudingkan telunjuknya ke muka Zoya. "Tidak, Dante. Aku—" "Cukup! Sekarang pergi kamu dari sini!" teriak Dante kasar. Dante sudah benar-benar marah kepada Zoya. Ia tidak ingin melihat wajah Zoya lagi. Bahkan, sekarang dia merasa jijik saat melihat Zoya. "Dante dengarkan aku dulu. Rekaman itu pasti dimanipulasi," ucap Zoya. "Dan soal dokumen itu, sepertinya ada yang sengaja menjebakku," ucap Zoya memutar keras otaknya untuk membela diri. Dante yang sudah tahu semuanya tidak percaya sedikit pun dengan ucapan Zoya. Bahkan Dante juga sudah melihat keaslian rekaman CCTV yang ada di ruangan kerjanya. Jadi Dante tidak mungkin salah, dan tidak akan ada mungkin yang memanipulasi rekaman CCTV di ruangan kerjanya. "Pergi sebelum aku menyer

Bab terbaru

  • ADRIANA, Kekasih Palsu   Bab 115. Happy Ending

    Adriana dan Dante akhirnya bersatu. Mereka mengakui perasaan masing-masing hari itu juga dengan cara yang begitu lucu."Jadi, apa benar yang dikatakan Neil barusan?" Dante mengkonfirmasi kepada Adriana.Tentu ia juga ingin mendengar cerita versi dari gadis itu sendiri, kan. Bukan hanya dari versi Neil."Tentang yang mana?" Adriana malah balik bertanya karena ia sungguh tak paham arah pembicaraan Dante barusan. Apa maksudnya mengira Neil main-main atau bagaimana."Tentang yang dia bilang bahwa kamu ... mencintaiku, dan bukannya Neil," ucap Dante memperjelas maksud perkataannya. Hal mana tentu saja sukses menerbitkan rona memerah di pipi gadis cantik itu."Mana kutahu! Tanya saja sama yang bilang!" Adriana memasang wajah cemberut. Dan ia jadi baru ingat kalau orangtuanya masih tertinggal di gedung tadi."Astaga! Aku harus menjemput orangtuaku!" ucap Adriana memekik."Apa? Di mana?" Dante bertanya terkejut dengan perubahan topik yang sedrastis itu."Di gedung tadi," jawab Adriana menampak

  • ADRIANA, Kekasih Palsu   Bab 114. Kukembalikan Jodohmu

    Usai mengatakan hal itu, Neil turun dari panggung dan beranjak pergi. Ia sesak rasanya di sana. Tapi keputusan itu sudah hal yang paling benar. Memang ia telah mempermalukan keluarganya sendiri saat itu, tapi demi kebenaran, semua itu harus dilakukannya. Ya, dari awal kesalahannya lah terlalu memaksakan cinta sepihaknya terhadap Adriana.Adriana terkejut mendengar perkataan Neil yang membatalkan pertunangannya secara sepihak. Adriana sendiri bingung ia harus senang atau sedih, karena sebenarnya ia tidak mencintai Neil.Tidak hanya Adrina yang terkejut, para tamu pun terkejut mendengar pernyataan dari Neil yang membatalkan acara pertunangannya itu.Karena sebelumnya Neil terlihat sangat antusias dengan acara pertunangannya dengan Adriana. Dan mereka kurang mempercayainya jika Neil sendirilah yang membatalkan acara pertunangan itu.Para tamu langsung berbisik-bisik mengenai batalnya acara pertunangan mereka. Sedangkan Neil tidak peduli dengan semua omongan para tamu itu, Neil hanya memi

  • ADRIANA, Kekasih Palsu   Bab 113. Dibatalkan?

    Bahkan saat sang ayah mengaku mau berbicara dengan Neil mengenai keberatan mereka atas pertunangan itu pun, Adriana menolak dengan tegas."Jangan, Pak. Kasihan Neil dan keluarganya kalau sampai semua persiapan besar ini sampai gagal." Adriana berkata tegas."Tapi, Nak. Nanti kamu yang akan menderita kalau sampai menikah bukan atas dasar cinta. Ini pernikahan sakral loh. Jangan dibuat mainan." Sang ayah berpesan dengan tatapan sangat khawatir terhadap nasib yang akan menyambut sang putri di depan.Adriana menghela napas panjang. Ia bahkan sudah tak ingin membantah takdir. Ia pasrah menerima semuanya. Bagaimanapun, Neil sudah sangat berjasa terhadapnya hingga ia tak mungkin rela menyakiti atau membuat kecewa pria baik itu."Tak apa, Pak, Bu. Adriana yakin, cinta bisa datang karena terbiasa. Yang penting Neil itu baik kok. Adriana yakin kelak akan bisa bahagia bersamanya."Sambil berkata begitu, Adriana bangkit dari tempat duduknya dan pamit untuk masuk ke dalam kamar untuk tidur. Jam su

  • ADRIANA, Kekasih Palsu   Bab 112. Keraguan Ibunda

    Dan diantara orang yang sangat mengkhawatirkan Dante adalah Nyonya Wanda, karena semenjak Neil yang memberitahu mereka jika Adriana menerima lamarannya, Dante langsung terlihat sangat kacau bahkan jarang sekali makan.Seperti saat ini Dante tidak kunjung turun dari kamarnya padahal jam dinding sudah menunjukkan jam makan malam.Nyonya Wanda yang merasa sangat khawatir terhadapnya langsung pergi ke kamar Dante. Setelah sampai di depan kamar Dante, Nyonya Wanda langsung mengetuk pintu kamar Dante."Dante!" panggil Nyonya Wanda.Tapi Dante tidak kunjung menjawab panggilan dari nyonya Wanda. "Dante. Ayo makan, kamu udah beberapa hari ini gak makan dengan teratur."Dante sebenarnya malas, tapi karena ia tidak mau membuat ibunya khawatir, jadi Dante pun berniat untuk turun malam ini."Iya, Ma. Nanti Dante nyusul.""Mama gak mau turun kalau kamu nggak keluar," jawab Nyonya Wanda.Dante pun menghela nafas panjang lalu beranjak dari tempatnya. Ketika Dante pergi, tiba-tiba ponselnya bergetar d

  • ADRIANA, Kekasih Palsu   Bab 111. Tak Terima Tapi Tak Bisa Berbuat Apa-Apa

    Sudah hampir satu jam tapi Adriana belum menemukan gaun yang cocok untuknya, tapi tiba-tiba Neil langsung merekomendasikan gaun yang dia sukai."Bagaimana dengan ini? Kamu suka?" tanya Neil sambil menunjukan gambar gaun yang ada di majalah.Adriana sangat menyukai gaun yang ditunjukkan oleh Neil itu, tapi ia merasa gaun itu tidak cocok untuknya karena gaun itu terlihat sangat mahal."Kayaknya nggak bakal cocok deh sama aku," jawab Adriana."Kan belum dicobain udah gih kamu cobain dulu," ujar Neil.Neil pun memanggil pegawai butik itu lalu menyuruh pegawai itu untuk memberikan gaun yang nilai sukai kepada Adriana. Adriana yang memang tidak bisa menolak akhirnya mencoba gaun itu. Dan ternyata gaun itu sangat cocok tidak perlu dikecilkan atau pun diperbesar.Pada akhirnya mereka menjatuhkan pilihan gaun pertunangan itu kepada gaun yang baru saja Adriana coba. Setelah membayar semuanya Neil dan Adriana pun pergi dari sana.Lalu Neil kembali membawa Adriana ke toko perhiasan, Neil dan Adri

  • ADRIANA, Kekasih Palsu   Bab 110. Yang Diistimewakan

    Saat Adriana baru saja masuk ke dalam kantor, ternyata berita tentang mail yang mengajak serius kepada Adriana sudah tersebar luas ke semua karyawan, dan entah siapa yang menyebarkannya, karena Adriana dan Neil tidak merasa memberitahukan hubungan mereka kepada orang lain, termasuk Yanti sekali pun.Beberapa karyawan langsung merasa iri kepada Adriana, tapi beberapa karyawan lainnya juga merasa Adriana dan Neil cocok, termasuk Yanti yang sangat men-support hubungan Neil dan Adriana.Berbeda dengan Neil yang sangat merasa senang karena sebentar lagi dirinya dan Adriana akan melakukan acara tunangan, justru Adriana tidak merasa senang, Adriana malah memikirkan Dante yang sepertinya sedang mencoba menjauhinya.Karena biasanya Dante selalu datang ke kosannya atau ke kampusnya kini Dante tidak pernah menunjukkan batang hidungnya lagi.Bahkan terakhir kali Adriana bertemu dengan Dante adalah pada saat dirinya akan pulang dari rumah sakit, dan kebetulan Dante akan menjemput Nyonya Wanda.Saa

  • ADRIANA, Kekasih Palsu   Bab 109. Shock

    Dante dan juga nyonya Wanda langsung melihat ke arah Adriana dan Neil mereka menatap Adriana dan Neil secara bergantian. Dante juga menatap Adriana dan berharap apa yang dikatakan oleh Neil adalah kebohongan."Benarkah?" tanya Dante. Tak terkira shock dalam hatinya meski ia berusaha untuk tak menampakkanya sama sekali.Adriana langsung menganggukkan kepalanya, dan Neil langsung tersenyum lebar sambil merangkul Adriana dengan lembut.Danti yang merasa gengsi langsung mengangguk-anggukkan kepalanya sambil tersenyum ke arah mereka berdua."Selamat, selamat untuk kalian berdua," ujar Dante."Selamat," ucap Nyonya Wanda juga.Nyonya Wanda melirik ke arah putranya itu, nyonya Wanda tahu jika Dante pasti merasakan sakit hati. Tapi di depan mereka berdua Nyonya Wanda terlihat ikut bahagia atas diterimanya lamaran Neil.Tiba-tiba Dante berpura-pura mengangkat telepon. "Iya? Sekarang? Baiklah aku akan pergi," ucap Dante.Setelah mengatakan hal itu Dante kembali pura-pura menutup sambungan telep

  • ADRIANA, Kekasih Palsu   Bab 108. Lamaran Diterima?

    Tapi sebisa mungkin Nyonya Wanda menepis pikirannya itu, ia harap Neil tidak benar-benar menyukai Adriana. Karena nyonya Wanda ingin Dante dan Adriana bersama.Karena merasa tidak nyaman melihat Adriana dan juga Neil, Nyonya Wanda pun memilih ke luar dari ruangan Adriana untuk pergi ke kantin saja.Sedangkan Neil yang melihat Adriana lebih baik justru berpikir ingin melamar Adriana, tapi pikirannya langsung menolaknya. Tapi di sisi lain Neil merasa ini kesempatannya siapa tahu sekarang Adriana menerima lamarannya itu.Neil menghela nafas panjang, lalu memegang tangan Adriana dengan lembut. Adriana yang tangannya dipegang oleh Neil merasa dadanya berdegup kencang."Adriana, aku gak tahu ini waktu yang tepat atau bukan, tapi aku cuman mau bilang ke kamu, kalau aku mencintai kamu. Aku ingin melamar kamu jadi mau gak kamu menikah denganku?" tanya Neil.Adriana merasa sangat terkejut dengan pernyataan dari Neil barusan. Adriana tidak menyangka jika Neil akan melamarnya di sini di rumah sak

  • ADRIANA, Kekasih Palsu   Bab 107. Sadar

    "Kemarin Tante panik banget, Tante takut terjadi apa-apa sama kamu, apalagi Dante bilang kamu di tusuk Zoya," ujar Nyonya Wanda sambil memberikan sepotong buah apel yang sudah ia kupas."Makasih Tante.""Terus pas udah sampe rumah sakit, dokter bilang kamu kekurangan darah, Tante, Dante sama Neil makin panik tuh. Kami kan gak tau golongan darah kami jadi kami bertiga di cek dulu, dan ternyata golongan darah Neil yang cocok," ujar Nyonya Wanda.Adriana yang sedang memakan buah apel terkejut ternyata orang yang sudah mendonorkan darah kepada Adriana adalah Neil atasannya sendiri.Adriana merasa kebaikan Neil itu di luar batas, Adriana bersyukur dipertemukan dengan orang yang sangat baik seperti Neil. Tapi di sisi lain Adrian nama rasa bingung karena dirinya merasa tidak enak ketika Neil terus memperlakukannya baik, karena Adriana belum menyukainya Neil.Sedangkan nyonya Wanda langsung terdiam, iya keceplosan sudah memberitahu adriannya jika nilai yang mendonorkan darah untuk Adriana.Ta

DMCA.com Protection Status