Share

Jadi begini?

Penulis: Nul
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Pov. Author

Acara pernikahan telah usai, Max berjalan keluar dari lobbi hotel diikuti beberapa Bodyguard dan Rubbi yang sedang kesusahan menarik gaun pengantinnya yang menjuntai sepanjang dua meter dengan berat 25kg tanpa bantuan siapapun. Bisa kalian bayangkan.

Sedang kan Max berjalan sambil menghubungi seseorang, disebelahnya ada Jay yang terlihat gagah mengenakan jas mahalnya.

"Siapkan pesawat, aku harus pulang sekarang juga." Ujar nya sebelum mematikan sambungan secara sepihak.

"Hai bisa kah kalian berjalan dengan pelan, baju ini sangat basar dan berat tahu!" Seru Rubbi sambil mengangkat gaunnya tinggi.

Max menghentikan langkahnya. Dia berbalik menatap wanita yang sekarang telah sah menjadi istrinya itu dengan wajah datar. Dia melihat jika Rubbi memang benar-benar kesulitan berjalan.

"Bantu dia, kita harus lebih cepat." Ujar Max memerintah salah seorang bodyguardnya.

Mereka pergi meninggalkan hottel mewah itu dengan pengawalan penuh, melintasi jalan ibukota seperti pejabat negara. Sampai tibalah mereka di bandara internasional soekarno hatta. Melalui pintu masuk tamu vvip mereka diantar ke jet pribadi milik Max yang terlihat sangat mewah.

Dengan ragu Rubbi melangkahkan kakinya menaiki anak tangga yang akan membawanya masuk kedalam jett pribadi itu.

"Kau! Bisa cepat sedikit?" Seru Max yang melihat Rubbi berjalan sangat lama.

Rubbi hanya mendengus lalu melangkahkan kakinya penuh percaya diri dengan di bantu bodyguad di belakangnya. Rubbi berjalan sambil melihat isi dari jett pribadi milik Max itu dengan tatapan terpukau. Didalam sana ada meja dan sofa, smart tv dan sebuah tempat tidur, tidak lupa kabin yang adalah kamar mandi. Apa ini rumah? Gumam gadis itu.

"Gantila baju mu, aku sangat muak melihatnya." Max sudah berdiri di belakangnya.  Pria itu mendorong Rubbi sampai terhuyung masuk menuju tempat tidur lalu menutup ruangan itu denga tirai hitam.

"Apa-apaan dia itu, seenaknya sekali memerintahku." Ucapnya sinis.

Rubbi menata sepasang pakaian dan sepasang pakaian dalam yang sudah di siapkan untuknya. Dengan usaha yang cukup keras akhirnya dia berhasil membuka gaun besar itu.

"Huuff ahirnya bisa kebuka juga, lega sekali." Ujarnya sebelum memakai baju yang sudah di siapkan Max untuknya.

Rubbi menatap tempat tidur di depannya lalu ia memilih merebahkan diri sejenak karena lelah, sementara Max beberapa kali menatap ke tirai hitam yang masih belum juga terbuka. Dengan langkah malas Max berjalan dan membuka sedikit tirai itu, ia takut mendapat pemandangan yang merusak matanya.

Max mendengus saat melihat Rubbi sudah tertidur diatas tempat tidurnya dengan berlapis pakaian dalam tanpa sehelai bajupun.

"Apa yang terjadi, Tuan?" Tanya Jay saat Max sudah kembali duduk di sofa.

"Tidak ada, Jay apa kau..."

"Tidak di sini Max, terlalu banyak telinga." Jay berbisik pada Max.

"Baiklah." Balas Max

Pesawat telah mendarat dua jam lalu sekarang mereka berada di dalam mobil yang membawa mereka menuju rumah pribadinya. Tak lama mereka memasuki pekarangan rumah yang sangat besar, ada beberapa bangunan di dalamnya namun mobil itu belum juga berhenti. Sampai dimana mereka sampai pada bangunan yang berbentuk segitiga yang dilapisi kaca transparan didalam nya terlihat perabotan rumah yang sangat lengkap. Ada pentry, kamar dibagian atas dan ruang menonton tv.

"Sampai kapan kau mau disitu cepat masuk!" Seru Max yang mengejutkan Rubbi.

"Tidak usah bicara dengan ku," Ucap Rubbi saat melewati Max. "Dimana koper pakaian ku?" Tanya Rubbi saat sudah berda didalam.

Max menatapnya seperti meneliti jengkal demi jengkal tubuh dan wajah Rubbi. Itu jelas membuat Rubbi risih.

"Apa yang kamu..."

Ucapan Rubbi terpotong saat seorang pelayan masuk membawa sebuah baju.

"Ini baju yang anda pesan, Tuan." Ujar pelayan itu.

"Berikan padanya." Ucap Max memberi kode lewat matanya mengarah pada Rubbi.

Mata Rubbi sukses membola, bagai mana tidak baju yang di maksud Max itu adalah baju seorang neni pelayan di jalan penjajahan belanda.

"Ohh tunggu-tunggu sebentar," Rubbi berusaha menetralkan rasa kaget nya, "apa maksudnya ini, Max?" Tanya nya.

"Oh ya, aku lupa memberitahukannya padamu, saat ini kau adalah istriku orang yang akan melakukan pekerjaan rumah tangga." Ucap Max sambil mengelus dagunya,  "itu berarti kau adalah pelayan, itu cukup sama dengan budaya dari negaramu kan." Jelas Max yang membuat Rubbi terkejut.

"Ha-ha-haaa apa kau sedikit gila? Itu jelas berbeda dan ibu rumah tangga itu bukan pelayan! Itu jelas berbeda!" Seru Rubbi.

"Sudahlah, pakai itu setiap hari kau di rumah ini." Ujar Max lalu melangkah pergi menaiki anak tangga yang menghubungkannya ke kamar utama.

Rubbi mengejarnya dengan sedikit berlari, namun sayang saat sudah dekat Max sudah menutup pintu kamar itu tepat di depan wajah Rubbi, lebih parahnya saat gadis itu ingin membukanya ternyata kamar itu sudah otomatis terkunci.

"Hah terkunci?" Ujarnya. "Max!! Buka pintunya aku ingin tidur juga!!" Seru Rubbi berteriak.

Ponsel disakunya bergetar, membuat Rubbi dengan cepat membuka pesan yang baru saja masuk.

'Kau tidur di kamar tamu, bukan di kamarku' Rubbi sukses dibuat terdiam saat membaca pesan singkat dari Max.

"SIALAN KAU MAX!!!"

Beberapa jam sudah Rubbi didalam kamar tamu, dia masih terdiam melihat keadaan kamar itu.

"Bagai mana bisa kamar yang seperti gudang ini di sebut kamar tamu?" Gumam nya saat melihat betapa berantakannya kamar yang di tunjuk menjadi kamarnya itu.

Dengan sedikit merasa jijik Rubbi mulai merapihkan kamar itu mulai dari tempat tidur yang berdebu, lantai yang berlumut dan ada kotoran tikus. Kukunya yang sudah di beri kutek harus kotor karena mengepel lantai. Rubbi baru bisa tidur saat waktu sudah menunjukan jam 2 pagi waktu LA.

"Ahhh akhirnya," gumam Rubbi sebelum menyelam kedalam mimpinya.

Max dikamarnya yang nyaman masih berkutat dengan laptop di depanya, pernikahanya yang mendadak membuat beberapa pekerjaan tertunda. Sampai dering ponselnya mengalihkan fokusnya, terlihat nama Jay di dalam nya.

"Ada apa Jay?" Tanya Max langsung.

"Emm baik aku akan pergi besok, kau bisa menyusul." Ujar Max lalu menutup panggilan.

Karena pesan dari asistennya itu membuat dia teringat denga Rubbi, dengan remot kontrol di sampingnya ia membuka tirai kamarnya yang memperlihatkan seluruh bagian dari rumahnya. sekarang ia bisa melihat pintu kamar Rubbi yang sudah tertutup.

Max mengambil ponselnya lalu mengirimkan pesan singkat pada Rubbi.

'Besok bersiap jam sepuluh kita akan kerumah keluarga ku'

Bab terkait

  • A Secret Proposal || sequel Arranged Married   Secret Proposal

    Pov. AuthorKeesokan paginya. Max sudah selesai dengan mandinya, saat ini ia sedang memilih jas yang akan di kenakannya hari ini. Tapi dia mengurungkan niatnya dan memilih menggulung lengan kemeja hitamnya dan menata rambutnya rapih. Ia menekan pembuka tirai dan melihat keadaan di sekitarnya. Beberapa pelayan sudah sibuk dengan tugasnya masing-masing tapi matanya tak menangkap keberadaan Rubbi dimana pun.Max memilih keluar dari kamar nya dan menuruni anak tangga dengan mata yang masih mencari keberadaan Rubbi. Nihil, dia tidak menemukan gadis itu di mana pun. Kini matanya beralih kearah pintu kamar tamu, Max membuka kamar itu tanpa mengetuk nya terlebih dahulu. Diluar dugaan kamar yang kemarin kotor kini sudah berubah menjadi kamar yang

  • A Secret Proposal || sequel Arranged Married   Bikini vs handuk

    Pov. AuthorRubbi kembali menutup pintu itu dengan cepat. Gadis itu menekan dada nya yang bergemuruh, ia bener-benar dibuat terkejut. Rubbi berjalan menjauh dengan setengah berlari saat melihat Max keluar dari ruangan itu.Dengan rahang yang terlihat mengeras Max menghampiri Rubbi. "Berhenti disitu!" Perintah Max tak dihiraukan oleh Rubbi.Gadis itu berlari m

  • A Secret Proposal || sequel Arranged Married   Terpengaruh?

    Pov. AuthorMax keluar dari kamar nya setelah memakai baju, ia belum melihat Rubbi keluar dari walk-in closet milik nya, tapi Max tidak mau ambil pusing. Ia melangkah menuju ruang makan dimana keluarganya sudah menunggu, di rumag kakek nya ini Max lah cucu tersayang kakek nya.Semenjak kematian kedua orang tuanya Max memang tinggal dengan kakek nya dan berusaha membantu menjalankan perusahaan yang ditinggalkan mendiang ayahnya."Mana Rubbi? Kau tidak seharusnya mengajaknya kekamar sesiang ini, dia pasti lelah." Ucapan kakek nya itu sukses mengundang tawa seisi ruangan itu.

  • A Secret Proposal || sequel Arranged Married   Gelenyar aneh 18+

    Pov. AuthorMax berjalan memasuki kamarnya setelah mengantar Jay sampai pintu utama dan pergi dari mansionnya. Sekarang dirinya ingin mengerjakan beberapa berkas tentang pembukaan lahan baru untuk rumah sakit yang akan di dirikan nya. Max masuk kedalam kamarnya lalu membuka jas dan kemejanya sembarang tanpa melihat keberadaan Rubbi di sana perlahan pria itu menanggalkan celana bahan nya menyisahkan pakaian dalam yang membentuk tubuh bagian bawahnya dengan jelas. Rubbi yang merasa berhak melihatnya hanya menopang dagu sambil melipat kakinya di atas sofa di pojok kamar itu.Max yang merada di perhatikan oleh seseorang melihat kesekeliling kamarnya dan terkejut saat melihat Rubbi yang sedang menatapnya dengan berbinar. Sadar dengan keadaan n

  • A Secret Proposal || sequel Arranged Married   Perhatian kecil

    PoV. AuthorKe esokan harinya. Rubbi sudah sibuk berkutat dengan sayuran yang baru saja di kirim langsung dari perkebunan khusus untuk masakan di mansion ini. Rubbi terlihat kesusahan saat membuka kentang menggunakan pisau, sangat terlihat jika ia tidak pernah menggunakan benda itu selama ini."Kau baik-baik saja Nona?" Tanya seorang pelayan yang sedang mencuci daging."Ah iya aku masih baik-baik saja, tapi aku tidak menyangka membuka kentang akan sesulit ini." Ujar Rubbi yang masih terlihat fokus menatap kentang di tanganya."Apa anda perlu bantuan saya?" Tanya pelayan itu lagi."Tidak perlu, aku harus belajar mandiri dan bisa mengerjakan semua ini mulai sekarang," jawab Rubbi yang tiba-tiba teringat adik nya Putri.'Sungguh ia tidak akan berbuat jahat pada adiknya itu jika ia tahu hidup bener-benar sesulit ini' pikirnya.Saat Rubbi sedang serius mengupas kentang Max yang baru saja sel

  • A Secret Proposal || sequel Arranged Married   Pantai

    PoV. AuthorSetelah acara makan pagi yang diiringi dengan suasana tak nyaman. Max berniat untuk pergi ke kantornya, Jay masih setia mengikutinya selayaknya seorang asisten. Sesekali Jas membenagi tatanan pakaian yang dikenakan Max. Keduanya berjalan menuju pintu keluar dan mendapati beberapa pelayan yang sedang menata tanaman, seluruhnya terlihat memberi hormat padanya selain Rubbi yang justru malah berdiri memunggunginya dan perpura-pura tidak mengetahui kebradaannya."Nona Rubbi." Panggil Jay.Gadis itu menoleh lalu menatap kearah keduanya, "Iya, ada apa?" Tanyanya dengan nada ketus."Aku dan tuan Max akan berangkat kekantor...,""Ya sana kalian pergi, lama-lama melihat kalian makanan yang ku makan rasanya mau keluar lagi," ujar Rubbi dengan sinis memotong ucapan Jay.Max masih menatap Rubbi dengan datar, sedangkan Jay menunggu saat-saat Max akan memarahi gadis itu di depan

  • A Secret Proposal || sequel Arranged Married   17+ coba yuk!

    PoV. Author"Masuk.""Kau ingin mengajaku tidur satu kamar?" Tanya Rubbi dengan wajah berbinar."Jangan banyak menghayal, masuklah ada yang ingin aku bicarakan," ujar Max dengan mengulum senyum geli.Rubbi menatap Max tajam, ia mendengus sebelum masuk kedalam kamar Max di villa itu. Rubbi berlari mengitari kamar itu dengan sangat antusias saat melihat keindahan kamar dengan nuansa putih dan pemandangan birunya laut yang menyatu menciptakan sebuah keindahan."Duduklah, jangan berlarian dan membuatku pusing melihatnya." Max menghenbuskan napasnya tajam saat melihat tingkah Rubbi yang menurut nya sangat kampungan."Max ini indah sekali, pasti nyaman sekali jika bisa berlibur disini." Rubbi melompat naik keatas tempat tidur lalu merebahkan dirinya tanpa sadar jika dirinya sangat terekspose.Rubbi menatap Max yang sedang duduk di sofa yang menghadap langsung ke arah

  • A Secret Proposal || sequel Arranged Married   Jadilah gadis penurut!!

    Pov. Author Dibalik sebuah pilar tinggi, disebuah Hottel berbintang. Terlihat dua orang yang sedang mengenakan pakaian pengantin, mereka terlihat sedang berdebat. "Apa kamu gila? Aku tidak hamil anak mu!" Seru seoarang gadis yang terlihat sebagai mempelai wanitanya dengan wajah yang menahan kesal. Sang mempelai peria hanya menatap gadis itu dengan mata tajamnya. Bahkan bibirnya tidak mengucap satu katapun dan itu sukses membuat sang gadis semakin meradang. "Kenapa diam? Apa kamu bisu di saat situasi sedang begini?" Lagi gadis itu berucap kali ini dengan nada yang sarkas. "Lucu sekali, kau yang membuat situasi ini terjadi," ucap pria itu dengan senyum mengejek, "tapi sekarang kau menyalah kan aku, Apa itu tidak keterlaluan?" Tanya Pria itu. "Oke! Ini memang salahku, kamu puas? Tapi harusnya kamu tidak muncul dan menambah masalah ini dengan berucap kamu ingin bertanggung jawab!" "Sudah lah, sekarang masuk dan segera kita selesaikan acara ini." Ujar Pria itu malas berdebat. Pria i

Bab terbaru

  • A Secret Proposal || sequel Arranged Married   17+ coba yuk!

    PoV. Author"Masuk.""Kau ingin mengajaku tidur satu kamar?" Tanya Rubbi dengan wajah berbinar."Jangan banyak menghayal, masuklah ada yang ingin aku bicarakan," ujar Max dengan mengulum senyum geli.Rubbi menatap Max tajam, ia mendengus sebelum masuk kedalam kamar Max di villa itu. Rubbi berlari mengitari kamar itu dengan sangat antusias saat melihat keindahan kamar dengan nuansa putih dan pemandangan birunya laut yang menyatu menciptakan sebuah keindahan."Duduklah, jangan berlarian dan membuatku pusing melihatnya." Max menghenbuskan napasnya tajam saat melihat tingkah Rubbi yang menurut nya sangat kampungan."Max ini indah sekali, pasti nyaman sekali jika bisa berlibur disini." Rubbi melompat naik keatas tempat tidur lalu merebahkan dirinya tanpa sadar jika dirinya sangat terekspose.Rubbi menatap Max yang sedang duduk di sofa yang menghadap langsung ke arah

  • A Secret Proposal || sequel Arranged Married   Pantai

    PoV. AuthorSetelah acara makan pagi yang diiringi dengan suasana tak nyaman. Max berniat untuk pergi ke kantornya, Jay masih setia mengikutinya selayaknya seorang asisten. Sesekali Jas membenagi tatanan pakaian yang dikenakan Max. Keduanya berjalan menuju pintu keluar dan mendapati beberapa pelayan yang sedang menata tanaman, seluruhnya terlihat memberi hormat padanya selain Rubbi yang justru malah berdiri memunggunginya dan perpura-pura tidak mengetahui kebradaannya."Nona Rubbi." Panggil Jay.Gadis itu menoleh lalu menatap kearah keduanya, "Iya, ada apa?" Tanyanya dengan nada ketus."Aku dan tuan Max akan berangkat kekantor...,""Ya sana kalian pergi, lama-lama melihat kalian makanan yang ku makan rasanya mau keluar lagi," ujar Rubbi dengan sinis memotong ucapan Jay.Max masih menatap Rubbi dengan datar, sedangkan Jay menunggu saat-saat Max akan memarahi gadis itu di depan

  • A Secret Proposal || sequel Arranged Married   Perhatian kecil

    PoV. AuthorKe esokan harinya. Rubbi sudah sibuk berkutat dengan sayuran yang baru saja di kirim langsung dari perkebunan khusus untuk masakan di mansion ini. Rubbi terlihat kesusahan saat membuka kentang menggunakan pisau, sangat terlihat jika ia tidak pernah menggunakan benda itu selama ini."Kau baik-baik saja Nona?" Tanya seorang pelayan yang sedang mencuci daging."Ah iya aku masih baik-baik saja, tapi aku tidak menyangka membuka kentang akan sesulit ini." Ujar Rubbi yang masih terlihat fokus menatap kentang di tanganya."Apa anda perlu bantuan saya?" Tanya pelayan itu lagi."Tidak perlu, aku harus belajar mandiri dan bisa mengerjakan semua ini mulai sekarang," jawab Rubbi yang tiba-tiba teringat adik nya Putri.'Sungguh ia tidak akan berbuat jahat pada adiknya itu jika ia tahu hidup bener-benar sesulit ini' pikirnya.Saat Rubbi sedang serius mengupas kentang Max yang baru saja sel

  • A Secret Proposal || sequel Arranged Married   Gelenyar aneh 18+

    Pov. AuthorMax berjalan memasuki kamarnya setelah mengantar Jay sampai pintu utama dan pergi dari mansionnya. Sekarang dirinya ingin mengerjakan beberapa berkas tentang pembukaan lahan baru untuk rumah sakit yang akan di dirikan nya. Max masuk kedalam kamarnya lalu membuka jas dan kemejanya sembarang tanpa melihat keberadaan Rubbi di sana perlahan pria itu menanggalkan celana bahan nya menyisahkan pakaian dalam yang membentuk tubuh bagian bawahnya dengan jelas. Rubbi yang merasa berhak melihatnya hanya menopang dagu sambil melipat kakinya di atas sofa di pojok kamar itu.Max yang merada di perhatikan oleh seseorang melihat kesekeliling kamarnya dan terkejut saat melihat Rubbi yang sedang menatapnya dengan berbinar. Sadar dengan keadaan n

  • A Secret Proposal || sequel Arranged Married   Terpengaruh?

    Pov. AuthorMax keluar dari kamar nya setelah memakai baju, ia belum melihat Rubbi keluar dari walk-in closet milik nya, tapi Max tidak mau ambil pusing. Ia melangkah menuju ruang makan dimana keluarganya sudah menunggu, di rumag kakek nya ini Max lah cucu tersayang kakek nya.Semenjak kematian kedua orang tuanya Max memang tinggal dengan kakek nya dan berusaha membantu menjalankan perusahaan yang ditinggalkan mendiang ayahnya."Mana Rubbi? Kau tidak seharusnya mengajaknya kekamar sesiang ini, dia pasti lelah." Ucapan kakek nya itu sukses mengundang tawa seisi ruangan itu.

  • A Secret Proposal || sequel Arranged Married   Bikini vs handuk

    Pov. AuthorRubbi kembali menutup pintu itu dengan cepat. Gadis itu menekan dada nya yang bergemuruh, ia bener-benar dibuat terkejut. Rubbi berjalan menjauh dengan setengah berlari saat melihat Max keluar dari ruangan itu.Dengan rahang yang terlihat mengeras Max menghampiri Rubbi. "Berhenti disitu!" Perintah Max tak dihiraukan oleh Rubbi.Gadis itu berlari m

  • A Secret Proposal || sequel Arranged Married   Secret Proposal

    Pov. AuthorKeesokan paginya. Max sudah selesai dengan mandinya, saat ini ia sedang memilih jas yang akan di kenakannya hari ini. Tapi dia mengurungkan niatnya dan memilih menggulung lengan kemeja hitamnya dan menata rambutnya rapih. Ia menekan pembuka tirai dan melihat keadaan di sekitarnya. Beberapa pelayan sudah sibuk dengan tugasnya masing-masing tapi matanya tak menangkap keberadaan Rubbi dimana pun.Max memilih keluar dari kamar nya dan menuruni anak tangga dengan mata yang masih mencari keberadaan Rubbi. Nihil, dia tidak menemukan gadis itu di mana pun. Kini matanya beralih kearah pintu kamar tamu, Max membuka kamar itu tanpa mengetuk nya terlebih dahulu. Diluar dugaan kamar yang kemarin kotor kini sudah berubah menjadi kamar yang

  • A Secret Proposal || sequel Arranged Married   Jadi begini?

    Pov. AuthorAcara pernikahan telah usai, Max berjalan keluar dari lobbi hotel diikuti beberapa Bodyguard dan Rubbi yang sedang kesusahan menarik gaun pengantinnya yang menjuntai sepanjang dua meter dengan berat 25kg tanpa bantuan siapapun. Bisa kalian bayangkan.Sedang kan Max berjalan sambil menghubungi seseorang, disebelahnya ada Jay yang terlihat gagah mengenakan jas mahalnya."Siapkan pesawat, aku harus pulang sekarang juga." Ujar nya sebelum mematikan sambungan secara sepihak."Hai bisa kah kalian berjalan dengan pelan, baju ini sangat basar dan berat tah

  • A Secret Proposal || sequel Arranged Married   Jadilah gadis penurut!!

    Pov. Author Dibalik sebuah pilar tinggi, disebuah Hottel berbintang. Terlihat dua orang yang sedang mengenakan pakaian pengantin, mereka terlihat sedang berdebat. "Apa kamu gila? Aku tidak hamil anak mu!" Seru seoarang gadis yang terlihat sebagai mempelai wanitanya dengan wajah yang menahan kesal. Sang mempelai peria hanya menatap gadis itu dengan mata tajamnya. Bahkan bibirnya tidak mengucap satu katapun dan itu sukses membuat sang gadis semakin meradang. "Kenapa diam? Apa kamu bisu di saat situasi sedang begini?" Lagi gadis itu berucap kali ini dengan nada yang sarkas. "Lucu sekali, kau yang membuat situasi ini terjadi," ucap pria itu dengan senyum mengejek, "tapi sekarang kau menyalah kan aku, Apa itu tidak keterlaluan?" Tanya Pria itu. "Oke! Ini memang salahku, kamu puas? Tapi harusnya kamu tidak muncul dan menambah masalah ini dengan berucap kamu ingin bertanggung jawab!" "Sudah lah, sekarang masuk dan segera kita selesaikan acara ini." Ujar Pria itu malas berdebat. Pria i

DMCA.com Protection Status