Share

Undangan Pesta

Penulis: Yoru Akira
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-14 09:17:14

Raut kejut tak bisa disembunyikan dari wajah Reinhart. Begitu juga dengan Duke Maxwell, Nyonya Clottie, maupun Iselt.

Selama ini, merekalah yang benar-benar tahu bagaimana hubungan Kaisar Caspian dan sang istri.

Berbagai rumor tersebar di luar istana dan membuat berita yang ada makin simpang siur. Dari sekian banyak rumor yang beredar, bahwa Lady Reinhart terabaikan oleh sang kaisarlah yang paling banyak tersebar.

Lalu baru-baru ini, muncul rumor bahwa sang kaisar dan Lady Reinhart ternyata memiliki hubungan baik dan segera tersebar keluar istana.

Namun, terlepas dari apa pun rumor yang tersebar, hanya ketiga orang itulah yang benar-benar memahami situasi sebenarnya.

Dan, mereka sangat terkejut saat memperhatikan sikap kaisar hari ini.

Reinhart bahkan tak sanggup berkata-kata untuk beberapa saat sampai suara sang kaisar terdengar lagi.

"Aku percayakan gaun urusan Tuan Putri, kepadamu Tuan Francis. Untuk pembayarannya, tagihkan langsung dari pengeluaranku. Tuan Duke Maxwell akan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Adelia
yg banyak thor.....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Anda Siap, Tuan Putri?

    Untuk beberapa saat, Reinhart tak sanggup menelan makanannya akibat terlalu terkejut. Ungkapan sang kaisar begitu tiba-tiba hingga Reinhart tak tahu bagaimana cara untuk menanggapinya. Bahkan ketika Kaisar Caspian kembali bertanya, bagaimana tentang tanggapan perempuan itu, tetap saja Reinhart tak sanggup mengungkapkan pemahamannya. Reinhart benar-benar syok. Setelah hadiah gaun yang dibelikan kaisar hingga ajakan makan siang serta undangan ke pesta penyambutan para ksatria kekaisaran, tak sanggup ia cerna begitu saja. Ini semua begitu tiba-tiba. Reinhart sampai tak memahami alur yang ia perankan saat ini. Bahkan pria itu bersikap perhatian dengan memotongkan daging kalkun untuknya saat makan siang. Padahal, ada pelayan yang bisa melakukan tugas tersebut. Tapi, Caspian memilih melakukannya sendiri. "Lady, apa yang kau pikirkan sekarang?" tanya Caspian kembali membuyarkan lamunan perempuan itu. "Ah, itu ... sebenarnya saya hanya tak tahu harus bagaimana menanggapi ajakan, Yang Mu

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-15
  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Pesta Penyambutan

    "Yang Mulia Kaisar Caspian V. Demir memasuki ruangan!" seru penjaga pintu ketika pria dalam balutan pakaian kebesarannya yang berwarna biru dan perak itu tiba di aula pesta berlangsung. Semua mata tertuju padanya ketika ia berjalan dengan gagah dan berwibawa memasuki ruangan. Tak seorang pun yang mengalihkan pandangan. Seluruh hadirin yang hadir malam hari ini membungkuk hormat pada sang kaisar. Mereka bahkan tak berani mengangkat pandangannya. Terlebih ketika sang kaisar tetap berhenti di depan pintu utama seakan menunggu seseorang. "Kenapa Kaisar tak jalan juga?" bisik seseorang di antara para tamu pesta penyambutan para ksatria. Mereka sekumpulan tuan muda para bangsawan kelas atas yang tinggal di sekitar ibukota maupun di daerah pinggiran Demir, tapi memiliki kedudukan yang cukup tinggi di kekaisaran ini. Itulah mengapa mereka bisa hadir ke pesta ini karena kaisarlah yang mengundangnya. Namun, keberadaan mereka terkadang hanya membutuhkan validasi atas rumor yang tersebar ten

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-16
  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Hinaan Pada Sang Tuan Putri

    Pesta penyambutan bagi para ksatria yang baru saja kembali dari daerah perbatasan masih berlangsung. Para pria yang merupakan ksatria pilihan dan terhebat di Kekaisaran Demir itu, tampak bersemangat selama pesta berlangsung. Apalagi ditemani dengan makanan yang melimpah dan juga anggur yang nikmat. Makan malam yang dikhususkan untuk para ksatria tersebut, berlangsung meriah. Ditemani sang kaisar yang sesekali tampak berbincang dengan para ksatria tersebut. Seakan tak ada lagi batas di antara pemimpin sebuah kekaisaran dengan ksatria-nya. Sementara Reinhart menatap pemandangan yang tak pernah dilihat sebelumnya dengan sorot mata kagum. Di mana para ksatria tampak sangat menikmati menu makan malam yang dihidangkan. Ia bangga dengan pilihan menu makan malam hari ini, hingga membuat para ksatria puas. Sebenarnya, ide itu baru muncul kemarin. Saat ia tak sengaja membaca bagian dari isi buku milik permaisuri sebelumnya. Lantas, ia meminta izin pada Duke Maxwell untuk bertemu kaisar. P

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-17
  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Kericuhan di Pesta Perjamuan

    "Ucapan Anda sudah melewati batas, Nyonya! Anda bisa saja dituntut karena telah menghina keluarga kekaisaran. Apa memang itu yang Anda harapkan?"Ucapan tajam Madame Marianna membungkam setiap mulut para nyonya bangsawan yang duduk bersama mereka. Tak ada satu pun dari para nyonya bangsawan tersebut yang berusaha mendukung ataupun membela Countess Farang. Jelas saja, siapa yang berani membela wanita itu jika bakal berurusan dengan keluarga kekaisaran atas penghinaan pada istri sang kaisar? Tentu tak ada satu pun di antara mereka yang berani membuat ulah seperti halnya Countess Farang yang memang dikenal sebagai perusuh di pergaulan kelas atas. Lihat saja, dia bahkan berusaha berkelit meski banyak orang yang bisa saja menjadi saksi seandainya persoalan ini diteruskan ke meja pengadilan. "Ah, maafkan saya, Duchess Marianna. Mulut saya memang lancang sekali menanyakan hal yang seharusnya tidak saya ungkapan. Saya benar-benar minta maaf," ucap wanita itu sama sekali tak terdengar sud

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-18
  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Perubahan Sikap Kaisar

    Sunyi. Kedua orang dalam ruangan itu tak satu pun yang buka suara. Seakan sibuk dengan pikiran yang mengganggu satu sama lain. Sudah hampir satu jam mereka dalam posisi yang sama. Namun, tetap saja tak ada kalimat yang terucap dari ujung lidah mereka. Baik Kaisar Caspian ataupun Reinhart lebih banyak menunduk. Seakan berusaha merangkai kata untuk mengawali perbincangan di antara mereka yang sudah terlanjur beku. Bahkan terasa menyesakkan. Bagi Reinhart. Perempuan itu, tak sanggup menemukan kalimatnya yang hilang ketika prajurit Demir menyeret Countess Farang ke tahanan. Bukannya ia tak ingin Countess Farang dihukum atas tindakannya, tapi perlakuan Kaisar Caspian yang meminta wanita itu diseret ke penjara cukup keterlaluan. Meski begitu, Reinhart berada di posisi sulit yang tak bisa membuatnya bebas bersikap ataupun mengambil keputusan. Sebagai istri kaisar statusnya masih dipertanyakan. Ia tak bisa terlibat dalam urusan kekaisaran yang telah diputuskan oleh Caspian. Bagaimanap

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-18
  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Hukuman Bagi Si Pembangkang

    "Maafkan saya, Yang Mulia. Urusan Countess Farang, saya serahkan pada Anda."Ucapan perempuan itu masih terngiang di telinga Caspian. Padahal ini sudah menjelang tengah malam dan ia telah kembali ke kamarnya. Tengah berdiri di balkon kamarnya sambil menatap gelap malam tanpa bulan. Hanya bintang-bintang yang gemerlapan dan mengusik sisi hati Caspian yang bimbang. Pria itu, masih mengingat dengan jelas bagaimana raut muka Reinhart ketika berbincang dengannya perihal Countess Farang. Caspian tahu, ada hal yang dipikirkan perempuan itu dan tak disampaikan kepadanya. Mungkin tentang status dirinya sebagai anak haram Grand Duke Blanchett dan tak pernah diakui dalam keluarga itu. Meski begitu, Caspian tak pernah mempersoalkannya sejak awal. Sebab baginya, tak penting siapa yang akan mendampingi dirinya dan menyandang sebagai istri. Bukan permaisuri. "Kau tak bisa tidur lagi?"Suara berat seorang pria lainnya terdengar dari balik kelambu yang menutup pintu pembatas antara kamar dan balk

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-19
  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Duke Bastille Narcissus

    Reinhart tertegun dengan keputusan yang diambil oleh sang kaisar. Tangan si perempuan yang tengah memotong roti, terhenti untuk sesaat sebelum ia melanjutkan aktivitasnya seperti semula. Tak banyak kata yang diucapkan oleh Reinhart. Ia hanya memikirkan ulang ucapan Kaisar Caspian kemarin malam. Pria itu mengatakan bahwa dirinya akan mempertimbangkan ulang permintaan Reinhart, agar tak perlu berlebihan menghukum Countess Farang yang sudah menghinanya. Namun, hasilnya benar-benar di luar dugaan. Caspian tetap saja menjatuhkan hukuman penjara atas perilaku Countess Farang. "Kekaisaran memiliki hukum yang sudah ditetapkan dalam undang-undang, Lady. Jika seorang kaisar mengubah isi undang-undang seenaknya, sama halnya dengan melemahkan kekuatan kaisar itu sendiri," ucap Caspian terdengar dingin. Pria itu tak lagi menatap perempuan di depannya dan sibuk memotong roti di atas piringnya. Reinhart bisa paham. Memang tak akan mudah mengubah sifat kejam kaisar yang mendarah daging. Meski t

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-20
  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Bimbang

    Percakapan antara Reinhart dan Duke Bastille berlanjut dengan dingin. Sikap penuh percaya diri sang tamu Kekaisaran Demir membuat perempuan itu muak dalam sekejap. Bukannya Reinhart tak tertarik berbincang dengan Duke Bastille yang diutus kekaisaran tetangga untuk bekerja sama dalam menjalin aliansi perdagangan bersama Demir. Hanya saja, sikap pria itu mengingatkan Reinhart kepada sang mantan yang telah menusuknya dari belakang. Bahkan tega menghilangkan nyawanya. Ya, sikap yang ditunjukkan oleh Duke Bastille, membuatnya ingat dengan Axel. Lelaki yang sudah membuatnya terjebak dalam dunia antah berantah ini. Hal yang membuat Reinhart semakin muak, kalimat yang mereka ucapkan begitu mirip saat mereka pertama kali bertemu. Hingga membuat perempuan itu merinding. 'Apa Axel juga ikut terseret ke masa lalu? Atau manusia ini adalah kakek moyangnya?' bisik Reinhart dalam hati menahan sebal. Bagaimana bisa dua orang yang berasal dari dunia yang berbeda, bisa mengucapkan satu kalimat yan

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-21

Bab terbaru

  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Apa, Kita Pernah Bertemu? [Epilog]

    Sepasang mata perempuan itu terasa berat. Perlu tenaga ekstra untuk membuatnya terbuka. Butuh waktu pula untuk membuatnya terbiasa dengan cahaya yang tiba-tiba masuk ke dalam retina matanya. Suara alat-alat yang berdengung serta menempel di tubuhnya, menjadi pemandangan pertama yang tertangkap indra pendengarannya. Gerak tangannya yang lemah tapi intens, cukup menyita perhatian seorang perempuan muda serta pemuda yang terlihat dua atau tiga tahun lebih tua, yang duduk di samping kanan serta kiri tempat tidur pasien. "Nuna!" seru pemuda itu pertama kali saat menyadari gerakan si perempuan. "Eonni! Kamu sudah sadar?" Si perempuan muda ikut berseru. Lantas berlari keluar kamar untuk memanggil dokter. Perempuan itu tak lagi peduli ketika kakak laki-lakinya berusaha menghentikannya. Tak lama kemudian, seorang dokter bersama dua orang perawat kembali masuk ke dalam ruangan dan memeriksa kondisi sang pasien. "Selamat siang, Nona. Apa Anda bisa mendengar suara saya?" tanya dokter itu s

  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Perpisahan

    Tujuh tahun kemudian... "Hidup Yang Mulia Kaisar William! Hidup Matahari Agung Kekaisaran Demir!""Hidup, Yang Mulia!""Hidup, Yang Mulia Kaisar!"Sorakan orang-orang terdengar menggema di seluruh Alun-alun Ibukota Demir setelah Pendeta Agung mengucapkan sumpah janji kekaisaran diikuti oleh sang putra mahkota yang kini telah resmi dilantik menjadi kaisar menggantikan ayahnya. Seluruh rakyat Kekaisaran Demir bersuka cita. Mereka memenuhi alun-alun ibukota tanpa peduli golongan dan kasta. Semua membaur tanpa ada sekat untuk merayakan pelantikan sang kaisar. Sementara, pemuda yang baru berusia lima belas tahun itu, tampak tersenyum lepas ketika menyambut sorakan meriah seluruh rakyatnya. Ia sama sekali berbeda dengan sang ayah yang sejak muda sudah menunjukkan sifat arogansinya. Pemuda yang kini mengenakan pakaian kebesaran Kekaisaran Demir itu, terlihat lebih hangat dan disukai oleh semua orang. "Hidup Yang Mulia Kaisar William!" seruan rakyat Demir masih terus berkumandang hingga

  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Kebebasan Sang Pengendali Waktu

    Dari semua peristiwa yang terjadi sampai saat ini, tak ada hal yang lebih mengecewakan kecuali pengkhianatan yang dilakukan oleh Putra Duke Aidin. Tuan Muda Alfonso. Sejak kedatangannya ke dunia ini, Reinhart mendengar kabar bahwa putra sang duke berada jauh di luar negeri untuk mengenyam pendidikan. Keluarga itu pun, dikabarkan tak pernah mau terlibat dalam urusan politik keluarga kaisar.Tak ada niat bagi garis keturunan Duke Aidin untuk merebut takhta dari kaisar terdahulu ataupun sekarang. Namun, kemunculan para ksatria dengan lambang harimau putih yang berkeliaran di depan kamar Reinhart pada malam itu, membuatnya terus berpikir sepanjang waktu. Terlebih ketika mengetahui fakta bahwa simbol tersebut adalah milik keluarga Duke Aidin. Sikap Madame Marianna yang begitu baik padanya, juga sikap hangat sang tuan duke, membuat Reinhart hampir terlena. Namun, ia tak bisa menutup mata saat mengetahui kebenaran tersebut. Ia mencari bukti dan dapat menemukannya berkat bantuan Iselt. B

  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Sorot Kecewa

    "Marquis Michael, Anda ditangkap karena dianggap telah membelot, mengkhianati kekaisaran, dan merencanakan kudeta pada, Kaisar Caspian!"Dengan ini pula, status kebangsawanan Anda dicopot dan semua harta benda Anda menjadi rampasan!" seru ksatria Kekaisaran Demir saat hendak membekuk Marquis Michael yang mencoba melarikan diri. Pria itu ditangkap saat bersiap kabur ketika ksatria istana Kekaisaran Demir mencapai gerbang kastilnya. Ia sempat berontak dan mencoba melawan. Termasuk berteriak jika penangkapan terhadap dirinya hanyalah salah sasaran. "Kalian tidak bisa menangkapku!" teriak Marquis Michael tidak terima ketika dilumpuhkan. "Apa buktinya jika aku telah melakukan kesalahan?!" seru pria itu tak juga menyadari kesalahannya. "Menghasut Kaisar, bersekongkol dengan Lady Rosemary, merencanakan kudeta, menjebak Permaisuri Ariadne hingga berusaha mencelakai Tuan Putri Reinhart! Itu semua daftar kesalahan yang sudah Anda lakukan, Marquis!""Itu bukan bukti bahwa aku sudah melakukan

  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Tangkap Para Pengkhianat!

    Reinhart tampak puas dengan hasil akhir dari peristiwa yang menimpa dirinya akhir-akhir ini. Ia lolos dari hukuman gantung yang sebelumnya diserukan oleh sang kaisar di depan seluruh rakyat Demir. Ia benar-benar merasa lega, saat melihat reaksi sang kaisar ketika Iselt selesai membacakan permintaan terakhir yang sebenarnya wasiat dari permaisuri sebelumnya. Bagaimanapun ia tak memiliki kepercayaan diri penuh ketika mengatakan pada sang kaisar, terkait pesan terakhir yang ingin disampaikan. Perbuatannya terbilang nekat, meski berakhir sesuai harapan. "Terima kasih, Rein," ucap sang kaisar malam itu. Wajah pria itu tak juga membaik meski telah bertemu dengan buah hatinya. Garis penyesalan masih tergurat jelas di wajahnya. "Sebaiknya Anda tak perlu melakukan itu, Yang Mulia. Justru saya yang harusnya mengatakan terima kasih, karena sudah memercayai saya.""Seharusnya aku memang percaya padamu sejak awal," ucap Caspian terdengar sangat menyesal. Ia bahkan tak sanggup mendekati Reinha

  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Yang Bertemu Kembali

    "Ya, Yang Mulia. Pelayan Permaisuri Ariadne yang berhasil lolos pada hari penghukuman itu, berhasil melarikan diri bersama putra Anda dan buku catatan di tangan Iselt. "Perlu Anda ketahui Yang Mulia, ibu Iselt lah pelayan Permaisuri Ariadne yang setia itu."Wajah Caspian tampak semakin hancur begitu mendengar ucapan Reinhart. Ia menatap sang perempuan dengan sorot penuh luka. "Berapa lama kamu mengetahui hal ini, Rein?" tanya pria itu dengan getar suara semakin hebat. Ia tak peduli lagi dengan harga dirinya sebagai kaisar sebuah kekaisaran yang besar nan agung. Caspian bahkan mendorong Rosemary menjauh ketika perempuan itu hendak membangunkannya dari posisinya saat ini. "Dua hari lalu. Selama ini, catatan Permaisuri Ariadne dilindungi sihir yang cukup kuat. Saya tidak bisa membacanya sampai bagian terakhir. "Lalu, Tuan Julius Randle menunjukkan salah satu sihir hitam yang bisa digunakan untuk menghancurkan sihir yang paling kuno sekalipun. "Sihir hitam yang sesungguhnya bukan be

  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Warisan Sang Permaisuri

    Keduanya sama-sama bertahan. Reinhart sama sekali tak menundukkan atau mengalihkan pandangannya dari sang kaisar. Perempuan itu masih berusaha mencari perasaan yang tersisa sebagai manusia dalam diri Kaisar Caspian. Meski hampir mustahil. "Aku tak akan berlama-lama menahan eksekusi matimu, Lady Blanchett. Kau akan segera dieksekusi mati setelah mendengarkan pesan terakhirmu."Dada Reinhart bergemuruh. Bahkan pria itu memanggilnya dengan nama Lady Blanchett. Padahal sebelumnya, dia masih berusaha mengambil hati Reinhart yang sudah terlanjur beku akibat sikap keji sang kaisar. Namun, ia tak akan menunjukkan kelemahannya begitu saja. Justru kesempatan yang diberikan digunakan sebaik mungkin oleh Reinhart. 'Ini waktu yang tepat!' bisik Reinhart dalam hati. "Kalimat terakhirku akan dibacakan oleh sahabatku yang setia. Nona Iselt, dialah yang akan membacakan permintaan terakhirku."Senyum sinis membingkai wajah sang kaisar begitu mendengar ucapan Reinhart. Perempuan itu masih tetap sam

  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Sorot Penuh Dendam

    Reinhart tak memercayai pendengarannya sendiri ketika Caspian berseru agar menyeret dirinya ke tiang gantungan.Perempuan itu menatap sang kaisar dengan wajah tercengang. Ia hendak berteriak, tapi suaranya tenggelam dalam lautan manusia yang berada di sekitarnya. "Yang Mulia, Anda harus dengarkan saya dulu!" seru Reinhart di antara ribuan manusia yang memenuhi Area Terlarang. Percuma saja, suaranya tenggelam begitu saja. Justru dengan mendengar seruan perempuan itu, orang-orang semakin beringas. Mereka menyerbu Reinhart dan menjadikan sasaran amukan massa. "Bertahan, Rein. Aku akan melindungimu," ucap Julius Randle yang masih berusaha melindungi Reinhart dari amukan rakyat Kekaisaran Demir. Perempuan itu tampak nelangsa. Padahal ia baru saja menghancurkan perjanjian yang selama ini merugikan rakyat Demir. Tapi, ia justru diperlakukan tak sebagaimana mestinya dan dituduh sebagai penyihir hitam. Apa semudah itu orang-orang terprovokasi dan melupakan kebaikannya?! "Singkirkan! Pisa

  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Upacara Penghancuran

    Caspian tak juga beranjak dari kamarnya. Seorang pengawal sudah menghadap sejak beberapa jam lalu dan mengatakan bahwa ritual penghancuran akan segera dimulai. Namun, pria itu tak juga beranjak dari kamarnya setelah para pelayan menyiapkan air mandi dan pakaian ganti. Tatapan pria itu menerawang jauh ke depan. Melewati hamparan padang ilalang yang tampak dari jendela kamarnya yang dibiarkan terbuka. Angin sudah terasa dingin. Menjelang akhir bulan November di mana musim dingin sepertinya bakal datang lebih cepat kali ini. Perasaan sang kaisar, sama dinginnya dengan angin yang baru saja berembus menerpa wajahnya. Ucapan Rosemary kembali terngiang. Ucapan yang kemudian membuat Caspian kembali delima dengan perasaannya sendiri. Hingga ketukan di pintu kamarnya kembali terdengar. Kali ini disusul seruan sang penjaga yang mengatakan bahwa kereta kuda menuju Area Terlarang telah siap. Dengan enggan, Caspian beranjak dari tempatnya. Tak mungkin ia tetap berada di tempat itu, sementara

DMCA.com Protection Status