Share

BAB 103: Bintang yang Jatuh

Beberapa orang keluar dari ruangan usai melakukan meeting penting.

Suara teriakan antusias terdengar menggema di luar, kerumunan banyak orang memadati area yang disediakan. Theodor terdiam sejenak di sisi jendela, berdiri di salah satu lantai gedung universitas, memperhatikan acara yang digelar berjalan lancar sesuai dengan apa yang diharapkan.

Langit gelap, awan menggumpal dan hujan yang turun tidak menyurutkan kesenangan semua orang.

Tetesan air hujan yang menapaki jendela mengingatkan Theodor pada sebuah kenangan kecil dirinya pada malam itu. Sebuah kesenangan yang mungkin tidak akan lagi kembali dia rasakan.

Theodor menarik napasnya dalam-dalam, memikirkan terjebak dalam cinta segitiga tidak ada bedanya dengan diserang penyakit, tetapi enggan untuk menyembuhkannya.

“Tuan Muda, penerbangan ke Venesia akan satu jam lagi, kita harus segera pergi,” ucap Samuel memberitahu.

Theodor melepas satu kancing kemeja teratasnya, pria itu mendesah lelah karena terus bergelut dengan berbagai peke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Chin Nafa
terharu dg theodor....
goodnovel comment avatar
Rini Hartini
Up thor...
goodnovel comment avatar
Nurlaila Azizah
Theodor sm alice aja deh thor... ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status