Beranda / Romansa / 60 Hari Pernikahan Kontrak dengan Pewaris / BAB 1: Pernikahan yang tidak Diharapkan

Share

60 Hari Pernikahan Kontrak dengan Pewaris
60 Hari Pernikahan Kontrak dengan Pewaris
Penulis: Asayake

BAB 1: Pernikahan yang tidak Diharapkan

Satu persatu tamu undangan berdatangan sejak setengah jam yang lalu, mereka duduk dan berbicara dengan tenang sambil menunggu kedua mempelai menunjukan diri mereka.

Hari ini adalah hari pernikahan dari anak sulung seorang pengusaha dengan gadis misterius yang belum pernah dipublikasikan identitasnya.

Pernikahan dadakan yang hanya dipersiapkan selama tiga hari tidak mengundang banyak orang, hanya orang-orang terdekat saja yang diundang.

Jam besar di dinding sudah menunjukan pukul sembilan.

Tidak lama setelah itu, suara lonceng terdengar, seorang laki-laki keluar dengan langkah yang lebar dan tubuh yang tegak sempurna, para tamu undangan yang tengah duduk berdecak kagum tidak dapat menutupi keterpukauan mereka pada sosok mempelai pria yang mengenakan setelah berwarna putih.

Sebuah pintu besar di belakang menyusul di buka, sosok mempelai wanita yang ditunggu akhirnya datang.

Respon semua orang berubah dan berbeda, alih-alih terpukau, mereka mengerutkan kening karena tidak mengerti dengan apa yang terjadi.

“Apa itu sungguh pengantin wanitanya? Bagaimana bisa Hayes menikah dengan wanita seperti itu?” Seorang tamu undangan tidak dapat menahan rasa penasarannya.

“Saya juga tidak tahu, sungguh disayangkan, saya pikir Hayes berjodoh dengan nona Bella, ternyata tidak.”

Rasa penasaran dan ketidak percayaan orang-orang saat melihat mempelai wanita pada akhirnya menimbulkan banyak tanda tanya besar.

“Mungkinkah calon mempelai wanitanya dari keluarga konglomerat?”

Suara tawa perempuan terdengar menimpali bisikan tidak mengenakan orang lain.

“Seorang bangsawan tidak mungkin mengenakan gaun pengantin norak berbentuk jaket seperti itu, dia tidak terlihat seperti akan menikah, tapi mendaki gunung Everes.”

“Tapi bagaimana bisa Hayes yang sempurna bisa mau menikah dengannya?”

Sorang wanita berpakaian merah menutupi mulutnya dengan kipas. “Apa Anda tidak tahu rumor jika mempelai wanita adalah putri dari selingkuhan tuan Damian? Karena itulah nyonya Ivana tidak hadir untuk menyaksikan putranya menikah.”

Orang-orang yang mendengar tercengang kaget, gosip buruk pada akhirnya beredar dengan cepat dan membuat mereka tidak lagi segan mencela penampilan buruk calon isteri Hayes Borsman.

Hayes Borsman, dia memiliki wajah yang tampan, karier yang cemerlang, sosoknya cukup terkenal sebagai seorang pemain golf profesional yang berhasil memenangkan beberapa penghargaan bergengsi.

Hayes berdiri dalam ketegangan, rambutnya yang coklat tertata rapi, namun matanya yang berwarna zamrud itu menatap tajam sang mempelai wanita yang melangkah ke arahnya di damping oleh Damian, bukan oleh ayahnya sendiri.

Rahang Hayes mengetat menahan kekesalan, tidak hanya harga dirinya yang telah dijatuhkan, kehormatannya ikut terinjak-injak karena harus menikah dengan wanita yang tidak tidak sebanding dengannya, lebih menyakitkannya lagi gadis itu adalah putri dari selingkuhan ayahnya.

Tangan Hayes terkepal kuat, telinganya terasa panas mendengarkan banyak bisikan menjengkelkan orang-orang disekitarnya.

Ini untuk pertama kalinya dia melihat Alice.

Alice, sosoknya terlihat memalukan, bahkan di acara pernikahan yang seperti ini, wanita mengenakan pakaian yang serba tertutup rapat dari bawah dagu hingga pergelangan tangan dan ujung kaki.

Wanita aneh itu, kini berdiri di altar sebagai calon pengantin wanita.

Tidak ada yang menyanjungnya, orang-orang justru bertanya-tanya, apakah ada yang salah dengan Hayes hingga memutuskan menikah dengan wanita yang lebih pantas terlihat seperti pembantunya.

Alice berdiri dalam ketegangan, gadis itu tertunduk menatap lantai, dengan terbata dia mengucapkan janji pernikahan di depan semua orang hingga akhirnya pendeta memperbolehkan dia dan Hayes berciuman.

Kain veil yang menutupi wajah Alice terangkat ketika Hayes mengangkatnya, untuk pertama kalinya mereka saling bertatapan, keduanya sempat terdiam canggung dan saling memandang dengan perasaan yang saling bertolak belakang.

Alice dapat melihat kebencian yang begitu besar di mata Hayes saat menatap dirinya, namun itu bukan masalah besar untuknya karena Alice sudah terbiasa dengan kebencian.

Hayes membungkuk, menempatkan wajahnya di sisi wajah Alice yang membuat orang-orang berpikir jika dia mengecup pipi Alice.

“Kau harus ingat, waktu pernikahan menjijikan ini hanya berlaku selama dua bulan sampai warisan jatuh ke tanganku, setelah itu selesai, angkat kaki dari rumahku,” bisik Hayes penuh peringatan.

“Aku mengerti.”

“Satu hal yang perlu kau ingat, meski kini kita menikah, bagiku kau tidak lebih dari sekadar barang pajangan yang telah dibeli ayahku dari pelacurnya.”

Napas Alice tertahan di dada, ada rasa sesak yang dia rasakan mendengarkan penghinaan dari Hayes, namun Alice bisa apa? Tidak ada yang mau berdiri di sisinya bila nanti Alice membuat masalah.

Sudut bibir Alice perlahan terangkat, gadis itu membalas dengan senyuman lebar yang membuat orang-orang berpikir jika gadis itu tersipu sekaligus senang.

Tubuh Hayes kembali berdiri tegak, pria itu melihat ke belakang sekilas, memperhatikan para tamu undangan, lalu berakhir pada beberapa temannya dan sosok sahabat masa kecilnya Bella yang tersenyum sedih.

Tangan Hayes terkepal kuat menahan amarah. Seharusnya yang menjadi pengantinnya adalah wanita yang dia cintai, bukan wanita asing yang menghalalkan segala cara hanya untuk bisa mendapatkan banyak uang.

Hayes jijik hingga mual, bersanding dengan anak dari wanita yang sudah pernah menjadi selingkuhan ayahnya. Andai saja, ayahnya, Damian tidak mengancamnya dengan warisan, Hayes tidak sudi untuk berdiri di sini.

To Be Continued..

Komen (9)
goodnovel comment avatar
Asmi Raysa
Kasian alice
goodnovel comment avatar
Asayake
sudah tamat
goodnovel comment avatar
juan effendi
jgn baca...ntar tiga tahun ga habis habis
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status