Share

152 De Javu

Jarak Naren kini hanya beberapa inchi di depan Rhea. Rhea masih menunduk sambil kedua tangannya mencengkeram sisi samping jas suaminya.

"Kamu kenapa?" tanya Naren bingung. Ia sudah tahu bagaimana istrinya saat menangis. Memang istrinya itu tidak akan tersedu, tapi air matanya sulit dihentikan. Kadang dikiranya Rhea sudah selesai menangis, mereka melakukan aktivitas lain, tapi tiba-tiba air matanya luruh lagi.

Di tengah kebingungannya karena Rhea yang masih juga tidak menjawabnya, Naren mengedarkan pandangan sambil berpikir. Apakah ia dan istrinya itu masih bisa makan malam romantis dengan kondisi seperti itu?

Akhirnya Naren mengarahkan Rhea menuju sofa yang ada di lobby hotel. Ia berjongkok di depan istrinya kemudian berkata, "Kamu tunggu di sini bentar ya, aku booking kamar dulu."

Rhea menggeleng cepat.

"Mau ikut ke resepsionis? Tapi nanti aku dikira nyulik anak orang kalo kamu masih nangis gini."

Tangan Naren mengusap lembut jejak-jejak air mata yang tertinggal di sudut mata dan di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Selvy
Congratz ya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status