Share

153 Pisah Ranjang

Rhea membiarkan pertanyaan Naren menggantung di udara. Ia memilih menoleh ke arah jendela dan menyaksikan pemandangan malam kota Jakarta.

"Sayang, maksud kamu barusan apa?"

"Aku ... beberapa hari lalu ngetes pake testpack, soalnya udah telat mens. Hmmm ... dari tiga testpeck semuanya dua garis. Tapi aku belum cek ke dokter."

Naren membuka mulutnya akibat kaget. Kemudian menatap perut Rhea yang tentu saja masih rata.

"Masih rata perutku, ngapain lirik-lirik,” ucap Rhea sambil bersungut kesal. “Lihat nih, Mas." Rhea mengaktifkan layar ponselnya dan menunjukkan sebuah foto pada suaminya, foto tiga testpack yang berjajar dengan tanda yang sama, dua garis.

Naren yang seperti baru disadarkan pada kenyataan, segera meletakkan piring di tangannya, beralih menarik Rhea ke dalam pelukannya. Tanpa kata. Naren hanya mengusapi punggung Rhea dengan sayang. Ia bingung harus mengatakan apa. Biarlah pelukannya menjadi tanda betapa bahagianya dia.

"Kenapa baru ngomong sekarang?"

"Aku nunggu hari ini. K
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Selvy
Kecian deh hehe
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status