author-banner
PanduVi
PanduVi
Author

Novels by PanduVi

Perjanjian Cinta CEO Misterius

Perjanjian Cinta CEO Misterius

Seorang gadis bernama Alice tengah menjalani kehidupan yang rumit. Setelah kedua orang tuanya meninggal, ia dipaksa oleh tantenya untuk menjadi wanita kontrak. Cavin yang merupakan seorang pria kaya sangat terpesona dengan kecantikan Alice sehingga gadis itu sering menjadi bahan pelampiasan hasratnya. Permasalahan pun semakin memuncak tatkala Alice terjerat perjanjian cinta dengan seorang CEO muda. Pria itu membutuhkan pertolongan Alice dengan sebuah janji akan mengeluarkannya dari jeratan masalah saat ini.
Read
Chapter: Berusaha Kabur
Alice mulai bangkit, ia mencoba untuk lari. Namun, langkahnya tiba-tiba saja dihentikan oleh seorang satpam yang bertugas di luar."Nona yang bernama Alice, 'kan?" Satpam tersebut tiba-tiba saja mengetahui namanya.Alice merasa terkejut, dari mana satpam itu tahu namanya? Satpam tersebut menjelaskan bahwa seorang pria kaya bernama Cavin telah memintanya supaya Alice tidak bisa keluar dari rumah makan itu."Nona segera masuk kembali, kalau tidak nanti Bos Cavin akan memarahi saya!" ungkap satpam tersebut.Ia menjadi tidak mengerti dengan apa yang terjadi. Entah mengapa semua orang seolah-olah mengenal sosok Cavin. Apakah memang dirinya benar-benar orang yang terhormat dan terkaya di dunia ini? Apakah keinginan orang itu selalu terpenuhi?Alice pun dipaksa kembali untuk masuk ke rumah makan dan duduk di tempat makan kembali. Ia merasa heran dengan tingkah laku sendiri ataupun perilaku Cavin yang dinilai terlalu berlebihan.Di sisi lain, Cavin menghampiri seorang pelayan. Ia memesan dua
Last Updated: 2023-07-06
Chapter: Menerima Tawaran Kembali
Setelah tidur yang begitu panjang, Alice terbangun di siang hari. Ia merasakan tubuh yang begitu lemas. Dirinya berniat untuk mandi terlebih dahulu dan makan untuk memulihkan tenaga.Sebelum itu, gadis berambut panjang tersebut melirik penampilannya sekilas di depan cermin. Sungguh, ia merasa terhina sekali. Tubuhnya yang dibalut dengan gaun merah seolah-olah tidak mencerminkan perilakunya. Alice yang kini sudah berantakan akhirnya mengakui kesalahan."Kenapa aku menerima tawaran itu? Kalau aku nggak menerimanya, pasti aku nggak akan seperti ini."Untuk menghilangkan semua pikiran mengenai kejadian kemarin, Alice mengambil handuk dan segera bergegas ke kamar mandi. Ia tidak ingin kehidupannya membayangkan hal itu lagi. Ingatan Cavin berusaha dihilangkan meski rasanya sia-sia saja.Setelah mandi, Alice memakai pakaian yang sesuai dengan selera. Gaun merah yang kemarin dipakai akhirnya disimpan di tempat pencucian. Di saat dirinya sudah tampil segar, ia mulai beranjak menuju dapur untuk
Last Updated: 2023-07-06
Chapter: Hasil dari Tawaran
Di malam itu, Alice melayani Cavin dengan penuh hasrat. Di atas tempat tidur, Cavin merasa senang. Entah ke berapa kali Alice melayani kembali pria yang lebih tua darinya. Hal itu bertujuan supaya mendapatkan uang banyak yang telah dijanjikan Cavin sebelumnya.Setelah beberapa ronde mereka lalui, akhirnya permainan pun selesai. Cavin merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh Alice. Pria tersebut sedang mengancingkan kemeja dan memakai jas kembali.Jam telah menunjukkan pukul dua belas malam. Di waktu tersebut, Alice seharusnya sudah tidur. Namun, ternyata dirinya berada di tempat yang tidak diinginkan."Ayo, Sayang! Kita harus pulang."Perkataan Cavin membuat Alice merasa senang. Sudah lama dirinya menantikan hal itu. Ia muak dengan segala yang terjadi di diskotik, terlebih melayani Cavin terus-menerus.Mereka berdua turun dari lantai dua. Diskotik masih ramai akan pengunjung, mereka tidak lelah sama sekali untuk membuang waktu dan bersenang-senang.Sementara, Mami Bella mengha
Last Updated: 2023-07-06
Chapter: Menjadi Wanita Kontrak
Cavin terkejut ketika melihat reaksi Alice. Ia segera menarik kembali tangannya yang hampir saja menyentuh tangan putih milik Alice. Bukannya marah, lelaki itu tetap saja menggoda Alice yang saat itu sudah naik pitam."Kamu jangan marah-marah, Sayang. Nanti, kecantikan kamu bisa hilang," katanya dengan nada yang lemah lembut.Alice merasa jijik mendengarnya. Ia ingin sekali untuk cepat-cepat keluar dari mobil. Namun, dirinya tidak dapat melakukan hal itu. Perempuan tersebut mencoba untuk mengikuti jalan alurnya."Pak, Bapak bisa lakukan apa pun terhadap saya, tapi izinkan saya memberikan batasan untuk Bapak juga," kecam Alice dengan pandangan tetap mengarah ke depan.Cavin mengernyit, ia tahu jika perempuan itu belum mengerti mengenai kegiatan yang akan dilaluinya malam ini. Lantas, lelaki tersebut hanya mengiakan saja sembari tetap berfokus untuk menyetir mobil.Setengah jam kemudian, mobil tersebut telah sampai di suatu tempat. Tempat itu sangatlah ramai dengan berbagai lampu yang b
Last Updated: 2023-07-06
Chapter: Terpaksa Menerima Tawaran
"Gak, Tante! Alice gak mau!" teriak seorang gadis terhadap wanita yang lebih tua darinya.Suasana rumah itu menjadi kacau tatkala gadis tersebut menolak tawaran dari tantenya. Sementara, wanita yang disebut sebagai tante itu pun mulai naik pitam."Kamu itu anak bandel, ya! Sudah untung aku kasih kamu makan. Sekarang, malah melawan pula! Kamu harus cari uang dengan menerima tawaran ini!"Perkataan tersebut menjadi tamparan bagi gadis bernama Alice. Ia disuruh untuk menjadi wanita kontrak semenjak terdapat seorang lelaki yang berkunjung di rumah beberapa jam lalu. Lelaki tersebut sangat terpesona dengan kecantikan Alice sehingga mengusulkannya menjadi wanita kontrak dan melayani dengan penuh hasrat.Alice tetap saja menolak tawaran tersebut. Selama ini, ia tidak ingin melakukan pekerjaan itu. Karena sudah melewati batas kesabaran, akhirnya tantenya pun menampar dengan keras."Tante Mona, hentikan!" rintih perempuan berambut panjang terurai itu dengan deraian air mata yang semakin deras.
Last Updated: 2023-07-06
Terpaksa Menjadi Istri Kedua CEO Muda

Terpaksa Menjadi Istri Kedua CEO Muda

Amora rela berkorban dan melupakan kekasihnya bernama Delvin. Ia memutuskan untuk menjadi istri kedua dari seorang bos muda yang kaya raya. Dirinya berharap keputusannya itu bisa menyelesaikan utang kedua orang tua. Namun, hal itu malah membuat masalah yang besar, terutama bagi kehidupan Amora sendiri tatkala Delvin mencoba merebutnya kembali. Permasalahan semakin memuncak ketika istri pertama dari bos muda sering melakukan tindakan jahat untuk menyingkirkan Amora. Apakah dia bisa bertahan hidup dan bahagia meski bergelimang harta dan kekayaan?
Read
Chapter: Menyembunyikan Diri
Amora terkejut setelah melihat Delvin yang berada di mal tersebut. Lelaki itu tampak bersama Alex yang merupakan teman akrabnya. Namun, sedang apa mereka berdua berada di tempat itu?Sejak saat itu, Amora menjadi panik. Ia harus mencari cara supaya dirinya bisa bersembunyi dan tidak terlihat oleh Delvin. Bisa gawat nantinya jika Stefan tahu bahwa Delvin adalah kekasih lamanya."Kamu kenapa, Sayang? Ada apa?" tanya Stefan setelah melihat Amora yang berhenti mendadak."Mas, aku boleh ke belakang dulu, ya! Aku soalnya nggak kuat." Amora berusaha untuk menghindar dan bersembunyi.Tanpa pikir panjang, wanita itu langsung pergi dan berjalan dengan cepat. Stefan menjadi kebingungan, ia takut dan khawatir jika terjadi apa-apa dengan Amora."Kenapa dia?" Stefan berniat untuk mengejarnya, tetapi Jovita langsung menghentikan sang suami."Sayang, biarkan saja dia ke toilet. Nanti juga datang lagi. Kita berdua saja di sini."Akhirnya, pria berjanggut tipis tersebut tidak bisa berkutik. Ia harus me
Last Updated: 2024-02-02
Chapter: Panggilan tak Terjawab
Stefan melihat layar ponsel milik Amora yang menyatakan bahwa terdapat belasan panggilan yang tak terjawab. Ia berniat untuk memeriksanya, tetapi sontak saja terdapat seseorang yang memanggilnya dari pintu kamar."Mas?" Amora yang sudah berdiri di sana menjadi terkejut.Bukan tanpa sebab, Stefan memegang ponsel miliknya. Pastinya akan menimbulkan rasa curiga jika terdapat riwayat telepon."Sayang, di ponsel kamu ada banyak panggilan tak terjawab." Stefan langsung memberikan ponsel hitam itu tanpa merasakan curiga sedikit pun."Iya, Mas. Terima kasih." Amora langsung merebut ponsel itu dengan cepat. Ia tidak ingin jika masalah ponsel itu berkepanjangan."Kenapa kamu nggak lihat dulu siapa yang menelepon?" Sontak saja, Stefan bertanya di luar dugaan.Amora sedikit cemas dan kaget. Entah apa yang harus ia jelaskan kepadanya. Untunglah, wanita itu bisa menjelaskan bahwa telepon tersebut pastinya berasal dari orang tua. Stefan pun mengangguk pelan."Ya, sudah. Kalau begitu, kamu istirahat.
Last Updated: 2024-02-02
Chapter: Kecurigaan Jovita
Jovita menatap Amora dengan begitu tajam. Ia menaruh rasa curiga padanya bahwa Amora sedang menyembunyikan sesuatu. Namun, Amora tetap meyakinkannya bahwa ia tidak menyembunyikan apa pun."Nggak, Nyonya. Saya nggak menyembunyikan apa pun." Amora tambah tegang. Jantungnya berdegup dengan begitu kencang.Jovita berusaha merebut ponsel Amora. Namun, Amora dengan sigap menahannya kembali. Terjadilah kekacauan di kamar itu. Jovita ingin melihat siapa yang berada di dalam ponsel Amora, sedangkan Amora sendiri mempertahankan ponselnya."Jangan, Nyonya! Ini nggak ada apa-apa sama sekali. Jangan begitu, Nyonya!" Amora berteriak."Nggak, lepaskan tangan lo! Gue mau lihat apa yang ada di ponsel lo!" Novita menambahkan tenaga supaya bisa merebut ponsel Amora."Nyonya Jovita!" Tiba-tiba, terdengar suara yang berasal dari luar kamar.Baik Jovita maupun Amora kemudian berpaling. Tampaklah Bi Asih yang memperhatikan mereka berdua dengan tegang. Jovita pun menghentikan aksi merebut ponselnya dan berha
Last Updated: 2024-02-02
Chapter: Telepon dari Delvin
Jovita segera melangkah ke kamar milik Amora setelah menyadari terdapat ponsel yang berdering. Dengan perlahan, ia mulai mendekati ponsel yang berada di atas nakas tersebut.Lama-kelamaan, ponsel itu tidak berdering lagi. Tampaklah nama Delvin sebagai panggilan tidak terjawab. Jovita masih berada di ambang pintu. Niatnya untuk melihat ponsel Amora menjadi urung tatkala dirinya merasa malas ketika mengingat Amora."Untuk apa gue lihat ponsel dia? Gak ada gunanya."Lantas, perempuan berpakaian kurang bahan itu segera pergi dari kamar tersebut. Untunglah, Jovita tidak sempat melihat nama Delvin di layar ponsel Amora. Jika tidak, pasti ia akan merasa curiga terhadap Amora.Di ruang tengah, Stefan dan Amora tengah berduaan. Stefan tak henti-hentinya mengelus perut Amora yang sedang mengandung. Sementara, Amora sendiri masih memikirkan Jovita. Ia tidak enak dengan istri pertama Stefan itu. Reaksinya yang tidak suka membuat semakin tidak betah."Semoga, kamu cepat besar ya, Nak. Nanti, kamu
Last Updated: 2024-02-02
Chapter: Amarah Jovita
Amora sungguh terkejut bukan kepalang melihat Jovita yang membuka pintu kamar dengan kasar. Bukan tanpa sebab, perempuan itu menampilkan wajah yang penuh dengan amarah. Apa yang sebenarnya terjadi? Atau, apakah Jovita tahu bahwa Delvin datang dan berteriak pada waktu tadi?"Nyonya Jovita, kenapa Nyonya membuka pintu seperti ini?" tanya Amora dengan waswas."Emangnya kenapa? Nggak boleh, ini rumah gue, ya! Gue berhak berbuat apa pun di rumah ini!" teriak Jovita dengan kasar.Amora menunduk, ia merasa bahwa Jovita sudah tahu tentang kejadian tadi. Mungkin saja penjaga rumah menceritakannya kepada Jovita. Entahlah, bagaimana nasib Amora ke depannya."Gue mau cerita sama, lo."Deg!Amora terbelalak, ia baru saja mendengar pernyataan dari wanita bergaun merah itu. Apa yang sebenarnya ingin diceritakan? Apakah tentang Delvin?"Apa yang akan Nyonya ceritakan kepada saya?" tanya Amora.Jovita mendekat, membuat Amora semakin waspada. Ia khawatir jika perkiraannya benar. Tamatlah riwayat Amora
Last Updated: 2024-02-01
Chapter: Nasib Amora
Pintu kamar terketuk kembali. Amora yang menyadarinya langsung menghampiri dan membuka kunci kamar. Ternyata, terdapat Bi Asih yang sudah berada di ambang pintu kamar sambil membawakan sepiring makanan dan segelas susu untuknya."Maaf, Non. Ini Bibi bawakan makanan dan susu untuk Non. Supaya anak yang berada di kandungan Non bisa sehat," ungkap Bi Asih dengan berseri-seri."Oh ya, Bi. Simpan saja di atas meja itu dulu ya, Bi." Amora menyeka air mata dengan kasar, lalu menunjuk ke sebuah meja di samping tempat tidur.Lantas, Bi Asih menyimpan apa yang dibawanya di atas meja. Lalu, memandang kembali ke majikannya dengan perasaan heran."Non, kenapa Non menangis? Apakah ada sesuatu yang terjadi? Apakah Nyonya Jovita jahat kepada Non?" tanya Bi Asih berusaha menerka-nerka."Ah, nggak apa-apa kok, Bi. Aku baik-baik saja. Nyonya Jovita nggak jahat juga, kok." Amora berusaha untuk menutupi terkait Delvin kepada siapa pun.Alhasil, Bi Asih berpamitan kembali untuk keluar dari kamar tersebut.
Last Updated: 2024-02-01
You may also like
DMCA.com Protection Status