Chapter: Ooughh, Jaxx!Erica membuka mata perlahan saat merasakan usapan di lengan. Meringis saat duduk, miliknya sepertinya lecet, entah Jaxx melakukan berapa kali tadi, dia tak ingat karena sudah tertidur. “Apa kita akan pulang sekarang?” tanya Erica sambil mengerjap-kerjapkan mata.Jaxx tersenyum, “Tentu saja tidak. Bukankah besok Sabtu? Kamu libur setiap Sabtu, kan? Kita makan malam dan melanjutkan lagi yang tadi.” Jaxx terus mengusap telapak tangan Erica yang digenggam, bahkan sesekali dikecup, dia tak ingin menyia-siakan kebersamaan kali ini.“Bukankah kita sudah melakukannya sampai beberapa kali, Jaxx? Apa kamu tidak lelah?” Erica takut tak bisa berdiri kalau terus melakukan itu dengan Jaxx.Mendengar pertanyaan Erica, Jaxx malah tertawa, “Kita baru saja istirahat, kan? Kamu juga tidur lebih lama dariku.” Bangun dan menggendong Erica, “Setelah mandi kita makan.” Menurunkan Erica di bak mandi dan menyalakan air hangat sebelum dirinya sendiri masuk bak juga. “Bagaimana patungku? Apa sudah jadi?” Jaxx m
Last Updated: 2024-12-17
Chapter: Berkencan dengan benarJaxx tersenyum sambil merapikan rambut Erica, “Aku ingin berkencan denganmu. Jadi, mari kita lakukan dengan baik.” Menggandeng Erica masuk butik, “Aku ingin yang terbaik untuknya."Pegawai butik langsung menyambut hangat, “Baik, Tuan.”Erica menurut dengan canggung ke pegawai butik itu, mencoba beberapa gaun yang terlihat aneh di tubuhnya, dan tetap tak mengerti karena Jaxx terus mengangguk dari tadi.“Pakai yang itu. Aku bayar sisanya.” Jaxx membantu Erica turun dari tempat mencoba gaun dan memberikan kartunya ke pegawai butik.“Bukankah ini terlalu berlebihan?” Erica mengenakan gaun sempit dengan belahan sepaha, rambutnya juga sempat diblow tadi, disemprot parfum, baru digandeng oleh Jaxx. Harusnya dia percaya diri, tetapi nyatanya apa yang tak pernah terpakai tetap saja terasa asing.“Sudah kukatakan kalau aku ingin berkencan denganmu, kan? Kita lakukan saja. Jangan terlalu banyak mengeluh, Erica.” Setelah dari butik, Jaxx mengajak Erica ke restoran mewah, makan makanan enak, dan t
Last Updated: 2024-12-16
Chapter: Simpanan om-omHari berganti ... sepulang dari kampus, Erica langsung ke tempat katering, membantu memasak dan menyiapkan pesanan, “Apa setiap hari akan seperti ini?” Pemilik katering tersenyum, “Kamu tahu pembangunan di sana? Di pertigaan? Setiap siang mereka makan di sini, jadi kita cukup sibuk setiap hari, tetapi mereka libur Minggu, tenang saja.” Erica tersenyum, “Setelah ini?” “Antar saja. Kau tinggal meletakkannya di meja nanti, sopir akan memberi tahumu.” Erica ikut ke mobil dan berangkat ke tempat pembangunan. Setelah melihat meja panjang kosong, dia tahu harus meletakkan semua kotak makan ini di mana, dan hujan yang tiba-tiba turun tak membuatnya memelankan langkah. “Berikan ini ke bosmu.” Mandor proyek mengulurkan amplop ke Erica. “Terima kasih.” Erica menyimpannya di kantong celemek. “Mereka minta untuk sore juga, bukan makanan, tetapi kudapan, apa kalian bisa mengirimnya? Jam tiga harus sudah di sini.” Erica melihat jam kecil yang dijadikan kalung, pemilik katering yang memberiny
Last Updated: 2024-12-16
Chapter: Indah untukmuErica menggeliat. Melihat Jaxx di sebelahnya masih terlelap dengan tubuh telanjang, dia tersenyum, mengusap punggung itu, dan berpakaian kembali. Mengintip ke jendela, Erica tak terlalu ingat kejadian semalam meski bisa menebak, tetapi melihat tempat parkir di bawah sana, membuatnya malu untuk turun.“Kau sudah bangun?” Jaxx mengusap wajah dan duduk dengan bersandar. Mengambil rokok untuk disulut dan diisap, “Aku akan mengantarmu pulang setelah ini.”Erica tersenyum dan mengangguk, “Hari ini aku ada kelas siang. Jangan terburu-buru.” Erica mendekat untuk duduk di samping Jaxx.Jaxx mengambil jasnya, mengeluarkan cek, menulis deretan angka, dan memberikannya ke Erica. “Jangan bekerja lagi di sini.”“Aku tidak bisa menerimanya, Jaxx. Aku mendekatimu bukan untuk itu.”“Aku tahu. Aku hanya ingin kamu fokus dengan kuliahmu. Simpan saja ini.” Menyodorkan kembali dan tersenyum saat Erica menerima kali ini. Jaxx berdiri, mengulurkan tangannya ke Erica, “Kita sarapan dan aku akan mengantarmu p
Last Updated: 2024-12-14
Chapter: Bertemu di barMenjauhkan tangan itu dan membuat empunya duduk dengan benar di kursi Rose sendiri. Jaxx mengeluarkan rokok dari saku, baru saja menyulut korek, Rose sudah menyulutkan rokoknya. Rose tersenyum saat Jaxx mengisap, mengembus dengan seksi, dan menyimpan koreknya lagi di tas. Jaxx menekan rokoknya sembarang di mobil Rose, meninggalkan bekas di sana, dan tersenyum saat melihat Rose menahan amarah yang begitu kentara di wajah, “Aku tidak tahu apa tujuanmu menemuiku, mengatakan hal tidak penting, dan motif yang kamu sembunyikan. Aku hanya ingin apa yang sudah terjadi, lupakan saja, termasuk dengan pertemuan kita. Anggap saja tidak pernah ada dan apa pun tidak terjadi. Tentang Johan, tanyakan ke Scott, aku tidak ikut campur dalam pekerjaan apa pun selain memastikan kerja sama berjalan lancar dan sekarang, bolehkan aku turun? Kurasa sudah tidak ada lagi yang perlu kita bicarakan.” Rose menoleh ke sopir dan mengangguk. Setelah mobil berhenti, membiarkan Jaxx turun, dan menurunkan kaca mobil,
Last Updated: 2024-12-13
Chapter: Hanya ada kamu dan akuScott menoleh ke Johan, “Pulanglah. Terima kasih untuk hari ini.” Johan mengangguk dan langsung pergi tanpa menyapa tamu Mr. Scott. Scott kembali menoleh ke tamunya, “Apa yang membuatmu datang ke sini, Rose? Kurasa semua urusan kita sudah selesai.” Rose tertawa, mengeluarkan rokok, dan menyulutnya, “Aku ingin barangku kembali. Meski pun kamu menyekap Johan dan menjaganya dengan seribu pengawal sekali pun, aku akan tetap mendapatkannya. Bagaimana pun juga galeri itu kubeli jauh sebelum kamu tertarik. Jadi, kamu harus mengembalikannya padaku.” Scott terkekeh, “Bahkan aku tidak tahu apakah barang yang kamu maksudkan ada di sana. Kamu terlalu percaya diri, Rose. Aku juga tidak terlalu paham dengan galeri yang kamu maksudkan, semua dikerjakan oleh Jaxx, dan kurasa tentang barangmu, hanya Jaxx yang tahu.” Rose menggebrak meja dan berdiri, “Jangan pernah bermain-main denganku, Scott.” Barulah Scott tertawa, bahkan tubuhnya bergetar karena tertawa terlalu keras, “Kalau dipikir kembali,
Last Updated: 2024-12-02
Chapter: Lembaran baru - END - EPILOGHampir tengah malam. Prapto masih duduk di ruang tengah. Dia baru saja ke luar dari kamar putranya, Ratih belum pulang, Prapto akan menunggu sampai istrinya itu tiba di rumah. Bukankah Ratih sudah berjanji tak akan menginap? Kini angannya jadi melayang... “Apa yang kamu lakukan di sini? Aku tidak mau sampai istrimu tahu.” “Biar saja dia tahu. Bukankah kita sama-sama tahu kalau aku tak pernah menyukai istriku sepenuhnya? Pernikahan ini hasil perjodohan dan kedatanganmu di sini seolah memberiku puas akan dahaga.” “Jangan pernah mengatakan itu.” “Apa yang salah? Aku sudah pernah melakukannya, kau juga, apa salah kalau kita mencoba memuaskan hasrat kita selama ini?” “Aku tidak mau membuat dosa.” “Anggap saja ini hadiah yang bisa kuberikan. Aku janji hanya sekali. Tak ada esok hari. Hanya ini yang bisa kuberikan padamu, Jum.” Rayuan yang begitu memabukkan, mbok Jum muda pun terbuai, dia membiarkan setiap jengkal kulit disentuh oleh sang mantap, dan sungguh, kenikmatan itu tiada tara.
Last Updated: 2023-01-19
Chapter: Apa kau mencintai?Mbok Jum terkekeh, “Semua orang memusuhiku.”“Tidak ada yang berlaku seperti itu, Mbok Jum. Semua karena perasaanmu saja karena yang sebenarnya terjadi adalah semua orang butuh waktu untuk menenangkan diri saat hatinya merasa tak baik.” Ratih baru saja selesai makan, dia berdiri karena ingin melakukan banyak hal untuk hari ini, “Jangan banyak memaksa. Setelah waktu yang dibutuhkan tercukupi, semua orang akan menyambutmu sehangat dulu.” Ratih tersenyum, menunduk hormat ke mbok Jum, dan beranjak dari ruang makan. Dia ke halaman, tahu kalau Prapto pasti sibuk, dia tak ingin putranya mengganggu pekerjaan Prapto. Tepat saat dokar berhenti di halaman, Ratih mendekati Prapto dan meminta putranya, tak menunggu siapa tamu itu, dia segera masuk kembali meski hanya bersembunyi di belakang pintu utama. Dokar yang datang adalah milik Prapto. Bisa dipastikan Siti yang ada di dalamnya.Prapto tetap duduk. Dia bahkan mulai meramu lintingan tembakau untuk dinikmati. Lek Tejo yang terus mendekat ke dok
Last Updated: 2023-01-18
Chapter: Nasi jadi bubur“Ya?!” Prapto berteriak dari kamar mandi. Dia sedang membersihkan tubuhnya. Berharap dengan begitu lelah yang dia rasa akan hilang.Ratih menghela napas menyadari Prapto tak pergi jauh, “Aku membuatkanmu minuman, Mas.” Ratih mendekat, bahkan hampir menempelkan tubuhnya ke pintu kamar mandi.“Aku selesai sebentar lagi, Ratih. Letakkan saja di sana.” Prapto kembali melanjutkan mandinya saat Ratih tak lagi bertanya.Menuju ke almari, Ratih segera mencari surjan dan jarit yang pasti akan pas dikenakan oleh Prapto, tepat dengan suaminya yang baru saja ke luar dari kamar mandi. “Sarapan di dapur hampir siap, Mas.” Ratih mendekat untuk mengambil handuk basah. Menyampirkan agar tak membuat tempat lain menjadi lembab.Prapto mengangguk, “Kau tidak ke kamarmu sendiri? Kupikir anak kita akan mencarimu.” Prapto mulai membuat simpul untuk jarit yang dia kenakan.Ratih menggeleng, “Tidak, Mas. Aku sedang mengandung. Sebisa mungkin aku tak menyusui putra kita. Mas, mau kusiapkan makan di kamar atau
Last Updated: 2023-01-17
Chapter: Satu sisiSudah senja, mbok Jum heran karena pintunya diketuk dari luar, tak pernah ada tamu di jam seperti ini. Dia tetap melangkah ke luar, tersenyum saat melihat siapa yang mengejutkan dirinya, “Apa yang membawamu ke sini, Tejo?” Mbok Jum membuka pintu rumahnya sangat lebar, tapi lek Tejo malah memilih duduk di teras, mbok Jum juga tak mau memaksa lek Tejo untuk masuk.“Siapkan barangmu. Prapto ingin kamu menginap di sana untuk beberapa hari.” Lek Tejo tak menoleh, dia memilih menatap rimbunnya pohon yang mulai gelap, biar cahaya lampu minyak tak mampu membuat halaman luas ini menjadi terang.Mbok Jum terkekeh, “Ada apa? Prapto sudah menemukan Siti?”Barulah lek Tejo menoleh, menatap mbok Jum tajam, gigi menguning hasil dari kinang itu membuatnya jijik. “Baru kali ini kau berani mengatakan nama putri yang kau sembunyikan, kenapa? Kau takut aku memberi tahu Prapto dan membunuh putrimu?” Lek Tejo tak menyangka kalau mbok Jum tetap saja menjadi wanita yang licik.“Apa Prapto sudah berhasil memb
Last Updated: 2023-01-16
Chapter: Kenyataan tak diinginkanPekerja pria itu tersenyum getir, “Memang sangat menyakitkan, Aden Prapto.”Tanpa banyak bicara, Prapto memukuli pekerja itu hingga babak belur, dia melakukannya hingga puas. Setelah pria dengan tubuh lunglai seperti seonggok baju kotor, Prapto melepas dengan setengah melempar begitu saja, tak peduli jika napas pekerja itu sebentar lagi akan melayang. “Kau tak menghalangiku?” Prapto terkekeh, “Bukankah dia kekasihmu?” Siti masih menangis sambil duduk di tanah dan Prapto tak juga merasa kasihan.Siti menggeleng, “Aku hanya ingin hidup, bukan berarti aku kekasihnya.”“Hahahaha.” Prapto berjalan mendekati Siti, “Kau pikir setelah menemukanmu aku akan melepaskanmu begitu saja?” Menggeleng sambil mencebikkan bibirnya, “Katakan, sebelum kematianmu datang, apa kau masih ingin bertemu dengan ibumu?” Prapto berjongkok tepat di depan Siti.“Apa yang membuatmu sebenci itu denganku?” Siti seperti menantang, tapi bukan itu yang dia luapkan, hanya penasaran kenapa Prapto tak pernah memberinya kesem
Last Updated: 2023-01-15
Chapter: Nama baikPrapto menghela napas panjang dan dalam, “Di mana tempatnya?” Tadi matahari belum muncul ke permukaan dan kini kepalanya malah pusing karena cukup terik. Prapto terus berjalan menyusuri sungai seperti yang diperintahkan oleh lek Tejo, meski tak menemukan apa pun, sudah kepalang basah. Dia tak ingin kembali dengan tangan kosong.Kakinya yang terlalu lelah, Prapto memilih untuk istirahat, duduk di batu besar, dan minum air sungai. “Di mana tempatnya? Kakiku mau copot.” Prapto menyandarkan punggung, hampir merebah untuk menghilangkan penat sambil menikmati semilir angin. Cukup menyegarkan hingga dirinya hampir saja tertidur. Untung tak sampai karena dia bangun saat mencium harum masakan rumah.Prapto membuka mata, menyapu seluruh sisi untuk mencari apa yang bisa dijadikan pertanda, hingga di kejauhan dia melihat asap. “Apa itu?” Prapto berdiri, “Tak ada pemukiman di sini, sepertinya memang itu.” Terkekeh, Prapto sedikit banyak mengenal daerah yang dia tapaki. Ini adalah tanah kelahiranny
Last Updated: 2023-01-14
Chapter: The perfecting epilogArum sudah berumur tiga tahun sekarang. Tapi baik Banyu maupun Mayang masih saja tetap menawan.Banyu dengan tubuhnya yang tetap seksi dan menggoda, serta Mayang yang lebih berisi namun semakin membuatnya terlihat lebih segar sekarang.“Ayo, Sayang ... habiskan makananmu ... .” Mayang terus mengejar Arum dengan membawa sendok di tangan kanannya dan piring di tangan kiri yang berisi nasi yang tinggal sedikit dengan lauk sop brokoli plus bakso itu, memang Mayang masih menyuapi kesayangannya sekarang.“Kejal, Ma. Kejal telus.” Arum masih saja berlari sambil tertawa sampai ke dalam ruang kerja papanya, Banyu, dan mengagetkan Banyu yang masih fokus dengan pekerjaannya.Banyu segera meninggalkan meja kerjanya dan menunduk karena Arum bersembunyi di bawah mejanya sambil mengacungkan jari telunjuknya dan ditempelkan di depan bibirnya yang mengerucut. “Kenapa, Gadis Manis?”
Last Updated: 2021-04-08
Chapter: Malaikatku“Selamat pagi, Nona Mayang. Senang melihatmu setelah sekian lama berkelana di Bali.”Deg.“Masih pagi.” Banyu memperingatkan karena tidak ingin mendengar perdebatan saat sedang sarapan seperti saat ini.“Hey ... Siska.” sapa Mayang, meski sedikit canggung karena merasa Siska mengetahui tentangnya yang kabur bersama Eric.Siska tidak menjawab sapaan Mayang. Dia jengkel karena merasa Mayang telah mempermainkan bosnya. “Barang yang datang sudah aku kirim semalam. Tinggal satu paket lagi, milik MK, Ngunut.” Siska meraih roti gandum di atas meja dan memberinya selai stroberi lalu melahapnya.“Bagus. Aku akan mengambil uangnya setelah ini, dan saat aku kembali kamu kirimkan.” Banyu mempercepat sarapannya dan segera bersiap berangkat sekarang.Mayang yang merasa obrolan Banyu dan Siska ambigu tidak berani b
Last Updated: 2021-04-07
Chapter: Tempat ternyaman di DuniaEric menghentikan kegiatannya saat melihat wanita yang dicintainya malah menangis tersedu sekarang. Diraihnya tubuh bergetar itu dan membawanya ke dalam pelukannya. “Hey ... maafkan aku, harusnya aku mengajakmu menikah lebih dulu, bukan malah seperti ini. Maafkan aku, May.” dielusnya punggung bergetar itu dan sesekali mencium puncak kepalanya.Mayang hanya diam tidak ingin menjawab apa pun sekarang. Bahkan mendengar sebuah pernikahan saja, seakan menampar dirinya sendiri, betapa telah begitu hina dirinya saat ini.Tidak ingin keadaan ini terus berlanjut, Mayang mengurai pelukan itu, menyeka air matanya, dan menatap Eric setelahnya, “Aku ingin bertanya sesuatu kepadamu, tapi aku ingin kamu menjawab semuanya dengan jujur.”Eric mengangguk, “Ya. Aku akan menjawabnya dengan jujur.” perasaan Eric menjadi tidak nyaman, sepertinya Mayang akan menanyainya sebuah kebenaran yang telah lama disem
Last Updated: 2021-04-06
Chapter: Ternyata“Terima kasih, Pak, Bu.”Tak ada lagi yang terdengar setelah itu, selain isak tangis dari seorang ibu yang sedang meratapi putri tunggalnya saja.“Apa salah anakku? Kenapa kamu tega melakukan semua ini terhadap anakku?” meski seseorang tetap menguatkan dan menyuruhnya untuk bersabar, tetap saja, dia sedang membutuhkan sebuah penjelasan sekarang.“Bapak ... tidak ... tahu ... kenapa ... kamu ... melakukan ... ini, bahkan ... saat ... orang ... suruhanmu ... mengajak ... bapak ... pergi ... waktu ... itu, bapak ... tetap ... mendukungmu, meski ... itu ... sangat ... tidak ... benar.” tidak ingin terpancing emosi, bapak Mayang hanya bisa menarik napasnya berkali-kali agar pikirannya tetap tenang.“Saya hanya ingin Mayang lebih mengenal hatinya saja, saya tidak ingin Mayang menerima saya karena terpaksa saja, saya ingin bersama Mayang jika memang dia benar-benar
Last Updated: 2021-04-05
Chapter: Sebuah kebenaran“Hahahahahaha.” Eric terbahak mendengar ucapan Banyu yang baru saja terlontar dari mulutnya itu, “Bagaimana jika Mayang mendengar ini, pasti dia akan menyukainya.”“Hahahahahaha.” berganti Banyu yang terbahak sekarang, “Lakukan saja sesukamu.”“Bos?” Siska menoleh ke Banyu, dan Banyu mengangkat tangannya, mengisyaratkan agar Siska diam dan tidak ikut campur sekarang.“Ya ... aku akan melakukannya setelah bertemu dengannya nanti.” Eric sangat bahagia mengetahui kenyataan yang baru saja didapatnya.“Duduklah, aku yakin bukan hanya itu tujuanmu, sampai kau rela datang ke tempat yang sejauh ini.” Banyu mengambil gelasnya lagi dan meminum isinya.“Aku akan membawa Mayang pergi dan menikahinya, ayahku sudah meninggal dan tidak ada lagi alasan untuknya tidak menerimaku.” Eric mengatakannya de
Last Updated: 2021-04-04
Chapter: TerlambatMayang baru saja menyelesaikan sarapannya dengan Banyu di kamarnya. Untung saja tadi Mayang mengambil nasi goreng cukup banyak, jadi perutnya yang keroncongan itu bisa terisi dengan cukup meski makan sepiring berdua bersama Banyu.Tok. Tok. Tok.Mayang segera menaruh piring kosong yang dipegangnya di atas nakas, dan segera membuka pintu kamarnya setelah mendengar ketukan di pintu kamar itu, “Ya?”“Nduk, ibu mau pulang sekarang.” kata ibu Mayang dengan wajah yang cukup panik.“Kenapa, Bu ... kok buru-buru?” Mayang penasaran karena ibunya sangat panik saat ini.“Nak Eric, Nduk. Nak Eric.”Deg.Rasanya seperti tersambar petir, meski belum tahu apa yang akan dibicarakan ibunya, tubuh Mayang sudah bergetar sekarang, “Kenapa Bu sama Eric?”Ibu Mayang hanya menangis
Last Updated: 2021-04-02
Chapter: TamparanCerita ini sudah pindah ke n.o.v.e.l_t.o.o.n atau m.a.n.g.a_t.o.o.n Mohon maaf karena Thor tidak bisa melanjutkannya. Begitu besar penyesalan karena tindakan ini, tapi Pembaca tersayang masih bisa membaca cerita Thor yang lainnya di aplikasi ini. Masih ada : TANYA HATIMU (END) ISTRI KEEMPAT TUAN TANAH (END) ,dan beberapa cerita baru yang sebentar lagi akan segera terbit Semua tak akan mengecewakan para Pembaca tersayang. Terima kasih dan mohon maaf yang sebesar-besarnya. Tetaplah menjadi... Selembut JENANG Semanis GULA I love you, Pembacaku sayang .... *** Cerita ini sudah pindah ke n.o.v.e.l_t.o.o.n atau m.a.n.g.a_t.o.o.n Mohon maaf karena Thor tidak bisa melanjutkannya. Begitu besar penyesalan karena tindakan ini, tapi Pembaca tersayang masih bisa membaca cerita Thor yang lainnya di aplikasi ini. Masih ada : TANYA HATIMU (END) ISTRI KEEMPAT TUAN TANAH (END) ,dan beberapa cerita baru yang sebentar lagi akan segera terbit Semua tak akan mengecewakan para Pembac
Last Updated: 2021-06-21
Chapter: Seperti iniCerita ini sudah pindah ke n.o.v.e.l_t.o.o.n atau m.a.n.g.a_t.o.o.n Mohon maaf karena Thor tidak bisa melanjutkannya. Begitu besar penyesalan karena tindakan ini, tapi Pembaca tersayang masih bisa membaca cerita Thor yang lainnya di aplikasi ini. Masih ada : TANYA HATIMU (END) ISTRI KEEMPAT TUAN TANAH (END) ,dan beberapa cerita baru yang sebentar lagi akan segera terbit Semua tak akan mengecewakan para Pembaca tersayang. Terima kasih dan mohon maaf yang sebesar-besarnya. Tetaplah menjadi... Selembut JENANG Semanis GULA I love you, Pembacaku sayang .... *** Cerita ini sudah pindah ke n.o.v.e.l_t.o.o.n atau m.a.n.g.a_t.o.o.n Mohon maaf karena Thor tidak bisa melanjutkannya. Begitu besar penyesalan karena tindakan ini, tapi Pembaca tersayang masih bisa membaca cerita Thor yang lainnya di aplikasi ini. Masih ada : TANYA HATIMU (END) ISTRI KEEMPAT TUAN TANAH (END) ,dan beberapa cerita baru yang sebentar lagi akan segera terbit Semua tak akan mengecewakan para Pembac
Last Updated: 2021-06-20
Chapter: Obat nyamukCerita ini sudah pindah ke n.o.v.e.l_t.o.o.n atau m.a.n.g.a_t.o.o.n Mohon maaf karena Thor tidak bisa melanjutkannya. Begitu besar penyesalan karena tindakan ini, tapi Pembaca tersayang masih bisa membaca cerita Thor yang lainnya di aplikasi ini. Masih ada : TANYA HATIMU (END) ISTRI KEEMPAT TUAN TANAH (END) ,dan beberapa cerita baru yang sebentar lagi akan segera terbit Semua tak akan mengecewakan para Pembaca tersayang. Terima kasih dan mohon maaf yang sebesar-besarnya. Tetaplah menjadi... Selembut JENANG Semanis GULA I love you, Pembacaku sayang .... *** Cerita ini sudah pindah ke n.o.v.e.l_t.o.o.n atau m.a.n.g.a_t.o.o.n Mohon maaf karena Thor tidak bisa melanjutkannya. Begitu besar penyesalan karena tindakan ini, tapi Pembaca tersayang masih bisa membaca cerita Thor yang lainnya di aplikasi ini. Masih ada : TANYA HATIMU (END) ISTRI KEEMPAT TUAN TANAH (END) ,dan beberapa cerita baru yang sebentar lagi akan segera terbit Semua tak akan mengecewakan para Pembac
Last Updated: 2021-06-19
Chapter: CucuCerita ini sudah pindah ke n.o.v.e.l_t.o.o.n atau m.a.n.g.a_t.o.o.n Mohon maaf karena Thor tidak bisa melanjutkannya. Begitu besar penyesalan karena tindakan ini, tapi Pembaca tersayang masih bisa membaca cerita Thor yang lainnya di aplikasi ini. Masih ada : 1. TANYA HATIMU (END) 2. ISTRI KEEMPAT TUAN TANAH (END) 3. ,dan beberapa cerita baru yang sebentar lagi akan segera terbit Semua tak akan mengecewakan para Pembaca tersayang. Terima kasih dan mohon maaf yang sebesar-besarnya. Tetaplah menjadi... Selembut JENANG Semanis GULA I love you, Pembacaku sayang .... *** Cerita ini sudah pindah ke n.o.v.e.l_t.o.o.n atau m.a.n.g.a_t.o.o.n Mohon maaf karena Thor tidak bisa melanjutkannya. Begitu besar penyesalan karena tindakan ini, tapi Pembaca tersayang masih bisa membaca cerita Thor yang lainnya di aplikasi ini. Masih ada : 1. TANYA HATIMU (END) 2. ISTRI KEEMPAT TUAN TANAH (END) 3. ,dan beberapa cerita baru yang sebentar lagi akan segera terbit Semua tak akan mengec
Last Updated: 2021-06-18
Chapter: Wanita ituCahyo mendekat dan meniup leherYuni bagian belakang, “Apa kau sedang menginginkanmu saat ini?”Yuni menggeleng, bukan karena diatidak ingin, hanya saja dia sangat sadar dengan batasannya sendiri. Isiperjanjian yang dibuat oleh Cahyo sangat terekam dengan jelas di dalam otaknya.“Jadi? Aku tidak menarik? Apapria bernama Hendra itu yang menarik? Dan akan kau rayu lagi dengan baju sialanini?”“Tidak, Mas. Aku tidak pernahmerayunya, aku hanya mengobrol sebentar dengannya, tidak lebih.” memang ituyang dilakukan Yuni tadi pagi.Cahyo segera membalik Yuni danmelumat bibirnya dengan kasar. Menghisap dan juga memainkan bibir atas danbawah itu, “Balas.”Yuni yang belum pernah melakukanhal seperti ini, otaknya terasa buntu dan tidak tahu harus melakukan apa.
Last Updated: 2021-05-25
Chapter: Cemburu“Nanti kalo ada jam kosong atau pulang lebih awal, kabarinaku.” Cahyo tidak berminat turun dari mobil karena ada meeting pagi ini.“Iya, Mas.” Yuni segera menciumpunggung tangan kanan Cahyo dan turun dari mobil itu.“Hey ... Sopir baru lagi? Kok mobilnyabeda?” Hendra yang juga baru datang segera menyapa Yuni. Sejak melihatnya diultah Ratih kemarin, Hendra merasa sangat tertarik sekarang.“Tumben sudah dateng? Biasanyaagak siangan?” Yuni cukup hafal dengan gaya selengekan Hedra dan segala keabsurdannya.Hendra terbahak, dia memangberangkat lebih pagi karena sedang menyiapkan skripsi dan berencana bertemudengan asdos agar mau membimbingnya, “Iya, lagi belajar insaf kayaknya.”Yuni yang mendengar itu pun ikuttertawa, candaan Hendra memang tidak pernah gagal.
Last Updated: 2021-05-25