Cahyo mendekat dan meniup leher
Yuni bagian belakang, “Apa kau sedang menginginkanmu saat ini?”Yuni menggeleng, bukan karena dia
tidak ingin, hanya saja dia sangat sadar dengan batasannya sendiri. Isiperjanjian yang dibuat oleh Cahyo sangat terekam dengan jelas di dalam otaknya.“Jadi? Aku tidak menarik? Apa
pria bernama Hendra itu yang menarik? Dan akan kau rayu lagi dengan baju sialanini?”“Tidak, Mas. Aku tidak pernah
merayunya, aku hanya mengobrol sebentar dengannya, tidak lebih.” memang ituyang dilakukan Yuni tadi pagi.Cahyo segera membalik Yuni dan
melumat bibirnya dengan kasar. Menghisap dan juga memainkan bibir atas danbawah itu, “Balas.”Yuni yang belum pernah melakukan
hal seperti ini, otaknya terasa buntu dan tidak tahu harus melakukan apa.Cahyo menggigit bibir Yuni dan
membuat gadis itu mengaduh. Saat bibirnya terbuka, Cahyo tidak menyiakannya,dia segera menyelusupkan lidahnya dan menautkannya dengan lidah Yuni.Pegawai yang tidak sengaja
melihat hal itu hanya bisa memalingkan wajahnya agar pelanggannya tidak malujika menyadari jika di ruang itu tidak hanya ada mereka berdua.Cahyo menyapu bibir basah Yuni
akibat dari perbuatannya dan menatapnya awas, “Jangan pernah bermain denganku.”Yuni hanya menggeleng meski
tubuhnya terasa sangat lemas sekarang.Cahyo segera berbalik dan melihat
pegawai itu, “Bungkus yang ini dan yang dipilih oleh istriku tadi.”“Baik, Tuan.” pegawai itu segera
mendekati Yuni, dia akan mengemas dan membantu Yuni melepas gaun yang dikenakanitu, “Nona, suaminya sangat sayang banget ya? Saya sampai ngiri.”Yuni hanya tersenyum simpul
mendengar kalimat itu. Andai saja dia tahu yang sebenarnya, apakah kalimatindah itu masih mampu membuatnya iri dengan keadaan Yuni.~~~
Sudah beberapa hari Yuni serasa
dipenjara oleh Cahyo. Meski bukan dalam artian yang sesungguhnya, nyatanya saatdi kampus serasa dikejar hantu setiap hari.“Yun, kamu ke mana aja sih?
Diajak keluar mesti gak bisa mulu.” Ratih memang ingin mengajak Yuni nontonsekarang.“Aku tidak bisa, Rat. Ada pekerjaan
di rumah.” dusta Yuni.“Pekerjaan apa emang? Kayak orang
susah aja, orang mobil gonta-ganti gitu.”Yuni hanya tersenyum dan
menggeleng. Tak lama ponselnya berdering dan Yuni segera mengangkatnya, “Iya... masih kurang satu pelajaran lagi, aku---“Ratih segera menyambar ponsel
Yuni, “Hey, Pak. Aku Ratih temennya Yuni, nanti pulang kuliah aku mau ngajakdia nonton di deket sini juga, boleh ya Pak?”Yuni hanya bisa mencoba meraih
ponselnya kembali meski sangat sulit dilakukan.“Ya, trimakasih Pak.” Ratih
mengembalikan ponsel itu dalam keadaan telepon sudah mati.“Gimana sih, ah?!” Yuni segera
memanggil nomor itu kembali, “Halo, aku---“ mendengar dari seberang saja bahwa Cahyomemang memberinya izin membuat Yuni tersenyum lebar, rasanya seperti baru saja mendapatkanpermen lolipop yang sangat besar dan manis.“Hebat kan aku?” Ratih
menyombongkan dirinya dengan bangga.Yuni berdiri dan memeluk sahabatnya
itu.“Cieeeee, ganti lesb-i setelah
gak laku?” Hendra yang baru bergabung dan melihat kedua temannya ituberpelukan.“Eleh, ngeres Lu. Yuk, Yun ...
kita pergi aja.” Ratih mengambil tasnya dan memilih ke kelas sekarang, Yunipun juga melakukan hal yang sama.Hendra yang ditinggal hanya bisa
melongo melihat dua cewek yang suka susah ditebak itu.~
“Tadi pulang jam berapa, Yun?”
tanya Cahyo saat baru pulang kerja dan menemukan istrinya sudah ada di dapur,sedang membuatkan susu jahe untuknya.“Tadi habis nonton, Mas.” segera
disodorkannya cangkir berisi cairan putih pekat itu mendekat ke Cahyo.“Besok kamu libur kan? Aku mau
ngajak kamu ke kantor.”“Ada acara apa, Mas?”
“Ada relasi yang pengen ketemu
sama kamu.” tidak ada tindakan lain selain hanya mengangguk untuk Yuni.~~~
Dengan baju berwarna senada, Yuni
berangkat ke kantor bersama Cahyo. Ini adalah pengalaman pertamanya berada didepan umum sebagai istri dari Cahyo, suaminya.Yuni merasakan sikap Cahyo yang
begitu lembut. Membukakan pintu mobil, menggandeng tanyanya, mengecup keningdan juga punggung tangannya sesekali, Yuni begitu terbuai dalam suasana ini.Bahkan saat mengenalkan dengan
relasinya saja, tidak dibiarkannya tangan itu terlepas dari genggaman Cahyo.“Lebih baik kita istirahat dan
makan siang? Di sini sangat banyak tempat yang menyenangkan dan hidangan yanglezat untuk di santap.” Cahyo mengajak relasinya karena hampir memasuki jam duabelas siang.“Tentu saja. Nona Yuni, mari.”
Yuni sangat merasa hidupnya
begitu lengkap saat ini.Setelah acara makan siang yang
hangat itu, relasi Cahyo ternyata langsung pamit undur diri. Cahyo yang masihmemiliki pekerjaan lainnya, mengajak Yuni kembali ke kantornya.“Mas, aku ke kantin ya? Pengen es
krim.” Yuni tersenyum agar Cahyo mengabulkan keinginannya, cuaca siang inisangat panas, dan es krim pasti akan nikmat.Setelah mendapatkan izin dari
Cahyo, Yuni menuju lift dan akan mendapatkan es krim yang dia dinginkan dikantin. Meski Cahyo akan menyuruh OB mengantarkan tadi, nyatanya Yuni juga bosanterus ada di dalam ruangan dan hanya diam saja sejak tadi.Lift terbuka. Wanita yang
badannya sangat sempurna bak gitar Spanyol dengan bibir bergincu merah meronamenatapnya sinis meski Yuni sudah tersenyum menyapa lebih dulu tadi, dansialnya lift itu hanya berisi wanita itu saja.“Apalah arti seorang istri jika
tidak bisa menghangatkan ranjang yang dingin seperti bongkahan es di musim hujan,tidak berguna dan tidak menguntungkan.” kata wanita itu.Yuni menoleh dan tersenyum lagi
ke wanita itu, “Apa maksud Mbak ... ngomong sama saya?”“Kamu pikir siapa lagi? Di sini cuma
ada kamu saja.”“Maaf, Mbak. Tapi saja gak ngerti
sama maksud Mbak apa.”Wanita itu terkekeh, berbalik menghadap
Yuni dan mencoba membuka pakaian atasnya.Yuni yang merasa terancam hanya
bisa melangkah menjauh ke belakang dan menempelkan tubuh kecilnya di dindingbelakang lift.Wanita itu memamerkan beberapa
kissmark yang berceceran di buah dadanya bagian atas, sangat banyak sampai Yunipun merasa jijik jika harus menghitungnya secara terang-terangan.Meski belum pernah melakukan apa
pun, Yuni bukanlah gadis bodoh yang tidak mengetahui hal semacam itu di usianyayang sekarang ini. Dia hanya bisa menunduk agar tidak sampai melihat semua itu,“Maaf, Mbak. Mungkin Mbak salah orang.”Dengan posisi masih memunggungi
pintu keluar, lift itu pun terbuka. Wanita itu segera merapikan kembali pakaiannya,dan berbalik bersiap keluar lebih dulu, “Bilang pada suamimu, Cahyo. Aku selalusiap menghisap dan memuaskannya setiap waktu meski di ruang kantornya sekali pun.”Yuni hanya bergeming di tempatnya.
Soal sakit jangan ditanya, dia hanya tidak ingin memperlihatkan sisi lemahnyadi depan musuhnya saja. Setidaknya berkat kejadian ini, Yuni semakin sadar siapadirinya.“Es krimnya kamu makan di sana?”
tanya Cahyo yang melihat Yuni kembali dengan tangan kosong.Yuni mengangguk, “Mas ... aku capek,
boleh pulang duluan gak?”“Sopir kita lagi nganter mama ke
Solo.”“Gak papa, aku naik taksi aja,
kepalaku agak pusing.”“Bentar lagi selesai, kurang dikit.”
“Nanti Mas gak fokus kalo
terburu-buru, aku pulang sendiri aja ya, Mas?”Memang benar kata Yuni, Cahyo pun
mengangguk karena pekerjaannya juga tidak bisa ditinggal.Setelah keluar dari kantor Cahyo,
Yuni berjalan dengan gontai menyusuri trotoar yang lumayan panas itu. Tidak tahuharus ke mana karena di rumah pun dia akan bosan.“Hey! Mau ke mana?”
Yuni tersenyum karena menemukan
teman yang akan mengajaknya mengobrol dan melupakan masalahnya setelah ini.Cerita ini sudah pindah ke n.o.v.e.l_t.o.o.n atau m.a.n.g.a_t.o.o.n Mohon maaf karena Thor tidak bisa melanjutkannya. Begitu besar penyesalan karena tindakan ini, tapi Pembaca tersayang masih bisa membaca cerita Thor yang lainnya di aplikasi ini. Masih ada : 1. TANYA HATIMU (END) 2. ISTRI KEEMPAT TUAN TANAH (END) 3. ,dan beberapa cerita baru yang sebentar lagi akan segera terbit Semua tak akan mengecewakan para Pembaca tersayang. Terima kasih dan mohon maaf yang sebesar-besarnya. Tetaplah menjadi... Selembut JENANG Semanis GULA I love you, Pembacaku sayang .... *** Cerita ini sudah pindah ke n.o.v.e.l_t.o.o.n atau m.a.n.g.a_t.o.o.n Mohon maaf karena Thor tidak bisa melanjutkannya. Begitu besar penyesalan karena tindakan ini, tapi Pembaca tersayang masih bisa membaca cerita Thor yang lainnya di aplikasi ini. Masih ada : 1. TANYA HATIMU (END) 2. ISTRI KEEMPAT TUAN TANAH (END) 3. ,dan beberapa cerita baru yang sebentar lagi akan segera terbit Semua tak akan mengec
Cerita ini sudah pindah ke n.o.v.e.l_t.o.o.n atau m.a.n.g.a_t.o.o.n Mohon maaf karena Thor tidak bisa melanjutkannya. Begitu besar penyesalan karena tindakan ini, tapi Pembaca tersayang masih bisa membaca cerita Thor yang lainnya di aplikasi ini. Masih ada : TANYA HATIMU (END) ISTRI KEEMPAT TUAN TANAH (END) ,dan beberapa cerita baru yang sebentar lagi akan segera terbit Semua tak akan mengecewakan para Pembaca tersayang. Terima kasih dan mohon maaf yang sebesar-besarnya. Tetaplah menjadi... Selembut JENANG Semanis GULA I love you, Pembacaku sayang .... *** Cerita ini sudah pindah ke n.o.v.e.l_t.o.o.n atau m.a.n.g.a_t.o.o.n Mohon maaf karena Thor tidak bisa melanjutkannya. Begitu besar penyesalan karena tindakan ini, tapi Pembaca tersayang masih bisa membaca cerita Thor yang lainnya di aplikasi ini. Masih ada : TANYA HATIMU (END) ISTRI KEEMPAT TUAN TANAH (END) ,dan beberapa cerita baru yang sebentar lagi akan segera terbit Semua tak akan mengecewakan para Pembac
Cerita ini sudah pindah ke n.o.v.e.l_t.o.o.n atau m.a.n.g.a_t.o.o.n Mohon maaf karena Thor tidak bisa melanjutkannya. Begitu besar penyesalan karena tindakan ini, tapi Pembaca tersayang masih bisa membaca cerita Thor yang lainnya di aplikasi ini. Masih ada : TANYA HATIMU (END) ISTRI KEEMPAT TUAN TANAH (END) ,dan beberapa cerita baru yang sebentar lagi akan segera terbit Semua tak akan mengecewakan para Pembaca tersayang. Terima kasih dan mohon maaf yang sebesar-besarnya. Tetaplah menjadi... Selembut JENANG Semanis GULA I love you, Pembacaku sayang .... *** Cerita ini sudah pindah ke n.o.v.e.l_t.o.o.n atau m.a.n.g.a_t.o.o.n Mohon maaf karena Thor tidak bisa melanjutkannya. Begitu besar penyesalan karena tindakan ini, tapi Pembaca tersayang masih bisa membaca cerita Thor yang lainnya di aplikasi ini. Masih ada : TANYA HATIMU (END) ISTRI KEEMPAT TUAN TANAH (END) ,dan beberapa cerita baru yang sebentar lagi akan segera terbit Semua tak akan mengecewakan para Pembac
Cerita ini sudah pindah ke n.o.v.e.l_t.o.o.n atau m.a.n.g.a_t.o.o.n Mohon maaf karena Thor tidak bisa melanjutkannya. Begitu besar penyesalan karena tindakan ini, tapi Pembaca tersayang masih bisa membaca cerita Thor yang lainnya di aplikasi ini. Masih ada : TANYA HATIMU (END) ISTRI KEEMPAT TUAN TANAH (END) ,dan beberapa cerita baru yang sebentar lagi akan segera terbit Semua tak akan mengecewakan para Pembaca tersayang. Terima kasih dan mohon maaf yang sebesar-besarnya. Tetaplah menjadi... Selembut JENANG Semanis GULA I love you, Pembacaku sayang .... *** Cerita ini sudah pindah ke n.o.v.e.l_t.o.o.n atau m.a.n.g.a_t.o.o.n Mohon maaf karena Thor tidak bisa melanjutkannya. Begitu besar penyesalan karena tindakan ini, tapi Pembaca tersayang masih bisa membaca cerita Thor yang lainnya di aplikasi ini. Masih ada : TANYA HATIMU (END) ISTRI KEEMPAT TUAN TANAH (END) ,dan beberapa cerita baru yang sebentar lagi akan segera terbit Semua tak akan mengecewakan para Pembac
Tubuh lelah yang seharian tidakdibiarkan beristirahat itu, kini terbaring pasrah di atas ranjang pengantinyang penuh dengan hiasan kelopak mawar merah.Ceklek.Matanya terbuka meski tubuhnyatidak melakukan gerakan yang berarti, “Mandilah. Aku tidak akan menyentuhmumalam ini.”Tidak ada jawaban, hanyaterdengar langkah teratur dan pintu kamar mandi yang terbuka, tak lamagemericik air pun ikut menghiasi suasana hening itu.“Aku akan tidur di sofa, Mas.”kalimat sederhana yang bisa terdengar dengan jelas di telinga seseorang yangterpejam meski belum sepenuhnya tertidur.“Terserah kamu saja, Yun.”Gadis bernama Yuni itu pun segeramengambil selimut di almari dan merebahkan tubuhnya di sofa panjang yang ada disisi lain ruangan ini. Bukan hanya Cahyo, lelaki yang beberapa j
“Gimana kuliahnya?” Cahyo yangbaru pulang dari kantor langsung menjemput Yuni saat ini, memang dia biasa pulangjam lima sore.“Yuni punya temen, Mas. Namanya Ratih.---” Yuni banyak cerita dalam perjalanan pulang, tentang kuliah yangmenyenangkan, teman yang akrab, mata pelajaran yang sesuai dengan bidang yangdiinginkannya, dan banyak hal lagi, memang Yuni sangat memimpikan bisa kuliahdalam bidang yang dia geluti saat ini.“Gimana, Sayang? Capek?” mamaCahyo langsung menyambut menantunya, beliau juga tahu tentang Yuni yang kuliahsaat ini.Yuni pun juga menceritakan halyang sama kepada mama mertuanya itu, bahkan saat papa mertuanya bertanya,dia juga menceritakan hal yang sama tanpa merasa bosan sedikit pun.Malam ini sedikit berbeda, Yuni yangsudah mengambil selimutnya dan bersiap tidur di kursi, perge
“Untukmu.” Cahyo menyodorkankotak coklat berpita putih kepada Yuni.“Trimakasih, Mas.” Yuni membukakotak itu dan menemukan gaun yang hampir sama dengan yang diingininya tadi dimall, “Kapan Mas belinya? Kok bisa sama?” Yuni tidak ingin membahas yang lainsekarang.“Tadi nemu, langsung aku bawa kekasir.”“Besok aku pake Mas.”Lagi. Meski sudah tidak terlalucanggung, Cahyo tetap saja keluar lebih dulu untuk menunggu Yuni tertidur,dan Yuni tidak mau memusingkan itusekarang. Kalau memang begini, biar saja dia menerimanya.~Yuni benar-benar dihantar sopirsekarang. Memakai setelan santai seperti biasanya dia memilih segera bergabungdengan Ratih yang ada di kantin bersama Hendra.“Entar malem ikut
“Nanti kalo ada jam kosong atau pulang lebih awal, kabarinaku.” Cahyo tidak berminat turun dari mobil karena ada meeting pagi ini.“Iya, Mas.” Yuni segera menciumpunggung tangan kanan Cahyo dan turun dari mobil itu.“Hey ... Sopir baru lagi? Kok mobilnyabeda?” Hendra yang juga baru datang segera menyapa Yuni. Sejak melihatnya diultah Ratih kemarin, Hendra merasa sangat tertarik sekarang.“Tumben sudah dateng? Biasanyaagak siangan?” Yuni cukup hafal dengan gaya selengekan Hedra dan segala keabsurdannya.Hendra terbahak, dia memangberangkat lebih pagi karena sedang menyiapkan skripsi dan berencana bertemudengan asdos agar mau membimbingnya, “Iya, lagi belajar insaf kayaknya.”Yuni yang mendengar itu pun ikuttertawa, candaan Hendra memang tidak pernah gagal.
Cerita ini sudah pindah ke n.o.v.e.l_t.o.o.n atau m.a.n.g.a_t.o.o.n Mohon maaf karena Thor tidak bisa melanjutkannya. Begitu besar penyesalan karena tindakan ini, tapi Pembaca tersayang masih bisa membaca cerita Thor yang lainnya di aplikasi ini. Masih ada : TANYA HATIMU (END) ISTRI KEEMPAT TUAN TANAH (END) ,dan beberapa cerita baru yang sebentar lagi akan segera terbit Semua tak akan mengecewakan para Pembaca tersayang. Terima kasih dan mohon maaf yang sebesar-besarnya. Tetaplah menjadi... Selembut JENANG Semanis GULA I love you, Pembacaku sayang .... *** Cerita ini sudah pindah ke n.o.v.e.l_t.o.o.n atau m.a.n.g.a_t.o.o.n Mohon maaf karena Thor tidak bisa melanjutkannya. Begitu besar penyesalan karena tindakan ini, tapi Pembaca tersayang masih bisa membaca cerita Thor yang lainnya di aplikasi ini. Masih ada : TANYA HATIMU (END) ISTRI KEEMPAT TUAN TANAH (END) ,dan beberapa cerita baru yang sebentar lagi akan segera terbit Semua tak akan mengecewakan para Pembac
Cerita ini sudah pindah ke n.o.v.e.l_t.o.o.n atau m.a.n.g.a_t.o.o.n Mohon maaf karena Thor tidak bisa melanjutkannya. Begitu besar penyesalan karena tindakan ini, tapi Pembaca tersayang masih bisa membaca cerita Thor yang lainnya di aplikasi ini. Masih ada : TANYA HATIMU (END) ISTRI KEEMPAT TUAN TANAH (END) ,dan beberapa cerita baru yang sebentar lagi akan segera terbit Semua tak akan mengecewakan para Pembaca tersayang. Terima kasih dan mohon maaf yang sebesar-besarnya. Tetaplah menjadi... Selembut JENANG Semanis GULA I love you, Pembacaku sayang .... *** Cerita ini sudah pindah ke n.o.v.e.l_t.o.o.n atau m.a.n.g.a_t.o.o.n Mohon maaf karena Thor tidak bisa melanjutkannya. Begitu besar penyesalan karena tindakan ini, tapi Pembaca tersayang masih bisa membaca cerita Thor yang lainnya di aplikasi ini. Masih ada : TANYA HATIMU (END) ISTRI KEEMPAT TUAN TANAH (END) ,dan beberapa cerita baru yang sebentar lagi akan segera terbit Semua tak akan mengecewakan para Pembac
Cerita ini sudah pindah ke n.o.v.e.l_t.o.o.n atau m.a.n.g.a_t.o.o.n Mohon maaf karena Thor tidak bisa melanjutkannya. Begitu besar penyesalan karena tindakan ini, tapi Pembaca tersayang masih bisa membaca cerita Thor yang lainnya di aplikasi ini. Masih ada : TANYA HATIMU (END) ISTRI KEEMPAT TUAN TANAH (END) ,dan beberapa cerita baru yang sebentar lagi akan segera terbit Semua tak akan mengecewakan para Pembaca tersayang. Terima kasih dan mohon maaf yang sebesar-besarnya. Tetaplah menjadi... Selembut JENANG Semanis GULA I love you, Pembacaku sayang .... *** Cerita ini sudah pindah ke n.o.v.e.l_t.o.o.n atau m.a.n.g.a_t.o.o.n Mohon maaf karena Thor tidak bisa melanjutkannya. Begitu besar penyesalan karena tindakan ini, tapi Pembaca tersayang masih bisa membaca cerita Thor yang lainnya di aplikasi ini. Masih ada : TANYA HATIMU (END) ISTRI KEEMPAT TUAN TANAH (END) ,dan beberapa cerita baru yang sebentar lagi akan segera terbit Semua tak akan mengecewakan para Pembac
Cerita ini sudah pindah ke n.o.v.e.l_t.o.o.n atau m.a.n.g.a_t.o.o.n Mohon maaf karena Thor tidak bisa melanjutkannya. Begitu besar penyesalan karena tindakan ini, tapi Pembaca tersayang masih bisa membaca cerita Thor yang lainnya di aplikasi ini. Masih ada : 1. TANYA HATIMU (END) 2. ISTRI KEEMPAT TUAN TANAH (END) 3. ,dan beberapa cerita baru yang sebentar lagi akan segera terbit Semua tak akan mengecewakan para Pembaca tersayang. Terima kasih dan mohon maaf yang sebesar-besarnya. Tetaplah menjadi... Selembut JENANG Semanis GULA I love you, Pembacaku sayang .... *** Cerita ini sudah pindah ke n.o.v.e.l_t.o.o.n atau m.a.n.g.a_t.o.o.n Mohon maaf karena Thor tidak bisa melanjutkannya. Begitu besar penyesalan karena tindakan ini, tapi Pembaca tersayang masih bisa membaca cerita Thor yang lainnya di aplikasi ini. Masih ada : 1. TANYA HATIMU (END) 2. ISTRI KEEMPAT TUAN TANAH (END) 3. ,dan beberapa cerita baru yang sebentar lagi akan segera terbit Semua tak akan mengec
Cahyo mendekat dan meniup leherYuni bagian belakang, “Apa kau sedang menginginkanmu saat ini?”Yuni menggeleng, bukan karena diatidak ingin, hanya saja dia sangat sadar dengan batasannya sendiri. Isiperjanjian yang dibuat oleh Cahyo sangat terekam dengan jelas di dalam otaknya.“Jadi? Aku tidak menarik? Apapria bernama Hendra itu yang menarik? Dan akan kau rayu lagi dengan baju sialanini?”“Tidak, Mas. Aku tidak pernahmerayunya, aku hanya mengobrol sebentar dengannya, tidak lebih.” memang ituyang dilakukan Yuni tadi pagi.Cahyo segera membalik Yuni danmelumat bibirnya dengan kasar. Menghisap dan juga memainkan bibir atas danbawah itu, “Balas.”Yuni yang belum pernah melakukanhal seperti ini, otaknya terasa buntu dan tidak tahu harus melakukan apa.
“Nanti kalo ada jam kosong atau pulang lebih awal, kabarinaku.” Cahyo tidak berminat turun dari mobil karena ada meeting pagi ini.“Iya, Mas.” Yuni segera menciumpunggung tangan kanan Cahyo dan turun dari mobil itu.“Hey ... Sopir baru lagi? Kok mobilnyabeda?” Hendra yang juga baru datang segera menyapa Yuni. Sejak melihatnya diultah Ratih kemarin, Hendra merasa sangat tertarik sekarang.“Tumben sudah dateng? Biasanyaagak siangan?” Yuni cukup hafal dengan gaya selengekan Hedra dan segala keabsurdannya.Hendra terbahak, dia memangberangkat lebih pagi karena sedang menyiapkan skripsi dan berencana bertemudengan asdos agar mau membimbingnya, “Iya, lagi belajar insaf kayaknya.”Yuni yang mendengar itu pun ikuttertawa, candaan Hendra memang tidak pernah gagal.
“Untukmu.” Cahyo menyodorkankotak coklat berpita putih kepada Yuni.“Trimakasih, Mas.” Yuni membukakotak itu dan menemukan gaun yang hampir sama dengan yang diingininya tadi dimall, “Kapan Mas belinya? Kok bisa sama?” Yuni tidak ingin membahas yang lainsekarang.“Tadi nemu, langsung aku bawa kekasir.”“Besok aku pake Mas.”Lagi. Meski sudah tidak terlalucanggung, Cahyo tetap saja keluar lebih dulu untuk menunggu Yuni tertidur,dan Yuni tidak mau memusingkan itusekarang. Kalau memang begini, biar saja dia menerimanya.~Yuni benar-benar dihantar sopirsekarang. Memakai setelan santai seperti biasanya dia memilih segera bergabungdengan Ratih yang ada di kantin bersama Hendra.“Entar malem ikut
“Gimana kuliahnya?” Cahyo yangbaru pulang dari kantor langsung menjemput Yuni saat ini, memang dia biasa pulangjam lima sore.“Yuni punya temen, Mas. Namanya Ratih.---” Yuni banyak cerita dalam perjalanan pulang, tentang kuliah yangmenyenangkan, teman yang akrab, mata pelajaran yang sesuai dengan bidang yangdiinginkannya, dan banyak hal lagi, memang Yuni sangat memimpikan bisa kuliahdalam bidang yang dia geluti saat ini.“Gimana, Sayang? Capek?” mamaCahyo langsung menyambut menantunya, beliau juga tahu tentang Yuni yang kuliahsaat ini.Yuni pun juga menceritakan halyang sama kepada mama mertuanya itu, bahkan saat papa mertuanya bertanya,dia juga menceritakan hal yang sama tanpa merasa bosan sedikit pun.Malam ini sedikit berbeda, Yuni yangsudah mengambil selimutnya dan bersiap tidur di kursi, perge
Tubuh lelah yang seharian tidakdibiarkan beristirahat itu, kini terbaring pasrah di atas ranjang pengantinyang penuh dengan hiasan kelopak mawar merah.Ceklek.Matanya terbuka meski tubuhnyatidak melakukan gerakan yang berarti, “Mandilah. Aku tidak akan menyentuhmumalam ini.”Tidak ada jawaban, hanyaterdengar langkah teratur dan pintu kamar mandi yang terbuka, tak lamagemericik air pun ikut menghiasi suasana hening itu.“Aku akan tidur di sofa, Mas.”kalimat sederhana yang bisa terdengar dengan jelas di telinga seseorang yangterpejam meski belum sepenuhnya tertidur.“Terserah kamu saja, Yun.”Gadis bernama Yuni itu pun segeramengambil selimut di almari dan merebahkan tubuhnya di sofa panjang yang ada disisi lain ruangan ini. Bukan hanya Cahyo, lelaki yang beberapa j