Tubuh lelah yang seharian tidak
dibiarkan beristirahat itu, kini terbaring pasrah di atas ranjang pengantinyang penuh dengan hiasan kelopak mawar merah.Ceklek.
Matanya terbuka meski tubuhnya
tidak melakukan gerakan yang berarti, “Mandilah. Aku tidak akan menyentuhmumalam ini.”Tidak ada jawaban, hanya
terdengar langkah teratur dan pintu kamar mandi yang terbuka, tak lamagemericik air pun ikut menghiasi suasana hening itu.“Aku akan tidur di sofa, Mas.”
kalimat sederhana yang bisa terdengar dengan jelas di telinga seseorang yangterpejam meski belum sepenuhnya tertidur.“Terserah kamu saja, Yun.”
Gadis bernama Yuni itu pun segera
mengambil selimut di almari dan merebahkan tubuhnya di sofa panjang yang ada disisi lain ruangan ini. Bukan hanya Cahyo, lelaki yang beberapa jam lalumenyandang status sebagai suami sahnya secara hukum dan agama, bahkan dirinyapun sangat tidak menyetujui pernikahan ini. Andai saja dia punya keberanianuntuk menolak semuanya, mungkin keadaan tidak akan secanggung ini.~~~
Pagi ini Yuni bangun lebih dulu.
Setelah membersihkan diri, dia segera ke dapur untuk membuatkan teh, kopi, danjuga susu jahe hangat, dia tidak tahu apa kebiasaan Cahyo saat pagi, jadi diamemilih membuat semua itu.Saat sampai di kamar, Cahyo sudah
masuk ke dalam kamar mandi. Yuni memilih menaruh minuman hangat itu, dan segeramenyiapkan baju untuk dikenakan suaminya ke kantor nanti.“Aku sudah menulis beberapa
aturan yang harus kamu lakukan. Aku tidak mau mama dan papa kecewa jika kamumelakukan kesalahan.” Cahyo merapikan sendiri dasi yang dikenakannya, diamemilih tidak mengambil cuti meski sekarang orang di luar sana masih sibukmemberitakan pernikahannya yang terbilang mendadak ini.“Iya, Mas.” Yuni mengambil kertas
itu dan mulai membacanya satu persatu.“Apa kau mau menambahkan
sesuatu?” Cahyo meraih gelas yang berisi cairan putih pekat itu, dan meminumnyasetelah menciumnya dan tahu itu adalah campuran susu dan jahe.“Tidak, Mas.” Yuni cukup tahu
diri, keluarganya sudah berhutang budi terlalu banyak kepada keluarga Cahyo,dan dia tidak mau teralu cerewet dengan menuntut banyak hal. Meski dia tahuCahyo tidak menginginkannya, setidaknya mengabdikan dirinya seumur hiduptidaklah rugi.“Bagus. Kita sarapan sekarang,
jangan membuat kesalahan sedikit pun.” Cahyo keluar lebih dulu dan kemudian disusul oleh Yuni.“Selamat pagi, Ma, Pa.” sapa
Cahyo setelah sampai di meja makan.“Apa kau akan bekerja hari ini?
Semalam kalian tidak sedang bercanda kan?” ayah Cahyo menanyakan tentang malampertama mereka.“Yuni sedang menerima tamu
bulanannya, Pa. Dan itu membuatku harus menunggu beberapa hari lagi, bukanbegitu, Yun?” Cahyo tersenyum manis ke Yuni.Yuni pun mengangguk dan ikut
tersenyum, lebih memilih segera mengambilkan sarapan untuk Cahyo dan juga untukdirinya sendiri.Tidak terlalu banyak percakapan
saat sarapan kali ini. Cahyo segera mengajak Yuni ikut serta ke kantorbersamanya, dia tidak ingin Yuni terlalu di tekan oleh keluarganya.“Mas, apa aku boleh minta
sesuatu” Yuni mengatakannya dengan hati-hati, dan setelah Cahyo bergumam sambilmengangguk, Yuni melanjutkan kalimatnya, “Aku punya tabungan 7 juta, apa bolehaku ikut kuliah tahun depan?”“Aku akan mendaftarkanmu sekarang
juga kalau mau.” Cahyo berpikir mungkin itu lebih baik, saat Yuni bertemudengan orang yang mampu menarik hatinya, maka akan mudah baginya untukmenceraikan Yuni tanpa memerlukan usaha yang berlebihan.“Kalau sekarang uangku kurang,
Mas.” Yuni menunduk, memang kalau tahun ini, tabungannya tidak akan cukup,“Beri aku pekerjaan, Mas. Apa pun, untuk membayar biaya kuliahku.”“Okey. Bangun pagi, siapkan aku
susu jahe seperti tadi setiap pagi, bersandiwaralah dengan baik di depan papadan mama, jangan mencampuri urusanku, dan aku akan membiayai semua kebutuhankuliah dan juga uang sakumu.” Cahyo akan mendukung jika keuntungan yang akandidapatkannya lebih besar.Yuni segera mengangguk, dia pun
sudah lama menginginkan pendidikan yang lebih baik di universitas, dan tidak akanmenyiakan kesempatan baik ini begitu saja.~~~
Cahyo menepati janjinya. Setelah
memberikan pengertian kepada papa dan mamanya bahwa pendidikan sangatlahpenting, hari ini Cahyo sendiri yang mengantarkan Yuni di hari pertamanyakuliah, “Telepon sopir jika pulang lebih awal, aku bisa menjemputmu jam limasore.”Yuni mengangguk dan segera
berjalan menuju ke kelasnya, kemarin dia sudah diberitahu oleh rektor di kampusini.“Hei, apa kamu mahasiswa baru?”
tanya seorang gadis seusia dengannya dan duduk di sebelahnya.Yuni mengangguk, “Yuni.”
“Aku Ratih, kita akan berteman
dan selalu bersama setelah ini.” Ratih menyodorkan tangannya dan segera disambutoleh Yuni, “Kenapa masukmu begitu terlambat?”“Iya aku menunggu uang tabunganku
cukup dulu.” Yuni senang jika mendapatkan teman yang asyik di hari pertamanya kuliah.“Ayolah, aku cukup tahu jika
masuk di tengah semester seperti ini, berarti kamu bukanlah orang yang sembarangan,apa kamu dari keluarga kaya?” selidik Ratih.Yuni terkekeh, “Apa hanya orang
kaya yang boleh kuliah di sini?”“Oh, bukan itu maksudku. Sudah
lupakan saja.”Braakkk.
“Siapa yang menyuruhmu duduk di
sini?” seorang mahasiswa yang memiliki gaya selengekan masuk dan menggebrak mejayang diduduki Yuni.“Hey! Apa masalahmu?” Ratih membentak
pria itu agar tidak mengganggu teman barunya, Ratih cukup senang berkenalan denganYuni, duduk di sebelah sahabat prianya yang arogan ini membuatnya dijauhi olehmahasiswi lain. Ya, yang menggebrak meja tadi adalah Hendra, teman Ratih dansatu kompleks dengannya.“Aku akan duduk di depan saja, aku
pikir tadi bangku di belakang yang kosong. Ratih, aku akan pindah ke depan.”Yuni mengambil tasnya dan memilih duduk di depan sekarang.“Kau menyebalkan, Hendra.”
“Biar.” Hendra terus mengawasi mahasiswa
baru yang menduduki bangku kesayangannya ini. Di sini cukup nyaman jika diaterlalu bosan dan mengantuk saat mengikuti pelajaran.~
Di lain tempat, Cahyo yang sibuk
menyiapkan berkasnya untuk melakukan rapat dadakan, tidak menyadari jika adaseseorang yang masuk ke dalam ruangannya.“Sayang, aku sudah lapar. Apa kita
akan makan di sini saja?” sapa manja dari wanita yang terus mendekati Cahyo, diaadalah Nana, sekretaris di tempat kerja Cahyo. Meski tidak memiliki hubungankhusus, tapi mereka sudah sering saling menciptakan peluh dan kehangatanbersama, saat ada kerja di luar kota atau di apartemen Nana yang dihadiahkanoleh Cahyo saat pelayanannya yang ke tiga beberapa bulan yang lalu.“Terserah kamu saja.” Cahyo masih
sibuk membubuhkan tanda tangan di atas kertas yang dibawanya.“Bagaimana tadi malam? Apakah seru?”
Nana mendekat dari sisi belakang dan mulai memijat pundak Cahyo.“Tentu saja.”
“Apa akan segera ada penerus
setelah ini?” Nana cukup kawatir karena dia tidak bisa memberikan itu kepada Cahyo,ya ... dia mandul.Cahyo menghentikan pekerjaannya
dan menarik Nana agar duduk di pangkuannya, “Jangan mengatakan omong kosong itulagi.” Cahyo segera menyambar bibir seksi Nana dan melumatnya sedikit kasar. Cahyosangat suka dengan permainan Nana yang selalu bisa mengimbanginya, meski diajuga tidak tahu apakah ini cinta, tapi rasa nyaman yang didapatkannya saatbersama Nana membuatnya tidak ingin jauh dari wanita itu. Dan soal anak Cahyo tidakterlalu memikirkannya jika papa dan mamanya tidak terlalu mendesaknya, maka diatidak akan mau menerima pernikahan dengan gadis yang bahkan tidak dikenalnyaitu.“Gimana kuliahnya?” Cahyo yangbaru pulang dari kantor langsung menjemput Yuni saat ini, memang dia biasa pulangjam lima sore.“Yuni punya temen, Mas. Namanya Ratih.---” Yuni banyak cerita dalam perjalanan pulang, tentang kuliah yangmenyenangkan, teman yang akrab, mata pelajaran yang sesuai dengan bidang yangdiinginkannya, dan banyak hal lagi, memang Yuni sangat memimpikan bisa kuliahdalam bidang yang dia geluti saat ini.“Gimana, Sayang? Capek?” mamaCahyo langsung menyambut menantunya, beliau juga tahu tentang Yuni yang kuliahsaat ini.Yuni pun juga menceritakan halyang sama kepada mama mertuanya itu, bahkan saat papa mertuanya bertanya,dia juga menceritakan hal yang sama tanpa merasa bosan sedikit pun.Malam ini sedikit berbeda, Yuni yangsudah mengambil selimutnya dan bersiap tidur di kursi, perge
“Untukmu.” Cahyo menyodorkankotak coklat berpita putih kepada Yuni.“Trimakasih, Mas.” Yuni membukakotak itu dan menemukan gaun yang hampir sama dengan yang diingininya tadi dimall, “Kapan Mas belinya? Kok bisa sama?” Yuni tidak ingin membahas yang lainsekarang.“Tadi nemu, langsung aku bawa kekasir.”“Besok aku pake Mas.”Lagi. Meski sudah tidak terlalucanggung, Cahyo tetap saja keluar lebih dulu untuk menunggu Yuni tertidur,dan Yuni tidak mau memusingkan itusekarang. Kalau memang begini, biar saja dia menerimanya.~Yuni benar-benar dihantar sopirsekarang. Memakai setelan santai seperti biasanya dia memilih segera bergabungdengan Ratih yang ada di kantin bersama Hendra.“Entar malem ikut
“Nanti kalo ada jam kosong atau pulang lebih awal, kabarinaku.” Cahyo tidak berminat turun dari mobil karena ada meeting pagi ini.“Iya, Mas.” Yuni segera menciumpunggung tangan kanan Cahyo dan turun dari mobil itu.“Hey ... Sopir baru lagi? Kok mobilnyabeda?” Hendra yang juga baru datang segera menyapa Yuni. Sejak melihatnya diultah Ratih kemarin, Hendra merasa sangat tertarik sekarang.“Tumben sudah dateng? Biasanyaagak siangan?” Yuni cukup hafal dengan gaya selengekan Hedra dan segala keabsurdannya.Hendra terbahak, dia memangberangkat lebih pagi karena sedang menyiapkan skripsi dan berencana bertemudengan asdos agar mau membimbingnya, “Iya, lagi belajar insaf kayaknya.”Yuni yang mendengar itu pun ikuttertawa, candaan Hendra memang tidak pernah gagal.
Cahyo mendekat dan meniup leherYuni bagian belakang, “Apa kau sedang menginginkanmu saat ini?”Yuni menggeleng, bukan karena diatidak ingin, hanya saja dia sangat sadar dengan batasannya sendiri. Isiperjanjian yang dibuat oleh Cahyo sangat terekam dengan jelas di dalam otaknya.“Jadi? Aku tidak menarik? Apapria bernama Hendra itu yang menarik? Dan akan kau rayu lagi dengan baju sialanini?”“Tidak, Mas. Aku tidak pernahmerayunya, aku hanya mengobrol sebentar dengannya, tidak lebih.” memang ituyang dilakukan Yuni tadi pagi.Cahyo segera membalik Yuni danmelumat bibirnya dengan kasar. Menghisap dan juga memainkan bibir atas danbawah itu, “Balas.”Yuni yang belum pernah melakukanhal seperti ini, otaknya terasa buntu dan tidak tahu harus melakukan apa.
Cerita ini sudah pindah ke n.o.v.e.l_t.o.o.n atau m.a.n.g.a_t.o.o.n Mohon maaf karena Thor tidak bisa melanjutkannya. Begitu besar penyesalan karena tindakan ini, tapi Pembaca tersayang masih bisa membaca cerita Thor yang lainnya di aplikasi ini. Masih ada : 1. TANYA HATIMU (END) 2. ISTRI KEEMPAT TUAN TANAH (END) 3. ,dan beberapa cerita baru yang sebentar lagi akan segera terbit Semua tak akan mengecewakan para Pembaca tersayang. Terima kasih dan mohon maaf yang sebesar-besarnya. Tetaplah menjadi... Selembut JENANG Semanis GULA I love you, Pembacaku sayang .... *** Cerita ini sudah pindah ke n.o.v.e.l_t.o.o.n atau m.a.n.g.a_t.o.o.n Mohon maaf karena Thor tidak bisa melanjutkannya. Begitu besar penyesalan karena tindakan ini, tapi Pembaca tersayang masih bisa membaca cerita Thor yang lainnya di aplikasi ini. Masih ada : 1. TANYA HATIMU (END) 2. ISTRI KEEMPAT TUAN TANAH (END) 3. ,dan beberapa cerita baru yang sebentar lagi akan segera terbit Semua tak akan mengec
Cerita ini sudah pindah ke n.o.v.e.l_t.o.o.n atau m.a.n.g.a_t.o.o.n Mohon maaf karena Thor tidak bisa melanjutkannya. Begitu besar penyesalan karena tindakan ini, tapi Pembaca tersayang masih bisa membaca cerita Thor yang lainnya di aplikasi ini. Masih ada : TANYA HATIMU (END) ISTRI KEEMPAT TUAN TANAH (END) ,dan beberapa cerita baru yang sebentar lagi akan segera terbit Semua tak akan mengecewakan para Pembaca tersayang. Terima kasih dan mohon maaf yang sebesar-besarnya. Tetaplah menjadi... Selembut JENANG Semanis GULA I love you, Pembacaku sayang .... *** Cerita ini sudah pindah ke n.o.v.e.l_t.o.o.n atau m.a.n.g.a_t.o.o.n Mohon maaf karena Thor tidak bisa melanjutkannya. Begitu besar penyesalan karena tindakan ini, tapi Pembaca tersayang masih bisa membaca cerita Thor yang lainnya di aplikasi ini. Masih ada : TANYA HATIMU (END) ISTRI KEEMPAT TUAN TANAH (END) ,dan beberapa cerita baru yang sebentar lagi akan segera terbit Semua tak akan mengecewakan para Pembac
Cerita ini sudah pindah ke n.o.v.e.l_t.o.o.n atau m.a.n.g.a_t.o.o.n Mohon maaf karena Thor tidak bisa melanjutkannya. Begitu besar penyesalan karena tindakan ini, tapi Pembaca tersayang masih bisa membaca cerita Thor yang lainnya di aplikasi ini. Masih ada : TANYA HATIMU (END) ISTRI KEEMPAT TUAN TANAH (END) ,dan beberapa cerita baru yang sebentar lagi akan segera terbit Semua tak akan mengecewakan para Pembaca tersayang. Terima kasih dan mohon maaf yang sebesar-besarnya. Tetaplah menjadi... Selembut JENANG Semanis GULA I love you, Pembacaku sayang .... *** Cerita ini sudah pindah ke n.o.v.e.l_t.o.o.n atau m.a.n.g.a_t.o.o.n Mohon maaf karena Thor tidak bisa melanjutkannya. Begitu besar penyesalan karena tindakan ini, tapi Pembaca tersayang masih bisa membaca cerita Thor yang lainnya di aplikasi ini. Masih ada : TANYA HATIMU (END) ISTRI KEEMPAT TUAN TANAH (END) ,dan beberapa cerita baru yang sebentar lagi akan segera terbit Semua tak akan mengecewakan para Pembac
Cerita ini sudah pindah ke n.o.v.e.l_t.o.o.n atau m.a.n.g.a_t.o.o.n Mohon maaf karena Thor tidak bisa melanjutkannya. Begitu besar penyesalan karena tindakan ini, tapi Pembaca tersayang masih bisa membaca cerita Thor yang lainnya di aplikasi ini. Masih ada : TANYA HATIMU (END) ISTRI KEEMPAT TUAN TANAH (END) ,dan beberapa cerita baru yang sebentar lagi akan segera terbit Semua tak akan mengecewakan para Pembaca tersayang. Terima kasih dan mohon maaf yang sebesar-besarnya. Tetaplah menjadi... Selembut JENANG Semanis GULA I love you, Pembacaku sayang .... *** Cerita ini sudah pindah ke n.o.v.e.l_t.o.o.n atau m.a.n.g.a_t.o.o.n Mohon maaf karena Thor tidak bisa melanjutkannya. Begitu besar penyesalan karena tindakan ini, tapi Pembaca tersayang masih bisa membaca cerita Thor yang lainnya di aplikasi ini. Masih ada : TANYA HATIMU (END) ISTRI KEEMPAT TUAN TANAH (END) ,dan beberapa cerita baru yang sebentar lagi akan segera terbit Semua tak akan mengecewakan para Pembac
Cerita ini sudah pindah ke n.o.v.e.l_t.o.o.n atau m.a.n.g.a_t.o.o.n Mohon maaf karena Thor tidak bisa melanjutkannya. Begitu besar penyesalan karena tindakan ini, tapi Pembaca tersayang masih bisa membaca cerita Thor yang lainnya di aplikasi ini. Masih ada : TANYA HATIMU (END) ISTRI KEEMPAT TUAN TANAH (END) ,dan beberapa cerita baru yang sebentar lagi akan segera terbit Semua tak akan mengecewakan para Pembaca tersayang. Terima kasih dan mohon maaf yang sebesar-besarnya. Tetaplah menjadi... Selembut JENANG Semanis GULA I love you, Pembacaku sayang .... *** Cerita ini sudah pindah ke n.o.v.e.l_t.o.o.n atau m.a.n.g.a_t.o.o.n Mohon maaf karena Thor tidak bisa melanjutkannya. Begitu besar penyesalan karena tindakan ini, tapi Pembaca tersayang masih bisa membaca cerita Thor yang lainnya di aplikasi ini. Masih ada : TANYA HATIMU (END) ISTRI KEEMPAT TUAN TANAH (END) ,dan beberapa cerita baru yang sebentar lagi akan segera terbit Semua tak akan mengecewakan para Pembac
Cerita ini sudah pindah ke n.o.v.e.l_t.o.o.n atau m.a.n.g.a_t.o.o.n Mohon maaf karena Thor tidak bisa melanjutkannya. Begitu besar penyesalan karena tindakan ini, tapi Pembaca tersayang masih bisa membaca cerita Thor yang lainnya di aplikasi ini. Masih ada : TANYA HATIMU (END) ISTRI KEEMPAT TUAN TANAH (END) ,dan beberapa cerita baru yang sebentar lagi akan segera terbit Semua tak akan mengecewakan para Pembaca tersayang. Terima kasih dan mohon maaf yang sebesar-besarnya. Tetaplah menjadi... Selembut JENANG Semanis GULA I love you, Pembacaku sayang .... *** Cerita ini sudah pindah ke n.o.v.e.l_t.o.o.n atau m.a.n.g.a_t.o.o.n Mohon maaf karena Thor tidak bisa melanjutkannya. Begitu besar penyesalan karena tindakan ini, tapi Pembaca tersayang masih bisa membaca cerita Thor yang lainnya di aplikasi ini. Masih ada : TANYA HATIMU (END) ISTRI KEEMPAT TUAN TANAH (END) ,dan beberapa cerita baru yang sebentar lagi akan segera terbit Semua tak akan mengecewakan para Pembac
Cerita ini sudah pindah ke n.o.v.e.l_t.o.o.n atau m.a.n.g.a_t.o.o.n Mohon maaf karena Thor tidak bisa melanjutkannya. Begitu besar penyesalan karena tindakan ini, tapi Pembaca tersayang masih bisa membaca cerita Thor yang lainnya di aplikasi ini. Masih ada : TANYA HATIMU (END) ISTRI KEEMPAT TUAN TANAH (END) ,dan beberapa cerita baru yang sebentar lagi akan segera terbit Semua tak akan mengecewakan para Pembaca tersayang. Terima kasih dan mohon maaf yang sebesar-besarnya. Tetaplah menjadi... Selembut JENANG Semanis GULA I love you, Pembacaku sayang .... *** Cerita ini sudah pindah ke n.o.v.e.l_t.o.o.n atau m.a.n.g.a_t.o.o.n Mohon maaf karena Thor tidak bisa melanjutkannya. Begitu besar penyesalan karena tindakan ini, tapi Pembaca tersayang masih bisa membaca cerita Thor yang lainnya di aplikasi ini. Masih ada : TANYA HATIMU (END) ISTRI KEEMPAT TUAN TANAH (END) ,dan beberapa cerita baru yang sebentar lagi akan segera terbit Semua tak akan mengecewakan para Pembac
Cerita ini sudah pindah ke n.o.v.e.l_t.o.o.n atau m.a.n.g.a_t.o.o.n Mohon maaf karena Thor tidak bisa melanjutkannya. Begitu besar penyesalan karena tindakan ini, tapi Pembaca tersayang masih bisa membaca cerita Thor yang lainnya di aplikasi ini. Masih ada : 1. TANYA HATIMU (END) 2. ISTRI KEEMPAT TUAN TANAH (END) 3. ,dan beberapa cerita baru yang sebentar lagi akan segera terbit Semua tak akan mengecewakan para Pembaca tersayang. Terima kasih dan mohon maaf yang sebesar-besarnya. Tetaplah menjadi... Selembut JENANG Semanis GULA I love you, Pembacaku sayang .... *** Cerita ini sudah pindah ke n.o.v.e.l_t.o.o.n atau m.a.n.g.a_t.o.o.n Mohon maaf karena Thor tidak bisa melanjutkannya. Begitu besar penyesalan karena tindakan ini, tapi Pembaca tersayang masih bisa membaca cerita Thor yang lainnya di aplikasi ini. Masih ada : 1. TANYA HATIMU (END) 2. ISTRI KEEMPAT TUAN TANAH (END) 3. ,dan beberapa cerita baru yang sebentar lagi akan segera terbit Semua tak akan mengec
Cahyo mendekat dan meniup leherYuni bagian belakang, “Apa kau sedang menginginkanmu saat ini?”Yuni menggeleng, bukan karena diatidak ingin, hanya saja dia sangat sadar dengan batasannya sendiri. Isiperjanjian yang dibuat oleh Cahyo sangat terekam dengan jelas di dalam otaknya.“Jadi? Aku tidak menarik? Apapria bernama Hendra itu yang menarik? Dan akan kau rayu lagi dengan baju sialanini?”“Tidak, Mas. Aku tidak pernahmerayunya, aku hanya mengobrol sebentar dengannya, tidak lebih.” memang ituyang dilakukan Yuni tadi pagi.Cahyo segera membalik Yuni danmelumat bibirnya dengan kasar. Menghisap dan juga memainkan bibir atas danbawah itu, “Balas.”Yuni yang belum pernah melakukanhal seperti ini, otaknya terasa buntu dan tidak tahu harus melakukan apa.
“Nanti kalo ada jam kosong atau pulang lebih awal, kabarinaku.” Cahyo tidak berminat turun dari mobil karena ada meeting pagi ini.“Iya, Mas.” Yuni segera menciumpunggung tangan kanan Cahyo dan turun dari mobil itu.“Hey ... Sopir baru lagi? Kok mobilnyabeda?” Hendra yang juga baru datang segera menyapa Yuni. Sejak melihatnya diultah Ratih kemarin, Hendra merasa sangat tertarik sekarang.“Tumben sudah dateng? Biasanyaagak siangan?” Yuni cukup hafal dengan gaya selengekan Hedra dan segala keabsurdannya.Hendra terbahak, dia memangberangkat lebih pagi karena sedang menyiapkan skripsi dan berencana bertemudengan asdos agar mau membimbingnya, “Iya, lagi belajar insaf kayaknya.”Yuni yang mendengar itu pun ikuttertawa, candaan Hendra memang tidak pernah gagal.
“Untukmu.” Cahyo menyodorkankotak coklat berpita putih kepada Yuni.“Trimakasih, Mas.” Yuni membukakotak itu dan menemukan gaun yang hampir sama dengan yang diingininya tadi dimall, “Kapan Mas belinya? Kok bisa sama?” Yuni tidak ingin membahas yang lainsekarang.“Tadi nemu, langsung aku bawa kekasir.”“Besok aku pake Mas.”Lagi. Meski sudah tidak terlalucanggung, Cahyo tetap saja keluar lebih dulu untuk menunggu Yuni tertidur,dan Yuni tidak mau memusingkan itusekarang. Kalau memang begini, biar saja dia menerimanya.~Yuni benar-benar dihantar sopirsekarang. Memakai setelan santai seperti biasanya dia memilih segera bergabungdengan Ratih yang ada di kantin bersama Hendra.“Entar malem ikut
“Gimana kuliahnya?” Cahyo yangbaru pulang dari kantor langsung menjemput Yuni saat ini, memang dia biasa pulangjam lima sore.“Yuni punya temen, Mas. Namanya Ratih.---” Yuni banyak cerita dalam perjalanan pulang, tentang kuliah yangmenyenangkan, teman yang akrab, mata pelajaran yang sesuai dengan bidang yangdiinginkannya, dan banyak hal lagi, memang Yuni sangat memimpikan bisa kuliahdalam bidang yang dia geluti saat ini.“Gimana, Sayang? Capek?” mamaCahyo langsung menyambut menantunya, beliau juga tahu tentang Yuni yang kuliahsaat ini.Yuni pun juga menceritakan halyang sama kepada mama mertuanya itu, bahkan saat papa mertuanya bertanya,dia juga menceritakan hal yang sama tanpa merasa bosan sedikit pun.Malam ini sedikit berbeda, Yuni yangsudah mengambil selimutnya dan bersiap tidur di kursi, perge
Tubuh lelah yang seharian tidakdibiarkan beristirahat itu, kini terbaring pasrah di atas ranjang pengantinyang penuh dengan hiasan kelopak mawar merah.Ceklek.Matanya terbuka meski tubuhnyatidak melakukan gerakan yang berarti, “Mandilah. Aku tidak akan menyentuhmumalam ini.”Tidak ada jawaban, hanyaterdengar langkah teratur dan pintu kamar mandi yang terbuka, tak lamagemericik air pun ikut menghiasi suasana hening itu.“Aku akan tidur di sofa, Mas.”kalimat sederhana yang bisa terdengar dengan jelas di telinga seseorang yangterpejam meski belum sepenuhnya tertidur.“Terserah kamu saja, Yun.”Gadis bernama Yuni itu pun segeramengambil selimut di almari dan merebahkan tubuhnya di sofa panjang yang ada disisi lain ruangan ini. Bukan hanya Cahyo, lelaki yang beberapa j