Gairah Berbahaya sang CEO: Ciumanku Membuatnya Bangun dari Koma
"Menurutmu, apa hukuman yang pantas untuk seseorang yang berani menyentuhku tanpa izin, Riel?"
Suara dingin itu menusuk, membuat tubuhku gemetar tanpa sadar. Rigen Ataraka—suami koma yang baru kunikahi pagi ini—berdiri menjulang, matanya penuh ancaman.
Aku bodoh. Aku terlalu terpesona oleh ketampanannya hingga tanpa sadar mencium dan memeluknya, berpikir dia akan koma selamanya. Tapi pria ini tidak koma. Dia sadar. Segar bugar. Dan sekarang, dia ingin menghukumku.
"Maaf, Rigen. Tapi… kita suami istri, kan?"
Dia tak menjawab, hanya melemparkan dokumen ke arahku. "Tandatangani."
Aku menatap kertas itu—pernikahan kontrak.
"Jangan pernah bermimpi mendapatkan apa pun dariku," suaranya tegas.
Begitulah aku menjadi istri kontrak Rigen Ataraka, menanti hari perceraian yang semakin dekat. Aku bahkan sudah bersiap dengan tunjangan dan rencana pergi jauh.
Namun, saat aku menyerahkan surat cerai.…
"Mau ke mana, Riel?"
Rigen merobek surat itu tanpa ragu, matanya tajam.
"Kamu tidak akan bisa meninggalkanku. Aku terlalu kuat untuk kamu tinggalkan, Ariella."