Semua Bab Melepas Cinta, Menggapai Diri: Bab 1 - Bab 10

50 Bab

Bab 1

Wanda datang bersama putrinya ke hotel, sementara pesta ulang tahun putranya yang kelima sudah berlangsung.Harvey duduk di sisi putranya, cahaya lilin yang hangat menerangi wajah polos anak itu.Jojo merapatkan kedua tangannya dan membuat permohonan, "Aku harap Tante Nadya bisa jadi mama baruku."Wanda menggigil kedinginan, hujan di luar sangat deras. Agar putrinya dan kue ulang tahun yang dibawanya tidak kehujanan, separuh tubuhnya telah basah oleh air hujan.Pakaiannya terasa seperti lapisan es tipis, melekat di kulitnya dan membuatnya menggigil kedinginan.Nadya tertawa lepas. "Sudah berapa kali aku bilang, jangan panggil aku tante! Panggil saja Kak Nadya! Aku dan papamu bersahabat baik. Aku cuma bisa jadi papa kedua buatmu."Tawa Nadya menggema di seluruh ruangan. Semua yang ada di sana adalah teman dekat Nadya, dan mereka pun tertawa bersamanya. Namun, di antara mereka semua, hanya dia yang berani menggoda Harvey di depan banyak orang.Mata cerah Jojo berkedip sambil memberikan s
Baca selengkapnya

Bab 2

Nadya menoleh dan membuat wajah jahil ke arah Harvey. "Wanda salah paham lagi! Aku akan segera menjelaskan semuanya padanya!""Tak perlu dijelaskan, dia terlalu sensitif."Wajah Harvey tetap dingin. Pandangannya jatuh pada setengah potong kue ulang tahun yang ditinggalkan Wanda. Alisnya berkerut sedikit.Dengan keputusan tegas Harvey, orang-orang di sekitar pun merasa lega.Wanda pergi dengan marah. Memangnya itu masalah besar?Yang lain ikut menimpali, "Kak Wanda cuma marah sebentar. Nanti kalau Harvey pulang dan menenangkannya, semua pasti beres.""Iya, mana mungkin dia benar-benar mau cerai? Semua orang tahu Wanda hampir mengorbankan nyawanya demi melahirkan anak untuk Harvey.""Mungkin begitu keluar pintu, dia sudah menyesal!""Ayo, ayo, makan kue! Nanti pas Harvey pulang, pasti Wanda sudah berdiri di depan pintu, menunggu suaminya pulang!"Wajah Harvey agak melunak. Dia bisa membayangkan Wanda berdiri ragu-ragu di depan pintu, menunggu dan berusaha menyenangkannya.Jojo menikmati
Baca selengkapnya

Bab 3

Harvey mengusulkan untuk makan telur Skotlandia, tujuannya adalah agar Bu Warti menghubungi Wanda.Dia sudah memberi kesempatan pada Wanda untuk keluar dari masalah ini."Bu Wanda bilang, dia nggak akan pulang.""Uhuk!"Harvey tersedak kopi, dan tak bisa menahan batuknya.Bu Warti merasa ada yang tidak beres. "Apakah Bapak dan Ibu bertengkar?""Jangan banyak tanya!"Suara pria itu serak, suhu di ruang makan langsung turun beberapa derajat.Bu Warti menunduk ketakutan, tidak berani lagi berbicara.Harvey menggenggam erat cangkirnya, bagaimana mungkin Wanda tidak akan pulang?Saat ini, dia pasti sedang sibuk mempersiapkan makan siang untuk dibawa ke kantor.Dulu, jika Wanda sudah membuatnya kesal, wanita itu akan dengan sengaja mengantarkan makan siang ke kantornya, mencoba berdamai.....Sasha duduk di meja makan, matanya berbinar melihat menu sarapan di depannya. "Wah! Bubur ayam telur pitan!"Sasha suka sekali dengan bubur ayam telur pitan, sementara Jojo langsung merasa mual jika mel
Baca selengkapnya

Bab 4

Di ujung telepon, pria itu sudah memutuskan sambungan.Wanda kembali masuk ke mobil, menekan pedal gas. Mobilnya keluar dari tempat parkir dan melaju cepat.Dia tidak menyadari ada sebuah mobil sport hitam yang mengikuti dengan sangat dekat di belakangnya.....Pemandangan di kedua sisi jalan berlalu dalam sekejap. Volvo perak itu melesat di atas aspal, bagai kilatan petir.Mata hitam Wanda menatap lurus ke depan. Sudah lama dia tidak mengendarai mobil secepat ini. Adrenalinnya melambung tinggi seiring jarum pada spidometer yang melesat ke puncaknya.Dia menyalip tiga mobil sport yang berwarna mencolok, dan orang-orang di dalam mobil-mobil itu berteriak."Astaga! Siapa itu?"Di dalam mobil sport lainnya, seseorang memberi perintah melalui penyuara telinga nirkabel. "Cek nomor plat mobil itu sekarang."Satu per satu mobil sport modifikasi tertinggal di belakang. Bahkan di tikungan tajam, Wanda tidak mengurangi kecepatannya sedikit pun.Terdengar lagi suara di penyuara telinga beberapa p
Baca selengkapnya

Bab 5

Nadya turun dari motor modifikasi sambil menenteng kantong kertas.Melihat wanita yang mengenakan celana yoga ketat, mata satpam itu langsung terbelalak.Nadya dengan santai mengibaskan rambut panjangnya yang terurai, menyapa satpam itu, lalu masuk ke dalam taman kanak-kanak.Dia sudah mencari tahu sebelumnya kelas tempat Jojo belajar. Begitu melihat wali kelasnya, Nadya tersenyum dan mendekat."Halo, aku bawakan permen karet untuk Jojo. Aku dengar permen yang dia bawa sangat disukai anak-anak lain."Wali kelas itu menatap Nadya. "Jadi, Anda yang menyuruh Jojo membawa permen itu ke sekolah?"Nadya tersenyum lebar. "Ya! permen karet ini buatan temanku, bahan dasarnya berkualitas tinggi ....""Jadi ini ulahmu! Anakku hampir mati tersedak gara-gara permen itu!!"Teriakan keras meledak dari belakang Nadya. Begitu dia berbalik, sebuah tamparan mendarat tepat di wajahnya.Pandangan Nadya langsung berputar, kepalanya pening."Kenapa kamu main tangan?!""Memang kamu pantas ditampar, dasar pemb
Baca selengkapnya

Bab 6

Pikiran Wanda kosong seketika, seakan ada gelombang besar datang menghantamnya, merobek tubuhnya, membangkitkan kemarahan dan rasa terhina dalam dirinya.Dengan ekspresi datar, dia mengulurkan tangan, mengambil kalung itu.Mata Nadya tiba-tiba berbinar, kilatan sinis menari di dalamnya.Harvey bersandar di sofa, mengalihkan pandangannya. Wanda tidak ubahnya seperti seekor anjing, baru saja diabaikan, tetapi begitu dipanggil dengan satu gerakan jari, dia langsung mengibas-ngibaskan ekornya.Dengan menggunakan satu jarinya, Wanda menarik kalung dari leher Nadya.Dia meletakkan kedua kalung itu berdampingan."Nadya, kalung di lehermu ini, kualitas kerang mutiaranya lebih baik. Aku tukar denganmu, ya. Gimana menurutmu?"Jika dia langsung menunjuk bahwa ini adalah barang palsu, Nadya pasti bisa menciptakan banyak alasan untuk menghindari tanggung jawab.Dia ingin membuat Nadya menelan kekalahan tanpa sadar.Kalung tipis itu menjerat tengkuk Nadya.Nadya jelas terkejut. Awalnya, dia justru m
Baca selengkapnya

Bab 7

Wanda menyodorkan pulpen pada Harvey untuk tanda tangan.Nadya membuka matanya lebar-lebar, tak bisa menyembunyikan harapannya.Melihat Harvey menandatangani surat cerai itu, Nadya diam-diam merasa senang."Kak Wanda, kamu terlalu berlebihan! Kalau aku punya suami seperti Harvey, mungkin tiap malam aku akan tertawa dalam mimpi."Wanda menatapnya sambil tersenyum sinis. "Lihat tuh mukamu, kayaknya sudah nggak sabar banget."Harvey melemparkan surat cerai yang sudah ditandatanganinya ke Wanda."Boleh saja ribut, tapi kenapa kamu malah menyerang Nadya?"Dia tidak ingin meladeni Wanda lebih lanjut. Suaranya melembut saat dia berkata pada Sasha, "Kalau kamu mau pulang, kapan saja bisa telepon Papa."Sasha menoleh ke arah Harvey tanpa berkata apa-apa, hanya menggenggam tangan Wanda dengan erat.Pandangan pria itu dingin dan tidak peduli saat melihat Wanda."Sasha adalah anakku, dia bisa pulang kapan saja, tapi kalau kamu yang ingin kembali ... nggak akan semudah itu!"Harvey duduk seperti de
Baca selengkapnya

Bab 8

Kata-kata Nadya sangat menggoda, Jojo pun merasa bingung."Tapi, kalau cuma buat kerajinan yang sederhana kayak begini, aku nggak mungkin dapat bunga merah kecil.""Aku akan belikan banyak sekali bunga merah kecil di internet, dan aku kirim buat kamu! Jadi nanti kamu punya banyak bunga merah kecil!"Jojo menatapnya seperti melihat orang bodoh."Kak Nadya, kamu biasa keluar pakai barang palsu, ya?"Nadya langsung membantah, "Aku nggak pernah pakai barang palsu!"Jojo menaikkan volume suaranya. "Kamu mau aku bawa bunga merah kecil yang kamu beli itu ke sekolah, terus bikin aku diejek sama teman-teman? Bunga merah yang asli itu cuma yang dikasih sama Bu Guru!""Kamu pernah dengar cerita tentang 'Pakaian Baru Sang Raja'?"Jojo mendengus kesal. "Menipu diri sendiri!"Ditegur oleh seorang anak berumur lima tahun, wajah Nadya jadi merah padam menahan malu."Oke, oke, aku bantu kamu bikin benteng luar angkasa itu."Jika Wanda bisa membangun benteng luar angkasa dengan sedotan plastik, kenapa d
Baca selengkapnya

Bab 9

Sasha tidak terima dan berkata, "Benteng luar angkasa itu dibuat sama Mama yang bergadang semalaman untukmu!""Benteng luar angkasa buatan Mama itu cuma sampah, sudah hancur! Kak Nadya buatkan aku yang baru, itu yang terbaik!"Jojo tampak bangga, sementara Sasha mengepalkan tinjunya dengan erat.Mereka berdua sudah pernah melihat, Mama yang bergadang membantu mereka mengerjakan tugas. Kenapa Jojo harus memperlakukan usaha Mama seperti itu?Sebenarnya, Wanda juga tidak ingin dirinya harus begitu menderita.Dia membayar dan meminta pembantu untuk bekerja lembur membantu Jojo dan Sasha mengerjakan tugas, namun malah dilaporkan ke ibu mertuanya."Menikahi gadis genius dari Institut Teknologi Mandala, bukankah tujuannya agar kamu bisa membimbing pewaris keluarga Ferdian dengan sepenuh hati?""Wanda, masa depan Jojo adalah karier seumur hidupmu. Bagaimana bisa kamu menyerahkan tugas Jojo pada pembantu?"Pembantu sudah waktunya pulang, tapi sebagai ibu, dia harus terus bekerja lembur untuk me
Baca selengkapnya

Bab 10

Orang yang membuatkan benteng luar angkasa untuk Nadya sudah memberitahunya.Benteng luar angkasa yang besar itu bisa dengan mudah hancur saat kotaknya dibuka. Orang itu berpesan agar Nadya berhati-hati dalam menangani kotak ini. Jika rusak, risikonya harus ditanggung sendiri.Jojo mengangguk, dia sangat memercayai Nadya.Bu Sonya berkata dengan tegas, "Nona Nadya, kamu nggak bisa begitu! Hasil karya Jojo belum melalui pemilihan, tapi sudah mendapatkan kesempatan tampil di atas panggung, ini nggak adil bagi anak-anak lain!"Nadya tersenyum tanpa peduli. "Tahu nggak kalau Ibu Mitha Ferdian adalah anggota dewan sekolah di taman kanak-kanak ini? Tahu nggak kalau ayah Jojo akan datang ke aula hari ini untuk mendengarkan pidato Jojo?"Mata Jojo langsung bersinar. "Ayahku akan datang ke sini?"Sasha duduk di tempatnya, mendengar perkataan Jojo. Jantungnya berdetak kencang, matanya pun bersinar."Papa yang sibuk itu, kenapa bisa datang ke sekolah?" tanya Jojo tidak percaya.Nadya menjawab den
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status