Semua Bab Terjerat Cinta dan Dendam sang CEO: Bab 21 - Bab 30

62 Bab

Hanya Seorang Pria Brengsek

Gila!Nero pasti sudah gila saat mengajukan syarat untuk Patra. Pertama karena Nero tidak sungguh-sungguh ingin mengijinkan Patra keluar dari perusahaan ini. Dan kedua, mengapa syaratnya harus tidur bersama? Entahlah, Nero hanya tidak bisa berpikir jernih saat ini, tapi kebutuhan untuk mempertahankan Patra mendadak ia rasakan sangat mendesak.Nero pun hanya bisa menatap Patra dengan hati yang galau, menunggu respon Patra. Namun tanpa disadari, hatinya diam-diam berharap, bukan karena ia ingin melecehkan Patra, tapi karena ia sungguh menginginkan wanita itu. Sedangkan Patra yang mendengarnya sudah membelalak begitu lebar."Apa? Apa yang Anda katakan?" tanya Patra dengan syok. Nero menelan salivanya dengan samar sambil berusaha mempertahankan ekspresinya. "Kau mendengarku, Patra! Tidur denganku!" ulang Nero yang merasa tidak ada jalan untuk kembali lagi. Nero su
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-11
Baca selengkapnya

You Are The Reason

Cukup sudah!Kesabaran Patra sudah habis mendengar semua hinaan Nero. Setiap kata yang terucap dari bibir pria itu seolah meremat hatinya dan Patra sudah tidak sanggup lagi.Sekalipun Patra bukan orang kaya, sekalipun sekarang ia hanya seorang cleaning service, tapi ia tidak terima terus direndahkan seperti ini. Cara Nero membalas sakit hatinya terasa sangat menyesakkan dan Patra tidak mau lagi. Itulah yang membuat Patra begitu berani berteriak dan melawan Nero tadi. "Ya, aku tidak menyesal! Aku sama sekali tidak menyesal sudah membela martabatku sendiri! Dan apa yang aku katakan adalah kebenaran! Mengenal Nero adalah penyesalan terbesar dalam hidupku! Hidupku berantakan karena mengenal pria itu dan jatuh cinta padanya!"Sesaat setelah mengatakannya, Patra memeluk dirinya makin erat sambil meringkuk di atas ranjang kamarnya. Patra menangis. Lagi-lagi ia menangis. Saat semua emosi dalam diri tidak cukup diungkapkan hanya dengan kata-kata, maka tangisan adalah satu-satunya cara unt
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-12
Baca selengkapnya

Aku Sudah Pulang, Sayang

"Ayo cepat, Greedy!""Tunggu dulu! Kau tahu tubuhku sebesar ini, aku tidak bisa berlari cepat! Kau duluan saja, cari Patra di ruang cleaning service, aku akan menyusul!" sahut Greedy dengan napas yang sudah tersengal karena berlari mengikuti Selly. Selly dan Greedy baru saja datang bersama ke kantor tadi saat beberapa karyawan lain bergosip tentang insiden kemarin malam.Awalnya Selly hanya memasang telinganya untuk sekedar ingin tahu saja, tapi begitu mendengar nama Patra disebut, Selly langsung panik dan mereka pun mencari Patra. Patra sendiri baru saja selesai mengganti seragam cleaning servicenya, tapi hatinya sendiri tidak tenang. "Apa benar para karyawan itu menatapku dengan aneh atau itu hanya perasaanku saja? Mengapa rasanya seperti ini? Apa karena masalah kemarin?"Patra mengernyit dan mengingat kembali lirikan para karyawan lain saat ia masuk ke lobby tadi, bahkan baru saja teman sesama cleaning service juga buru-buru keluar saat ia masuk. Entah masalah apa lagi ini. Pat
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-12
Baca selengkapnya

Pria yang Dirindukan

"Kau baik-baik saja, Patra?" Greedy memeluk bahu Patra dengan sayang saat mereka sudah duduk bersama di kantin, sedangkan Selly sendiri memeluk lengan Patra yang satunya. "Hmm, aku baik-baik saja," sahut Patra sambil mencoba tersenyum singkat. Greedy dan Selly saling melirik seolah memberi kode untuk menghibur Patra. Selly pun mengangguk dan langsung memasang senyum cerahnya. "Hei, Patra! Baguslah kalau kau baik-baik saja! Jangan dipikirkan lagi ya! Sebenarnya ada bagusnya juga kau tetap di sini jadi kita bisa terus bersama. Pokoknya kau jangan khawatir, selama ada Selly dan Greedy di sini, tidak akan ada yang bisa menjahatimu lagi!""Benar, Patra! Setiap siang aku juga akan memasak makanan khusus untukmu, semua makanan yang enak-enak agar kau senang! Bagaimana? Ayolah, tersenyumlah!" Greedy terus menyenggol bahu Patra. Selly kembali mengangguk bersemangat. "Kalau pekerjaanku sudah selesai pun aku akan membantumu, jadi kau tidak akan merasa berat!" ucap Selly dengan penuh keyaki
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-13
Baca selengkapnya

Pak CEO dan Tunangan Cantiknya

Ya, Nero adalah tunangan Kania selama tiga tahun terakhir ini. Ada banyak alasan mengapa Nero setuju bertunangan dengan Kania, namun yang pasti tidak ada alasan cinta di dalamnya. Sepanjang hidupnya, Nero hanya mencintai satu wanita. Dan salah satu cara untuk melupakan wanita yang dicintainya itu adalah berhubungan dengan wanita lain, walaupun setelah dijalani, ternyata cara itu juga tidak berpengaruh apa pun. Nero pun masih menatap Kania sambil tersenyum tipis. "Welcome home, Kania!""Hmm, kau selalu tidak romantis. Maafkan aku tidak memberitahumu kapan aku pulang dan baru menghubungimu setelah aku sudah sampai karena aku tahu kau juga tidak akan menjemputku kan?" seru Kania pengertian sambil melangkah mendekati Nero. Nero tertawa pelan mendengarnya. Alasan lain mengapa Nero bertunangan dengan Kania adalah karena Kania sangat pengertian, bahkan Kania tetap menerima walaupun tahu kalau Nero sama sekali tidak mencintainya. "Hmm, aku senang kalau sedikit kata-kata dariku bisa memb
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-13
Baca selengkapnya

Mereka Sangat Serasi

"Mereka sudah tidak melirikku, Selly!" bisik Patra saat ia dan Selly sudah duduk di meja sudut di kantin karyawan. "Mereka juga pasti lelah melirikmu, Patra. Lagipula kau tidak melakukan kesalahan apa pun sampai harus terus dilirik seperti itu jadi santai saja!" Patra bernapas lega mendengarnya. Tidak lama kemudian, Greedy datang sambil membawa masakannya dan mereka pun makan bersama dengan bahagia, sebelum kehebohan terjadi karena Nero dan Kania masuk ke kantin. Apalagi saat Greedy mengenali mereka dan langsung sumringah. "Mereka adalah pasangan terfavoritku! Pak CEO dan tunangan cantiknya!" Jantung Patra langsung berdebar kencang tidak terkendali mendengar ucapan Greedy dan ia pun langsung menatap ke arah Nero. Tanpa Patra sadari, Nero dan Kania pun juga sedang menatap ke arah mereka. Namun, kalau Kania fokus pada Greedy, Nero malah fokus pada Patra. Untuk sesaat, Nero dan Patra hanya bertatapan dari jarak yang begitu jauh dan Patra bertanya-tanya dalam hatinya tentang kenyat
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-14
Baca selengkapnya

Diam-Diam Mengumpatinya

"Aku menyukai wanita itu. Cleaning service itu ... siapa namanya tadi?" tanya Kania saat ia dan Nero baru saja kembali ke ruang kerja Nero.Alih-alih menjawab, Nero malah mengembuskan napas kesal. "Sudahlah, namanya sama sekali tidak penting, dia hanya cleaning service, Kania!""Hei, kau kenapa sih marah-marah saja, Sayang? Aku tahu dia hanya cleaning service, tapi sungguh aku menyukainya. Pa ...." Kania mengernyit. "Pa ... siapa dia bilang tadi? Aku sempat menyebutkan namanya tadi tapi mengapa sekarang aku sudah lupa ya?"Nero pun menggertakkan giginya kesal. "Patra! Namanya Patra! Patra Aurora!" sahut Nero akhirnya. "Ah, iya, Patra. Eh, tapi ... Patra Aurora? Wow, kau menghafal nama lengkapnya? Ini kejutan. Bukankah kau tidak pernah memperhatikan sedetail itu. Apalagi dia hanya seorang cleaning service."Nero berdecak malas sambil mengempaskan tubuhnya ke kursi kebesarannya. "Itu tidak penting, Kania! Hanya ingatan random!" Kania mengerjapkan matanya dan akhirnya mengangguk. "Hmm,
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-14
Baca selengkapnya

Aku Tidak Cemburu

Patra melonjak kaget melihat Nero duduk di sana dan menatapnya tajam. "Astaga! Membuatku terkejut, seperti hantu saja!" pekik Patra refleks. Nero tertawa kesal mendengarnya. "Hantu? Kurasa itu tidak tepat untukku karena aku bukan tiba-tiba muncul! Aku sudah sejak tadi berada di sini!""T-tapi kata sekretaris di luar ....""Apa aku perlu menjelaskan padamu juga kapan aku datang dan kapan aku pergi? Kau itu bukan siapa-siapa untukku, Patra! Jadi aku juga tidak perlu melaporkan apa pun padamu!"Patra mengernyit mendengarnya. "Apa? Memangnya siapa juga yang mau tahu?"Nero pun menatap Patra sambil memajukan tubuhnya. "Jadi ... kau sering melakukannya, Patra? Mengumpatiku?" ulang Nero. Patra agak canggung sejenak. "Itu hanya luapan emosiku, Pak. Maafkan aku! Tapi karena ternyata Anda masih di sini, aku akan pergi saja dan tidak mengganggu. Permisi!"Dengan cepat Patra membalikkan tubuhnya namun seperti biasa, Nero menghentikannya dengan ucapannya. "Akhirnya aku tahu semua keluh kesahmu
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-14
Baca selengkapnya

Belum Bisa Membalas Perasaannya

"Kau kenapa, Nero? Suasana hatimu buruk lagi ya?" tanya Juan yang sudah memeluk bahu sahabatnya itu. Juan dan Nero sedang berada di ruang VIP salah satu restoran mewah dan mereka sedang menunggu keluarga Kania datang untuk makan malam bersama menyambut kepulangan Kania. "Jangan menyentuhku, Juan!" sahut Nero ketus. "Ups, kau benar-benar mengerikan! Tolong jangan menunjukkan wajah seperti itu di depan orang tua Kania nanti ya atau mereka akan berpikir kau tidak menyukai kepulangan Kania! Dan kalau mereka mengadu pada Tante Cintya, ibumu, aku bisa digorok!" Juan membuat gaya menggorok leher dengan tangannya. "Ck, brengsek kau, Juan! Menyingkirlah!" Nero mendorong Juan menjauh lalu kembali meneguk winenya. Perasaan hati Nero sedang tidak baik. Sejak ditinggalkan Patra tadi sore, Nero tidak berhenti mengumpat bahkan merusak beberapa barang di ruang kerjanya. Mungkin saat Patra membersihkan ruang kerja Nero besok pagi, Patra akan menemukan barang-barang itu. Sial! Sejak bertemu Patr
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-15
Baca selengkapnya

Everything Happens for a Reason

Sementara di sisi lain, Patra sudah duduk di kamarnya dengan perasaan yang tidak menentu juga. Di satu sisi hatinya, mengetahui fakta Nero yang sudah bertunangan dan ucapan menyakitkan pria itu masih membuat hati Patra tidak nyaman. Namun di sisi lain, Patra merasa lega luar biasa sudah berhasil membalas semua ucapan Nero. Patra merasa menang sekarang karena sudah berhasil mengangkat kepalanya di depan Nero dan mempertahankan harga dirinya di depan pria itu. "Ya, bagus, Patra! Memang itu yang harus kau lakukan di depan Nero! Saat ini posisi kalian sudah bukan sepasang kekasih lagi bahkan kata mantan kekasih pun terasa mengganjal. Kau hanyalah seorang wanita yang sudah tersakiti, tapi kau berhasil bangkit!""Benar, itulah aku! Walaupun dulu bukan Nero yang menyakiti aku secara langsung, tapi sekarang pria itu melakukannya dengan sama jahat."Patra pun mengembuskan napas panjangnya. "Lupakan Nero, Patra! Lupakan dia untuk selamanya dan angkat terus kepalamu di hadapannya! Harga diri
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-15
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status