Home / Romansa / Terjerat Cinta dan Dendam sang CEO / Hanya Seorang Pria Brengsek

Share

Hanya Seorang Pria Brengsek

Author: Mommykai22
last update Last Updated: 2025-04-11 11:11:28

Gila!

Nero pasti sudah gila saat mengajukan syarat untuk Patra. 

Pertama karena Nero tidak sungguh-sungguh ingin mengijinkan Patra keluar dari perusahaan ini. 

Dan kedua, mengapa syaratnya harus tidur bersama? 

Entahlah, Nero hanya tidak bisa berpikir jernih saat ini, tapi kebutuhan untuk mempertahankan Patra mendadak ia rasakan sangat mendesak.

Nero pun hanya bisa menatap Patra dengan hati yang galau, menunggu respon Patra. 

Namun tanpa disadari, hatinya diam-diam berharap, bukan karena ia ingin melecehkan Patra, tapi karena ia sungguh menginginkan wanita itu. 

Sedangkan Patra yang mendengarnya sudah membelalak begitu lebar.

"Apa? Apa yang Anda katakan?" tanya Patra dengan syok. 

Nero menelan salivanya dengan samar sambil berusaha mempertahankan ekspresinya. 

"Kau mendengarku, Patra! Tidur denganku!" ulang Nero yang merasa tidak ada jalan untuk kembali lagi. 

Nero su

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Terjerat Cinta dan Dendam sang CEO   You Are The Reason

    Cukup sudah!Kesabaran Patra sudah habis mendengar semua hinaan Nero. Setiap kata yang terucap dari bibir pria itu seolah meremat hatinya dan Patra sudah tidak sanggup lagi.Sekalipun Patra bukan orang kaya, sekalipun sekarang ia hanya seorang cleaning service, tapi ia tidak terima terus direndahkan seperti ini. Cara Nero membalas sakit hatinya terasa sangat menyesakkan dan Patra tidak mau lagi. Itulah yang membuat Patra begitu berani berteriak dan melawan Nero tadi. "Ya, aku tidak menyesal! Aku sama sekali tidak menyesal sudah membela martabatku sendiri! Dan apa yang aku katakan adalah kebenaran! Mengenal Nero adalah penyesalan terbesar dalam hidupku! Hidupku berantakan karena mengenal pria itu dan jatuh cinta padanya!"Sesaat setelah mengatakannya, Patra memeluk dirinya makin erat sambil meringkuk di atas ranjang kamarnya. Patra menangis. Lagi-lagi ia menangis. Saat semua emosi dalam diri tidak cukup diungkapkan hanya dengan kata-kata, maka tangisan adalah satu-satunya cara unt

    Last Updated : 2025-04-12
  • Terjerat Cinta dan Dendam sang CEO   Aku Sudah Pulang, Sayang

    "Ayo cepat, Greedy!""Tunggu dulu! Kau tahu tubuhku sebesar ini, aku tidak bisa berlari cepat! Kau duluan saja, cari Patra di ruang cleaning service, aku akan menyusul!" sahut Greedy dengan napas yang sudah tersengal karena berlari mengikuti Selly. Selly dan Greedy baru saja datang bersama ke kantor tadi saat beberapa karyawan lain bergosip tentang insiden kemarin malam.Awalnya Selly hanya memasang telinganya untuk sekedar ingin tahu saja, tapi begitu mendengar nama Patra disebut, Selly langsung panik dan mereka pun mencari Patra. Patra sendiri baru saja selesai mengganti seragam cleaning servicenya, tapi hatinya sendiri tidak tenang. "Apa benar para karyawan itu menatapku dengan aneh atau itu hanya perasaanku saja? Mengapa rasanya seperti ini? Apa karena masalah kemarin?"Patra mengernyit dan mengingat kembali lirikan para karyawan lain saat ia masuk ke lobby tadi, bahkan baru saja teman sesama cleaning service juga buru-buru keluar saat ia masuk. Entah masalah apa lagi ini. Pat

    Last Updated : 2025-04-12
  • Terjerat Cinta dan Dendam sang CEO   Pria yang Dirindukan

    "Kau baik-baik saja, Patra?" Greedy memeluk bahu Patra dengan sayang saat mereka sudah duduk bersama di kantin, sedangkan Selly sendiri memeluk lengan Patra yang satunya. "Hmm, aku baik-baik saja," sahut Patra sambil mencoba tersenyum singkat. Greedy dan Selly saling melirik seolah memberi kode untuk menghibur Patra. Selly pun mengangguk dan langsung memasang senyum cerahnya. "Hei, Patra! Baguslah kalau kau baik-baik saja! Jangan dipikirkan lagi ya! Sebenarnya ada bagusnya juga kau tetap di sini jadi kita bisa terus bersama. Pokoknya kau jangan khawatir, selama ada Selly dan Greedy di sini, tidak akan ada yang bisa menjahatimu lagi!""Benar, Patra! Setiap siang aku juga akan memasak makanan khusus untukmu, semua makanan yang enak-enak agar kau senang! Bagaimana? Ayolah, tersenyumlah!" Greedy terus menyenggol bahu Patra. Selly kembali mengangguk bersemangat. "Kalau pekerjaanku sudah selesai pun aku akan membantumu, jadi kau tidak akan merasa berat!" ucap Selly dengan penuh keyaki

    Last Updated : 2025-04-13
  • Terjerat Cinta dan Dendam sang CEO   Pak CEO dan Tunangan Cantiknya

    Ya, Nero adalah tunangan Kania selama tiga tahun terakhir ini. Ada banyak alasan mengapa Nero setuju bertunangan dengan Kania, namun yang pasti tidak ada alasan cinta di dalamnya. Sepanjang hidupnya, Nero hanya mencintai satu wanita. Dan salah satu cara untuk melupakan wanita yang dicintainya itu adalah berhubungan dengan wanita lain, walaupun setelah dijalani, ternyata cara itu juga tidak berpengaruh apa pun. Nero pun masih menatap Kania sambil tersenyum tipis. "Welcome home, Kania!""Hmm, kau selalu tidak romantis. Maafkan aku tidak memberitahumu kapan aku pulang dan baru menghubungimu setelah aku sudah sampai karena aku tahu kau juga tidak akan menjemputku kan?" seru Kania pengertian sambil melangkah mendekati Nero. Nero tertawa pelan mendengarnya. Alasan lain mengapa Nero bertunangan dengan Kania adalah karena Kania sangat pengertian, bahkan Kania tetap menerima walaupun tahu kalau Nero sama sekali tidak mencintainya. "Hmm, aku senang kalau sedikit kata-kata dariku bisa memb

    Last Updated : 2025-04-13
  • Terjerat Cinta dan Dendam sang CEO   Dipisahkan Secara Keji

    "Tinggalkan Nero atau ayahmu akan membusuk di penjara!" Seorang wanita bengis berkata dengan pandangan yang tajam. Dan wanita itu adalah ibu dari Nero, kekasih Patra. Patra pun terus menggeleng dan berlutut di depan wanita paruh baya yang masih terlihat cantik itu. "Bu, tolong jangan lakukan ini pada ayahku!" "Ayahmu itu hanya supir rendahan yang sudah berani membawa lari uang perusahaan yang begitu banyak! Sudah untung aku masih mau membebaskannya!""Tapi, Bu ....""Tapi apa lagi? Aku sudah berbaik hati memberimu pilihan! Kalau mau ayahmu bebas, maka tinggalkan Nero! Kalau kau masih tidak mau meninggalkan Nero maka sekarang juga aku mau semua uangku kembali!"Patra tidak pernah menyangka ia akan dihadapkan pada pilihan yang begitu sulit. Ia tidak bisa memilih. Kebebasan ayahnya, atau hubungannya dengan Nero. Keduanya sama pentingnya untuk Patra."Mengapa kau diam? Tidak bisa memilih?" bentak ibu Nero lagi. "Kalau begitu kuanggap kau bisa mengembalikan uang itu! Setelah ini, tidak

    Last Updated : 2025-03-17
  • Terjerat Cinta dan Dendam sang CEO   Dendam Pria yang Tersakiti

    "A-apa maksud Ibu? Patra tidak mungkin pergi, dia tidak mungkin meninggalkan aku!" Nero menolak mentah-mentah perkataan ibunya.Tidak mungkin Patra pergi begitu saja tanpa alasan.Nero tahu wanita itu sangat mencintainya. Selama ini mereka sudah berjuang keras untuk mendapatkan restu sang ibu. Bahkan untuk bertemu pun, mereka harus bertemu secara diam-diam."Aku mau pergi mencari Patra!" Nero berniat menyibak selimut besarnya, tapi untuk bergerak pun ia tidak punya tenaga.Semua orang menahan tubuhnya, tetapi suatu yang aneh terjadi."Mengapa aku tidak bisa bergerak?" Semua anggota tubuh Nero bisa ia rasakan, kecuali kakinya. "Ada apa dengan kakiku? Mengapa kedua kakiku tidak bisa digerakkan?" Wajah Nero mengerut dengan raut kepanikan.Ia bertanya-tanya pada orang-orang yang ada di kamar, mencari jawaban.Ibu Nero hanya bisa terdiam dengan rahang mengeras dan tidak menanggapi Nero lagi hingga tidak lama kemudian, dokter pun menjelaskan kondisi Nero.Mayat hidup.Mungkin dua kata itu a

    Last Updated : 2025-03-17
  • Terjerat Cinta dan Dendam sang CEO   Bertemu Lagi

    Enam tahun kemudian.Hari ini mungkin adalah hari terbaik bagi Patra karena akhirnya ia mulai bekerja juga. Dari puluhan lamaran kerja yang ia sebar, ada 18 perusahaan yang memanggilnya interview, tapi semuanya gagal dan Patra ditolak. Perusahaan ini adalah perusahaan ke-19 tempat ia diinterview dan akhirnya ia diterima. Patra pun berdiri memandang gedung bertingkat di hadapannya itu dengan takjub. Akhirnya, impiannya untuk bekerja di perusahaan besar pun terwujud. Beberapa tahun terakhir adalah tahun-tahun yang sangat berat bagi Patra. Berjuang menyembuhkan diri dari depresi, lalu mengejar beasiswa dan menyelesaikan kuliahnya sebagai lulusan terbaik, tapi hanya bekerja sebagai pegawai toko dengan gaji di bawah UMR, beban kerja berat, dan tanggung jawab yang tidak kunjung berkurang. Namun, semua itu belum seberapa dibandingkan luka enam tahun lalu, kenangan yang selalu menghantuinya.Nero Hadiwijaya.Hanya dengan mengingat namanya, tubuh Patra menegang. Rasa trauma itu seolah mamp

    Last Updated : 2025-03-20
  • Terjerat Cinta dan Dendam sang CEO   Bukan Kebetulan

    "Akhh!" Patra masih memekik kaget saat mendadak Nero menjambak rambutnya. "Mengapa kau begitu takut melihatku, Patra?"Jantung Patra berdebar begitu kencang hingga tubuhnya gemetar saat akhirnya tatapannya bertemu dengan tatapan Nero. Ya, itu Nero. Walaupun wajah tampan itu sudah terlihat makin matang dan dewasa.Walaupun suara itu pun sudah berubah menjadi lebih berat dan dalam.Namun, Patra tidak akan mungkin melupakan pria yang sudah merasuk ke hatinya begitu dalam sekaligus sudah menghancurkan hidupnya sehancur-hancurnya.Pria itu ... alasan dari semua nasib buruk dalam hidup Patra dan pria yang paling tidak ingin ia temui lagi seumur hidupnya. Patra menatap Nero dengan tatapan yang goyah. "K-kau ...," ucap Patra lirih dan menggantung.Dan kegugupan Patra pun membuat Nero tersenyum begitu puas. "Ya, aku! Mengapa mendadak kau gemetar? Seperti melihat hantu saja! Kau pasti tidak menyangka akan bertemu lagi denganku kan? Tapi ya, kita bertemu lagi, Patra Aurora!" Senyuman sinis

    Last Updated : 2025-03-24

Latest chapter

  • Terjerat Cinta dan Dendam sang CEO   Pak CEO dan Tunangan Cantiknya

    Ya, Nero adalah tunangan Kania selama tiga tahun terakhir ini. Ada banyak alasan mengapa Nero setuju bertunangan dengan Kania, namun yang pasti tidak ada alasan cinta di dalamnya. Sepanjang hidupnya, Nero hanya mencintai satu wanita. Dan salah satu cara untuk melupakan wanita yang dicintainya itu adalah berhubungan dengan wanita lain, walaupun setelah dijalani, ternyata cara itu juga tidak berpengaruh apa pun. Nero pun masih menatap Kania sambil tersenyum tipis. "Welcome home, Kania!""Hmm, kau selalu tidak romantis. Maafkan aku tidak memberitahumu kapan aku pulang dan baru menghubungimu setelah aku sudah sampai karena aku tahu kau juga tidak akan menjemputku kan?" seru Kania pengertian sambil melangkah mendekati Nero. Nero tertawa pelan mendengarnya. Alasan lain mengapa Nero bertunangan dengan Kania adalah karena Kania sangat pengertian, bahkan Kania tetap menerima walaupun tahu kalau Nero sama sekali tidak mencintainya. "Hmm, aku senang kalau sedikit kata-kata dariku bisa memb

  • Terjerat Cinta dan Dendam sang CEO   Pria yang Dirindukan

    "Kau baik-baik saja, Patra?" Greedy memeluk bahu Patra dengan sayang saat mereka sudah duduk bersama di kantin, sedangkan Selly sendiri memeluk lengan Patra yang satunya. "Hmm, aku baik-baik saja," sahut Patra sambil mencoba tersenyum singkat. Greedy dan Selly saling melirik seolah memberi kode untuk menghibur Patra. Selly pun mengangguk dan langsung memasang senyum cerahnya. "Hei, Patra! Baguslah kalau kau baik-baik saja! Jangan dipikirkan lagi ya! Sebenarnya ada bagusnya juga kau tetap di sini jadi kita bisa terus bersama. Pokoknya kau jangan khawatir, selama ada Selly dan Greedy di sini, tidak akan ada yang bisa menjahatimu lagi!""Benar, Patra! Setiap siang aku juga akan memasak makanan khusus untukmu, semua makanan yang enak-enak agar kau senang! Bagaimana? Ayolah, tersenyumlah!" Greedy terus menyenggol bahu Patra. Selly kembali mengangguk bersemangat. "Kalau pekerjaanku sudah selesai pun aku akan membantumu, jadi kau tidak akan merasa berat!" ucap Selly dengan penuh keyaki

  • Terjerat Cinta dan Dendam sang CEO   Aku Sudah Pulang, Sayang

    "Ayo cepat, Greedy!""Tunggu dulu! Kau tahu tubuhku sebesar ini, aku tidak bisa berlari cepat! Kau duluan saja, cari Patra di ruang cleaning service, aku akan menyusul!" sahut Greedy dengan napas yang sudah tersengal karena berlari mengikuti Selly. Selly dan Greedy baru saja datang bersama ke kantor tadi saat beberapa karyawan lain bergosip tentang insiden kemarin malam.Awalnya Selly hanya memasang telinganya untuk sekedar ingin tahu saja, tapi begitu mendengar nama Patra disebut, Selly langsung panik dan mereka pun mencari Patra. Patra sendiri baru saja selesai mengganti seragam cleaning servicenya, tapi hatinya sendiri tidak tenang. "Apa benar para karyawan itu menatapku dengan aneh atau itu hanya perasaanku saja? Mengapa rasanya seperti ini? Apa karena masalah kemarin?"Patra mengernyit dan mengingat kembali lirikan para karyawan lain saat ia masuk ke lobby tadi, bahkan baru saja teman sesama cleaning service juga buru-buru keluar saat ia masuk. Entah masalah apa lagi ini. Pat

  • Terjerat Cinta dan Dendam sang CEO   You Are The Reason

    Cukup sudah!Kesabaran Patra sudah habis mendengar semua hinaan Nero. Setiap kata yang terucap dari bibir pria itu seolah meremat hatinya dan Patra sudah tidak sanggup lagi.Sekalipun Patra bukan orang kaya, sekalipun sekarang ia hanya seorang cleaning service, tapi ia tidak terima terus direndahkan seperti ini. Cara Nero membalas sakit hatinya terasa sangat menyesakkan dan Patra tidak mau lagi. Itulah yang membuat Patra begitu berani berteriak dan melawan Nero tadi. "Ya, aku tidak menyesal! Aku sama sekali tidak menyesal sudah membela martabatku sendiri! Dan apa yang aku katakan adalah kebenaran! Mengenal Nero adalah penyesalan terbesar dalam hidupku! Hidupku berantakan karena mengenal pria itu dan jatuh cinta padanya!"Sesaat setelah mengatakannya, Patra memeluk dirinya makin erat sambil meringkuk di atas ranjang kamarnya. Patra menangis. Lagi-lagi ia menangis. Saat semua emosi dalam diri tidak cukup diungkapkan hanya dengan kata-kata, maka tangisan adalah satu-satunya cara unt

  • Terjerat Cinta dan Dendam sang CEO   Hanya Seorang Pria Brengsek

    Gila!Nero pasti sudah gila saat mengajukan syarat untuk Patra.Pertama karena Nero tidak sungguh-sungguh ingin mengijinkan Patra keluar dari perusahaan ini.Dan kedua, mengapa syaratnya harus tidur bersama?Entahlah, Nero hanya tidak bisa berpikir jernih saat ini, tapi kebutuhan untuk mempertahankan Patra mendadak ia rasakan sangat mendesak.Nero pun hanya bisa menatap Patra dengan hati yang galau, menunggu respon Patra.Namun tanpa disadari, hatinya diam-diam berharap, bukan karena ia ingin melecehkan Patra, tapi karena ia sungguh menginginkan wanita itu.Sedangkan Patra yang mendengarnya sudah membelalak begitu lebar."Apa? Apa yang Anda katakan?" tanya Patra dengan syok.Nero menelan salivanya dengan samar sambil berusaha mempertahankan ekspresinya."Kau mendengarku, Patra! Tidur denganku!" ulang Nero yang merasa tidak ada jalan untuk kembali lagi.Nero su

  • Terjerat Cinta dan Dendam sang CEO   Tidur Denganku!

    "Lepaskan aku, Pak Nero! Apa lagi yang mau Anda dengar, hah?" Patra menatap Nero dengan berani.Nero pun terdiam sambil menatap Patra dengan tatapan yang sulit diartikan."Aku tidak menyangka kau benar-benar murahan, Patra! Sepenting itukah uang untukmu sampai mengorbankan harga dirimu?""Tadinya aku masih berharap semua yang aku tahu tentangmu itu salah, tapi apa yang aku lihat sudah membuktikan semuanya! Kau menghalalkan segala cara hanya demi uang! Kau berakting polos padahal kau ... KAU MURAHAN, PATRA!" teriak Nero begitu keras.Dan Patra yang mendengarnya kembali tertawa frustasi.Tubuh Patra lemas setelah berjuang melawan traumanya, Patra menangis begitu keras tadi dan Patra sangat lelah, namun saat ini, otak dan hatinya kembali dipaksa berperang melawan Nero tanpa ampun hingga seluruh bagian dalam diri Patra pun meledak."Benar!" sahut Patra akhirnya. "BENAR! AKU MURAHAN!" teriak Patra dengan sama k

  • Terjerat Cinta dan Dendam sang CEO   Sebuah Pertengkaran

    "Pergi ke mana dia?"Nero melangkah cepat ke toilet wanita di dekat ruangan Timo dan membuka satu persatu biliknya, tapi Patra tidak ada."Sial! Bukankah wanita suka bersembunyi di toilet? Di mana dia sebenarnya?"Nero pun keluar dari toilet dan meraih ponselnya, bermaksud menelepon bagian CCTV untuk mencari Patra, tapi ia teringat karyawan CCTV sedang berada di ruangan Timo.Dengan tidak sabar, Nero mencari Patra ke ruangan cleaning service. Dan benar saja, Patra memang ada di sana.Awalnya Nero mau langsung masuk saja karena pintunya tidak tertutup rapat, tapi mendengar suara isakan dari dalam, Nero pun menghentikan langkahnya.Sebagian hati Nero merasa perih mendengar tangisan Patra. Saat masih bersama dulu, Nero selalu melindungi Patra dan tidak pernah membiarkan Patra menangis sedikit pun, walaupun tetap saja Patra pernah menangis di depan Nero dan setiap mendengar tangisan Patra, Nero pun merasa sedih.&nbs

  • Terjerat Cinta dan Dendam sang CEO   Sang Penyelamat

    "Sial! Mengapa perasaanku seperti ini?"Nero tidak berhenti mengumpat saat ia sudah duduk di dalam mobilnya.Bahkan, ia tidak juga berniat menjalankan mobilnya dan hanya terus memukul setirnya dengan geram."Dia sengaja berdandan untuk mereka kan?" gumam Nero sambil tertawa begitu frustasi."Sial! Mengapa aku harus mendengar obrolan mereka kemarin malam? Mengapa harus aku? Mengapa juga aku harus memakai toilet karyawan pada saat seharusnya aku bisa memakai toiletku sendiri? Sial!" geram Nero lagi sambil berusaha menenangkan napasnya.Nero pun memejamkan matanya dan bayangan Patra muncul di sana.Patra yang begitu cantik dengan kemeja dan rambutnya yang tergerai, make up tipisnya pun membuat wajah cantik itu menjadi makin cantik.Namun sedetik kemudian, Nero mengepalkan tangannya mengingat bagaimana Patra bersandar di pelukan pria tadi."Cukup, Nero! Berhenti memikirkannya! Para pria itu brengsek! Ya, o

  • Terjerat Cinta dan Dendam sang CEO   Pelecehan dan Trauma

    "S-selamat malam semuanya! Aku Patra ... aku ...."Susah payah Patra membuka mulutnya menyapa semua, tapi Maya langsung menyelanya dengan nada meremehkan."Cleaning service kan? Kami sudah tahu!" Maya menatap Patra dari atas ke bawah dan tersenyum menyeringai.Tanpa sengaja, Maya mengetahui rencana manager proyek dan dua karyawannya untuk menggoda Patra dan Maya yang memang kesal pada Patra karena insiden di kantin pun menawarkan diri untuk membantu mengerjai Patra."Kau ini kenapa, Maya? Hei, Patra, ayo kemari!" ajak Timo, manager proyek yang langsung bangkit berdiri dan memeluk bahu Patra dengan santainya.Refleks Patra menepis lengan Timo sampai Timo pun membelalak kaget."Ah, maaf ya! Aku hanya bersikap santai dan akrab saja.""Ah, iya, apa ... hanya ada ... kita?" tanya Patra sungkan.Entah mengapa rasa antusias Patra yang tadi mendadak menghilang merasakan atmosfer yang berbeda begitu masuk k

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status