Hari sudah beranjak malam saat Danish pulang dari kantor. Saat ini ia sedang duduk di kursi belakang mobil sambil termenung. Ia sedang memikirkan seseorang. Siapa lagi kalau bukan Lavanya. Meski sudah mendapatkan data Lavanya dari file karyawan, namun itu baginya belum cukup. Sosok Lavanya terus membayanginya. Tatapannya yang sendu seakan menahan kesedihan yang mendalam, caranya membawa diri dengan ketegaran yang seolah dipaksakan membuat Danish tahu bahwa Lavanya memang tidak baik-baik saja. Jangan pernah lupakan, Lavanya pernah menjadi orang terdekatnya, jadi Danish tahu bagaimana perempuan itu."Pak Dharma," panggil Danish pada supir perusahaan yang kini menjadi supir pribadinya."Iya, Pak," jawab lelaki separuh baya itu sambil memandang Danish melalui spion tengah."Bapak sudah lama kerja di sini?""Lumayan, Pak. Sudah hampir sepuluh tahun," jawab Dharma dengan sopan."Kalau begitu Bapak tahu banyak tentang karyawan di kantor?""Lumayan, Pak."Danish terdiam sejenak, memikirkan
Terakhir Diperbarui : 2025-03-18 Baca selengkapnya