Mata Sea menatap sekeliling kamar hotel yang saat ini ia dan Keyvando berada. Matanya memicing, seolah curiga dengan lelaki yang terlihat duduk di single sofa tepat berada di depannya itu. Sementara Keyvando, lelaki itu terlihat tenang, ia mengambil gelas yang berisi kopi berwarna hitam, laku menyesapnya perlahan. Terlihat jelas, asap menyeruak keluar dari cangkir tersebut, menandakan jika kopi yang Keyvando minum masih baru dibuat. "Emb, Tuan, kenapa Tuan membawa saya ke sini?" tanyanya dengan nada pelan, takut Keyvando akan tersinggung dengan ucapannya. Tatapan Keyvando berubah, yang semula dingin, mulai menghangat, ia terkekeh pelan. "Apa kamu takut?" Dengan gerakan cepat, Sea menggeleng. Ia berpura-pura bersikap biasa, padahal sebenarnya ia memang sedang ketakutan. Apalagi ia hanya seorang gadis lemah, lalu Keyvando, lelaki di hadapannya terlalu punya kuasa. Jelas Keyvando tau, jika Sea hanya berpura-pura berani. Dalam hati, timbul keinginan untuk mengetes perasaan gadi
Last Updated : 2025-03-25 Read more