Share

Bab 4

Author: Nevera
last update Last Updated: 2025-03-10 11:19:29

“Saya usahakan, Tuan. Sekarang, biarkan saya menyelesaikan masalah saya dulu yah,” jawab Sea dan Keyvando akhirnya melepaskan Sea sambil mengulum senyumnya.

Sea pun, bergegas mengurus apa yang harus dia lakukan, karen kelelahan ... ia pun kembali ke kos dan menghempaskan tubuhnya di atas ranjang hingga tanpa sadar mulai terlelap.

Suara gedoran pintu dari luar membuat Sea terbangun. Gadis itu mengucek matanya pelan, lalu berjalan dan membuka pintu kamar kostnya.

"Ck, lama banget sih buka pintu aja?" ujar wanita bertubuh gempal yang terlihat menatap sinis Sea.

Sea menghela napasnya pelan, ia cukup kesal karena tidurnya diganggu. "Ada apa, Bu?" tanya Sea dengan nada lembutnya.

"Nggak usah basa-basi, Sea. Mana uangnya? Ini udah beda hari, jadi kamu harus segera ganti uang itu!" hardik Ibu Kost Sea tersebut.

Sea yang memang masih kelelahan tidak mengucapkan apa pun, gadis itu lantas membuka koper kecil miliknya. Ia mengambil segepok uang dengan nominal 100 juta dan kembali ke hadapan ibu kostnya. "Nih, Bu."

Wanita bertubuh gempal itu dengan cekatan ingin mengambil uang itu. Tapi tiba-tiba saja Sea menahannya. "Eh, tunggu dulu."

"Kenapa lagi, Sea? Kamu itu jangan bikin saya kesal ya! Masih untung saya ngasi kamu kesempatan untuk menginap di sini semalam."

Sea tersenyum tipis mendengar ucapan Ibu kostnya. Lalu kemudian ia memicingkan matanya, menatap Ibu kostnya itu dengan serius.

"Saya tau, sebenarnya properti yang rusak tidak sampai segini nominalnya. Tapi saya minta izin menginap di sini dulu sampai urusan saya dengan rentenir itu selesai, Bu."

Wanita bertubuh gempal yang merupakan Ibu kost Sea tersebut mendelik kan matanya. Ia menatap Sea dengan pandangan meremehkan. "Cih, uang segitu aja kok banyak maunya."

Ucapan Ibu kost Sea itu membuat ia terdiam. Tapi, ia tau jika sebenarnya Ibu kostnya itu begitu tertarik dengan uang yang ada di tangannya. "Bagaimana, Bu? Mau atau nggak? Kalau nggak mau juga bukan masalah, jadi uang ini saya hanya kasi seperempatnya."

Sea mencoba untuk memisahkan uang yang ada di tangannya itu. Tapi dengan cepat Ibu kost Sea menahannya. "Eh, jangan, kamu bebas menginap di sini sampai urusanmu selesai. Uangnya buat saya semua," ucapnya, setelah itu langsung beranjak dari hadapan Sea.

Sea sudah menduga jika Ibu kostnya itu pasti tidak rela kehilangan uang itu. Makanya ia langsung mengambil dari Sea. "Dasar mata duitan," gumam Sea kesal.

"Untung aja sempat ngambil uang di Bank, kalau nggak, ribet lagi urusannya," keluh Sea, ia kemudian memilih untuk masuk ke dalam kamarnya lagi.

***

Di sisi lain, Keyvando terlihat sedang berbicara dengan Lucas. Wajah lelaki itu tampak serius dan tidak menampilkan senyuman sedikit pun.

"Jadi kamu sudah menemukan rumah Ayah Sea dan juga istri barunya itu?"

Lucas mengangguk, ia menyerahkan amplop berwarna coklat pada Keyvando. Keyvando langsung saja menerimanya, lelaki itu yang memang sudah penasaran langsung membukanya. Ia mengamati satu persatu foto dan juga informasi mengenai keluarga Ayah Sea dan keluarga barunya itu.

Keyvando mengepalkan tangannya, matanya menatap tajam foto orang-orang yang merupakan Ayah Sea dan keluarga barunya itu. "Ternyata ada dia juga. Kurang ajar, jadi mereka semua selama ini membuat hidup Sea menderita. Dasar tidak punya hati."

"Benar, Tuan. Bahkan mereka juga yang berhutang dengan sengaja pada seorang rentenir menggunakan data diri Nona Sea. Selain itu, menurut informasi dari satpam yang bekerja di rumah mereka, mereka berencana menjual Nona Sea pada rentenir itu."

Keyvando tidak bisa menahan emosinya, giginya bergemelatuk, rahangnya mengetat mendengar penjelasan Lucas.

"Jadi dia meminta uang padaku karena ini?"

Lucas menatap Boss-nya itu dengan ekspresi serius, membenarkan tebakan dari Keyvando.

"Lucas, awasi terus keluarga itu. Dan juga, pastikan Sea selalu aman. Kalau keluarga itu mengganggu Sea, langsung saja hubungi aku," perintah Keyvando dengan nada tegas tak terbantahkan.

Setelahnya, Lucas berpamitan pada Keyvando seorang diri di dalam ruangan kerjanya. Membiarkan lelaki itu sibuk dengan pikirannya sendiri. "Kamu tenang saja, Sayang. Aku tidak akan membiarkan orang lain menyakitimu lagi," ucap Keyvando penuh tekad.

Kembali pada Sea yang saat ini sedang sibuk dengan kopernya yang berisi uang. Ada perasaan lega karna terlepas dari teror para penagih hutang, tapi sedetik kemudian ia membuang napasnya kasar. "Meski pun uang ini sangat banyak dan hutang-hutang itu lunas, tapi aku harus merelakan kebahagiaanku," gumamnya pelan.

BRAK!

Suara pintu didobrak itu membuat Sea reflek menoleh ke belakang. Matanya melebar melihat tiga orang yang sedang berdiri dengan ekspresi penuh kemarahan.

PLAK!

Sea memegangi pipinya yang ditampar oleh seorang lelaki paruh baya yang datang bersama dua orang lainnya itu.

"Dasar anak kurang ajar! Tidak tau diri kamu Se, berani-beraninya kamu kabur dari rumah!" bentak lelaki itu dipenuhi emosi, matanya memerah dan menatap penuh kebencian ke arah Sea.

Sementara dua wanita berbeda generasi di belakang lelaki paruh baya tersebut memandangi Sea dengan senyuman mengejek.

"Pa, aku sudah dewasa, jadi Papa tidak perlu mengaturku. Lagi pula, untuk apa aku bertahan di rumah itu? Kalian selama ini juga tidak pernah menghargaiku kan?" balas Sea dengan berani, matanya berkaca-kaca, seolah melontarkan setiap kesakitan yang telah lama ia rasakan.

PLAK!

Sebuah tamparan kembali menyentuh pipi Sea yang lainnya. Lelaki paruh baya itu semakin murka mendengar jawaban Sea. "Mulai berani ya kamu sekarang! Dasar, anak durhaka!"

Sea mengepalkan tangannya, ia sudah tidak perduli dengan perasaan sakit yang ia rasakan. Airmatanya menetes perlahan, kecewa menyeruak di relung hatinya. Ayah yang seharusnya melindunginya menjadi orang yang paling depan menyakitinya.

"Sampai kapan pun, aku tidak akan kembali ke rumah itu! Lebih baik kalian yang pergi dari sini!" bentak Sea.

Ketiga orang di hadapan Sea itu terkejut dengan teriakan Sea. Mereka tidak menyangka jika Sea bisa melawan, padahal selama ini Sea selalu diam jika diperlakukan tidak adil.

"Sudah cukup kalian menyakitiku dan menghancurkan hidupku! Aku tidak mau lagi melihat wajah kalian! Anggap saja kita tidak pernah kenal! Anggap saja kita orang asing."

Wanita paruh baya yang ada di sana menggeram marah, ia mengangkat tangannya hendak menampar Sea. Tapi dengan cepat Sea langsung menahannya.

"Kau, Seruni, jangan pernah menyentuh wajahku lagi dengan tangan kotormu itu, Jalang!" bentak Sea sekali lagi, ia bahkan mendorong tubuh Seruni yang merupakan Ibu tirinya dan wanita yang sudah menghancurkan rumah tangga Ayahnya dan Ibu kandungnya.

Seruni tampak begitu shock, wanita itu terlihat sedikit takut. Tapi suami dan anak kandungnya terlihat tidak terima dengan apa yang Sea lakukan. "Sialan! Beraninya kamu menyakiti Mamaku!" teriak anak kandung Seruni bernama Karina.

Karina menjambak rambut Sea, membuat Sea menahan sakit di kepalanya. Tapi gadis itu tidak tinggal diam, ia berusaha melawan Karina. Apalagi saat ini Seruni dan juga Bagus, Ayah kandung Sea juga ikut membantu memegangi Sea.

"Arghhh, dasar pengecut! Kalian berani ya keroyokan, rasakan ini!"

BUGH!

Sekuat tenaga Sea mendorong Bagus, Seruni, dan juga Karina, membuat tiga orang itu hampir terjengkang.

"Hentikan!"

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Secret Marriage With The Boss    Bab 5

    "Tu-Tuan Bara?!" ucap Bagus saat melihat lelaki berperawakan tinggi besar dengan topi koboi itu datang bersama tiga orang anak buahnya yang lain."Oh, kebetulan sekali, ada kau juga Bagus. Aku ke sini karena ingin menagih hutang pada anakmu itu. Dia berjanji akan melunasinya hari ini," ucapnya lagi.Bagus, Seruni, dan juga Karina langsung menoleh ke arah Sea yang penampilannya sudah tidak karuan dengan rambut acak-acakkan dan pipi yang memerah.Sementara Sea, ia justru tidak menampilkan ekspresi apa pun. Gadis itu mengambil koper kecil berisi uang miliknya. Matanya melirik ke arah keluarganya itu."Ambil ini, Tuan. Uang di sana senilai 900 juta, silahkan ambil semuanya! Tidak perlu dikembalikan sisanya!" ucap Sea tidak ingin berbasa-basi.Bagus, Seruni, dan Sea melebarkan matanya. Ia tidak percaya jika Sea mendapatkan uang sebanyak itu. Padahal setau mereka Sea bahkan belum bekerja.Bara memberi kode kepada anak buahnya untuk mengambil koper yang berisi uang itu dari tangan Sea. "Wah,

    Last Updated : 2025-03-10
  • Secret Marriage With The Boss    Bab 6

    Bagus, Seruni, dan juga Karina nampak terkejut melihat seorang lelaki berwajah tampan yang berjalan mendekat ke arah mereka dengan tatapan dinginnya. Selain itu, pakaian yang lelaki itu gunakan dari atas hingga bawah terlihat branded, sehingga membuat mereka semakin berbinar.Hal itu membuat Karina tidak bisa berkedip, sedangkan Sea, ia tampak mematung melihat kedatangan lelaki berwajah tampan yang tak lain adalah Keyvando. "Ka-kamu calon suami dia?" "Ya, aku calon suaminya. Jadi jangan berani melukai calon istriku." Bruk!Seruni tidak bisa menopang bobot tubuhnya."Mama!" teriak Karina, wanita muda itu langsung membantu sang Ibu untuk tetap berdiri. "Sayang, kamu tidak apa-apa kan?" tanya Keyvando, lelaki itu langsung saja melingkarkan tangannya di pinggang Sea.Sea menegang sejenak, tubuhnya kaku karena tidak terbiasa dengan apa yang Keyvando lakukan. Ia menatap ke arah Keyvando memberi kode kepada lelaki itu supaya melepaskan tangannya dari pinggang Sea. Tapi Keyvando tidak men

    Last Updated : 2025-03-24
  • Secret Marriage With The Boss    Bab 7

    Mata Sea menatap sekeliling kamar hotel yang saat ini ia dan Keyvando berada. Matanya memicing, seolah curiga dengan lelaki yang terlihat duduk di single sofa tepat berada di depannya itu. Sementara Keyvando, lelaki itu terlihat tenang, ia mengambil gelas yang berisi kopi berwarna hitam, laku menyesapnya perlahan. Terlihat jelas, asap menyeruak keluar dari cangkir tersebut, menandakan jika kopi yang Keyvando minum masih baru dibuat. "Emb, Tuan, kenapa Tuan membawa saya ke sini?" tanyanya dengan nada pelan, takut Keyvando akan tersinggung dengan ucapannya. Tatapan Keyvando berubah, yang semula dingin, mulai menghangat, ia terkekeh pelan. "Apa kamu takut?" Dengan gerakan cepat, Sea menggeleng. Ia berpura-pura bersikap biasa, padahal sebenarnya ia memang sedang ketakutan. Apalagi ia hanya seorang gadis lemah, lalu Keyvando, lelaki di hadapannya terlalu punya kuasa. Jelas Keyvando tau, jika Sea hanya berpura-pura berani. Dalam hati, timbul keinginan untuk mengetes perasaan gadi

    Last Updated : 2025-03-25
  • Secret Marriage With The Boss    Bab 8

    Sea mulai membuka matanya perlahan, beberapa kali ia mengerjapkan mata dan merenggangkan tubuhnya. Tapi, saat ia berusaha bangun dari posisinya sekarang, perasaan berat di atas perutnya membuat ia berhenti. Tatapannya beralih pada perut rata miliknya, matanya melebar. Aaaaaaaa Teriakan Sea membuat Keyvando terkejut, lelaki itu membuka matanya, langsung duduk dan menatap khawatir ke arah Sea. "Sea, ada apa?" tanyanya pada gadis di sampingnya. Sea berusaha mengatur napasnya, lalu menatap tajam ke arah Keyvando. "Apa yang Tuan lakukan padaku?" tuduhnya. Keyvando berusaha mencerna ucapan Sea, sampai akhirnya ia menyadari sesuatu dan tersenyum penuh arti. "Apa kamu berharap aku melakukan sesuatu padamu? Sea terdiam, lalu menyilangkan kedua tangannya di depan dada. Dengan cepat gadis itu menggelengkan kepalanya. "Tidak, aku, ak-aku hanya, emb, Tuan kenapa berada di tempat tidurku?" tanyanya mengalihkan pembicaraan. Keyvando masih menatap Sea, tapi Sea justru membuang pandanga

    Last Updated : 2025-03-26
  • Secret Marriage With The Boss    Bab 1

    Suara ujung heals seorang gadis terdengar menggema di sepanjang koridor kantor. Keringatnya membasahi pelipis. Pagi ini, dia datang terlambat lagi. Entah sudah berapa banyak pasang mata yang menatapnya sinis dan bibir yang mengumpatnya secara langsung, maupun di belakangnya."Maaf, maafkan saya karna terlambat lagi. Tolong, ijinkan saya untuk melakukan interview lagi, Tuan dan Nyonya," mohon Sea dengan nafas tersengal. Tatapan penuh harap itu, tak lantas mengundang rasa iba pada beberapa orang yang menatapnya muak dan sinis. "Ini sudah jam berapa? Kenapa kamu baru datang? Kamu itu telat tujuh belas menit! Jadi, kamu didiskualifikasi!" bentak salah seorang dari tiga orang yang merupakan seorang HRD."Tapi, Bu, saya tad-""Sudahlah, sekarang kamu pergi dari kantor ini!"Bianca Galensea atau biasa dipanggil Sea, ia hanya bisa menghela napasnya pelan, putus asa dan sesal. Kepalanya menunduk, dia tidak ingin orang melihat air matanya. "Sial sekali nasibku," gumamnya pelan.Namun, saat

    Last Updated : 2025-03-10
  • Secret Marriage With The Boss    Bab 2

    Suara pintu tersebut terbanting kasar. Sea keluar dari dalam ruangan CEO dengan wajah kesal. Tubuhnya terasa panas karena amarah yang siap untuk diluapkan. Matanya tampak datar seolah ingin menyemprot siapa saja yang ada di hadapannya. "Cih, Boss gila, seenaknya aja minta anak orang jadi istrinya. Mana istri kontrak lagi, dikira aku apaan," gerutu Sea. Gadis itu terus berjalan tanpa peduli dengan pandangan setiap orang yang menatapnya kebingungan."Huh, mending aku nggak usah kerja di sini daripada jadi istrinya dia," ucapnya sekali lagi.Sea memutuskan untuk meninggalkan Eduardo Company, perusahaaan milik Keyvando itu dan pulang ke kostnya.Beberapa saat kemudian, Sea sudah sampai di depan kostnya, gadis itu keluar dari taksi dan berjalan ke area kostnya. "Nah, itu dia!" seru seseorang lelaki berkulit hitam, bertubuh tinggi, dan berambut gondrong. Matanya sangat tajam seolah ingin mencabik tubuh Sea.Tubuh Sea menggigil saat tiga lelaki itu mendekat. Apalagi aura kejam dari ketiga

    Last Updated : 2025-03-10
  • Secret Marriage With The Boss    Bab 3

    Sea hanya menunduk seraya memainkan jemarinya. Perasaannya saat ini benar-benar sulit untuk digambarkan. Di sisi lain, ia tidak mau melakukan pernikahan kontrak dengan Keyvando. Tapi, di sisi lain, ia harus segera melunasi hutang-hutang pada para debt collector itu, jika tidak ingin dijual dan mereka akan membakar kost-kostan Sea. Ditambah lagi, Ibu kostnya yang menuntut ganti rugi.Keyvando menatap Sea yang masih menunduk di hadapannya itu. Tatapannya sangat tajam, namun tetap ada sisi lembut yang terlihat di sana. "Apa, lantai itu lebih menarik dari pada lelaki tampan di hadapanmu ini?"Sea reflek mendongak, menatap mata coklat Keyvando yang juga menatapnya. "Ma-af, Tuan," lirihnya, tubuh gadis itu terasa panas dingin, badannya bahkan gemetar."Aku tidak ingin berbasa-basi. Apa kamu siap menjadi istriku, Sea?"Sea mencoba meyakinkan dirinya. Ia mengangguk mantap. Tentu saja hal itu membuat Keyvando tersenyum. "Baiklah, sebentar."Keyvando merogoh kantongnya, lalu kemudian menghubun

    Last Updated : 2025-03-10

Latest chapter

  • Secret Marriage With The Boss    Bab 8

    Sea mulai membuka matanya perlahan, beberapa kali ia mengerjapkan mata dan merenggangkan tubuhnya. Tapi, saat ia berusaha bangun dari posisinya sekarang, perasaan berat di atas perutnya membuat ia berhenti. Tatapannya beralih pada perut rata miliknya, matanya melebar. Aaaaaaaa Teriakan Sea membuat Keyvando terkejut, lelaki itu membuka matanya, langsung duduk dan menatap khawatir ke arah Sea. "Sea, ada apa?" tanyanya pada gadis di sampingnya. Sea berusaha mengatur napasnya, lalu menatap tajam ke arah Keyvando. "Apa yang Tuan lakukan padaku?" tuduhnya. Keyvando berusaha mencerna ucapan Sea, sampai akhirnya ia menyadari sesuatu dan tersenyum penuh arti. "Apa kamu berharap aku melakukan sesuatu padamu? Sea terdiam, lalu menyilangkan kedua tangannya di depan dada. Dengan cepat gadis itu menggelengkan kepalanya. "Tidak, aku, ak-aku hanya, emb, Tuan kenapa berada di tempat tidurku?" tanyanya mengalihkan pembicaraan. Keyvando masih menatap Sea, tapi Sea justru membuang pandanga

  • Secret Marriage With The Boss    Bab 7

    Mata Sea menatap sekeliling kamar hotel yang saat ini ia dan Keyvando berada. Matanya memicing, seolah curiga dengan lelaki yang terlihat duduk di single sofa tepat berada di depannya itu. Sementara Keyvando, lelaki itu terlihat tenang, ia mengambil gelas yang berisi kopi berwarna hitam, laku menyesapnya perlahan. Terlihat jelas, asap menyeruak keluar dari cangkir tersebut, menandakan jika kopi yang Keyvando minum masih baru dibuat. "Emb, Tuan, kenapa Tuan membawa saya ke sini?" tanyanya dengan nada pelan, takut Keyvando akan tersinggung dengan ucapannya. Tatapan Keyvando berubah, yang semula dingin, mulai menghangat, ia terkekeh pelan. "Apa kamu takut?" Dengan gerakan cepat, Sea menggeleng. Ia berpura-pura bersikap biasa, padahal sebenarnya ia memang sedang ketakutan. Apalagi ia hanya seorang gadis lemah, lalu Keyvando, lelaki di hadapannya terlalu punya kuasa. Jelas Keyvando tau, jika Sea hanya berpura-pura berani. Dalam hati, timbul keinginan untuk mengetes perasaan gadi

  • Secret Marriage With The Boss    Bab 6

    Bagus, Seruni, dan juga Karina nampak terkejut melihat seorang lelaki berwajah tampan yang berjalan mendekat ke arah mereka dengan tatapan dinginnya. Selain itu, pakaian yang lelaki itu gunakan dari atas hingga bawah terlihat branded, sehingga membuat mereka semakin berbinar.Hal itu membuat Karina tidak bisa berkedip, sedangkan Sea, ia tampak mematung melihat kedatangan lelaki berwajah tampan yang tak lain adalah Keyvando. "Ka-kamu calon suami dia?" "Ya, aku calon suaminya. Jadi jangan berani melukai calon istriku." Bruk!Seruni tidak bisa menopang bobot tubuhnya."Mama!" teriak Karina, wanita muda itu langsung membantu sang Ibu untuk tetap berdiri. "Sayang, kamu tidak apa-apa kan?" tanya Keyvando, lelaki itu langsung saja melingkarkan tangannya di pinggang Sea.Sea menegang sejenak, tubuhnya kaku karena tidak terbiasa dengan apa yang Keyvando lakukan. Ia menatap ke arah Keyvando memberi kode kepada lelaki itu supaya melepaskan tangannya dari pinggang Sea. Tapi Keyvando tidak men

  • Secret Marriage With The Boss    Bab 5

    "Tu-Tuan Bara?!" ucap Bagus saat melihat lelaki berperawakan tinggi besar dengan topi koboi itu datang bersama tiga orang anak buahnya yang lain."Oh, kebetulan sekali, ada kau juga Bagus. Aku ke sini karena ingin menagih hutang pada anakmu itu. Dia berjanji akan melunasinya hari ini," ucapnya lagi.Bagus, Seruni, dan juga Karina langsung menoleh ke arah Sea yang penampilannya sudah tidak karuan dengan rambut acak-acakkan dan pipi yang memerah.Sementara Sea, ia justru tidak menampilkan ekspresi apa pun. Gadis itu mengambil koper kecil berisi uang miliknya. Matanya melirik ke arah keluarganya itu."Ambil ini, Tuan. Uang di sana senilai 900 juta, silahkan ambil semuanya! Tidak perlu dikembalikan sisanya!" ucap Sea tidak ingin berbasa-basi.Bagus, Seruni, dan Sea melebarkan matanya. Ia tidak percaya jika Sea mendapatkan uang sebanyak itu. Padahal setau mereka Sea bahkan belum bekerja.Bara memberi kode kepada anak buahnya untuk mengambil koper yang berisi uang itu dari tangan Sea. "Wah,

  • Secret Marriage With The Boss    Bab 4

    “Saya usahakan, Tuan. Sekarang, biarkan saya menyelesaikan masalah saya dulu yah,” jawab Sea dan Keyvando akhirnya melepaskan Sea sambil mengulum senyumnya.Sea pun, bergegas mengurus apa yang harus dia lakukan, karen kelelahan ... ia pun kembali ke kos dan menghempaskan tubuhnya di atas ranjang hingga tanpa sadar mulai terlelap.Suara gedoran pintu dari luar membuat Sea terbangun. Gadis itu mengucek matanya pelan, lalu berjalan dan membuka pintu kamar kostnya."Ck, lama banget sih buka pintu aja?" ujar wanita bertubuh gempal yang terlihat menatap sinis Sea.Sea menghela napasnya pelan, ia cukup kesal karena tidurnya diganggu. "Ada apa, Bu?" tanya Sea dengan nada lembutnya."Nggak usah basa-basi, Sea. Mana uangnya? Ini udah beda hari, jadi kamu harus segera ganti uang itu!" hardik Ibu Kost Sea tersebut.Sea yang memang masih kelelahan tidak mengucapkan apa pun, gadis itu lantas membuka koper kecil miliknya. Ia mengambil segepok uang dengan nominal 100 juta dan kembali ke hadapan ibu k

  • Secret Marriage With The Boss    Bab 3

    Sea hanya menunduk seraya memainkan jemarinya. Perasaannya saat ini benar-benar sulit untuk digambarkan. Di sisi lain, ia tidak mau melakukan pernikahan kontrak dengan Keyvando. Tapi, di sisi lain, ia harus segera melunasi hutang-hutang pada para debt collector itu, jika tidak ingin dijual dan mereka akan membakar kost-kostan Sea. Ditambah lagi, Ibu kostnya yang menuntut ganti rugi.Keyvando menatap Sea yang masih menunduk di hadapannya itu. Tatapannya sangat tajam, namun tetap ada sisi lembut yang terlihat di sana. "Apa, lantai itu lebih menarik dari pada lelaki tampan di hadapanmu ini?"Sea reflek mendongak, menatap mata coklat Keyvando yang juga menatapnya. "Ma-af, Tuan," lirihnya, tubuh gadis itu terasa panas dingin, badannya bahkan gemetar."Aku tidak ingin berbasa-basi. Apa kamu siap menjadi istriku, Sea?"Sea mencoba meyakinkan dirinya. Ia mengangguk mantap. Tentu saja hal itu membuat Keyvando tersenyum. "Baiklah, sebentar."Keyvando merogoh kantongnya, lalu kemudian menghubun

  • Secret Marriage With The Boss    Bab 2

    Suara pintu tersebut terbanting kasar. Sea keluar dari dalam ruangan CEO dengan wajah kesal. Tubuhnya terasa panas karena amarah yang siap untuk diluapkan. Matanya tampak datar seolah ingin menyemprot siapa saja yang ada di hadapannya. "Cih, Boss gila, seenaknya aja minta anak orang jadi istrinya. Mana istri kontrak lagi, dikira aku apaan," gerutu Sea. Gadis itu terus berjalan tanpa peduli dengan pandangan setiap orang yang menatapnya kebingungan."Huh, mending aku nggak usah kerja di sini daripada jadi istrinya dia," ucapnya sekali lagi.Sea memutuskan untuk meninggalkan Eduardo Company, perusahaaan milik Keyvando itu dan pulang ke kostnya.Beberapa saat kemudian, Sea sudah sampai di depan kostnya, gadis itu keluar dari taksi dan berjalan ke area kostnya. "Nah, itu dia!" seru seseorang lelaki berkulit hitam, bertubuh tinggi, dan berambut gondrong. Matanya sangat tajam seolah ingin mencabik tubuh Sea.Tubuh Sea menggigil saat tiga lelaki itu mendekat. Apalagi aura kejam dari ketiga

  • Secret Marriage With The Boss    Bab 1

    Suara ujung heals seorang gadis terdengar menggema di sepanjang koridor kantor. Keringatnya membasahi pelipis. Pagi ini, dia datang terlambat lagi. Entah sudah berapa banyak pasang mata yang menatapnya sinis dan bibir yang mengumpatnya secara langsung, maupun di belakangnya."Maaf, maafkan saya karna terlambat lagi. Tolong, ijinkan saya untuk melakukan interview lagi, Tuan dan Nyonya," mohon Sea dengan nafas tersengal. Tatapan penuh harap itu, tak lantas mengundang rasa iba pada beberapa orang yang menatapnya muak dan sinis. "Ini sudah jam berapa? Kenapa kamu baru datang? Kamu itu telat tujuh belas menit! Jadi, kamu didiskualifikasi!" bentak salah seorang dari tiga orang yang merupakan seorang HRD."Tapi, Bu, saya tad-""Sudahlah, sekarang kamu pergi dari kantor ini!"Bianca Galensea atau biasa dipanggil Sea, ia hanya bisa menghela napasnya pelan, putus asa dan sesal. Kepalanya menunduk, dia tidak ingin orang melihat air matanya. "Sial sekali nasibku," gumamnya pelan.Namun, saat

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status