Share

Secret Marriage With The Boss
Secret Marriage With The Boss
Author: Nevera

Bab 1

Author: Nevera
last update Last Updated: 2025-03-10 11:05:32

Suara ujung heals seorang gadis terdengar menggema di sepanjang koridor kantor. Keringatnya membasahi pelipis. Pagi ini, dia datang terlambat lagi. Entah sudah berapa banyak pasang mata yang menatapnya sinis dan bibir yang mengumpatnya secara langsung, maupun di belakangnya.

"Maaf, maafkan saya karna terlambat lagi. Tolong, ijinkan saya untuk melakukan interview lagi, Tuan dan Nyonya," mohon Sea dengan nafas tersengal.

Tatapan penuh harap itu, tak lantas mengundang rasa iba pada beberapa orang yang menatapnya muak dan sinis.

"Ini sudah jam berapa? Kenapa kamu baru datang? Kamu itu telat tujuh belas menit! Jadi, kamu didiskualifikasi!" bentak salah seorang dari tiga orang yang merupakan seorang HRD.

"Tapi, Bu, saya tad-"

"Sudahlah, sekarang kamu pergi dari kantor ini!"

Bianca Galensea atau biasa dipanggil Sea, ia hanya bisa menghela napasnya pelan, putus asa dan sesal.

Kepalanya menunduk, dia tidak ingin orang melihat air matanya. "Sial sekali nasibku," gumamnya pelan.

Namun, saat Sea akan beranjak dari ruangan tersebut. Tiba-tiba saja pintu ruangan itu lebih dulu terbuka.

Perhatian mereka beralih kepada sesosok pria tampan dengan wajah dinginnya yang masuk ke dalam ruangan. Tak terlepas juga dengan Sea, ia menatap pria itu tanpa berkedip.

Pria itu berjalan melewati Sea, dengan aura mendominasi. Melewatinya begitu saja, jangankan menoleh, meliriknya pun tidak.

"Bagaimana?" tanya Pria itu to the point, tanpa senyum dan berwajah dingin.

"Semua berjalan lancar, Tuan. Hanya satu calon karyawati yang tidak melakukan interview," lapor salah seorang dari ketiga HRD tersebut.

“Hem,” gumamnya pelan, kemudian ia berbalik dan hendak meninggalkan ruangannya. Tapi, langkahnya terhenti. Tak kala jemari lentik menahan lengannya.

"Maaf Pak, belum interview, Pak! Tolong saya, saya akan berkerja dengan giat. Saya akan datang tepat waktu, saya tidak akan terlambat lagi, tolong beri saya kesempaatan untuk interview, Pak!" ucap Sea dengan panik dan sesekali ia tercekat akibat gugup.

Kepalanya bahkan ia tenggelamkan ke bawah, dia sama sekali tidak berani sedikit pun mendongak menatap pria tampan di hadapannya. Entah mengapa, jantungnya semakin berdebar tak kala ia menghirup aroma citrus bercampur mint pada pria yang tangan kekarnya tidak dilepaskannya sejak tadi.

"Heh, kamu kan udah didiskualifikasi, segera angkat kaki dari ruangan ini. Jangan banyak alasan lagi! Tuan Vando banyak urusan, jangan merepotkannya!" bentak salah satu wanita yang bertugas untuk mewawancarai calon karyawan.

Namun, Keyvando Aldebaran Eduardo. Pria itu justru membuat seluruh karyawan HRD-nya langsung menahan nafas.

Bagaimana tidak, pandangan pria itu melembut. Dengan gerakan terukur, dia dongakkan dagu Sea menggunakan telunjuknya.

Dingin, kulit pria itu terasa dingin, di wajah Sea yang memanas. Saat tatapan keduanya bertemu, tampak rahang Vando mengetat.

Suasana juga semakin mencekam dengan aura dominasi yang dimiliki oleh Vando. Dunia Sea seakan berhenti, waktu juga berjalan terlalu lambat untuk menahan rasa sesak di dadanya.

"Kenapa kau belum Interview?" Suara bariton pemilik mata gelap itu membuat tubuh Sea merinding seketika itu juga.

"Sa-saya, terlambat,” lirihnya dengan suara yang tercekat di tenggorokkannya.

“Oh,” jawab Vando singkat.

“Tolong, Pak! Beri saya kesempatan, Pak. Saya mohon, Bapak bisa menginterview saya secara langsung. Saya memiliki nilai akademis yang tinggi. Saya juga sangat cepaat belajar dan mampu beradaptasi,” ucap Sea sampai melupakan jika dirinya saat ini seperti sales girl, bukan calon sekretaris.

Sudut bibir Vando sedikit tertarik ke atas. Sangat tipis, jika tidak jeli, mereka tidak akan melihat senyuman itu.

“Kesempatan yah?” ulang Vando dengan suara dingin dan rendahnya.

“Tolong, Pak,” lirih Sea yang tanpa sadar semakin mengetatkan pegangannya di lengan Vando.

Ketiga petinggi HRD masih menahan nafas. Mereka takut Vando marah, tidak ada yang pernah melihat pria dingin ini marah. Tapi desas desusnya, tidak bagus. Hingga salah satu petugas HRD itu langsung menghampiri Sea.

“Maafkan kelalaian kami, Tuan.”

“Ayo, keluar! Kalau tidak akan aku panggil satpam untuk menyeretmu dari ruangan ini!” ancam wanita tersebut, membuat Sea semakin kehilangan harapannya.

Air matanya tanpa sadar dan menetes di punggung tangan Vando. Membuat tatapan Vando turun, memperhatikan butiran bening tersebut.

“Tinggalkan kami berdua,” titah Vando pada semua petinggi HRD tersebut.

“Tu-tuan? Apa, kami tidak salah dengar?” tanya wanita yang hendak menyeret Sea keluar tersebut.

“Apa telingamu sudah tuli?” jawab Vando dengan dingin dan sedikit melirik ke arah wanita itu.

“Ti-tidak, Tuan,” jawabnya dan ketiganya langsung keluar, meninggalkan Vando berdua bersama Sea.

Sea yang semakin gugup juga kebingungan karena hanya berdua pun, secara spontan langsung melepaskan pegangan tangannya dari lengan Vando.

“Maafkan saya, Pak. Saya siap untuk di-interview sekarang,” ucapnya dengan wajah memohon.

Vando yang sejak tadi tidak melepaskan pandangannya dari Sea pun akhirnya menghembuskan nafas beratnyaa.

"Wajah jelekmu. Dan lagi, aku bukan Bapakmu," ketus Vando sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya.

“Hah?!” Sea kembali mendongak menataap Vando dengan tidak percaya.

Sepertinya dia tidak salah dengar, pria ini baru saja mengatai dirinya ‘jelek’? Tapi, biarlah ... biarlah dia jelek, yang penting saat ini dia bisa kerja.

Hutang pinjaman sudah menumpuk, para depcolektor sudah sering mengancamnya. Harapannya saat ini hanya ada di tangan CEO tampan tapi menyebalkan yang sedang berdiri di depannya.

“Aku beri kau kesempatan,” sahut Vando tiba-tiba, membunyarkan keresahan yang menyelimuti Sea saat itu.

Matanya langsung berbinar. “Berarti, saya di terima, Tuan?” sahut Sea yang sadar harus memanggilnya ‘Tuan’, sama seperti para pegawai lainnya.

“Diterima? Tidak,” jawab Vando, kembali membuat senyuman di wajah Sea hilang, berubah menjadi pias.

“Hanya kesempatan. Jika kau mau diterima, kau harus membuktikannya, kalau kau mampu,” terang Vando.

“Apapun itu, kesempatan ini akan saya terima, Tuan. Saya akan membuktikan jika saya bisa,” jawab Sea kembali mengusap air matanya dan ia segera tersenyum kembali.

"Sapu, pel, dan lap ruanganku, saat ini juga dan jangan ada secuil pun debu tersisa. Siapkan kopi yang enak untukku, sekarang juga!" titah Vando langsung meninggalkan ruangan.

Sea segera bergerak cepat. “Tuan, di mana saya harus mencari alat-alatnya?” tanya Sea dengan panik. Tapi, Vando sama sekali tidak menggubrisnya dan meninggalkannya begitu saja.

Sea segera mencari ke setiap sudut ruangan, sampai ia menemukan sapu, pel dan kemucing. Ia juga berjuang mencari ruangan CEO-nya. Lalu segera bergegas dengan sepenuh hati ia bersihkan ruangan tersebut, semengkilat dan sesempurna yang diyakininya.

“Sudah, Tuan,” lapor Sea dan Vando hanya menatapnya.

“Kopi, mana?”

“Baik, Tuan!” sahut Sea lalu segera ke pantry dan membuatkan Vando kopi, ia kembali dengan sebuah nampan di tangannya.

“Silahkan, Tuan,” ucap Sea dan Vando meliriknya. Dirinya bahkaan tidak menyentuh kopi itu sama sekali, membuat Sea gugup.

“Tuan, kopinya tidak diminum?” tanya Sea ragu.

“Tidak,” jawab Vando, membuat Sea kebingungan.

“Apa, maksud Tuan? Saya, harus bagaimana agar mendapatkan kesempatan dari anda, Tuan. Saya, sangat membutuhkan pekerjaan ini. Hidup dan mati saya adalah pekerjaan ini, Tuan. Saya mohon,” suara Sea mulai terdengar menyedihkan.

“Bagaimana, jika menjadi istri kontrakku saja?”

“A-apa?!”

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Secret Marriage With The Boss    Bab 2

    Suara pintu tersebut terbanting kasar. Sea keluar dari dalam ruangan CEO dengan wajah kesal. Tubuhnya terasa panas karena amarah yang siap untuk diluapkan. Matanya tampak datar seolah ingin menyemprot siapa saja yang ada di hadapannya. "Cih, Boss gila, seenaknya aja minta anak orang jadi istrinya. Mana istri kontrak lagi, dikira aku apaan," gerutu Sea. Gadis itu terus berjalan tanpa peduli dengan pandangan setiap orang yang menatapnya kebingungan."Huh, mending aku nggak usah kerja di sini daripada jadi istrinya dia," ucapnya sekali lagi.Sea memutuskan untuk meninggalkan Eduardo Company, perusahaaan milik Keyvando itu dan pulang ke kostnya.Beberapa saat kemudian, Sea sudah sampai di depan kostnya, gadis itu keluar dari taksi dan berjalan ke area kostnya. "Nah, itu dia!" seru seseorang lelaki berkulit hitam, bertubuh tinggi, dan berambut gondrong. Matanya sangat tajam seolah ingin mencabik tubuh Sea.Tubuh Sea menggigil saat tiga lelaki itu mendekat. Apalagi aura kejam dari ketiga

    Last Updated : 2025-03-10
  • Secret Marriage With The Boss    Bab 3

    Sea hanya menunduk seraya memainkan jemarinya. Perasaannya saat ini benar-benar sulit untuk digambarkan. Di sisi lain, ia tidak mau melakukan pernikahan kontrak dengan Keyvando. Tapi, di sisi lain, ia harus segera melunasi hutang-hutang pada para debt collector itu, jika tidak ingin dijual dan mereka akan membakar kost-kostan Sea. Ditambah lagi, Ibu kostnya yang menuntut ganti rugi.Keyvando menatap Sea yang masih menunduk di hadapannya itu. Tatapannya sangat tajam, namun tetap ada sisi lembut yang terlihat di sana. "Apa, lantai itu lebih menarik dari pada lelaki tampan di hadapanmu ini?"Sea reflek mendongak, menatap mata coklat Keyvando yang juga menatapnya. "Ma-af, Tuan," lirihnya, tubuh gadis itu terasa panas dingin, badannya bahkan gemetar."Aku tidak ingin berbasa-basi. Apa kamu siap menjadi istriku, Sea?"Sea mencoba meyakinkan dirinya. Ia mengangguk mantap. Tentu saja hal itu membuat Keyvando tersenyum. "Baiklah, sebentar."Keyvando merogoh kantongnya, lalu kemudian menghubun

    Last Updated : 2025-03-10
  • Secret Marriage With The Boss    Bab 4

    “Saya usahakan, Tuan. Sekarang, biarkan saya menyelesaikan masalah saya dulu yah,” jawab Sea dan Keyvando akhirnya melepaskan Sea sambil mengulum senyumnya.Sea pun, bergegas mengurus apa yang harus dia lakukan, karen kelelahan ... ia pun kembali ke kos dan menghempaskan tubuhnya di atas ranjang hingga tanpa sadar mulai terlelap.Suara gedoran pintu dari luar membuat Sea terbangun. Gadis itu mengucek matanya pelan, lalu berjalan dan membuka pintu kamar kostnya."Ck, lama banget sih buka pintu aja?" ujar wanita bertubuh gempal yang terlihat menatap sinis Sea.Sea menghela napasnya pelan, ia cukup kesal karena tidurnya diganggu. "Ada apa, Bu?" tanya Sea dengan nada lembutnya."Nggak usah basa-basi, Sea. Mana uangnya? Ini udah beda hari, jadi kamu harus segera ganti uang itu!" hardik Ibu Kost Sea tersebut.Sea yang memang masih kelelahan tidak mengucapkan apa pun, gadis itu lantas membuka koper kecil miliknya. Ia mengambil segepok uang dengan nominal 100 juta dan kembali ke hadapan ibu k

    Last Updated : 2025-03-10
  • Secret Marriage With The Boss    Bab 5

    "Tu-Tuan Bara?!" ucap Bagus saat melihat lelaki berperawakan tinggi besar dengan topi koboi itu datang bersama tiga orang anak buahnya yang lain."Oh, kebetulan sekali, ada kau juga Bagus. Aku ke sini karena ingin menagih hutang pada anakmu itu. Dia berjanji akan melunasinya hari ini," ucapnya lagi.Bagus, Seruni, dan juga Karina langsung menoleh ke arah Sea yang penampilannya sudah tidak karuan dengan rambut acak-acakkan dan pipi yang memerah.Sementara Sea, ia justru tidak menampilkan ekspresi apa pun. Gadis itu mengambil koper kecil berisi uang miliknya. Matanya melirik ke arah keluarganya itu."Ambil ini, Tuan. Uang di sana senilai 900 juta, silahkan ambil semuanya! Tidak perlu dikembalikan sisanya!" ucap Sea tidak ingin berbasa-basi.Bagus, Seruni, dan Sea melebarkan matanya. Ia tidak percaya jika Sea mendapatkan uang sebanyak itu. Padahal setau mereka Sea bahkan belum bekerja.Bara memberi kode kepada anak buahnya untuk mengambil koper yang berisi uang itu dari tangan Sea. "Wah,

    Last Updated : 2025-03-10
  • Secret Marriage With The Boss    Bab 6

    Bagus, Seruni, dan juga Karina nampak terkejut melihat seorang lelaki berwajah tampan yang berjalan mendekat ke arah mereka dengan tatapan dinginnya. Selain itu, pakaian yang lelaki itu gunakan dari atas hingga bawah terlihat branded, sehingga membuat mereka semakin berbinar.Hal itu membuat Karina tidak bisa berkedip, sedangkan Sea, ia tampak mematung melihat kedatangan lelaki berwajah tampan yang tak lain adalah Keyvando. "Ka-kamu calon suami dia?" "Ya, aku calon suaminya. Jadi jangan berani melukai calon istriku." Bruk!Seruni tidak bisa menopang bobot tubuhnya."Mama!" teriak Karina, wanita muda itu langsung membantu sang Ibu untuk tetap berdiri. "Sayang, kamu tidak apa-apa kan?" tanya Keyvando, lelaki itu langsung saja melingkarkan tangannya di pinggang Sea.Sea menegang sejenak, tubuhnya kaku karena tidak terbiasa dengan apa yang Keyvando lakukan. Ia menatap ke arah Keyvando memberi kode kepada lelaki itu supaya melepaskan tangannya dari pinggang Sea. Tapi Keyvando tidak men

    Last Updated : 2025-03-24
  • Secret Marriage With The Boss    Bab 7

    Mata Sea menatap sekeliling kamar hotel yang saat ini ia dan Keyvando berada. Matanya memicing, seolah curiga dengan lelaki yang terlihat duduk di single sofa tepat berada di depannya itu. Sementara Keyvando, lelaki itu terlihat tenang, ia mengambil gelas yang berisi kopi berwarna hitam, laku menyesapnya perlahan. Terlihat jelas, asap menyeruak keluar dari cangkir tersebut, menandakan jika kopi yang Keyvando minum masih baru dibuat. "Emb, Tuan, kenapa Tuan membawa saya ke sini?" tanyanya dengan nada pelan, takut Keyvando akan tersinggung dengan ucapannya. Tatapan Keyvando berubah, yang semula dingin, mulai menghangat, ia terkekeh pelan. "Apa kamu takut?" Dengan gerakan cepat, Sea menggeleng. Ia berpura-pura bersikap biasa, padahal sebenarnya ia memang sedang ketakutan. Apalagi ia hanya seorang gadis lemah, lalu Keyvando, lelaki di hadapannya terlalu punya kuasa. Jelas Keyvando tau, jika Sea hanya berpura-pura berani. Dalam hati, timbul keinginan untuk mengetes perasaan gadi

    Last Updated : 2025-03-25
  • Secret Marriage With The Boss    Bab 8

    Sea mulai membuka matanya perlahan, beberapa kali ia mengerjapkan mata dan merenggangkan tubuhnya. Tapi, saat ia berusaha bangun dari posisinya sekarang, perasaan berat di atas perutnya membuat ia berhenti. Tatapannya beralih pada perut rata miliknya, matanya melebar. Aaaaaaaa Teriakan Sea membuat Keyvando terkejut, lelaki itu membuka matanya, langsung duduk dan menatap khawatir ke arah Sea. "Sea, ada apa?" tanyanya pada gadis di sampingnya. Sea berusaha mengatur napasnya, lalu menatap tajam ke arah Keyvando. "Apa yang Tuan lakukan padaku?" tuduhnya. Keyvando berusaha mencerna ucapan Sea, sampai akhirnya ia menyadari sesuatu dan tersenyum penuh arti. "Apa kamu berharap aku melakukan sesuatu padamu? Sea terdiam, lalu menyilangkan kedua tangannya di depan dada. Dengan cepat gadis itu menggelengkan kepalanya. "Tidak, aku, ak-aku hanya, emb, Tuan kenapa berada di tempat tidurku?" tanyanya mengalihkan pembicaraan. Keyvando masih menatap Sea, tapi Sea justru membuang pandanga

    Last Updated : 2025-03-26

Latest chapter

  • Secret Marriage With The Boss    Bab 8

    Sea mulai membuka matanya perlahan, beberapa kali ia mengerjapkan mata dan merenggangkan tubuhnya. Tapi, saat ia berusaha bangun dari posisinya sekarang, perasaan berat di atas perutnya membuat ia berhenti. Tatapannya beralih pada perut rata miliknya, matanya melebar. Aaaaaaaa Teriakan Sea membuat Keyvando terkejut, lelaki itu membuka matanya, langsung duduk dan menatap khawatir ke arah Sea. "Sea, ada apa?" tanyanya pada gadis di sampingnya. Sea berusaha mengatur napasnya, lalu menatap tajam ke arah Keyvando. "Apa yang Tuan lakukan padaku?" tuduhnya. Keyvando berusaha mencerna ucapan Sea, sampai akhirnya ia menyadari sesuatu dan tersenyum penuh arti. "Apa kamu berharap aku melakukan sesuatu padamu? Sea terdiam, lalu menyilangkan kedua tangannya di depan dada. Dengan cepat gadis itu menggelengkan kepalanya. "Tidak, aku, ak-aku hanya, emb, Tuan kenapa berada di tempat tidurku?" tanyanya mengalihkan pembicaraan. Keyvando masih menatap Sea, tapi Sea justru membuang pandanga

  • Secret Marriage With The Boss    Bab 7

    Mata Sea menatap sekeliling kamar hotel yang saat ini ia dan Keyvando berada. Matanya memicing, seolah curiga dengan lelaki yang terlihat duduk di single sofa tepat berada di depannya itu. Sementara Keyvando, lelaki itu terlihat tenang, ia mengambil gelas yang berisi kopi berwarna hitam, laku menyesapnya perlahan. Terlihat jelas, asap menyeruak keluar dari cangkir tersebut, menandakan jika kopi yang Keyvando minum masih baru dibuat. "Emb, Tuan, kenapa Tuan membawa saya ke sini?" tanyanya dengan nada pelan, takut Keyvando akan tersinggung dengan ucapannya. Tatapan Keyvando berubah, yang semula dingin, mulai menghangat, ia terkekeh pelan. "Apa kamu takut?" Dengan gerakan cepat, Sea menggeleng. Ia berpura-pura bersikap biasa, padahal sebenarnya ia memang sedang ketakutan. Apalagi ia hanya seorang gadis lemah, lalu Keyvando, lelaki di hadapannya terlalu punya kuasa. Jelas Keyvando tau, jika Sea hanya berpura-pura berani. Dalam hati, timbul keinginan untuk mengetes perasaan gadi

  • Secret Marriage With The Boss    Bab 6

    Bagus, Seruni, dan juga Karina nampak terkejut melihat seorang lelaki berwajah tampan yang berjalan mendekat ke arah mereka dengan tatapan dinginnya. Selain itu, pakaian yang lelaki itu gunakan dari atas hingga bawah terlihat branded, sehingga membuat mereka semakin berbinar.Hal itu membuat Karina tidak bisa berkedip, sedangkan Sea, ia tampak mematung melihat kedatangan lelaki berwajah tampan yang tak lain adalah Keyvando. "Ka-kamu calon suami dia?" "Ya, aku calon suaminya. Jadi jangan berani melukai calon istriku." Bruk!Seruni tidak bisa menopang bobot tubuhnya."Mama!" teriak Karina, wanita muda itu langsung membantu sang Ibu untuk tetap berdiri. "Sayang, kamu tidak apa-apa kan?" tanya Keyvando, lelaki itu langsung saja melingkarkan tangannya di pinggang Sea.Sea menegang sejenak, tubuhnya kaku karena tidak terbiasa dengan apa yang Keyvando lakukan. Ia menatap ke arah Keyvando memberi kode kepada lelaki itu supaya melepaskan tangannya dari pinggang Sea. Tapi Keyvando tidak men

  • Secret Marriage With The Boss    Bab 5

    "Tu-Tuan Bara?!" ucap Bagus saat melihat lelaki berperawakan tinggi besar dengan topi koboi itu datang bersama tiga orang anak buahnya yang lain."Oh, kebetulan sekali, ada kau juga Bagus. Aku ke sini karena ingin menagih hutang pada anakmu itu. Dia berjanji akan melunasinya hari ini," ucapnya lagi.Bagus, Seruni, dan juga Karina langsung menoleh ke arah Sea yang penampilannya sudah tidak karuan dengan rambut acak-acakkan dan pipi yang memerah.Sementara Sea, ia justru tidak menampilkan ekspresi apa pun. Gadis itu mengambil koper kecil berisi uang miliknya. Matanya melirik ke arah keluarganya itu."Ambil ini, Tuan. Uang di sana senilai 900 juta, silahkan ambil semuanya! Tidak perlu dikembalikan sisanya!" ucap Sea tidak ingin berbasa-basi.Bagus, Seruni, dan Sea melebarkan matanya. Ia tidak percaya jika Sea mendapatkan uang sebanyak itu. Padahal setau mereka Sea bahkan belum bekerja.Bara memberi kode kepada anak buahnya untuk mengambil koper yang berisi uang itu dari tangan Sea. "Wah,

  • Secret Marriage With The Boss    Bab 4

    “Saya usahakan, Tuan. Sekarang, biarkan saya menyelesaikan masalah saya dulu yah,” jawab Sea dan Keyvando akhirnya melepaskan Sea sambil mengulum senyumnya.Sea pun, bergegas mengurus apa yang harus dia lakukan, karen kelelahan ... ia pun kembali ke kos dan menghempaskan tubuhnya di atas ranjang hingga tanpa sadar mulai terlelap.Suara gedoran pintu dari luar membuat Sea terbangun. Gadis itu mengucek matanya pelan, lalu berjalan dan membuka pintu kamar kostnya."Ck, lama banget sih buka pintu aja?" ujar wanita bertubuh gempal yang terlihat menatap sinis Sea.Sea menghela napasnya pelan, ia cukup kesal karena tidurnya diganggu. "Ada apa, Bu?" tanya Sea dengan nada lembutnya."Nggak usah basa-basi, Sea. Mana uangnya? Ini udah beda hari, jadi kamu harus segera ganti uang itu!" hardik Ibu Kost Sea tersebut.Sea yang memang masih kelelahan tidak mengucapkan apa pun, gadis itu lantas membuka koper kecil miliknya. Ia mengambil segepok uang dengan nominal 100 juta dan kembali ke hadapan ibu k

  • Secret Marriage With The Boss    Bab 3

    Sea hanya menunduk seraya memainkan jemarinya. Perasaannya saat ini benar-benar sulit untuk digambarkan. Di sisi lain, ia tidak mau melakukan pernikahan kontrak dengan Keyvando. Tapi, di sisi lain, ia harus segera melunasi hutang-hutang pada para debt collector itu, jika tidak ingin dijual dan mereka akan membakar kost-kostan Sea. Ditambah lagi, Ibu kostnya yang menuntut ganti rugi.Keyvando menatap Sea yang masih menunduk di hadapannya itu. Tatapannya sangat tajam, namun tetap ada sisi lembut yang terlihat di sana. "Apa, lantai itu lebih menarik dari pada lelaki tampan di hadapanmu ini?"Sea reflek mendongak, menatap mata coklat Keyvando yang juga menatapnya. "Ma-af, Tuan," lirihnya, tubuh gadis itu terasa panas dingin, badannya bahkan gemetar."Aku tidak ingin berbasa-basi. Apa kamu siap menjadi istriku, Sea?"Sea mencoba meyakinkan dirinya. Ia mengangguk mantap. Tentu saja hal itu membuat Keyvando tersenyum. "Baiklah, sebentar."Keyvando merogoh kantongnya, lalu kemudian menghubun

  • Secret Marriage With The Boss    Bab 2

    Suara pintu tersebut terbanting kasar. Sea keluar dari dalam ruangan CEO dengan wajah kesal. Tubuhnya terasa panas karena amarah yang siap untuk diluapkan. Matanya tampak datar seolah ingin menyemprot siapa saja yang ada di hadapannya. "Cih, Boss gila, seenaknya aja minta anak orang jadi istrinya. Mana istri kontrak lagi, dikira aku apaan," gerutu Sea. Gadis itu terus berjalan tanpa peduli dengan pandangan setiap orang yang menatapnya kebingungan."Huh, mending aku nggak usah kerja di sini daripada jadi istrinya dia," ucapnya sekali lagi.Sea memutuskan untuk meninggalkan Eduardo Company, perusahaaan milik Keyvando itu dan pulang ke kostnya.Beberapa saat kemudian, Sea sudah sampai di depan kostnya, gadis itu keluar dari taksi dan berjalan ke area kostnya. "Nah, itu dia!" seru seseorang lelaki berkulit hitam, bertubuh tinggi, dan berambut gondrong. Matanya sangat tajam seolah ingin mencabik tubuh Sea.Tubuh Sea menggigil saat tiga lelaki itu mendekat. Apalagi aura kejam dari ketiga

  • Secret Marriage With The Boss    Bab 1

    Suara ujung heals seorang gadis terdengar menggema di sepanjang koridor kantor. Keringatnya membasahi pelipis. Pagi ini, dia datang terlambat lagi. Entah sudah berapa banyak pasang mata yang menatapnya sinis dan bibir yang mengumpatnya secara langsung, maupun di belakangnya."Maaf, maafkan saya karna terlambat lagi. Tolong, ijinkan saya untuk melakukan interview lagi, Tuan dan Nyonya," mohon Sea dengan nafas tersengal. Tatapan penuh harap itu, tak lantas mengundang rasa iba pada beberapa orang yang menatapnya muak dan sinis. "Ini sudah jam berapa? Kenapa kamu baru datang? Kamu itu telat tujuh belas menit! Jadi, kamu didiskualifikasi!" bentak salah seorang dari tiga orang yang merupakan seorang HRD."Tapi, Bu, saya tad-""Sudahlah, sekarang kamu pergi dari kantor ini!"Bianca Galensea atau biasa dipanggil Sea, ia hanya bisa menghela napasnya pelan, putus asa dan sesal. Kepalanya menunduk, dia tidak ingin orang melihat air matanya. "Sial sekali nasibku," gumamnya pelan.Namun, saat

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status