All Chapters of Raja Persilatan: Pendekar Tapak Dewa: Chapter 61 - Chapter 70

126 Chapters

Rumah Boneka

Rumah boneka itu berdiri megah di pinggiran kota, sebuah bangunan mewah yang tampak tak mencolok dari luar. Namun, di balik fasadnya yang elegan tersembunyi sebuah rahasia gelap: tempat pertemuan rahasia Kelompok Naga Hitam. Lie Feng dan timnya telah menerima informasi intelijen tentang pertemuan penting yang akan diadakan di sana."Rumah boneka ini dijaga ketat," kata Lie Feng, mengamati bangunan tersebut dari kejauhan menggunakan teropong. "Kita harus berhati-hati. Kita tidak boleh terdeteksi."Lin Xue, yang selalu teliti, memeriksa peralatannya. "Aku telah memasang alat penyadap di sekitar rumah boneka ini," katanya. "Kita akan bisa mendengarkan pembicaraan mereka dari jarak jauh."Mei Lin, yang selalu waspada, memeriksa racunnya. "Aku telah menyiapkan racun yang lebih kuat," katanya. "Kali ini, kita tidak boleh lengah."Tuan Gu, yang selalu tenang, mengangguk. "Aku akan menggunakan jurus suaraku untuk menciptakan kekacauan jika diperlukan," katanya. "Kita
last updateLast Updated : 2025-03-27
Read more

Lembah Bayangan

Sinar matahari pagi yang redup menerobos kabut tebal di atas Lembah Bayangan, menciptakan pemandangan yang suram dan menakutkan. Ngarai dalam dan gelap itu dihiasi tebing-tebing curam dan sungai deras yang airnya hitam pekat. Lie Feng dan timnya berdiri di tepi, siap menghadapi perjalanan berbahaya menuju kuil terpencil."Lembah Bayangan penuh jebakan dan makhluk berbahaya," kata Lie Feng, mengamati lembah dengan mata tajam. "Kita harus sangat berhati-hati."Lin Xue, dengan teliti, memeriksa peralatannya. "Saya telah memasang alat pelacak, tapi medan yang sulit mungkin mengganggu fungsinya di beberapa area."Mei Lin, waspada, menarik napas dalam-dalam. "Saya telah mempersiapkan berbagai jenis racun, dengan kekuatan yang disesuaikan dengan berbagai ancaman yang mungkin kita temui." Dia menunjuk pada berbagai botol kecil yang tersimpan rapi di dalam tasnya.Tuan Gu, dengan tenang, menarik busurnya. "Saya akan siap menggunakan Jurus Panah Indra untuk memberikan dukunga
last updateLast Updated : 2025-03-27
Read more

Pertempuran di Pasar Malam

Riuh rendah pasar malam membungkus Lie Feng dan kawan-kawannya dalam dekapan hiruk pikuk. Aroma jajanan kaki lima bercampur dengan bau asap kembang api, menciptakan koktail sensori yang pekat. Namun, malam yang semestinya meriah ini berubah menjadi medan pertempuran yang mencekam. Seorang pembunuh bayaran dari Kelompok Naga Hitam, sosok yang diselimuti bayangan dan aura kematian, berdiri tegak di tengah kerumunan. Gerakannya begitu cepat, bagai kilat yang menyambar, membuat Lie Feng dan teman-temannya kewalahan."Sialan! Dia terlalu kuat!" teriak Jian, salah satu teman Lie Feng, sambil menghindar dari serangan pedang pembunuh bayaran itu. Pedang itu menari-nari di udara, meninggalkan jejak cahaya mematikan."Kita harus bekerja sama!" seru Mei, wanita tangguh yang selalu setia mendampingi Lie Feng. Ia mengayunkan kipas besi miliknya, menciptakan angin puyuh kecil yang berhasil mengalihkan perhatian pembunuh bayaran itu sejenak.Namun, setiap serangan mereka hanya mampu melukai sed
last updateLast Updated : 2025-03-27
Read more

Pertempuran di Pasar Malam #2

Lie Feng, Jian, dan Mei, Lin Xua, Tuan Gu dan Zhou meninggalkan pasar malam yang kini kembali ramai, meski masih tercium aroma anyir darah samar-samar. Suasana riuh rendah pedagang dan pengunjung berusaha menutupi jejak pertempuran sengit yang baru saja terjadi. Namun, bayangan pembunuh bayaran dari Kelompok Naga Hitam masih menghantui pikiran mereka.Lie Feng membawa pembunuh bayaran itu, yang kini terikat erat, menuju tempat persembunyian mereka. Jian dan Mei berjalan di sampingnya, waspada terhadap kemungkinan serangan lanjutan. Keheningan menyelimuti mereka, hanya diselingi suara langkah kaki mereka di atas jalanan yang masih sedikit berdebu."Kita harus berhati-hati," kata Jian, memecah keheningan. "Kelompok Naga Hitam tidak akan tinggal diam setelah ini.""Tentu saja," jawab Lie Feng. "Mereka pasti akan mengirimkan orang lain.""Apakah kita cukup kuat untuk menghadapi mereka semua?" tanya Mei, suaranya sedikit khawatir. Meskipun mereka telah berhasil mengalahkan seorang pem
last updateLast Updated : 2025-03-27
Read more

Penjara Bawah Tanah

Udara dingin dan lembap menyelimuti Lie Feng, Jian, Mei, Lin Xuan, Tuan Gu, dan Zhou saat mereka mendekati penjara bawah tanah. Lokasi penjara itu tersembunyi di bawah reruntuhan sebuah kuil kuno, dijaga ketat oleh para penjaga yang memiliki kekuatan spiritual yang luar biasa. Misi mereka: menyelamatkan seorang tahanan penting yang keberadaannya sangat vital bagi pertarungan melawan Lord Viper."Penjara ini sangat kokoh," gumam Tuan Gu, matanya mengamati dinding-dinding batu yang tampak tak tertembus. "Lord Viper benar-benar tidak main-main dalam mengamankan tahanan ini.""Kita harus berhati-hati," kata Mei, tangannya menggenggam erat kipas besinya. "Para penjaga di sini pasti sangat kuat."Lie Feng mengangguk. Ia mengaktifkan Jurus Mata Dewa, matanya menyala dengan cahaya biru kehijauan. Ia mampu melihat melalui dinding, melihat struktur penjara, sistem keamanan, dan lokasi para penjaga. Ia melihat titik-titik lemah dalam sistem keamanan penjara, celah-celah kecil yang bisa mer
last updateLast Updated : 2025-03-27
Read more

Penjara Bawah Tanah #2

Udara di kuil Guru Agung terasa berat, dipenuhi dengan aura spiritual yang kuat dan aroma dupa yang harum. Lie Feng, Jian, Mei, Lin Xuan, Tuan Gu, dan Zhou duduk bersimpuh di depan Guru Agung, mendengarkan dengan saksama penjelasan Elder Tai tentang rencana Lord Viper."Lord Viper ingin menguasai dunia persilatan," kata Elder Tai, suaranya lemah namun penuh tekad. "Dia ingin meruntuhkan tatanan dunia lama dan membangun tatanan baru yang didasarkan pada kekuatan dan kekejaman.""Dia berencana untuk menggunakan kekuatan spiritual kuno yang tertidur di bawah Gunung Tian," lanjut Elder Tai, "untuk mengendalikan seluruh dunia persilatan.""Gunung Tian?" tanya Lie Feng, mengerutkan kening. "Bukankah itu gunung suci yang dijaga ketat oleh para pendekar dari berbagai aliran?""Ya," jawab Elder Tai. "Tapi Lord Viper sudah lama merencanakan ini. Dia telah menyusupkan beberapa pengikutnya ke dalam aliran-aliran tersebut untuk melemahkan pertahanan Gunung Tian.""Kita harus menghentikannya," t
last updateLast Updated : 2025-03-27
Read more

Kemenangan Yang Berat

Aula istana Lord Viper dipenuhi dengan asap dan debu sisa pertempuran sengit. Lie Feng, Jian, Mei, Lin Xuan, Tuan Gu, dan Elder Tai berdiri tegak, napas mereka tersengal-sengal, namun tekad mereka tak goyah. Mereka telah berhasil mengalahkan para penjaga, namun mereka tahu bahwa pertempuran sesungguhnya baru akan dimulai. Lord Viper, pemimpin Kelompok Naga Hitam, pasti bersembunyi di suatu tempat di dalam istana ini."Kita harus menemukannya," kata Lie Feng, matanya meneliti ruangan di sekitar mereka. "Lord Viper tidak akan bersembunyi selamanya.""Dia pasti berada di ruang rahasia," kata Mei, menunjuk ke sebuah pintu tersembunyi di balik sebuah patung naga."Ya," jawab Jian, matanya mencurigai pintu itu. "Itu terlihat seperti pintu rahasia."Mereka mendekati pintu itu dan mencobanya membuka. Pintu itu terkunci rapat."Ada jebakan di sini," kata Tuan Gu, menunjuk ke beberapa ukiran yang aneh di sekitar pintu. "Ukiran ini terlihat seperti tanda-tanda
last updateLast Updated : 2025-03-27
Read more

Kemenangan Yang Berat #2

Pertempuran berlangsung sangat sengit. Lord Viper memiliki kekuatan spiritual yang sangat kuat, namun Lie Feng dan teman-temannya memiliki kekuatan dan tekad yang tak tergoyahkan. Mereka berjuang dengan keras untuk mengalahkan Lord Viper."Kalian tidak akan menang," desis Lord Viper, matanya menatap Lie Feng dengan kebencian. "Aku akan menghancurkan kalian semua.""Kita akan menghentikanmu," jawab Lie Feng, matanya menatap tegas ke mata Lord Viper. "Kami tidak akan menyerah."Lie Feng mengeluarkan aura spiritualnya yang kuat dan menyerang Lord Viper dengan semua kekuatannya. Jurus spiritualnya bertabrakan dengan jurus spiritual Lord Viper, menciptakan ledakan energi yang menakutkan.Ledakan energi spiritual bergemuruh mengguncang ruang rahasia, debu dan puing-puing beterbangan. Lie Feng, meski terhuyung, tetap tegak, matanya tertuju pada Lord Viper yang juga tampak terhuyung namun masih memancarkan aura ja
last updateLast Updated : 2025-03-27
Read more

Pertemuan dan Pertarungan di Puncak Gunung

Angin dingin menerpa wajah Lie Feng, menusuk hingga ke tulang. Di puncak Gunung Tian, terpencil dan diselimuti kabut tebal, ia berdiri berhadapan dengan bayangan yang telah menghantuinya selama bertahun-tahun: Lord Viper, pemimpin Kelompok Naga Hitam. Langit mendung, mencerminkan suasana hati Lie Feng yang tegang. Di bawah kakinya, awan-awan bergulung-gulung seperti gelombang laut yang tak bertepi.Lord Viper berdiri tegak, aura jahatnya memenuhi udara. Jubah hitamnya berkibar tertiup angin, menyerupai sayap raksasa yang siap menerkam mangsanya. Di tangannya, sebuah tongkat hitam pekat memancarkan aura kematian yang mencekam."Akhirnya kita bertemu lagi, Lie Feng," desis Lord Viper, suaranya serak dan dingin seperti bisikan ular. "Aku sudah lama menunggumu.""Aku datang untuk mengakhiri semuanya," jawab Lie Feng, suaranya mantap meskipun jantungnya berdebar kencang. Pedang Dewa Abadi yang terhunus di tangannya memancarkan cahaya biru kehijauan yang lembut, berbeda dengan
last updateLast Updated : 2025-03-27
Read more

Pertemuan Dan Pertarungan di Puncak Gunung #2

Lie Feng tersentak bangun. Tubuhnya masih terasa nyeri, luka-lukanya masih perih, namun sesuatu yang baru mengalir dalam dirinya – kepastian. Bayangan Guru Agungnya masih terasa jelas dalam pikirannya, petunjuk tentang Jurus Tapak Dewa tingkat 3 bergema di telinganya. Ia melihat Jian, Mei, Lin Xuan, dan Tuan Gu menatapnya dengan cemas."Lie Feng! Kau baik-baik saja?" seru Jian, suaranya dipenuhi kelegaan.Lie Feng mengangguk lemah. "Aku baik-baik saja. Aku tahu bagaimana mengalahkan Lord Viper sekarang.""Bagaimana caranya?" tanya Mei, matanya penuh dengan harapan."Guru Agung menunjukkan jalannya," jawab Lie Feng. "Aku harus menggunakan Jurus Tapak Dewa tingkat 3."Lord Viper, yang menunggu dengan sabar, tertawa keras. "Kau berpikir kau bisa mengalahkanku dengan jurus itu?" suaranya penuh dengan ejekan. "Kau sudah kelelahan dan terluka berat. Kau tidak akan bisa mengalahkanku.""Kita akan lihat," jawab Lie Feng, suaranya tetap mantap
last updateLast Updated : 2025-03-27
Read more
PREV
1
...
56789
...
13
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status