Semua Bab Raja Persilatan: Pendekar Tapak Dewa: Bab 101 - Bab 110

126 Bab

Dilema Moral Lie Feng

Angin malam berdesir di antara pepohonan, membawa aroma tanah basah dan sedikit embun dingin. Lie Feng duduk di puncak bukit, memandang ke arah lembah di bawahnya. Cahaya bulan menerangi wajahnya yang dipenuhi kelelahan dan keraguan. Pertempuran melawan Kelompok Naga Hitam masih jauh dari selesai, tetapi pertempuran di dalam hatinya justru lebih mengerikan. Ia dihadapkan pada dilema moral yang berat: memaafkan Zhao Li atau menghukumnya.Zhao Li, sahabatnya sejak kecil, telah mengkhianati mereka. Buktinya tak terbantahkan. Namun, di balik pengkhianatan itu, tersimpan sebuah cerita yang lebih kompleks. Zhao Li telah dipaksa oleh Kelompok Naga Hitam untuk membocorkan informasi penting karena keluarganya terancam. Lie Feng telah mengetahui semua ini setelah percakapan panjang dan menyakitkan dengan Zhao Li.Lie Feng menghela napas panjang. "Aku tidak tahu harus berbuat apa," gumamnya, suaranya hampir tak terdengar. "Aku tidak bisa mem
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-06
Baca selengkapnya

Serangan Balasan

Kegelapan malam menyelimuti lembah, hanya diterangi cahaya bulan redup dan bintang berkelap-kelip. Di balik reruntuhan kuil kuno, Lie Feng, Master Jian, dan Mei Lin memimpin pasukan kecil pilihan mereka. Ketegangan mencekik; setiap hembusan angin membawa aroma tanah dan bau darah samar.Lie Feng, wajahnya dipenuhi tekad, menatap kedua sahabatnya. "Apakah semuanya siap?" tanyanya, suara rendah dan tegas.Master Jian mengangguk. "Semua pasukan di tempat. Siap melancarkan serangan." Ia mengusap pedangnya, memastikan senjata dalam kondisi prima.Mei Lin, tatapan tajam, menambahkan, "Informasi dari Zhao Li sudah kami pelajari. Kami telah mengidentifikasi kelemahan utama markas Kelompok Naga Hitam. Serangan kita akan sangat presisi."Lie Feng mengangguk. "Bagus. Ingat, kita akan menyerang dari tiga arah bersamaan. Master Jian, kau memimpin serangan dari timur. Targetmu gudang senjata dan ruang pertahanan terlemah.""Dimengerti," jawab Master Jian, suaranya tegas. "Pasukan saya siap mengha
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-06
Baca selengkapnya

Bayangan di Balik Kehancuran

Udara masih dipenuhi aroma asap dan debu, sisa-sisa pertempuran dahsyat di markas Kelompok Naga Hitam. Lie Feng, Master Jian, dan Mei Lin memeriksa medan pertempuran, memeriksa korban dan memastikan tidak ada lagi ancaman yang tersisa. Kelelahan tampak jelas di wajah mereka, tetapi kebanggaan atas kemenangan masih terasa. Namun, keheningan yang menyelimuti mereka lebih menakutkan daripada gemuruh pertempuran sebelumnya."Semua sudah selesai," kata Master Jian, suaranya masih berat karena kelelahan. Ia mengusap pedangnya yang masih berlumuran darah kering. "Kelompok Naga Hitam telah hancur."Mei Lin mengangguk, tetapi tatapannya tetap waspada. "Jangan terlalu cepat merasa aman. Musuh yang kita hadapi mungkin lebih besar daripada yang kita bayangkan."Lie Feng, yang sedang memeriksa sebuah gulungan kuno yang ditemukan di reruntuhan, mengangkat kepalanya. "Kau benar. Gulungan ini... ini bukan milik Kelompok Naga Hitam." Ia membuka gulungan tersebut, menunjukkan huruf-hur
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-07
Baca selengkapnya

Harga Kemenangan – Sebuah Pengorbanan

Buku kuno itu tergeletak di antara mereka bertiga, Lie Feng, Master Jian, dan Mei Lin. Teks kuno yang rumit menggambarkan ritual untuk menyegel Raja Kegelapan, tetapi dengan harga yang sangat mahal. Udara di antara mereka berat, dipenuhi dengan ketakutan dan keraguan."Ritual ini membutuhkan pengorbanan besar," kata Lie Feng, suaranya berat. Ia menelusuri huruf-huruf kuno dengan jari telunjuknya. "Bukan nyawa, tapi… sesuatu yang lebih berharga."Master Jian mengerutkan dahi. "Lebih berharga dari nyawa? Apa maksudmu?"Lie Feng menatap kedua sahabatnya. "Energi dalam tubuh kita. Energi dalam inti kekuatan kita. Ritual ini memerlukan pengorbanan energi yang cukup untuk menyegel Raja Kegelapan. Energi yang cukup untuk menutup celah antara dunia kita dan dunia Raja Kegelapan."Mei Lin menarik napas dalam-dalam. "Jadi, kita harus mengorbankan kekuatan kita?""Tidak semua," jawab Lie Feng. "Tapi sebagian bes
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-08
Baca selengkapnya

Gelombang Terakhir – Bayangan Kembali

Meskipun telah menyegel Raja Kegelapan, ancaman belum sepenuhnya sirna. Kelompok Naga Hitam, walaupun markas utamanya hancur, masih memiliki sel-sel yang tersebar dan kekuatan tersembunyi. Lie Feng, Master Jian, dan Mei Lin, meskipun kekuatannya telah berkurang secara signifikan, harus menghadapi gelombang terakhir ini. Mereka telah mempersiapkan diri sebaik mungkin, memulihkan sedikit kekuatan mereka dan mencari sekutu yang bisa dipercaya."Mereka menyerang dari tiga arah sekali lagi," kata Master Jian, menatap peta strategis yang terbentang di hadapan mereka. "Lebih banyak daripada yang kita harapkan."Mei Lin menggerakkan jari-jarinya, menguji aliran energi dalam tubuhnya. "Kekuatan mereka masih kuat. Mereka pasti telah mempersiapkan diri untuk pertempuran akhir ini."Lie Feng menarik napas dalam-dalam. "Kita tidak bisa meremehkan mereka. Mereka adalah musuh yang licik dan berbahaya. Kita
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-08
Baca selengkapnya

Gelombang Terakhir – Bayangan Kembali #2

Kegelapan mencekam. Bayangan raksasa itu, bentuknya tak jelas namun memancarkan aura kematian, menyerang dengan kekuatan yang menghancurkan. Master Jian dan Mei Lin berjuang mati-matian, tetapi mereka terlalu lemah. Lie Feng, terluka parah, menyaksikan pertempuran itu dengan mata yang melebar. Darah segar mengalir deras dari luka-lukanya."Mei Lin! Kau urus bagian bawah! Aku akan mencoba menahannya di atas!" teriak Master Jian, suaranya bercampur dengan rasa sakit dan tekad. Ia berjuang sekuat tenaga, tetapi bayangan itu terlalu kuat.Mei Lin mengerahkan seluruh kemampuannya, menyerang dengan serangan energi yang dahsyat. Namun, serangannya hanya menghasilkan luka kecil. Bayangan itu tak tergoyahkan."Lie Feng… aku… aku tidak bisa lagi…" Master Jian terhuyung, pedangnya jatuh ke tanah. Ia terlihat sangat lelah dan terluka parah.Lie Feng, meskipun terluka parah, merasakan sesuatu yang berbeda. Sebuah arus energi yang kuat mengalir di dalam tubuhnya. Ini bukan kekuatan bias
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-08
Baca selengkapnya

Bayangan Masa Lalu

Suara misterius dari portal berbentuk mata itu masih bergema di benak Lie Feng. Ia menatap portal itu, merasakan aura kekuatan yang tak terbayangkan. Getaran energi gelap masih terasa di udara, sisa-sisa pertempuran dahsyat melawan bayangan raksasa. Master Jian dan Mei Lin berdiri di sisinya, wajah mereka dipenuhi dengan ketakutan dan kebingungan. Debu beterbangan, sisa-sisa pertempuran masih terlihat jelas."Kita harus mencari tahu apa itu," kata Master Jian, suaranya bergetar. Ia mengusap pedangnya, memastikan bahwa senjata itu masih dalam kondisi baik. Luka-lukanya masih sakit, tetapi ia mencoba untuk tetap kuat."Tapi kekuatannya… terlalu besar," jawab Mei Lin, menatap portal itu dengan waspada. Ia menggigit bibirnya, menahan rasa takut yang menyerang hatinya. Ia tahu bahwa apapun yang ada di balik portal itu pasti sangat berbahaya.Lie Feng menutup matanya, mencoba untuk menenangkan pikirannya. Ia merasakan sesuatu yang berbeda dari porta
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-09
Baca selengkapnya

Keputusan yang Berat

Angin malam berdesir dingin menerpa wajah Master Jian dan Mei Lin. Mereka berdiri di reruntuhan medan pertempuran, bayangan portal yang telah menelan Lie Feng masih terbayang jelas di benak mereka. Keheningan menyelimuti mereka, hanya diiringi oleh suara desiran angin dan detak jantung mereka yang berdebar keras. Keputusan Lie Feng masih bergema di telinga mereka, sebuah keputusan yang berat dan berbahaya.Mei Lin memeluk dirinya sendiri, tubuhnya bergetar karena dingin dan ketakutan. "Dia… dia benar-benar masuk," bisiknya, suaranya penuh dengan kecemasan. "Aku… aku takut dia tidak akan kembali."Master Jian meletakkan tangannya di pundak Mei Lin, mencoba untuk memberikan semangat. "Kita harus percaya padanya, Mei Lin. Lie Feng adalah pejuang yang kuat. Dia akan melewatinya. Dia tahu risikonya." Namun, suaranya juga bergetar, menunjukkan bahwa ia juga merasa khawatir. Ia mengenal Lie
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-10
Baca selengkapnya

Reuni yang Mematikan

Suara Lie Feng, lemah dan hampir tak terdengar, masih bergema di telinga Master Jian dan Mei Lin. Mereka bergegas menuju sumber suara, hati mereka berdebar-debar cemas. Mereka menemukan sebuah celah kecil di tanah yang masih bergetar, sebuah celah yang seakan baru saja terbuka. Dengan hati-hati, mereka merangkak masuk, menemukan diri mereka di sebuah ruang bawah tanah yang gelap dan luas, udara dipenuhi bau tanah lembap dan sesuatu yang menyerupai belerang.Di tengah ruang itu, Lie Feng terbaring lemas, tubuhnya penuh dengan luka. Darah menggenang di sekitarnya, membentuk genangan gelap yang mengerikan di lantai tanah yang keras. Di hadapannya, berdiri tegak Zhao Li, wajahnya dipenuhi dengan keangkuhan dan kebencian yang tak tersembunyi. Cahaya redup dari sumber yang tak terlihat menerangi sosoknya, menonjolkan setiap detail wajahnya yang penuh dendam."Lie Feng," kata Zhao Li, suaranya dingin dan tajam seperti pecahan es. "Kau akhirnya datang juga." Nada suaranya sa
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-11
Baca selengkapnya

Pertempuran Ideologi

Ruang bawah tanah bergema dengan desingan energi, udara bergetar karena intensitas pertarungan yang tak terlihat. Zhao Li melancarkan serangan demi serangan, setiap gerakannya dipenuhi dengan kemarahan dan kebencian yang membara. Pedangnya menari-nari di udara, membentuk pola yang mematikan, menciptakan angin puyuh yang menggerakkan debu dan batu. Namun, Lie Feng hanya menghindar, pergerakannya cepat dan anggun seperti angin yang menari. Ia tidak membalas serangan Zhao Li, hanya menghindar dengan keahlian yang luar biasa."Kau menghindar terus, Lie Feng!" teriak Zhao Li, napasnya terengah-engah karena usaha kerasnya. "Kenapa kau tidak melawan? Tunjukkan kekuatanmu! Atau kau takut?" Pedangnya menghujam ke tanah, menciptakan retakan yang dalam."Aku tahu kau sangat kuat, Lie Feng," kata Zhao Li, suaranya terengah-engah karena usaha kerasnya, "Tidak ada satu pun yang mampu menandingimu. Tapi kali
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-12
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
8910111213
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status