Semua Bab Terjerat Daun Muda : Bab 61 - Bab 70

70 Bab

Bab 61

61Hari berganti. Kelompok Jauhari kembali melaksanakan persidangan. Meskipun lelah jiwa dan raga, tetapi mereka tetap mengikuti persidangan hingga tuntas. Lembayung senja sudah hampir mendekati garis cakrawala, ketika konvoi banyak kendaraan itu tiba di tempat parkir kantor polisi pusat. Semua penumpang turun sambil membawa barang masing-masing. Mereka berhenti di ruang tamu, lalu mempersiapkan segala sesuatunya untuk berbuka puasa. Para penjaga diantarkan ransum masing-masing, sesuai instruksi dari Yoga. Hal itu dimaksudkan sebagai ucapan terima kasih atas kerjasama yang baik, antara tim PBK dan petugas jaga, selama 8 bulan terakhir. Puluhan menit terlewati, Yoga dan yang lainnya kembali ke caravan untuk menunaikan salat Magrib secara bergantian. Kemudian, Haryono, Riaz, Nawang dan Nanang mengantarkan tim Avreen ke apartemen, sekaligus untuk menginap di sana. Menjelang waktu isya, Yoga dan semua anak buahnya berpindah ke ruangan di ujung kanan bangunan utama. Yoga berhasil memb
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-17
Baca selengkapnya

Bab 62

62Stanford mendengkus, sesaat setelah mendapatkan laporan dari Servaas yang baru tiba di kediaman Candy, pacar terbaru Baylon. Servaas sebenarnya ingin ikut Stanford, tetapi mantan ketua pengawal Baylon itu memintanya untuk bertahan dan menjadi informan buat tim Stanford. Kendatipun kecewa pada Baylon, tetapi Stanford dan teman-temannya tetap memantau kegiatan Baylon, alias menjaganya dari jauh. Setelah menutup sambungan telepon, Stanford beralih menelepon seseorang. Mereka berjanji temu, dan dia segera berangkat agar bisa tiba di tempat perjanjian itu tepat waktu. Puluhan menit terlewati, Stanford memasuki ruang VIP sebuah restoran di pusat kota. Dia terkejut melihat Owen dan Anzac juga berada di sana, bersama Allambee serta Rogan. Stanford yang datang bersama sepupunya, Hildo, menyalami semua orang, sebelum mereka duduk di dua kursi kosong. "Menurut laporan kerabatku, kemungkinan yang mengintai tadi adalah mantan anak buah Brecht," cakap Allambee memulai perbincangan. "Siapa
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-17
Baca selengkapnya

Bab 63

63Selama tiga hari berikutnya, Avreen tidak datang mengunjungi Jauhari. Gadis bermata sipit itu masih kesal, karena pria tersebut meragukan kekuatannya untuk bertahan setia. Sore itu, Avreen didatangi Yoga, Haryono, Yusuf dan Nanang. Mereka mengajak sang gadis berjalan-jalan, dengan alasan hendak membeli oleh-oleh buat keluarga dan kerabat di Indonesia. Avreen tidak bisa menolak dan menerima ajakan itu. Sebab dia juga hendak berbelanja. Aisyah, Tyas dan Viviane menumpang di mobil MPV yang dikemudikan Yusuf. Sedangkan Mizan dan Shahid menumpang di mobil operasional PBK yang disopiri Nanang. Puluhan menit berlalu, mereka telah selesai berbelanja, dan sedang menunggu waktu berbuka puasa, di salah satu restoran western di pusat perbelanjaan. "Bang, kapan kita akan berangkat?" tanya Avreen. "Maksimal 5 hari lagi. Nunggu rombongan Yanuar datang," jawab Yoga. "Apa orang tua Bang Ari juga ikut datang?" "Kayaknya nggak. Mereka baru berangkat dua hari sebelum lebaran." "Berarti aku ngg
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-18
Baca selengkapnya

Bab 64

64Rupert dan rekan-rekannya tiba di kantor polisi menjelang jam 6 sore. Mereka berhenti di ruang tunggu dan ikut duduk bersama kelompok Jauhari, yang tengah menantikan waktu berbuka puasa. Rupert menerangkan putusan hakim yang sesuai dengan perjanjian mereka. Yakni, tim Rupert dijatuhi hukuman 1 tahun 3 bulan penjara, potong masa tahanan. Dengan begitu, tim Rupert bisa mendampingi Jauhari di penjara umum. Saat terdengar azan magrib dari ponsel banyak orang, Rupert dan teman-temannya ikut bersantap. Bahkan, mereka menambah porsi dan menyebabkan yang lainnya bingung. "Kamu makannya banyak sekali, Rupert," cakap Yìchèn. "Aku tidak makan siang tadi, dan hanya minum. Jadi aku sangat lapar," terang Rupert di sela-sela mengunyah. "Kenapa tidak makan siang?" "Aku mencoba ikut puasa, dan ternyata sangat berat." Yìchèn berdecih. "Aku sudah ikut puasa dari hari pertama. Tapi tidak seperti kamu yang kalap makan." "Kamu puasa full? Maksudku, dari subuh?" "Ya. Tiap mereka sahur, aku juga
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-18
Baca selengkapnya

Bab 65

65*Grup Mega Proyek* Yanuar : @Sebastian, selamat jadi calon Papa. Bryan : Rinjani hamil? Yanuar : Ya, @Mas Bryan. Bryan : Ikut senang aku. Keven : Sudah berapa bulan hamilnya? Hansel : Dari perutnya, kutebak, 6 minggu. Keven : Memangnya kamu lihat perut Rinjani? @Hansel. Hansel : @Mas Keven, aku yang bawa Rinjani ke rumah sakit, karena Tian lagi di Ontario. Keven : Aku lupa kalau kamu lagi ngamen di Kanada. Hansel : Astaga! Kenapa kakakku jadi pikun? Alvaro : Pasti ketularan Sipitih. Mereka, kan, dinas bareng bulan lalu. Wirya : Jangan dekat-dekat sama Yanuar. Zulfi : Hu um. Nanti katepaan pelupa.Brayden : Apa itu, katepaan? Zulfi : Ketularan, @Mas Brayden. Zein : Ketempelan. Hendri : Sawan. Martin : Kesurupan. Lithfan : Muncul aja pasukan pengejar hantu, bahasannya berubah jadi horor. Lainufar : @Mas Sebastian, selamat! Zainal : Aku kasih tahu Triska, langsung jerit-jerit dia. Arya : Dahayu, nangis. Baskara : Renata juga sama. Dante : Edelweiss sesenggukan h
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-19
Baca selengkapnya

Bab 66

66Jauhari memaksakan senyuman saat menyambangi Avreen dan rombongan pimpinan Yanuar, yang berpamitan padanya serta tim caravan. Sesuai janji, Hisyam dan Aditya tidak ikut dalam rombongan itu. Mereka hendak menunggu keluarga Jauhari tiba tiga hari mendatang. Kemudian mereka akan mudik ke Indonesia di hari terakhir puasa, bersama Yusuf. Jauhari meminta Avreen untuk berhenti menangis, saat gadis tersebut berpamitan padanya. Jauhari hanya membelai rambut Avreen dan tidak berani mendekapnya, karena tengah dipandangi banyak orang. Belasan menit terlewati, Jauhari masih termangu di kursi teras depan ruang tunggu. Dia diizinkan Harper untuk melepas keberangkatan bus, yang membawa rombongan tim Indonesia menuju bandara. Hisyam merangkul pundak sahabatnya dari kiri. Dia memahami jika Jauhari pasti ingin ikut mudik seperti yang lainnya. Meskipun keluarga Jauhari akan datang, tetap saja dia masih merindukan bisa berkumpul dengan kerabat, seperti tahun-tahun sebelumnya. Loko dan Taylor yang b
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-19
Baca selengkapnya

Bab 67

67Jalinan waktu terus bergulir. Tibalah hari yang dinantikan semua umat muslim di seluruh penjuru dunia. Begitu pula di Sydney. Beberapa tempat yang mengadakan salat Ied, dipenuhi banyak orang. Hal serupa juga dilakukan Ishwar dan keluarganya. Mereka telah berada di kantor KBRI di pusat kota, untuk menunaikan salat Iedul Fitri. Taylor dan Kurt yang mengantarkan keempat orang tersebut, menunggu di depan gedung utama. Seusai pelaksanaan salat, keduanya diajak Ishwar untuk ikut bersantap di area dalam. Sementara di kantor polisi, Jauhari telah selesai salat Duha. Meskipun tidak bisa ikut dengan keluarganya untuk salat Ied, Jauhari cukup puas bisa terus hidup dan merayakan hari raya. Seusai salat, Jauhari yang ditemani Loko, beranjak keluar. Langkah mereka terhenti di dekat tangga, ketika berjumpa dengan kelompok Rupert yang semuanya menggunaksn baju koko biru muda."Kalian dapat baju itu, dari mana?" tanya Loko. "Kami dikasih Yusuf, sebelum dia berangkat kemarin," jelas Rupert. "P
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-19
Baca selengkapnya

Bab 68

68*Grup Petinggi PBK New*Tio : @Jauhari, kamu bikin heboh keluarga di Malang.Yanuar : Ada apa, @Mas Tio? Aku nggak ngeh. Zulfi : What happen, aya naon? Yoga : Aku baru on. Andri : @Jauhari. Terangkanlah. Haryono : Aku masih menunggu artisnya muncul. Hisyam : Mungkin Ari sudah tidur. Di sana hampir jam 12 malam. Yusuf : Minal aidin wal faidzin, semuanya. Aditya : Mohon maaf lahir batin. Wirya : Sama-sama, @Yusuf dan @Aditya.Wirya : Di Taiwan malah sudah sepi. Aku bingung mau ngobrol sama siapa. Biasanya ada tim Loko, tapi mereka lagi stand by di Sydney. Mardi : Aku baru bangun. Habis salat isya, tepar. Capek keliling rumah keluarga. Said : Di rumah abi-ku, sepi. Kakak dan adikku lebaran di tempat mertua masing-masing. Mertuaku rumahnya dekat. Jadi nggak berasa lagi lebaran. Jaka : Aku baru kali ini lebaran di Yogyakarta. Enak juga. Ilyas : Aku tadinya pengen lebaran di Antartika, tapi takut nggak bisa napas. Jeffrey : @Bang Ilyas, aku ngakak dan dicubit istriku, karena
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-20
Baca selengkapnya

Bab 69

69Berita tentang rencana pernikahan Jauhari dan Avreen, akhirnya sampai pada Khairani. Gadis tersebut memutuskan untuk menyendiri dan lebih banyak diam. Hal itu tentu saja membingungkan teman-teman satu mess. Sebab biasanya Khairani akan ceria. Terutama setelah mudik dari kampung halamannya. Andara yang tahu penyebab sepupunya murung, tidak bisa melakukan apa pun. Begitu pula dengan Falea. Andara yang baru tiba kemarin sore dari Sydney bersama orang tuanya, mengajak Khairani untuk menginap di rumah Falea. Namun, ditolak gadis berpipi tembam tersebut, dengan alasan tengah tidak enak badan. Andara mengajak Falea dan Benigno berbincang di ruang kerja. Supaya tidak terdengar keluarga lainnya yang tengah berkumpul di ruangan depan. "Dia sedang parah hati, Ra. Nggak bisa dinasihati. Mental semuanya," keluh Falea. "Wajar itu. Rani sedang dalam proses melupakan, lalu ada kabar kayak gini. Dia pasti kaget," sahut Benigno. "Kupikir ikut terapi bisa membuatnya cepat melupakan Bang Ari. T
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-21
Baca selengkapnya

Bab 70

70Khairani mendekap keluarganya satu per satu. Saat tiba di depan Benigno, keduanya saling menatap sesaat, sebelum pria berparas blasteran itu memeluk Adik iparnya, yang langsung terisak-isak Akrab sejak bertahun-tahun silam, menjadikan Benigno menganggap Khairani sebagai Adik kandungnya. Begitu pula sebaliknya. Bagi Khairani, Benigno adalah Kakak tertua sekaligus jadi panutannya dan semua saudara Falea. Benigno mencium puncak kepala Khairani dengan segenap rasa sayang. Dia tahu, jika gadis dalam dekapannya memang harus pergi menjauh, untuk mengobati hatinya yang terluka karena cinta. "Jangan keluyuran sendiri, Ran. Tunggu Novan atau Syafid datang ke Belanda, baru kamu bisa keliling tempat wisata," tutur Benigno seusai mengurai dekapan. "Syamsiah dan Abyaz itu junior, mereka belum tahu sikon. Jadi kamu yang harus lebih mengarahkan mereka dan para sekuriti serta junior lainnya di sana," tambah Benigno. "Kalau ada masalah, usahakan untuk diselesaikan sendiri. Nggak sanggup, seger
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-21
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status