Angin malam berembus kencang, membawa aroma tanah yang basah setelah hujan sore tadi. Di tengah hutan yang gelap, Arka berdiri dengan napas teratur, tubuhnya masih merasakan sisa pertarungan sebelumnya. Namun, tiba-tiba, sebuah suara berdesir di udara. SWOOSH! Arka melompat ke samping, tepat sebelum sebuah pisau kecil menancap di tanah tempat ia berdiri. “Bagus. Refleksmu meningkat.” Dari balik pepohonan, seorang pria bertubuh tegap dengan jubah hitam muncul. Matanya tajam, sorotannya menusuk seperti sedang menilai seekor mangsa. Arka memperhatikan pria itu dengan waspada. “Siapa kau?” Pria itu tersenyum tipis. “Kau bisa memanggilku Laksana.” Raka, yang berdiri di samping Arka, mengangkat alis. “Lagi-lagi orang yang mencarimu, Arka. Sepertinya kau mulai menjadi pusat perhatian.” Laksana melangkah maju, tangannya tetap di sisi tubuhnya, namun Arka bis
Last Updated : 2025-03-07 Read more