All Chapters of Warisan Kuno: Kembalinya Sang Pewaris: Chapter 11 - Chapter 20

25 Chapters

Bab 11 Bayangan di Ujung Lorong

Lorong sempit yang mereka masuki tiba-tiba terasa lebih gelap dan menekan. Di ujung lorong, seorang pria berdiri dengan santai, tetapi sorot matanya memancarkan ancaman. “Arka… Raka… dan Aluna,” katanya dengan nada mengejek. “Kalian pikir bisa melarikan diri dengan mudah?” Aluna langsung mengenali suaranya. “Reza…” gumamnya pelan, matanya menyipit tajam. Arka merasakan ketegangan yang semakin menebal di udara. Ia bisa merasakan bahwa pria ini bukan sembarang orang. Sikapnya yang tenang dan percaya diri menunjukkan bahwa ia telah mengantisipasi semua ini. “Kau bekerja untuk Johan?” tanya Arka, tangannya perlahan meraih senjata kecil yang terselip di pinggangnya. Reza tertawa kecil. “Aku bekerja untuk siapa pun yang membayar lebih. Dan saat ini, Johan adalah orang yang paling murah hati.” Tanpa peringatan, Reza bergerak cepat. Dalam hitungan detik, ia sudah melesat ke arah mereka dengan kecepatan
last updateLast Updated : 2025-03-06
Read more

Bab 12 Pertempuran di Kota Bawah Tanah

Suara dentuman menggema di seluruh kota bawah tanah. Langit-langit batu bergetar, menandakan bahwa sesuatu yang besar telah terjadi di permukaan. Arka, Raka, Aluna, dan Nayara berdiri di dekat jendela kuil kuno, menatap ke arah sumber suara. Dari kejauhan, pasukan Johan mulai memasuki Ardhana. Mereka bukan sekadar preman biasa—beberapa mengenakan seragam hitam dengan emblem merah, tanda bahwa mereka adalah anggota elit organisasi bayangan yang selama ini mengendalikan kekuasaan dari balik layar. “Pasukan Bayangan…” gumam Nayara dengan nada khawatir. “Siapa mereka?” tanya Raka sambil mencabut belatinya. “Kelompok pembunuh yang dilatih khusus. Mereka hanya bergerak jika ada misi besar,” jawab Nayara. “Dan jika mereka ada di sini… berarti Johan sudah siap menghancurkan Ardhana.” Arka mengepalkan tangannya. “Kalau begitu, kita harus menghentikan mereka.” Tiba-tiba, dari balik kerumunan musuh, seora
last updateLast Updated : 2025-03-06
Read more

Bab 13 Bangkitnya Kekuatan Baru

Suara langkah kaki menggema di sepanjang lorong bawah tanah yang gelap dan sempit. Arka, Raka, Aluna, dan Nayara bergerak cepat, mencoba keluar dari kota bawah tanah sebelum lebih banyak pasukan Johan datang. Udara di sekitar mereka semakin berat, seolah ada sesuatu yang mengawasi dari kegelapan. Tiba-tiba, Aluna berhenti. Matanya menyipit, merasakan sesuatu yang tidak biasa. “Kita tidak sendirian,” bisiknya. Arka merasakan hal yang sama. Ada aura yang menekan di sekeliling mereka, jauh lebih besar daripada yang mereka hadapi sebelumnya. Sebelum sempat bereaksi, suara tawa rendah terdengar dari depan mereka. Dari bayangan lorong, seorang pria muncul. Ia mengenakan jubah hitam panjang dengan lambang yang tidak asing di dadanya. Rambut peraknya terikat ke belakang, dan matanya yang tajam berkilat seperti pisau. Nayara menghela napas berat. “Sial… itu Asvara.” “Siapa dia?” tanya Raka sambil mencabut belatinya.
last updateLast Updated : 2025-03-06
Read more

Bab 14 Bayangan di Balik Kegelapan

Pedang Agra melesat cepat menuju Arka, menciptakan suara tajam yang memecah udara. Dalam sepersekian detik, Arka mengangkat lengannya untuk menangkis, tetapi sesuatu dalam dirinya berbisik—hindari, jangan tahan. Dengan refleks, Arka melompat ke samping. Ujung pedang Agra meleset, hanya menyayat sedikit bajunya. Namun, tekanan serangan itu cukup untuk membuat tanah di bawahnya retak. “Astaga…” Raka melangkah mundur. “Pria ini jelas bukan lawan sembarangan.” Arka menatap Agra, merasakan hawa membunuh yang begitu kuat dari pria itu. Berbeda dengan Asvara, yang mengandalkan teknik cepat dan serangan presisi, Agra memiliki sesuatu yang lebih berbahaya—dominasi penuh atas energi pertarungan. Agra tersenyum tipis. “Kau bereaksi cukup baik. Tapi kau masih terlalu lambat.” Dalam sekejap, ia menghilang lagi. Arka merasakan dorongan instingnya bekerja lebih kuat dari sebelumnya. Ia berbalik, menangkis ser
last updateLast Updated : 2025-03-07
Read more

Bab 15 Jejak di Balik Kegelapan

Angin malam berembus kencang, membawa aroma tanah yang basah setelah hujan sore tadi. Di tengah hutan yang gelap, Arka berdiri dengan napas teratur, tubuhnya masih merasakan sisa pertarungan sebelumnya. Namun, tiba-tiba, sebuah suara berdesir di udara. SWOOSH! Arka melompat ke samping, tepat sebelum sebuah pisau kecil menancap di tanah tempat ia berdiri. “Bagus. Refleksmu meningkat.” Dari balik pepohonan, seorang pria bertubuh tegap dengan jubah hitam muncul. Matanya tajam, sorotannya menusuk seperti sedang menilai seekor mangsa. Arka memperhatikan pria itu dengan waspada. “Siapa kau?” Pria itu tersenyum tipis. “Kau bisa memanggilku Laksana.” Raka, yang berdiri di samping Arka, mengangkat alis. “Lagi-lagi orang yang mencarimu, Arka. Sepertinya kau mulai menjadi pusat perhatian.” Laksana melangkah maju, tangannya tetap di sisi tubuhnya, namun Arka bis
last updateLast Updated : 2025-03-07
Read more

Bab 16 Gerbang Kekuatan Baru

Angin malam berhembus dingin saat Arka menatap gadis di hadapannya. Gaun putihnya berkibar pelan, matanya tajam namun menyiratkan misteri. “Aku datang untuk membawamu ke tempat di mana jawaban semua pertanyaanmu berada,” ulang gadis itu dengan nada tenang. Arka memperhatikan setiap gerakannya. Ada sesuatu yang berbeda dari gadis ini. Auranya tidak biasa, tidak seperti orang-orang yang ia temui sebelumnya. Raka menyipitkan mata. “Dan kenapa kami harus percaya padamu?” Gadis itu tersenyum samar. “Karena jika tidak, kalian akan terus menjadi target tanpa mengetahui alasan sebenarnya.” Sebelum Arka sempat menjawab, sebuah suara berat menggema dari kegelapan. “Dia benar. Tapi sebelum kau bisa sampai ke sana, kau harus melewati aku terlebih dahulu.” Dari balik pepohonan, seorang pria bertubuh besar muncul. Otot-ototnya menonjol di balik pakaian gelapnya, matanya penuh dengan kebencian
last updateLast Updated : 2025-03-08
Read more

Bab 17 Gerbang Rahasia dan Warisan Kekuatan

Cahaya biru yang menyelimuti tubuh Arka semakin kuat, membuatnya kehilangan keseimbangan. Suara misterius masih menggema di kepalanya. “Apakah kau siap untuk mengetahui kebenaran?” Arka mencoba bergerak, tetapi tubuhnya terasa berat. Kabut tebal mulai menyelimuti pandangannya, hingga semuanya berubah menjadi gelap pekat. Lalu, tiba-tiba— BRAKK! Arka merasakan tubuhnya terlempar ke tanah keras. Ia terbatuk, merasakan sakit di sekujur tubuhnya. Saat membuka mata, ia terkejut melihat dirinya berada di dalam sebuah ruangan batu raksasa, diterangi oleh obor yang menyala di dinding. Di tengah ruangan, terdapat sebuah altar besar dengan simbol aneh yang terpahat di atasnya. Sebelum Arka bisa berdiri, sebuah suara berat menggema di sekitarnya. “Kau akhirnya tiba.” Dari bayangan, seorang pria bertubuh tinggi dan berotot muncul. Rambut panjangny
last updateLast Updated : 2025-03-08
Read more

Bab 18 Jejak Darah dan Warisan Terakhir

BOOM! Ledakan dahsyat mengguncang tanah, menciptakan gelombang debu yang menyelimuti area pertempuran. Arka segera melompat ke belakang, melindungi gadis yang baru saja ia temui. Raka mencabut belati di pinggangnya, matanya menatap tajam ke arah para pria berpakaian hitam yang kini bergerak mendekat. “Jadi mereka ini siapa?” tanya Arka, masih bersiaga. Gadis itu menghela napas. “Pemburu dari Klan Hitam. Mereka sudah mengejar keluargaku sejak lama.” Salah satu pria maju, wajahnya tertutup topeng besi dengan ukiran tengkorak. “Tidak ada gunanya bersembunyi, Putri Azura. Warisan keluargamu seharusnya menjadi milik kami.” Arka menoleh ke gadis itu. “Putri Azura? Sepertinya kau punya banyak hal yang perlu dijelaskan.” Namun, tidak ada waktu untuk penjelasan lebih lanjut. Dalam sekejap, tiga pria berpakaian hitam melompat maju dengan kecepatan luar biasa.
last updateLast Updated : 2025-03-08
Read more

Bab 19 Kunci Rahasia dan Musuh dalam Bayangan

“Sudah waktunya kau mengetahui siapa dirimu sebenarnya.” Arka menatap pria tua di hadapannya. Wajah pria itu penuh garis-garis usia, tapi matanya masih menyala dengan tajam, membawa wibawa yang luar biasa. “Siapa kau?” tanya Arka, tangannya masih bersiaga. Pria itu tersenyum tipis. “Namaku Ki Jagasatru. Aku penjaga rahasia keluargamu.” Jantung Arka berdegup kencang. “Rahasia keluargaku?” Ki Jagasatru mengangguk, lalu melirik Azura. “Dan gadis ini memiliki kunci yang akan membuka jalanmu.” Azura menggenggam liontin di lehernya, tatapannya penuh kebimbangan. Namun sebelum ada yang bisa berkata lebih jauh, tiba-tiba suara langkah kaki terdengar dari dalam hutan. CRACK! Raka segera mencabut belatinya, bersiaga. “Kita tidak sendirian.” Dari balik pepohonan, sosok tinggi dengan jubah hitam melangkah keluar. Wajahnya tersembunyi di balik tope
last updateLast Updated : 2025-03-08
Read more

Bab 20 Jejak Darah dan Jalan Baru

Suara dentingan logam beradu memenuhi udara. Arka melompat ke belakang, menghindari tebasan pedang raksasa pria berotot berbaju besi hitam. Tanah tempatnya berpijak terbelah akibat serangan itu, debu dan pecahan tanah beterbangan ke segala arah. Azura dan Raka mundur, mencari celah untuk membantu, sementara Ki Jagasatru tetap berdiri tegap, mengamati pertarungan dengan sorot mata tajam. Pria berotot itu menyeringai. “Lumayan juga kau, bocah.” Arka mengatur napasnya, matanya fokus menatap lawan. “Siapa kau?” Pria itu mengangkat pedangnya yang berlumuran darah. “Aku Ragaseta. Pemburu pewaris darah sakti.” BOOM! Ragaseta mengayunkan pedangnya ke tanah, menciptakan gelombang kejut yang membuat Arka terlempar ke belakang. Namun, sebelum tubuhnya menyentuh tanah, ia memutar tubuhnya dan mendarat dengan ringan. “Ternyata bukan sekadar tenaga brute force…” gumam Arka.
last updateLast Updated : 2025-03-08
Read more
PREV
123
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status