Home / Rumah Tangga / Belenggu Cinta Tak Terbalas / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Belenggu Cinta Tak Terbalas: Chapter 11 - Chapter 20

50 Chapters

Bab 11

Dulu, aku menjadi rendah diri dan penakut karena ketidaksukaan Steven. Namun alasan utamaku tidak pernah melawan mereka adalah karena aku berpikir, sesama wanita tidak perlu saling menyulitkan.Nyatanya, sikap mengalahku tidak mempermudah hidupku, melainkan hanya membuat mereka makin semena-mena. Setiap kali, aku selalu menjadi sasaran penghinaan mereka. Kalau begitu, lebih baik aku menghadapi mereka secara langsung saja.Helen dan Shania adalah teman dekat dari Dania. Setelah kebingungan sesaat, Dania segera memasang ekspresi berwibawa dan mulai menegurku, "Luna, apa-apaan cara bicaramu ini?"Aku menatapnya dengan tenang, lalu membalas sambil tersenyum, "Jangan buru-buru, Bibi. Aku belum selesai. Kalau aku ini ayam tua mandul, lalu Steven itu apa? Gimana dengan dirimu?"Aku melanjutkan, "Lagian daripada menyalahkanku karena nggak bisa melahirkan anak, kenapa nggak membawa keponakan kesayanganmu itu untuk diperiksa dulu? Siapa tahu, justru dia yang bermasalah?""Apalagi, Keluarga Sunar
Read more

Bab 12

Di hadapan begitu banyak orang apalagi di acara yang begitu penting, dimarahi seperti itu tentu saja membuat raut wajah kedua orang tuaku seketika berubah menjadi sangat canggung.Melihat situasi ini, putri angkat kesayangan mereka, harta yang paling mereka lindungi selama ini, segera maju dengan ekspresi lemah lembut.Suara Sierra terdengar lembut dan penuh kepedulian ketika berucap, "Nenek, jangan marah ya. Nenek sudah salah paham. Kak Steven cuma membantuku masuk karena kakiku terluka!"Di sampingnya, Steven yang sejak tadi memasang wajah muram langsung menambahkan, "Benar, Nenek sudah salah paham. Aku bukan datang bareng Rara. Kami cuma kebetulan bertemu di depan pintu. Karena kakinya cedera dan sulit berjalan, aku pun membantunya masuk.""Lagian, dia terluka juga karena Nenek. Dia mendengar bahwa jimat dari Kuil Sotala sangat manjur, terutama kalau diminta pada hari ulang tahun seseorang. Jadi, dia pergi ke sana untuk meminta jimat demi kesehatan dan keselamatan Nenek," ucap Steve
Read more

Bab 13

Menurutku, pasti ada sesuatu di antara mereka berdua. Namun, aku terlalu mencintai Steven. Saking cintanya, sekalipun sangat menderita dan merasa mereka ada sesuatu, aku tetap memilih percaya saat Steven mengatakan bahwa mereka tidak ada hubungan apa-apa.Aku justru lebih berusaha untuk menyenangkan Steven, mendekatinya, bahkan memikirkan berbagai cara untuk mendapatkan kembali hatinya.Setiap kali terjadi sesuatu antara Steven dan Sierra, aku begitu gelisah seperti burung yang takut ditembak. Aku takut kali ini benar-benar akan kehilangan Steven. Ketika dia pulang, aku terus bertanya apakah dia mencintaiku.Aku yang takut kesakitan, bahkan rela menyayat pergelangan tanganku hanya untuk memohon padanya kembali dari tempat Sierra.Namun bagi Steven, penderitaan dan ketakutan yang aku rasakan malah dianggap kekonyolan dan sandiwara. Itu sebabnya ketika aku menyayat pergelangan tanganku, dia bukan hanya tidak pulang untuk mengasihaniku, bahkan makin merasa apa pun yang kulakukan hanya mem
Read more

Bab 14

Steven begitu serius. Saking seriusnya, aku sampai hampir percaya pada ucapannya. Dia memang ahli menghibur setelah menyakiti seseorang. Pantas saja, aku yang dulu begitu tidak bisa melepaskannya. Sayangnya, aku sudah melupakannya. Aku tidak akan ditaklukkan lagi olehnya.Setelah Steven melontarkan perkataannya, suasana menjadi sunyi. Perasaan semua orang seketika tidak karuan. Jelas-jelas Steven sendiri yang meremehkan dan menyiksa istrinya, sedangkan kekasihnya diperlakukan layaknya permata.Mereka hanya ingin membantu Steven. Pada akhirnya, mereka malah menjadi serba salah, bahkan diberi peringatan oleh Steven. Sungguh tidak bisa dipercaya. Mereka seketika merasa tidak tahu harus bagaimana.Wajah adik angkatku tiba-tiba berubah menjadi sangat muram dan menakutkan. Aku bahkan tidak tahu harus bagaimana mendeskripsikannya. Namun, raut wajahnya kembali seperti biasa dalam sekejap.Sierra menatapku sambil tersenyum dengan begitu tulus. Katanya, "Kak Luna, sekarang kamu sudah percaya aku
Read more

Bab 15

Selama ini, nenekku tidak pernah sebahagia hari ini.Raut wajah ayahku seketika menjadi sangat muram. Dia mengeluh, "Ibu, kenapa Ibu bisa seperti ini? Rara begitu berbakti padamu. Dia juga cucumu. Ibu nggak boleh pilih kasih."Nenekku mendengus dingin sebelum menimpali, "Kenapa aku nggak bisa? Aku cuma punya satu cucu kandung. Kalau bukan dia, siapa yang harus kubela? Otakku nggak bermasalah seperti kalian. Bukannya sayang putri kandung sendiri, malah sayang putri orang lain."Seketika, ekspresi ayah dan ibuku berubah drastis.....Meskipun ada penjelasan dan perlindungan Steven, semua orang melihat bahwa hubungan Steven dan Sierra tidak seperti dulu. Sekalipun tidak ada yang berani mengatakan sesuatu, orang-orang sudah menganggap mereka berdua pria berengsek dan wanita murahan.Nenekku mengumumkan bahwa dia akan menyerahkan 20 persen saham kepada kakakku. Setelah kakakku secara resmi mengambil alih Perusahaan Farmasi Wiratama, aku pergi ke sudut yang sepi untuk beristirahat dan mencar
Read more

Bab 16

Namun pada akhirnya, Steven lari begitu cepat dan cemas bukan untukku. Dia melompat ke kolam tanpa ragu, lalu menggendong Sierra menuju ke tepi. Dia bahkan sama sekali tidak menatapku, apalagi ragu-ragu sejenak.Aku benar-benar tidak mengerti. Padahal aku sudah melupakan Steven dan cintaku padanya. Namun, mengapa saat ini rasanya tetap begitu menyakitkan?....Lantaran kakakku suka berenang di kedalaman tinggi, kolam renang di rumahku dibuat sangat dalam. Ini membuatku yang hampir tenggelam sangat ketakutan. Aku berusaha sekuat tenaga untuk meraih sesuatu, tetapi tidak bisa.Ketika tubuhku makin tenggelam ke dasar kolam, aku mendengar suara adikku yang berpura-pura polos. Dia berteriak dengan cemas dan lembut, "Kak Steven, cepat selamatkan Kak Luna! Cepat selamatkan dia!"Kemudian, terdengar seseorang berujar dengan dingin, "Abaikan dia. Dia bisa berenang. Nggak akan terjadi apa-apa."Aku sangat panik dan ketakutan karena hampir tenggelam. Ketika aku yang hampir kehabisan napas mendeng
Read more

Bab 17

Luna memuntahkan air dan bangun.Begitu melihat Luna bangun, Steven menyergah, "Ada apa denganmu? Kamu mau membuat keributan sampai mempertaruhkan nyawamu?"Ketika Steven mengatai Luna seperti ini dulu, Luna akan berteriak marah padanya atau menunduk sambil mengaku salah dengan takut. Namun, Luna yang sekarang tidak berteriak marah pada Steven. Dia juga tidak mengaku salah dengan takut dan minta dipeluk.Luna hanya menatap Steven dengan dingin. Tatapannya jauh lebih dingin dibandingkan salju di luar. Saking dinginnya. Steven tanpa sadar merasa sedikit takut dan ingin memeluk Luna.Namun, Luna justru menghindari pelukan Steven. Dia meraih lengan pria di sampingnya dan meminta pria itu untuk mengantarnya ke rumah sakit.Steven menatap Luna dengan terkejut. Dia tidak menyangka saat dirinya ada di sana, Luna tidak menyuruhnya dan malah meminta orang asing untuk mengantarnya ke rumah sakit. Dia suami Luna, orang yang paling Luna cintai!Ada apa dengan Luna? Mengapa dia makin tidak masuk aka
Read more

Bab 18

Pria yang berdiri di depan Steven tampak berwibawa dan tampan. Begitu mendengar ini, dia tersenyum dengan sopan seraya membalas, "Pak Steven nggak perlu sungkan. Luna sudah berterima kasih padaku."Steven mengernyit. Pria cenderung protektif terhadap miliknya. Dia tidak menyukai pria di hadapannya, biarpun pria ini sudah menyelamatkan istrinya. Jadi, dia menekankan, "Ke depannya kalau Pak Gio butuh sesuatu, silakan datang menemuiku.""Sekarang aku bawa istriku pergi dulu," tambah Steven sambil merangkulku dengan kuat. Dia membuatku yang takut rasa sakit tidak berani meronta.Gio menyadari bahwa aku tidak nyaman. Dia mengernyit sembari berujar, "Pak Steven, rangkulanmu yang seperti ini membuat istrimu sangat nggak nyaman. Sekarang tubuhnya masih sangat lemah."Perkataan Gio membuat wajah muram Steven seketika bertambah gelap. Namun, Steven akhirnya melonggarkan genggamannya dan menatap Gio dengan dingin. Rasa terima kasih dan segan barusan sudah tidak terlihat."Pak Gio, aku sangat bert
Read more

Bab 19

Kini, aku merasa muak saat melihat Steven dan Sierra. Aku benar-benar tidak ingin membuat diriku muak lagi.Steven tahu dirinya salah atas kejadian kemarin. Jadi, dia tidak begitu marah dan membalas, "Nana, aku tahu kemarin aku salah. Tapi, bukannya sekarang kamu nggak apa-apa? Kamu juga tahu tubuh Rara lemah sejak kecil. Kalau terlambat dibawa ke rumah sakit, entah apa yang akan terjadi."Steven menjelaskan, "Kemarin, aku sudah bilang di depan umum, aku nggak akan ada apa-apa dengan Rara. Istriku selamanya tetap kamu. Jangan buat keributan lagi, ya?""Kondisi Sierra benar-benar gawat. Kamu minta Willy mengantarmu pulang," tambah Steven. Selesai mengatakan ini, dia berbalik pergi dan sama sekali tidak memberiku kesempatan untuk berbicara lagi.Melihat Steven pergi dengan cemas, aku mengernyit karena merasa muak.Lihatlah. Steven barusan masih begitu posesif dan tidak membiarkan pria lain mendekatiku. Sekarang, dia pergi secepat ini demi kekasihnya. Bisa-bisanya dia berani mengatakan ba
Read more

Bab 20

Willy mengucapkan kalimat terakhir dengan suara yang sangat pelan. Dia sedang bergumam, bukan berbicara denganku. Namun, dia pasti sengaja membiarkanku mendengarnya.Sorot mataku menjadi gelap. Aku memanggil, "Willy.""Ya, Bu Luna," sahut Willy. Dia maju selangkah dan membalasku dengan hormat. Namun, tatapan merendahkannya membuatku sangat tidak senang."Mulai sekarang, kamu dipecat. Aku akan meminta bagian personalia untuk memberimu pesangon dan tambahan gaji satu bulan. Sekarang, pergi bereskan barang-barangmu dan pergi!" kataku.Aku seharusnya bersyukur. Aku memang bodoh karena meninggalkan studi yang kusukai demi cinta, tetapi otakku belum rusak sepenuhnya.Setelah memberikan segalanya kepada Steven, aku tidak begitu bodoh sampai tidak meminta apa pun. Ketika perusahaan masuk ke pasar saham, aku meminta bagian saham terbesar kedua setelah Steven.Sebagai pemegang saham perusahaan terbesar kedua, aku memiliki hak untuk memecat seseorang.Di dalam buku harianku tertulis bahwa Willy b
Read more
PREV
12345
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status