Home / Rumah Tangga / Belenggu Cinta Tak Terbalas / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Belenggu Cinta Tak Terbalas: Chapter 21 - Chapter 30

50 Chapters

Bab 21

Ketika menunggu hasil pemeriksaan, aku tidak bisa menahan diri untuk menanyakan kabar guru kami. Dulu, saat aku meninggalkan studi untuk bekerja dan melepaskan kesempatan melanjutkan studi pascasarjana, tatapan kecewa Guru membuatku tidak berani menghubunginya selama ini.Aku hanya berani mengirimkan pesan ucapan selamat saat perayaan tertentu.Kala itu, Guru benar-benar mencurahkan seluruh perhatiannya padaku. Dia adalah orang kedua yang baik padaku di dunia ini selain nenekku. Dengan statusnya yang sudah tinggi, dia seharusnya sudah tidak perlu membimbing mahasiswa pascasarjana. Namun, dia membuat pengecualian demi aku.Setelah diterima sebagai anak didiknya, aku malah berhenti melanjutkan studi hanya karena saat itu Steven sedang sibuk merintis bisnisnya. Aku takut dia tidak bisa mengurus diri sendiri dan sering sakit mag, jadi aku ingin merawatnya.Beberapa hari ini, aku perlahan-lahan mengingat beberapa hal. Aku ingat dulu guruku terus menasihatiku dengan sangat perhatian.Guru me
Read more

Bab 22

"Luna, dasar jalang. Beraninya kamu muncul di sini!" teriak seorang wanita sambil menerjang ke arahku.Sebelum aku sempat mundur untuk menghindari serangan wanita itu, sesosok bertubuh tinggi besar berdiri di depanku. Dia menggantikanku menerima pukulan keras itu.Begitu melihat Gio mengernyit akibat pukulan itu, sorot mataku seketika menjadi dingin.Wanita yang tidak berhasil memukulku dengan tasnya makin marah. Dia menunjuk Gio sambil bertanya dengan kesal, "Siapa kamu? Kenapa kamu melindungi Luna? Jangan-jangan kamu selingkuhannya?"Wanita itu menyergah, "Hebat kamu, Luna! Akhirnya aku tahu alasanmu tiba-tiba berubah drastis. Ternyata kamu punya pria lain di luar! Aku akan memberi tahu kakakku biar jalang yang selingkuh sepertimu diusir tanpa mendapat sepeser pun!"Wanita ini tidak memiliki etika seperti ibunya, Bibi Dania. Kata-kata yang dia lontarkan selalu kotor.Aku maju selangkah, lalu menegur dengan dingin, "Yunita, aku yakin kamu tahu betul siapa yang selingkuh. Sebaiknya pik
Read more

Bab 23

Aku ingin menepis tangan Steven, tetapi genggamannya makin erat. Aku tidak berani menepisnya dengan paksa dan hanya bisa menatapnya dengan dingin. Aku menegaskan, "Lepaskan aku. Aku nggak mau minta maaf!"Steven mengernyit sembari membalas, "Kalau nggak mau minta maaf, memangnya kamu mau dipenjara?"Steven selalu mengira kejadian jatuh ke kolam adalah kecelakaan. Begitu Yunita berteriak ingin lapor polisi, Steven baru tahu ternyata Luna yang mendorong Sierra.Steven meneruskan, "Apa kamu tahu kali ini kamu hampir membunuh Rara? Aku sudah berjanji padamu nggak akan punya hubungan apa-apa dengan Rara. Kenapa kamu masih nggak bisa melepaskannya dan mendorongnya ke kolam?""Luna, apa kamu bisa jangan sejahat itu dan bersikap lebih baik pada Rara?" tanya Steven.Sekali lagi, Steven seperti yang tertulis di dalam buku harian. Apa pun yang terjadi di antara aku dan Sierra, Steven langsung menganggapku salah dan jahat tanpa menyelidikinya terlebih dulu.Ayah, ibu, dan kakakku juga begitu. Seja
Read more

Bab 24

Aku berucap dengan ekspresi polos, "Aku lagi puji wajah Sierra sangat cerah. Kenapa? Apa aku nggak boleh memujinya?"Orang tuaku sangat kesal. Ibuku marah-marah, "Lenora, sejak kapan kamu menjadi seperti ini? Adikmu sangat menyayangimu, tadi dia juga larang kami lapor polisi dan suruh kami maafkan tindakanmu kali ini! Kamu bukan cuma nggak hargai kebaikannya, malah terus sindir dia!"Ibuku menambahkan, "Apa kamu punya hati nurani? Kenapa kamu terus cari masalah dengan Rara?"Ibuku yang marah hendak meletakkan mangkuk di atas meja dan memukulku. Dia melanjutkan, "Awalnya kamu celakai Rara sehingga dia diculik, tapi kamu nggak minta maaf. Kamu juga suruh dia mati dan buat dia dirawat di rumah sakit. Kamu permalukan Rara di acara ulang tahun nenekmu."Ibuku meneruskan, "Bahkan kamu dorong Rara ke kolam. Kamu sudah banyak lakukan perbuatan jahat! Apa kamu nggak merasa bersalah? Lenora ...."Ibuku masih ingin bicara, tetapi ayahku menyela, "Nggak usah bicara panjang lebar lagi, lapor polisi
Read more

Bab 25

Sekarang ayahku sudah tidak sabar meminta saham itu untuk Sierra begitu teringat hal ini, seakan-akan saham 10 persen senilai ratusan miliar itu sama sekali tidak berharga dan bisa diambil sesuka hatinya.Hanya saja, entah sejak kapan aku membuat mereka salah paham bahwa mendapatkan uang dariku adalah hal yang sangat mudah.Tidak terlihat perubahan pada ekspresi Sierra. Namun, aku melihat dia menarik selimut saking antusiasnya.Awalnya, aku mengira Sierra mendorongku ke kolam karena terbawa emosi. Sekarang, tampaknya aku terlalu polos.Sierra sudah merencanakan semuanya. Kalau semalam aku tidak pergi ke samping kolam renang, dia juga akan mencari cara untuk memancingku datang atau melakukan hal lain.Pokoknya Sierra akan membuat orang lain merasa aku berniat mencelakainya, jadi orang tuaku bisa mendesak aku menyerahkan saham yang diberikan nenekku.Jelas-jelas Sierra yang berniat mencelakaiku, tetapi dia malah memutarbalikkan situasi. Pertama, Sierra bisa mendesakku minta maaf dan memp
Read more

Bab 26

Ketika suasana di dalam kamar menjadi canggung, Yunita berjalan masuk. Sierra melihat Yunita.Yunita langsung paham setelah bertatapan dengan Sierra. Dia segera berujar dengan suara keras, "Kak Sierra, jangan takut! Aku sudah bantu kamu lapor polisi! Pihak kepolisian akan segera datang untuk menangkap penjahat yang berniat mencelakaimu!"Steven mengernyit. Dia menegur dengan ekspresi muram, "Yunita, jangan bertindak sembarangan! Siapa suruh kamu lapor polisi? Selain itu, aku nggak mau dengar kamu marahi kakak iparmu lagi!"Aku merasa Steven sangat aneh. Jelas-jelas dia sudah menyakitiku, tetapi terkadang dia bersikap seolah-olah sangat memedulikanku.Yunita menanggapi sembari menunjukku, "Dia berniat mencelakai Kak Sierra. Kak, kenapa kamu masih membelanya? Aku lihat dia mendorong Kak Sierra ke kolam dengan kuat, dia mau Kak Sierra mati. Orang ini begitu jahat, pokoknya aku mau dia menerima hukuman yang setimpal!""Jangan bicara sembarangan!" bentak Steven dengan ekspresi dingin.Sierr
Read more

Bab 27

Ekspresi Steven berubah drastis. Sebenarnya dia hendak lanjut berbicara, tetapi akhirnya dia mengurungkan niatnya. Steven menganggapku seperti anak kecil yang sedang bertingkah. Dia melihatku sekilas dengan ekspresi tidak berdaya sebelum pergi.Aku merasa sangat jijik saat melihat tatapan Steven. Setelah memastikan semua orang pergi, Sierra mengulurkan tangan kepadaku dan berkata, "Aku mau lihat."Sierra ingin memastikan aku benar-benar merekam kejadian itu. Aku langsung menunjukkan rekaman semalam kepada Sierra.Aku tahu Sierra tidak akan melepaskanku begitu saja setelah aku mempermalukan Sierra di acara. Reputasi Sierra hancur. Jadi, aku yang bersembunyi di tempat sepi untuk mencari ketenangan memang menunggu Sierra mencariku.Hanya saja, aku tidak menyangka Sierra berani bertindak kejam di depan umum. Aku hampir mati lagi.Ekspresi Sierra menjadi masam setelah melihat aku merekam dengan jelas semua ucapannya sejak menghampiriku sampai mendorongku ke kolam.Begitu video ini terekspos
Read more

Bab 28

Yunita malah memarahiku, "Luna, kamu memang wanita jalang! Bukan otakmu yang bermasalah, tapi kamu sangat licik! Jelas-jelas kamu tahu kakakku nggak mungkin bersama Kak Rara, tapi kamu malah bicara begitu!"Yunita menambahkan, "Kenapa ada orang yang begitu licik sepertimu di dunia ini? Tuhan benar-benar nggak adil, masa kamu nggak mati setelah jatuh dari tebing yang tinggi?"Aku kebingungan. Kenapa Yunita menganggapku orang yang licik? Jelas-jelas aku berbaik hati merestui Sierra dan Steven yang selama ini tidak bisa bersama.Selain itu, kenapa Steven tidak mungkin bersama Sierra? Bukannya mereka hampir berciuman di ruang privat?Sierra juga mengatakan dia adalah wanita yang paling dicintai Steven, jadi kenapa mereka tidak mungkin bersama? Kalau begitu, kenapa Sierra terus merusak hubunganku dengan Steven?Yang terpenting adalah Steven sangat menyayangi Sierra. Selain tidak mempunyai status sebagai pacar resmi, hubungan Steven dan Sierra sangat mesra. Mana mungkin mereka tidak bisa ber
Read more

Bab 29

Aku melanjutkan, "Selain itu, kamu boleh buat Steven anggap aku licik. Tapi, sakiti dirimu sendiri, jangan sakiti aku seperti mendorongku ke kolam. Aku harap kejadian seperti ini nggak terulang lagi. Kalau nggak, aku akan segera ekspos video ini sehingga kamu nggak bisa bangkit selamanya."Aku ingin Sierra membantuku mengakhiri pernikahanku secepatnya, tetapi aku tidak ingin dihabisinya. Sekarang aku harus menjaga diriku dengan baik. Baik demi pernikahan ini atau alasan lainnya, aku tidak boleh terluka lagi.Selesai bicara, aku langsung pergi tanpa menunggu Sierra bicara. Ekspresinya sangat masam.Sesampainya di rumah, aku segera mandi. Sewaktu hendak tidur di kamar, aku melihat Steven muncul di ruang tamuku. Aku mengernyit."Bagaimana kamu bisa masuk?" tanyaku. Aku sudah mengubah kode sandi baru, kenapa Steven bisa masuk?Biarpun Steven bisa membobol kode sandi, seharusnya juga membutuhkan waktu. Apalagi, kali ini aku memakai angka yang tidak berhubungan dengan semua kode sandi sebelu
Read more

Bab 30

Awalnya, Steven yang merasa bersalah masih bersikap lembut. Begitu mendengar pertanyaanku, ekspresi Steven menjadi muram. Dia berujar, "Luna, jelas-jelas kamu tahu, tapi kamu masih bertanya."Aku bingung, apa maksud Steven? Kalau aku tahu, untuk apa aku bertanya kepada Steven? Apa Steven tidak tahu sekarang aku sangat membencinya? Aku malas bicara panjang lebar dengannya.Aku berusaha menahan keinginanku untuk menghabisi Steven dan membalas, "Steven, aku tahu kamu nggak percaya. Tapi, aku memang lupa ingatan setelah jatuh dari tebing."Steven tertawa sinis, lalu menyindir, "Kamu pura-pura amnesia, ya? Kenapa kamu nggak melupakan hal lain dan hanya melupakan hal ini?"Aku ingin memberi tahu Steven bahwa aku memang melupakan semuanya. Aku mengetahui masalah kami melalui penyelidikan dan membaca buku harianku. Namun, melihat sikap Steven, aku merasa dia pasti tidak akan memercayai ucapanku. Aku malas menjelaskan lagi.Aku hanya berkata, "Oke. Biarpun kamu nggak mungkin bersama Sierra dan
Read more
PREV
12345
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status