Share

Bab 28

Penulis: Dewita
Yunita malah memarahiku, "Luna, kamu memang wanita jalang! Bukan otakmu yang bermasalah, tapi kamu sangat licik! Jelas-jelas kamu tahu kakakku nggak mungkin bersama Kak Rara, tapi kamu malah bicara begitu!"

Yunita menambahkan, "Kenapa ada orang yang begitu licik sepertimu di dunia ini? Tuhan benar-benar nggak adil, masa kamu nggak mati setelah jatuh dari tebing yang tinggi?"

Aku kebingungan. Kenapa Yunita menganggapku orang yang licik? Jelas-jelas aku berbaik hati merestui Sierra dan Steven yang selama ini tidak bisa bersama.

Selain itu, kenapa Steven tidak mungkin bersama Sierra? Bukannya mereka hampir berciuman di ruang privat?

Sierra juga mengatakan dia adalah wanita yang paling dicintai Steven, jadi kenapa mereka tidak mungkin bersama? Kalau begitu, kenapa Sierra terus merusak hubunganku dengan Steven?

Yang terpenting adalah Steven sangat menyayangi Sierra. Selain tidak mempunyai status sebagai pacar resmi, hubungan Steven dan Sierra sangat mesra. Mana mungkin mereka tidak bisa ber
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Belenggu Cinta Tak Terbalas   Bab 29

    Aku melanjutkan, "Selain itu, kamu boleh buat Steven anggap aku licik. Tapi, sakiti dirimu sendiri, jangan sakiti aku seperti mendorongku ke kolam. Aku harap kejadian seperti ini nggak terulang lagi. Kalau nggak, aku akan segera ekspos video ini sehingga kamu nggak bisa bangkit selamanya."Aku ingin Sierra membantuku mengakhiri pernikahanku secepatnya, tetapi aku tidak ingin dihabisinya. Sekarang aku harus menjaga diriku dengan baik. Baik demi pernikahan ini atau alasan lainnya, aku tidak boleh terluka lagi.Selesai bicara, aku langsung pergi tanpa menunggu Sierra bicara. Ekspresinya sangat masam.Sesampainya di rumah, aku segera mandi. Sewaktu hendak tidur di kamar, aku melihat Steven muncul di ruang tamuku. Aku mengernyit."Bagaimana kamu bisa masuk?" tanyaku. Aku sudah mengubah kode sandi baru, kenapa Steven bisa masuk?Biarpun Steven bisa membobol kode sandi, seharusnya juga membutuhkan waktu. Apalagi, kali ini aku memakai angka yang tidak berhubungan dengan semua kode sandi sebelu

  • Belenggu Cinta Tak Terbalas   Bab 30

    Awalnya, Steven yang merasa bersalah masih bersikap lembut. Begitu mendengar pertanyaanku, ekspresi Steven menjadi muram. Dia berujar, "Luna, jelas-jelas kamu tahu, tapi kamu masih bertanya."Aku bingung, apa maksud Steven? Kalau aku tahu, untuk apa aku bertanya kepada Steven? Apa Steven tidak tahu sekarang aku sangat membencinya? Aku malas bicara panjang lebar dengannya.Aku berusaha menahan keinginanku untuk menghabisi Steven dan membalas, "Steven, aku tahu kamu nggak percaya. Tapi, aku memang lupa ingatan setelah jatuh dari tebing."Steven tertawa sinis, lalu menyindir, "Kamu pura-pura amnesia, ya? Kenapa kamu nggak melupakan hal lain dan hanya melupakan hal ini?"Aku ingin memberi tahu Steven bahwa aku memang melupakan semuanya. Aku mengetahui masalah kami melalui penyelidikan dan membaca buku harianku. Namun, melihat sikap Steven, aku merasa dia pasti tidak akan memercayai ucapanku. Aku malas menjelaskan lagi.Aku hanya berkata, "Oke. Biarpun kamu nggak mungkin bersama Sierra dan

  • Belenggu Cinta Tak Terbalas   Bab 31

    Aku berkata seraya mengernyit, "Aku bukan marah karena kejadian semalam. Aku ...."Sebelum aku menyelesaikan perkataanku, Steven buru-buru pergi dengan alasan ingin mengurus pekerjaan. Dia selalu seperti ini. Saat kalah berdebat denganku dan tidak bisa mengubah kenyataan, Steven akan pergi untuk membiarkan aku menenangkan diri.Steven berharap aku bisa mencerna semua emosi negatif sendiri dan amarahku akan mereda seiring berjalannya waktu. Kemudian, aku akan memendam penderitaanku sebelumnya dan lanjut bersama Steven karena merasa tidak tega meninggalkannya.Akan tetapi, sekarang aku sudah berubah. Aku tidak akan terus mencintai Steven setelah diabaikan hanya karena tidak tega.Setelah Steven pergi, aku membuang semua barang yang dibawanya ke tong sampah. Aku membungkus sampah-sampah itu, lalu meletakkannya di luar. Aku juga membersihkan ruang tamu dengan disinfektan.Sesudah semuanya selesai, aku baru menghubungi pengacaraku untuk menanyakan seberapa besar kemungkinan aku menang jika

  • Belenggu Cinta Tak Terbalas   Bab 32

    Steven tidak berbicara. Dia hanya mengambil botol anggur di samping dan meminumnya.Edgar melanjutkan, "Kak Steven, sejujurnya aku sama sekali nggak merasakan cintamu kepada Kakak Ipar. Kalau mencintai seseorang, kamu pasti nggak rela lihat dia terluka. Tapi, kamu cuma menyakiti Kakak Ipar."Edgar bertanya, "Masalahnya, kenapa kamu begitu menderita kalau nggak mencintai Kakak Ipar?"Edgar benar-benar tidak memahami Steven. Dia tidak tahu apakah Steven mencintai Luna atau tidak. Steven terus menyakiti Luna, mana mungkin Steven mencintai Luna? Hanya saja, Steven terlihat begitu menderita. Apa ini bukan cinta? Edgar tidak mengerti kenapa semua tindakan Steven sangat bertentangan.Steven tetap tidak melontarkan sepatah kata pun. Hal ini karena dia tidak tahu apa yang harus dikatakannya.Tiba-tiba, ponsel Steven berdering. Sierra yang menelepon. Begitu Steven menjawab panggilan telepon, terdengar suara Sierra yang lemah. "Kak Steven, dadaku tiba-tiba sakit sekali. Aku nggak bisa tidur."Si

  • Belenggu Cinta Tak Terbalas   Bab 33

    Teresia melirikku dan menegur, "Nggak usah berpura-pura kasihan, nggak ada gunanya! Aku nggak akan luluh!"Teresia benar-benar kecewa dengan aku yang bucin dulu. Sekarang dia sama sekali tidak memercayaiku. Begitu teringat hasil penyelidikanku, aku juga merasa diriku sangat bodoh hingga tidak pantas dimaafkan.Aku mendekati Teresia dan memelas, "Sayang, apa yang harus aku lakukan biar kamu mau memaafkanku?""Ikut aku ke suatu tempat. Nanti aku baru pertimbangkan untuk memaafkan kamu," sahut Teresia.Mendengar ucapan Teresia, mataku berbinar-binar. Aku menimpali, "Jangankan ke satu tempat, seratus tempat juga nggak masalah."Teresia mendengus dan membalas, "Nggak usah seratus tempat, cukup satu saja.""Tempat apa itu?" tanyaku. Aku sedikit penasaran dengan tempat yang dimaksud Teresia. Bisa-bisanya Teresia yang begitu marah mempertimbangkan untuk memaafkanku!"Nanti kamu juga tahu setelah sampai," balas Teresia.Di sepanjang perjalanan, aku memikirkan banyak tempat. Namun, aku tidak men

  • Belenggu Cinta Tak Terbalas   Bab 34

    Orang yang benar-benar mencintaimu pasti langsung teringat dengan penderitaanmu dan merasa kasihan padamu. Aku merasa sedih melihat Teresia menangis. Aku ingin memeluk Teresia dengan erat dan menangis bersamanya sampai puas.Sebelumnya, aku melewati hidup yang menderita sendirian di rumah sakit. Aku sangat kesakitan sampai-sampai tidak bisa tidur setiap malam jika tidak mengonsumsi obat pereda sakit dan obat tidur.Aku melihat pasien lain yang hanya mengalami luka ringan, tetapi dikunjungi oleh semua keluarganya. Mereka semua sangat menyayangi pasien itu.Sementara itu, aku sama sekali tidak bisa bergerak. Namun, tidak ada keluarga yang menemaniku. Tidak ada yang memedulikan nasibku, bahkan mereka berharap aku mati. Tubuh dan hatiku terasa sangat sakit.Aku benar-benar kelelahan. Aku ingin menangis sampai puas. Akan tetapi, aku tidak ikut menangis saat memeluk Teresia. Kalau aku menangis, tangisan Teresia pasti makin menjadi-jadi dan dia makin merasa bersalah.Aku melambaikan tangan da

  • Belenggu Cinta Tak Terbalas   Bab 35

    Saat aku dan Teresia sedang bersenang-senang, ponselku berdering. Pihak rumah sakit yang menelepon, "Ini Bu Luna, ya? Suamimu, Pak Steven lagi diselamatkan di rumah sakit karena pendarahan lambung. Tolong kamu datang ke rumah sakit secepatnya."Aku mengangkat alis, hanya mengalami pendarahan lambung? Kalau Steven hampir mati, mungkin aku akan pergi ke rumah sakit. Bagaimanapun, aku bisa mendapatkan semua harta kalau suamiku meninggal. Jadi, seharusnya aku bantu dia mengurus pemakamannya.Aku bersandar di sofa dan membuka mulut untuk memakan buah anggur yang diberikan model pria. Aku berkata, "Maaf, aku sibuk sekali. Aku bukan dokter, nggak ada gunanya aku pergi ke rumah sakit. Jadi, aku nggak datang lagi."Selesai bicara, aku langsung mengakhiri panggilan telepon sebelum suster sempat bicara. Melihat aku mengakhiri panggilan telepon, Teresia menarik tangannya dari perut model pria dan bertanya, "Siapa yang dirawat di rumah sakit?""Steven," jawabku.Teresia tertegun sejenak, lalu menga

  • Belenggu Cinta Tak Terbalas   Bab 36

    Steven seperti seekor binatang buas, tiba-tiba melangkah maju dan mencengkeram pergelangan tanganku dengan keras. "Luna, apa yang kamu lakukan?"Melihatnya, senyuman di wajahku langsung menghilang. Aku mengerutkan alis dan berkata dengan tidak sabar, "Kamu teriak apa sih? Nggak tahu ini tempat umum? Kayak orang gila saja!"Steven tertegun, seolah-olah tidak percaya bahwa aku yang tertangkap basah olehnya, tidak pergi menjenguknya saat dia dirawat di rumah sakit karena pendarahan lambung, malah berada di sini mencari pria. Bukan hanya tidak merasa bersalah, aku bahkan berani bersikap seperti ini padanya!Segera, dia sadar bahwa kata-kata ini terdengar familier. Dia teringat dulu saat aku melindunginya dari tusukan pisau, saat aku hampir kehilangan akal karena rasa sakit dan penyiksaan mental dari Sierra, saat aku kehilangan kendali karena melihatnya bermesraan dengan Sierra di jalanan, dia pernah mengatakan hal yang sama padaku.Wajahnya tiba-tiba menjadi sangat pucat. Beberapa saat kem

Bab terbaru

  • Belenggu Cinta Tak Terbalas   Bab 50

    "Sayang." Steven akhirnya sadar dan langsung melangkah ke arahku.Namun, saat dia melewati Sierra, Sierra yang awalnya berdiri dengan baik, tiba-tiba melemas dan jatuh.Ekspresi Steven sontak berubah drastis. Dia buru-buru menangkap Sierra, sepenuhnya melupakan keberadaanku.Di sudut yang tak terlihat oleh Steven, Sierra melirikku dengan senyuman penuh provokasi. Aku membalas dengan senyuman santai.Aku tidak takut dia punya trik, justru takut sebaliknya. Aku masih berharap dia bisa membantuku mempercepat perceraianku!Melihat Sierra pingsan, Yunita langsung maju. "Kak Rara, kamu kenapa? Kamu sampai jatuh sakit karena Luna mau merebut barangmu?"Usai berkata demikian, dia menangis sambil menatap Steven. "Kak, kamu selalu meminta kami mengalah pada Luna dan kami menurut! Tapi, dia keterlaluan sekali! Dia tahu betapa berharganya desain Master Tex bagi Kak Rara, tapi tetap bersikeras merebut! Kak Rara marah sampai sakit!""Dia ingin Kak Rara mati!"Di dalam pelukan Steven, Sierra berucap

  • Belenggu Cinta Tak Terbalas   Bab 49

    Teresia mengacungkan jempol padaku. "Keren!"Aku tahu dia sedang memujiku. Aku tidak lupa pada siapa pun, kecuali Steven. Itu benar, aku melupakannya dengan sangat sempurna!"Oke, jangan bahas bajingan itu lagi. Hari ini ulang tahunmu, kita harus merayakannya dengan baik!"Hari ini, aku akan memanjakan Teresia seperti seorang tuan putri yang paling bahagia di dunia ini!Aku merangkul Teresia. Begitu mengambil satu langkah ke depan, tiba-tiba terdengar suara keras di belakang. Sebuah benda berat menghantam lantai!Kami spontan menoleh. Sebuah pot bunga besar jatuh tepat di tempat kami berdiri barusan. Pot itu langsung hancur berkeping-keping.Wajah kami seketika pucat pasi. Entah bagaimana jika kami terlambat sedetik. Dengan ukuran dan berat seperti itu, jika pot itu mengenai kepala kami, yang pecah bukan hanya potnya, tetapi juga kepala kami!Teresia tersadar dari keterkejutannya. Dia langsung menengadah, siap memaki ke arah atas. Namun, sebelum sempat berteriak, tampak dua anak kecil

  • Belenggu Cinta Tak Terbalas   Bab 48

    Wajah Steven seketika memucat. Dia akhirnya teringat, orang yang suka kacang itu adalah Sierra.Wati sungguh kehabisan kata-kata melihat situasi ini. Saat menyiapkan bahan untuk roti, dia sempat mengatakan bahwa kacangnya terlalu banyak. Dia sendiri tidak pernah melihat Luna makan kacang, jadi dia menduga bahwa Luna tidak menyukainya.Namun, Steven malah berkata dengan yakin bahwa istrinya paling suka kacang. Ketika melihat keyakinannya, Wati pun percaya. Dia bahkan sempat berpikir akan membuatkan lebih banyak makanan yang mengandung kacang mulai sekarang.Alhasil, nyonyanya ini bukan hanya tidak suka kacang, bahkan alergi berat terhadap kacang. Ini ... sungguh keterlaluan.Sebagai seorang suami, Steven bukan hanya tidak tahu bahwa istrinya alergi kacang, tetapi malah mengira kacang adalah makanan favoritnya.Bukan hanya sang istri yang merasa kecewa, bahkan Wati yang hanya seorang pelayan juga merasa demikian. Tuannya ini benar-benar ....Wati melirik Steven sekilas. Untuk sesaat, dia

  • Belenggu Cinta Tak Terbalas   Bab 47

    Awalnya, Wati menyarankan untuk memasak telur tomat. Dia pikir, hanya perlu memotong tomat lalu menggorengnya dengan telur. Asalkan tidak terlalu asin atau hambar, rasanya bisa diterima.Siapa sangka, Steven, pria cerdas dan berbakat, raja di dunia bisnis, sosok luar biasa yang disebut sebagai genius langka, ternyata bahkan tidak bisa memasak telur tomat yang sesimpel itu. Hasilnya sampai tidak bisa dimakan!Melihat itu, Wati langsung menyerah dan menyuruhnya mencoba masakan lain. Mengingat nyonya mereka suka makan roti dan membuat roti dengan mesin adalah hal yang paling simpel, dia pun menyarankan Steven membuat roti. Cukup memasukkan bahan, menekan tombol, lalu roti akan matang.Yang penting punya tangan. Apalagi, roti sangat cocok untuk sarapan. Makanya, Wati memberinya saran seperti itu.Dengan bimbingan Wati, takaran bahan pun pas, dan hasilnya roti matang tanpa kesalahan, bahkan terlihat sangat menggugah selera."Sayang, ayo coba ini. Bukankah kamu paling suka kacang?" Steven me

  • Belenggu Cinta Tak Terbalas   Bab 46

    Aku ingin mengatakan bahwa dia sangat menjijikkan. Namun, dalam kondisiku sekarang, aku tidak bisa membuang energi untuk berdebat dengan seorang pemabuk. Jadi, aku berkata, "Lepaskan aku dulu. Aku nggak nyaman dipeluk begini."Mendengar itu, Steven sedikit mengendurkan pelukannya, tetapi tidak melepaskanku sepenuhnya.Aku melanjutkan, "Kamu bilang kamu nggak akan seperti dulu lagi. Kalau begitu, tunjukkan ketulusanmu. Kamu nggak bisa mengharapkanku memaafkanmu hanya dengan satu kata maaf setelah kamu menyakitiku begitu dalam dan melihatku hampir mati tanpa melakukan apa-apa."Aku bisa mendengar sedikit rasa bersalah dalam suaranya tentang insiden aku tenggelam. Jadi, aku sengaja mengungkitnya untuk membuat rasa bersalah itu semakin besar.Benar saja, lengannya yang memelukku menegang beberapa saat."Lepaskan aku dulu. Sekarang sudah sangat larut, aku ingin tidur. Kalau kamu benar-benar bisa menunjukkan perubahanmu, mungkin suatu hari aku bisa melupakan luka ini."Meskipun sedang menena

  • Belenggu Cinta Tak Terbalas   Bab 45

    Steven si berengsek itu memang tidak menganggapku sebagai istri. Namun, dia sangat antusias dengan urusan ranjang.Ini jelas perilaku bajingan kelas kakap. Namun, dulu aku malah menganggap ini sebagai bukti cintanya. Aku berpikir, jika dia tidak mencintaiku dan sudah muak denganku, dia pasti tidak akan menyentuhku, apalagi begitu terobsesi denganku.Wanita hanya akan menyerahkan dirinya pada pria yang mereka cintai. Setelah tidak mencintai, disentuh sedikit pun akan terasa menjijikkan.Namun, pria tidak begitu. Bagi mereka, nafsu dan cinta adalah dua hal yang sangat berbeda. Pria yang suka tidur denganmu tidak berarti mencintaimu.Setelah mengalami cedera dan sadar kembali, aku harus minum obat tidur setiap hari supaya bisa tidur. Namun, di rumah ini, aku tidak berani minum obat. Sekalipun pintu dikunci, aku tetap tidak berani.Jadi, aku hanya bisa memejamkan mata, bertahan sampai pukul 2 dini hari, tetapi tetap tidak bisa tidur. Aku mulai menghitung domba, satu ... dua ... tiga ....A

  • Belenggu Cinta Tak Terbalas   Bab 44

    Dia bilang aku berpikiran kotor, jadi melihat segalanya dengan cara yang kotor. Dia bilang aku picik, jadi tidak bisa menerima orang lain. Yang dia bela itu adalah adikku, penyelamat hidupnya! Bagaimana mungkin aku berpikir buruk tentangnya?Menghadapi ejekanku, Steven tidak bisa berkata-kata lagi. Dia sangat tahu bagaimana dia menjawab pertanyaanku dulu, berkali-kali.Setelah beberapa saat, dia menarik dasinya dengan frustrasi dan melemparkannya ke sofa. "Luna, kamu dan aku berbeda!""Apa yang berbeda? Karena aku benar-benar bersyukur atas orang yang menyelamatkan hidupku, sementara kamu memanfaatkan alasan itu untuk mengontrolku, menyiksaku, dan membuatku gila?"Steven tahu bahwa pria dan wanita seharusnya menjaga jarak dan memiliki batasan. Dia tahu bahwa banyak tindakannya selama ini salah. Namun, dia tetap melakukannya, bahkan menyalahkanku dan menudingku yang salah.Satu-satunya alasan yang masuk akal adalah dia memang sengaja menyiksaku, ingin membuatku menderita, ingin membuatk

  • Belenggu Cinta Tak Terbalas   Bab 43

    Aku tiba-tiba merasa sangat muak dan tidak ingin mendengar apa pun lagi darinya. "Kalau kamu benar-benar ingin mati, tancap gas lebih cepat lagi. Pastikan kalau terjadi kecelakaan, kamu bakal mati total. Jangan sampai malah cacat dan nggak bisa mati, itu merepotkan!"Aku lebih memilih mati daripada harus mengalami rasa sakit seperti sebelumnya.Steven yang tadinya ingin mengatakan sesuatu, tiba-tiba terdiam. Matanya menjadi suram, lalu dia tidak berkata apa-apa lagi. Dia hanya memperlambat laju mobil.Aku tidak bisa menahan tawa dingin. Dasar pria berengsek! Saat aku memintamu untuk pelan, kamu tidak mau. Begitu disuruh mati, dia justru melambat.Sama seperti bagaimana dia memperlakukanku dulu. Ketika aku menginginkannya, dia tidak peduli. Sekarang saat aku tidak menginginkannya lagi, justru dia yang tidak rela.Mobil melaju kencang menuju sebuah tempat yang terasa familier, tetapi juga asing bagiku. Sebuah vila mewah di pusat kota, harganya sangat mahal. Namun, lingkungannya memang lu

  • Belenggu Cinta Tak Terbalas   Bab 42

    Melihat Sierra duduk tegak dan menjaga jarak darinya, seberkas kekecewaan melintas di mata Willy."Aku sudah menyelidikinya, tapi nggak menemukan apa-apa. Luka Luna begitu parah sampai turun dari tempat tidur saja nggak bisa. Seharusnya dia juga nggak bisa melakukan apa pun.""Menurutku, kemungkinan besar dia cuma benar-benar patah hati. Dia terluka separah itu, tapi Pak Steven nggak pernah menjenguknya. Itu pasti membuatnya sangat hancur."Bagi Willy, Luna hanyalah seorang wanita bodoh dan tidak berguna. Orang seperti dia tidak mungkin memiliki kemampuan untuk melakukan sesuatu, apalagi merencanakan sesuatu yang besar.Namun, mata Sierra menjadi suram. Dia tahu Luna terluka parah dan tidak memiliki kemampuan untuk melakukan apa pun. Namun, tidak peduli seberapa parah lukanya, seberapa sakit hatinya, dengan cintanya yang mendalam kepada Steven, seharusnya Luna tidak berubah sejauh ini!Ada yang tidak beres! Pasti ada sesuatu yang terjadi selama wanita itu dirawat di rumah sakit!Sierra

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status