All Chapters of Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai: Chapter 71 - Chapter 80

206 Chapters

Bab 71

“Tania.”Dani datang dan menggendong gadis kecil itu dari pelukan Clara.Pada saat itu, Dani baru menyadari bahwa Tania sudah basah kuyup.Dia berhenti sejenak dan menatap Clara, "Ada apa ini?"Clara tidak menyangka bahwa gadis kecil itu sebenarnya adalah keponakan Dani.Dia segera menjelaskan, "Dia jatuh ke dalam kolam, aku kebetulan melihatnya, jadi aku tarik dia keluar."Dani dengan lega berkata, "Terima kasih."“Nggak perlu.” Kata Clara, “Cepat ganti pakaiannya biar nggak masuk angin.”Dani mengangguk dan menatap Clara, dia ingin mengatakan sesuatu, tetapi keponakan kecilnya terus menangis sambil memeluknya, seolah-olah sedang ketakutan. Jadi Dani tidak jadi mengatakan apa-apa lagi. Dia langsung menenangkannya dengan lembut, mengangguk pada Clara, dan menggendongnya ke dalam lift.Setelahnya, Clara kembali melanjutkan berendam di kolam air panas.Setelah selesai berendam, Clara berganti pakaian dan pergi ke area prasmanan untuk makan.Sebelum dia selesai makan, Dani muncul di hadap
Read more

Bab 72

Tetapi melihat gimana Clara berdiri dan bicara dengan orang itu, sepertinya mereka saling kenal."Itu Dani.""Dani Nainggolan?" Dylan sangat terkejut. "Bukannya kalian berdua nggak akrab? Kok bisa duduk bareng?""Tadi keponakannya jatuh ke kolam air panas, kebetulan aku menyelamatkannya. Jadi dia ajak keponakannya datang untuk berterima kasih."Dylan pun mengangguk dan berkata, "Oh begitu ya."Clara berkata kalau dia datang bersama rekan-rekannya, jadi Dani mengira kalau orang yang baru saja menyapanya adalah seorang rekan kerja biasa. Oleh karena itu, dia tidak menoleh untuk melihat orang itu.Ketika Clara dan Dylan berjalan pergi, barulah Dani melihat punggung mereka yang menjauh dan menyadari bahwa ternyata itu adalah pria muda yang tinggi.‘Dari belakang, dia terlihat serasi dengan Clara.’‘Melihat jarak antara mereka saat berjalan, tampaknya hubungan mereka lumayan dekat.’"Om."Dani tersadar kembali saat mendengar suara keponakannya, "Sudah selesai makan? Ayo balik ke kamar."Ta
Read more

Bab 73

Wajah Clara sontak memerah, dia merasa sangat malu dan langsung menarik kerah jubahnya yang masih dipegang Tania.Tatapan Dani menjadi gelap, setelah menyadari apa yang terjadi, dia langsung berbalik mengalihkan pandangannya.Pengasuh yang berdiri di sana juga turut merasa sangat malu.Untungnya, tidak ada orang lain di sini.Jika tidak, pasti akan lebih memalukan.Dia buru-buru membantu Clara merapikan pakaiannya.Clara biasanya cukup konservatif, dia tidak pernah memperlihatkan tubuhnya seperti ini di depan pria lain kecuali Edward.Apalagi, orang ini adalah sahabat Edward.Dia merasa semakin tidak nyaman.Setelah merapikan pakaiannya, dia berkata dengan kikuk, "Aku masih ada urusan, pergi dulu ya."Dani kemudian berbalik dan berkata, "Maaf."Tania tahu bahwa dia telah melakukan kesalahan, dan mengira bahwa dia telah membuat Clara kesal. Melihat mata Clara yang memerah, dia segera meminta maaf dengan suara pelan, "Tante, aku minta maaf... "Clara juga tahu kalau Tania tidak sengaja,
Read more

Bab 74

Dua puluh menit kemudian, mereka pun tiba.Nenek Keluarga Anggasta masih marah, jadi tidak melihat ke arah Edward. Dia hanya melambaikan tangan pada Elsa dengan ramah dan berkata sambil tersenyum, "Elsa sudah datang?"“Nenek buyut.” Elsa berlari ke arahnya, dia dipeluk dan diusap kepalanya beberapa saat, kemudian menghampiri Clara dan berkata, “Mama.”“Hai.” Ketika Clara memeluk Elsa, dia mencium aroma parfum Vanessa yang samar-samar tercium di pakaiannya.Dia tidak mengatakan apapun, namun dia tetap mendorongnya pelan.Edward duduk di sebelah neneknya dan menyerahkan sebuah kotak, "Hadiah permintaan maaf."Di dalamnya ada sejenis teh salju yang sangat disukai oleh nenek. Teh ini sangat langka dan sulit ditemukan, harganya pun mahal.Nenek Keluarga Anggasta tahu bahwa dia sedang meminta maaf karena sebelumnya dia ingkar janji saat di Vila Air Panas.Dia mendengus kesal, "Dasar, anak nakal. Kamu sudah siapkan hadiah untukku, tapi gimana dengan Clara? Apa kamu sudah siapkan hadiah permin
Read more

Bab 75

Saat ini Clara sedang memandikan Elsa dan mengeringkan rambutnya.Elsa pun memandang Clara yang sedang mengeringkan rambutnya dengan lembut, dan tiba-tiba menyadari bahwa mamanya tampak pendiam akhir-akhir ini.Dulu, mamanya selalu berusaha cari banyak topik untuk dibicarakan dengannya.Melihat Elsa menatapnya dengan serius, Clara bertanya, "Ada apa?"Elsa menggelengkan kepalanya. "Nggak ada."Mungkin dia terlalu sensitif.Atau mungkin mama sedang ada masalah dan tidak mau bicara.Setelah mengeringkan rambutnya, Elsa berguling-guling di tempat tidur dan bertanya, "Mama, apa Mama mau tidur denganku malam ini?"Clara tertegun sejenak. "Elsa, apa kamu mau tidur dengan Mama?""Aku mau saja, tapi sepertinya Mama sudah lama nggak temani ayah. Apa Mama nggak mau tidur sama ayah?""Sebentar lagi baru temani dia."Surat cerai mereka belum ada. Jika Elsa tidak memintanya tidur bersamanya, tetapi dia bersikeras tetap tidur di sini dan diketahui nenek Keluarga Anggasta, masalah bakal makin besar.
Read more

Bab 76

Edward jelas tidak sedang berbicara padanya.Mereka telah menikah bertahun-tahun, tetapi Edward tidak pernah tidur memeluknya seperti ini.Apalagi memberinya ciuman selamat pagi.Clara yakin bahwa Edward mengira dirinya adalah Vanessa.Bibir Clara perlahan mengerut dan matanya memerah.Edward tidak bangun.Clara pun menatapnya, menahan emosi dan amarah di hatinya, menarik napas dalam-dalam dan perlahan-lahan menjauhkan diri darinya, menarik dirinya keluar dari pelukannya.Mereka begitu dekat, sehingga meski dia bergerak pelan, Edward tetap akan terbangun.Tepat saat dia mencoba melepaskan tangan Edward dari pinggangnya, duduk menyamping, dan hendak menarik kakinya dari pelukan kaki Edward, dia terbangun dari tidurnya.Tatapan mereka pun bertemu.Edward tersadar, mungkin dia sudah memahami situasi saat ini di antara mereka. Dia menyadari bahwa dirinya telah memeluk orang yang salah, jadi dia tertegun dan mengendurkan kakinya.Clara juga menarik kakinya, berbalik, dan tanpa menatapnya la
Read more

Bab 77

"Nek," Clara menyela wanita tua itu dan berkata dengan tenang, "Nggak apa-apa. Kalau Edward sedang sibuk, aku bisa pergi dengan Elsa.""Kamu... "Clara berkata seperti itu karena dia tidak ingin memaksakan dan tidak peduli lagi.Tetapi nenek Keluarga Anggasta malah mengira bahwa dia berkata demikian karena tidak ingin mempersulit Edward.Melihat Clara masih begitu perhatian dan patuh pada Edward, dia merasa tertekan dan tidak berdaya.Akhirnya hal ini selesai diputuskan.Setelah sarapan dan mengobrol dengan nenek Keluarga Anggasta sebentar, Clara pun bersiap untuk membawa Elsa pergi.Nenek juga menyiapkan banyak hadiah dan meminta Clara untuk memberikannya kepada teman baiknya itu.Dia tidak tega menolaknya, jadi terpaksa dia menerimanya.Saat ini Edward belum meninggalkan rumah, jadi dia pergi keluar bersama nenek untuk mengantarnya dan Elsa pergi.Elsa mendekat dan memeluk kaki Edward. "Apa Ayah bakal pulang malam ini?"Edward mengusap lembut kepalanya. "Iya."Masih tidak ada komunik
Read more

Bab 78

Bulan depan adalah ulang tahun nenek Keluarga Hermosa yang ke-70.Clara dan Bagas pun berdiskusi tentang cara merayakan agar nenek Keluarga Hermosa bisa bahagia.Nenek Keluarga Hermosa tentu juga mendengarkan, tetapi dia tidak tertarik. Dia hanya berkata, "Itu semua nggak berarti bagiku. Makan malam bersama kalian saja sudah cukup."Bibi Arini lalu berkata, "Gimanapun, ini ulang tahun Ibu yang ke-70, jadi kita harus rayakan dengan meriah."Clara dan Bagas juga berpikir begitu.Jika memang itu kemauan anak cucunya, dia pun tidak menolak lagi.Elsa harus pergi sekolah besok, jadi setelah makan malam, Clara pergi bersama Elsa.Setelah sampai rumah, Elsa keluar dari mobil dan berlari ke dalam rumah dengan gembira.Sementara Clara hanya duduk di dalam mobil tanpa bergerak, dan berkata kepada putrinya, "Jangan lupa mandi dan tidur lebih awal. Mama masih ada urusan lain, jadi pergi dulu."Senyum Elsa langsung membeku. "Hah?"Dia lalu berbalik dan bersandar di badan mobil, mengerutkan kening s
Read more

Bab 79

Dengan kata lain, dia meminta Clara merawatnya pada hari Sabtu dan Minggu.Tidak peduli apa pun alasannya, Edward memang lebih sering menjaga Elsa dalam dua tahun terakhir.Jadi sekarang, tidak peduli apakah karena Edward punya urusan pribadi dan tidak bisa membawa Elsa bersamanya, atau dia benar-benar punya urusan pekerjaan, kalau dia tidak bisa menjaganya, Clara tetap harus bertanggung jawab untuk gantian menjaga Elsa.Oleh karena itu, dia pun pulang ke vila.Sambil makan, dia bertanya pada Elsa ke mana dia ingin pergi pada hari Sabtu dan Minggu.Elsa berpikir sejenak, lalu menggelengkan kepalanya. "Nggak pengen ke mana-mana."Clara menatapnya dan tahu bahwa Elsa bukanlah tidak ingin ke mana-mana, melainkan dia lebih ingin bersama Edward dan Vanessa di akhir pekan.Sekarang mereka semua tidak ada di sisinya, jadi tentu saja dia tidak ingin melakukan apapun.Tapi Clara tidak mengatakannya, dan bertanya padanya, "Apa kamu mau pergi menunggang kuda?"Elsa sudah lama tidak menunggang kud
Read more

Bab 80

Saat meninggalkan peternakan, Clara sesaat menjadi bingung harus ke mana.Raisa dan Dylan punya urusan mereka sendiri.Dia ingin pulang ke Kediaman Hermosa, tetapi Elsa tidak ikut. Jika dia kembali sendirian, nenek Keluarga Hermosa pasti akan mengkhawatirkannya.Tepat saat tengah berpikir, dia melewati sebuah taman perkemahan dan melihat banyak pasangan yang membawa anak-anak mereka ke sana, atau anak muda yang membawa orang tua mereka untuk bersantai di sana.Melihat betapa mesranya mereka sebagai pasangan dan betapa bahagianya keluarga mereka, Clara tak dapat menahan rasa iri dan sedih di hatinya.Beberapa saat kemudian, Clara tiba-tiba menghentikan mobilnya di pinggir jalan.Dia mengambil ponselnya, ragu-ragu sejenak, lalu menelepon seseorang.Setelah panggilan tersambung, dia bertanya, "Halo, Pak. Gimana keadaan ibuku?"Satu setengah jam kemudian.Di Panti Rehabilitasi Persahabatan.Clara berdiri di halaman, menatap Indri Hermosa, ibunya yang sedang duduk di kursi tak jauh dari si
Read more
PREV
1
...
678910
...
21
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status