Semua Bab Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai: Bab 101 - Bab 110

206 Bab

Bab 101

Vila Air Panas itu sangat besar, dia tidak tahu di mana Edward dan yang lainnya berada.Dia tidak melihat mereka saat turun ke lantai bawah.Hari belum sepenuhnya gelap, jadi Clara panggil dua orang staf untuk bantu dia, lalu mereka naik ke gunung.Saat itu angin dingin berembus, tapi Clara memakai pakaian cukup tebal, jadi tidak merasa dingin.Dia naik gunung untuk menikmati angin sepoi-sepoi dan memetik beberapa apel, itu bisa membuat pikirannya jadi rileks.Tidak lama kemudian, mereka bertiga sudah memetik dua atau tiga kotak apel.Setelah selesai, Clara tidak langsung kembali ke vila. Dia duduk menikmati matahari terbenam yang indah hari itu.Saat itu, dia mendengar suara langkah kaki dan suara anak-anak.Begitu menoleh ke belakang, dia melihat wajah Dani.Dani tertegun, tidak menyangka akan bertemu dengannya.Saat itu, seorang anak kecil di dalam panggilan video berteriak kegirangan, "Tante!"Ternyata Dani sedang melakukan panggilan video dengan Tania, tunjukkan padanya buah-buah
Baca selengkapnya

Bab 102

Akan ada sup kaldu panas, sate kuah pedas, dan barbeku di pesta api unggun malam ini.Sup kaldu panas dengan isian kepiting, ayam dan bahan lainnya sudah matang, sate kuah pedasnya juga sudah siap. Meja makan panjang sudah dipenuhi dengan berbagai olahan hidangan laut segar berkualitas tinggi.Api unggun pun telah dinyalakan.Gading dan yang lainnya juga sudah duduk di sekitar api unggun.Setelah Dani dan Vanessa tiba, Vanessa langsung duduk di sebelah Edward.Gading sudah tidak sabar ingin mencicipi sate kuah pedas. Ketika dia lihat semua orang telah hadir dan hendak mulai makan, dia tiba-tiba teringat pada Clara. Dia menatap Elsa dan berkata, "Elsa, kamu pergi panggil mamamu. Bilang padanya kita punya makanan enak di sini, minta mamamu turun dan makan bareng."Walau menurutnya Clara akan tetap sembunyi di kamar seperti tadi siang, tapi tetap harus tanya.Vanessa juga mengerti maksudnya Gading.Bagaimanapun, mereka sudah tanya, apa Clara akan turun atau tidak, itu urusannya sendiri.D
Baca selengkapnya

Bab 103

Edward yang dengar jawabannya, tersenyum, lalu berkata, "Oke."Setelah itu, dia berbalik dan pergi.Ketika dia kembali, Gading dan yang lainnya sudah mulai makan.Mereka tentu sedikit terkejut melihat dia datang sendirian.Seperti Elsa, mereka juga merasa jika Edward yang pergi panggil, Clara tidak akan menolak.Dani pun bertanya, "Apa dia nggak turun?"Edward menjawab, "Iya."Kemudian dia berkata pada staf yang melayani mereka, "Siapkan satu porsi daging panggang, sate kuah pedas, dan sup kaldu panas, lalu kirimkan ke atas untuk istriku."Mendengar itu, bibir Vanessa langsung berkerut.Clara tidak ingin turun, jadi tidak masalah kalau Edward minta orang untuk siapkan makanan untuknya dan kirimkan ke atas.Tapi…Dia tidak suka jika Edward panggil Clara ‘Istriku’ di depan orang lain.Seolah-olah dia akui wanita itu sebagai istrinya.Tapi dia kemudian berpikir, staf di vila itu mungkin tidak tahu nama Clara. Jadi jika dia tidak memanggilnya seperti itu, staf mana bisa tahu kepada siapa d
Baca selengkapnya

Bab 104

Karena posisi sudut dan ketinggian, orang-orang dalam konferensi video hanya dapat melihat orang yang masuk dari pintu itu punya perawakan yang proporsional, terlihat elegan dan tenang.Hanya dengan melihat sikapnya sekilas, semua orang bisa tahu dia bukanlah orang biasa.Tapi mereka tidak dapat melihat wajahnya.Pada awalnya, semua orang di perusahaan mengira Clara dan Dylan memiliki hubungan cinta.Kemudian, mereka mengetahui bahwa Clara telah nikah dan punya anak yang sudah lumayan besar.Tapi Clara jarang bicarakan urusan pribadinya.Bisa dibilang, tak ada seorang pun yang tahu mengenai siapa suami Clara.Clara bisa dibilang sangat cantik. Apalagi semakin mereka akrab dengannya, mereka juga makin sadar bahwa kemampuan Clara jauh lebih hebat dari yang mereka duga sebelumnya, bahkan lebih hebat dari Dylan.Jadi, semua orang cukup penasaran dengan sosok suaminya, ingin tahu pria seperti apa yang bisa menikahi wanita cantik dan hebat seperti itu.Sekarang suami Clara akhirnya muncul, t
Baca selengkapnya

Bab 105

Clara merasa Edward mungkin tidak akan kembali lagi, jadi dia ingin menutup pintu sebelum masuk ke kamar mandi, tapi saat berjalan menuju pintu, dia malah bertabrakan dengan Edward yang sudah kembali.Clara terhenti sejenak lalu menyingkir dari jalan.Dia pikir Edward kembali untuk ambil sesuatu.Lagipula, barang-barangnya ada di sini.Tapi saat Edward masuk, dia malah menutup pintu dengan santai.Ya, tampaknya dia tidak berencana untuk keluar lagi malam itu.Clara tertegun.Sebelum dia bisa mengatakan apa pun, Edward berjalan melewatinya dan masuk ke kamar.Saat dia melewatinya, Clara dapat mencium aroma parfum Vanessa di tubuhnya.Dan…Ada juga noda bibir di bagian belakang piyamanya.Dia baru saja selesai mandi dan ganti piyama. Jadi Clara jelas tahu aroma parfum Vanessa dan bekas lipstik di bajunya itu baru saja tertempel saat dia keluar tadi.Saat lihat Edward tadi, dia merasa bibirnya agak merah. Awalnya dia pikir dirinya salah lihat.Sekarang tampaknya itu bukan salah lihat.Saa
Baca selengkapnya

Bab 106

Pada saat itu, Elsa juga melihat Clara keluar sambil bawa koper. “Ma?”"Iya." Clara tersadar, menutup pintu, dan berkata, "Mama ada urusan, jadi pulang duluan. Kamu dan ayah tetap tinggal di sini dan bersenang-senang."Elsa mengangguk cepat. "Oke, Ma."Clara menyeret kopernya ke bawah, ketika tiba di lantai bawah, dia bertemu dengan Edward yang sedang bersama Vanessa.Melihatnya menyeret koper bersiap untuk pergi, dia hanya bertanya, "Sudah mau pergi?"Clara berkata dengan dingin, "Iya.""Sudah panggil taksi?""Sudah."Dia tidak menahannya dan berkata, "Oke."Clara menyeret kopernya keluar pintu, masuk ke mobil dan pergi.Gading bangun terlambat hari itu.Ketika dia turun makan siang bersama Edward dan yang lainnya, dia berkata padanya, "Edward, gimana kalau kamu pergi panggil dia turun lagi?"Kata ‘memanggilnya’ ini tentu saja maksudnya ‘panggil Clara’.Edward berkata dengan tenang, "Nggak, dia sudah pergi."Alis Gading sontak terangkat. "Pergi?"Dani juga tertegun sejenak."Iya." Edw
Baca selengkapnya

Bab 107

Meski saat berikan undangan itu, pamannya sudah kecilkan suaranya dan menghindarinya, tapi nenek Keluarga Hermosa tentu tahu hal ini.Clara menjawab, “Oke.”Nenek Hermosa dan Nenek Anggasta adalah teman baik.Secara logika, ini adalah undangan ulang tahun Nenek Hermosa, jadi Nenek Anggasta pasti datang.Akan tetapi, Nenek Anggasta lebih tua dari Nenek Hermosa. Menurut adat di sini, ketika seseorang rayakan ulang tahun, teman-teman dan saudara-saudara yang lebih tua tidak akan hadir.Sementara beberapa tahun terakhir, tidak ada perayaan besar untuk ulang tahun Nenek Hermosa.Hanya makan malam bersama keluarga saja.Edward juga sudah lama tidak pernah datang rayakan ulang tahun Nenek Hermosa.Dia selalu menolak dengan alasan tidak punya waktu.Tapi Clara tahu kalaupun dia punya waktu, dia tetap tidak akan datang dan lebih memilih pergi main bersama teman-temannya.Meski begitu, setiap tahun ketika ulang tahun Nenek Hermosa makin dekat, dia tetap saja punya secercah harapan dan tanya pad
Baca selengkapnya

Bab 108

Clara menutup hidungnya perlahan, lalu melepaskan tangannya lagi seolah tidak terjadi apa-apa, dan mundur selangkah untuk jaga jarak.Tapi Edward tampaknya tidak menyadari serangkaian tindakannya itu. Dia buka undangan dan melihatnya. "Ulang tahun ke-70?"Clara: "Iya." Pada saat itu, dia tidak bertanya apa dia punya waktu seperti sebelumnya, atau memohon padanya agar dia bisa luangkan waktu hadiri pesta ulang tahun neneknya. Dia hanya berkata, “Tolong beri tahu keluargamu.”Clara pun tidak tahu apa Edward menyadari bahwa malam ini dia tidak lagi bertanya padanya apa dia bisa luangkan waktu untuk hadir. Dia juga tidak peduli.Dia hanya melirik Clara, lalu meletakkan undangan itu dan berkata, "Oke."Setelah bilang ini, dia berbalik dan pergi ke kamar mandi.Clara melirik punggungnya, setelah menyimpan pengering rambut, dia langsung pergi ke kamar Elsa untuk memandikannya.Selama kurang lebih selama satu jam, dia bantu Elsa mandi, keramas, dan keringkan rambutnya.Elsa lalu memeluk lengan
Baca selengkapnya

Bab 109

Clara tahu Edward tidak izinkan dia dekati ruang kerjanya, jadi dia menunggunya di kamar tidur sambil baca buku.Sudah hampir jam satu pagi ketika Edward kembali ke kamar.Melihatnya masuk, Clara letakkan buku itu dan menatapnya. Edward yang menyadari hal itu pun bertanya dengan tenang, "Ada apa?”Clara tidak bertele-tele dan berkata langsung, "Kudengar lusa bakal ada lelang amal di Pusat Lelang Caraka..."Edward melepas dasi di lehernya dengan anggun, meliriknya dan berkata, "Kamu mau dapat undangannya?"Clara tertegun. "Iya.""Oke."Setelah selesai bicara, Edward berbalik dan pergi ke ruang ganti, lalu langsung masuk kamar mandi.Clara sedikit terkejut karena dia menyetujuinya begitu saja.Tapi karena dia sudah setuju, Clara akhirnya merasa lega.Hari sudah mulai malam, dia meletakkan buku itu dan berbaring di tempat tidur. Sebelum Edward selesai mandi, dia sudah tertidur.Karena pelelangan akan dilaksanakan lusa, pada malam berikutnya, setelah Clara selesai kerja, dia pulang ke vil
Baca selengkapnya

Bab 110

Pada hari berikutnya.Setelah berdandan, Clara dan Raisa pergi ke pelelangan amal.Mereka tidak berpakaian terlalu formal.Tapi keduanya tetap terlihat sangat cantik. Saat muncul di aula gedung pelelangan, mereka langsung menarik perhatian banyak orang.Raisa telah berpartisipasi dalam beberapa lelang dan cukup aktif di lingkungan tersebut. Jadi banyak orang yang mengenalnya.Tapi ini pertama kalinya mereka melihat Clara.Melihatnya menghadiri pelelangan bersama Raisa, banyak orang bertanya-tanya dari keluarga mana dia berasal.Tempat duduk mereka ada di barisan tengah belakang.Mereka juga tidak begitu awal tiba.Beberapa menit setelah mereka duduk, pelelangan akan segera dimulai.Tepat pada saat itu, tiba-tiba terjadi keributan di barisan depan.Clara dan Raisa mendengar suara itu dan menoleh untuk cari tahu.Setelah tahu apa yang terjadi, Clara tertegun sejenak.Raisa: "Itu Edward dan Vanessa. Mereka juga ada di sini."Kemudian dia tanya pada Clara, "Apa kamu tahu kalau mereka juga
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
910111213
...
21
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status