Pagi itu, seperti biasa, Egar dan Ilona sudah sibuk menata dagangan mereka di depan rumah. Udara masih sejuk, embun belum sepenuhnya hilang dari dedaunan, tetapi tangan mereka sudah bekerja tanpa henti. Ilona menggoreng berbagai gorengan yang akan dijajakan, sementara Egar menata makanan di atas meja, memastikan semuanya terlihat rapi dan menarik bagi pembeli.Namun, dibalik rutinitas itu, ada kegundahan yang sulit ditepis dari benak Egar."Aku jadi merasa tidak berguna," gumamnya pelan, tanpa sadar tangannya berhenti menyusun makanan.Ilona yang sedang sibuk mengangkat gorengan menoleh ke arahnya. Ia bisa melihat ekspresi suaminya yang tampak lelah, bukan karena pekerjaan, tetapi karena harga dirinya yang terasa terguncang.Bagaimana tidak? Dia yang selama ini hanya tahu tinggal makan, semua ada pembantu yang menyediakan. Kini, dia malah menata dagangan, yang mungkin dulunya dianggap makanan murah di matanya. Tapi, nyatanya kini dari sini mereka bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari."
Last Updated : 2025-03-14 Read more