ホーム / Romansa / Tunangan Kontrak Presdir Tampan / チャプター 31 - チャプター 40

Tunangan Kontrak Presdir Tampan のすべてのチャプター: チャプター 31 - チャプター 40

61 チャプター

Bab 31 - Menjadi Bahan Gosip Karyawan

“Jadi bagaimana? Apa perlu kita lanjutkan?” tanya Damian sambil beranjak duduk di kasur dengan tampang santai.Berbeda dengan Lydia yang masih terlihat kikuk akibat kejadian barusan.“Terpaksanya dilanjut lain waktu. Marcell sedang dalam perjalanan pulang, kita bisa ketahuan.”Damian mengangguk paham. Dia pun kembali mengenakan pakaiannya.“Soal ART saya tadi, anda nggak perlu khawatir. Saya sudah membungkamnya, dia nggak akan membocorkan ke Marcell tentang apa yang tadi dilihatnya.”“Hm.”Sayang sekali, hari ini batal melukis. Padahal Lydia sudah tidak sabar untuk melanjutkannya, dia juga penasaran dengan hasil akhirnya.Usai Damian berpakaian lengkap, Lydia mengantar pria itu hingga ke mobil Damian.“Maaf, padahal anda sudah meluangkan waktu, tapi batal,” ucap Lydia sebelum Damian benar-benar pergi.“Nggak masalah, kita bisa mencari waktu lain.”
last update最終更新日 : 2025-03-16
続きを読む

Bab 32 - Business Trip, Disangka Menggoda

“Ada banyak gosip tentangmu. Yang mana yang benar?” tanya wanita berlipstik merah itu.“Apa saya harus menjawab?” Lydia bertanya balik dengan tampang dinginnya.Wanita berlipstik merah itu berdecih. “Aku Angel, akulah yang seharusnya ada di posisimu itu! Menjadi asisten pribadi Pak Damian!”Lydia hanya duduk diam dengan tampang tenang.“Aku sudah lebih dulu bekerja di sini dan mengincar posisi di samping Pak Damian, entah sebagai sekretaris atau aspri. Tapi kenapa kau yang wajah baru yang ditempatkan di sana?!” protes Angel.“Entahlah, coba anda tanya saja ke Pak Damian,” jawab Lydia.Lydia malas menanggapi wanita seperti ini, jadi dia respon sekadarnya saja.“Kau terlihat meremehkanku!” seru Angel. “Apa kau tahu siapa ayahku? Ayahku, Pak William, adalah anggota DPRD! Bukan orang biasa sepertimu!”Lydia mengernyit mendengarnya. Sepertinya dia pe
last update最終更新日 : 2025-03-16
続きを読む

Bab 33 - Kiss and Wine, You’re Beautiful

Lydia meneguk ludah, menyadari betapa panasnya tatapan Damian yang terus tertuju padanya. Masih terbayang-bayang di kepala Lydia tentang pertanyaan Damian beberapa saat yang lalu.Menyadari arah tatapan Damian saat ini, Lydia refleks menarik tali gaun tidurnya yang melorot, menaikkan gaunnya agar tubuhnya tak lagi terlalu terekspos.Namun, sepertinya Damian sudah melihatnya. Ya, karena itulah Damian mengira dia sedang menggoda pria itu.“S-siapa yang menggoda anda? Saya nggak—”Lydia berhenti bicara, kalimatnya tertahan di tenggorokan karena terkejut ketika Damian tiba-tiba mengulurkan tangan, menyentuh dagunya.“Oh, ya?” ujar Damian pelan.Damian menyeringai tipis.Melihat itu, jantung Lydia berdegup kencang. Ditambah lagi, Damian memajukan wajah ke arahnya, dan dia tak bisa menjauh karena dagunya masih ditahan oleh Damian.Jarak mereka semakin dekat, begitu dekat hingga Lydia bisa merasakan napas hangat pria itu yang bercampur aroma wine.Damian menurunkan gelas wine-nya, lalu tanpa
last update最終更新日 : 2025-03-17
続きを読む

Bab 34 - Alasan Damian dan Pelukan Erat

Lydia yang masih berada di pangkuan Damian tersenyum semakin lebar saat pria itu mengelus pipinya dengan lembut.“Pertahankan senyum ini, kamu terlihat lebih cantik.”“Dasar gombal!” seru Lydia, menabok manja lengan Damian.Damian mengangkat alis. “Aku sedang nggak menggombal. Sejak kapan bicara jujur disebut menggombal?”Lydia nyaris tertawa senang, tapi dia tahan.“Ternyata kamu punya keahlian bermulut manis,” gurau Lydia.Dan, entah mengapa, mereka tak lagi bicara dengan panggilan formal. Percakapan yang santai mengalir begitu saja. Mungkin karena efek alkohol yang sudah ditegak, dan mungkin juga karena mereka mulai nyaman satu sama lain.Untuk malam ini, Lydia ingin melupakan batasan-batasan yang ada di antara dirinya dan Damian, untuk menikmati kebersamaan mereka.“Aku penasaran,” ucap Lydia, kini dia yang balas menyentuh wajah Damian, menangkup pipi pria itu. Dan, Damian tak menolak. “Apa yang tadi sedang kamu pikirkan di balkon? Kamu sampai kaget saat sadar ada aku. Sepertinya
last update最終更新日 : 2025-03-18
続きを読む

Bab 35 - Tidur Bersama, Ada yang Beda

Entah berapa lama Damian memeluknya, Lydia tak tahu, tapi sepertinya lebih dari setengah jam. Dia sampai bertanya-tanya, Damian tidak ketiduran kan?Lydia menunduk, menatap wajah Damian yang disembunyikan di ceruk lehernya. Posisinya masih berada di pangkuan Damian."Sudah terlalu larut, aku harus balik ke kamar,” ucap Lydia sambil berusaha mengangkat kepala Damian.Namun, sulit sekali! Ternyata kepala Damian berat!“Pak Damian! Nggak tidur kan?” tanya Lydia.Barulah Damian mengangkat kepalanya. Matanya sayu seperti orang yang mengantuk, tapi dia tetap membuka mata dan menatap Lydia.“Cukup panggil nama, jangan pakai ‘pak’ kalau nggak di tempat kerja,” ucap Damian, malah membahas itu.“Kamu belasan tahun lebih tua dariku, nggak sopan kalau hanya panggil nama.”“Aku nggak masalah.”“Kamu lebih cocok aku panggil ‘om’,” gurau Lydia.“Jangan,” ujar Damian dengan raut serius.Lydia tak tahu mengapa Damian begini, apa mungkin agar mereka makin akrab, makin dekat, dan aktingnya makin natural
last update最終更新日 : 2025-03-18
続きを読む

Bab 36 - Kabar Buruk, Hamil

Felix masih terus mengamati Lydia dan Damian, mereka asyik sendiri dan melupakan kalau di sini juga ada dia. Seolah dunia hanya milik mereka berdua.Ponsel Lydia tiba-tiba berdering, ada telepon masuk dari Marcell.“Aku angkat telepon dulu sebentar,” ucap Lydia, menjeda obrolannya dengan Damian.“Nggak usah diangkat.”Damian tanpa permisi mengambil ponsel Lydia lalu mematikan panggilan dari Marcell.“Kalau penting bagaimana?” protes Lydia.“Dia bisa kirim chat. Abaikan saja Marcell, kamu di sini fokus bekerja.”Lydia menatap heran ke Damian, mengapa pria itu mengaturnya? Tapi ada benarnya juga, dia pun tak ingin mengangkat panggilan Marcell dan mendengar suara pria menyebalkan itu.“Oke,” angguk Lydia.Saat Lydia mengecek chat dari Marcell, rupanya hanya menanyakan kapan dia akan kembali.“Dia chat kamu? Apa isinya?” tanya Damian, melongokkan kepalanya ke layar ponsel Lydia.“Dia hanya bertanya kapan saya akan kembali?”Tanpa mereka sadari, Felix masih memperhatikan itu. Dia heran kar
last update最終更新日 : 2025-03-19
続きを読む

Bab 37 - Keributan dan Ancaman

Lydia mengepalkan kedua tangannya, amarah dan keterkejutan sempat melandanya meskipun hanya sesaat. Namun, Lydia tak seratus persen kaget. Dia sudah menduga kalau suatu saat nanti hal seperti ini bisa saja terjadi.Karena itulah sekarang Lydia sudah kembali ke raut datarnya yang tampak tenang.“Oh, begitu. Lalu, apa hubungannya dengan saya?” tanya Lydia, menatap tajam Adel. “Kalau kamu berharap saya memberikan ucapan ‘selamat’, maka kamu mengharapkan hal yang sia-sia.”“Apa?!” seru Adel, dia tampak tak senang dengan tanggapan Lydia.Padahal, Adel harap, Lydia akan kaget dan marah, berteriak kemudian menangis sedih sampai terpuruk usai mendengar kabar ini, lalu meminta bercerai dengan Marcell. Tapi, rupanya Lydia masih tampak tenang, dan sialnya terlihat begitu cantik dan elegan. Adel iri!Adel melotot tajam ke Lydia. “Kau—"“Sebentar!” sela Marcell. Dia berada di antara kedua wanita itu. Tampangnya menunjukkan kepanikan. “Lydia, kamu jangan langsung percaya. Adel belum tentu hamil ana
last update最終更新日 : 2025-03-20
続きを読む

Bab 38 - Adel Berulah

“Adel, tenanglah, jangan bilang begitu,” ucap Marcell.Lydia menghela napas. Paginya jadi berantakan gara-gara wanita yang satu itu. Ini semua gara-gara Marcell, dia jadi turut terjebak dalam masalah Marcell.“Oke, kalau itu maumu. Aku … akan izinkan kamu tinggal di sini, bersamaku dan Lydia,” kata Marcell.Adel langsung mengukir senyum. “Benarkah? Asyik! Thank you, Sayang!”Lydia hanya bisa diam melihat Adel yang kegirangan lantas memeluk Marcell.Kalau sudah begini, Lydia pun tak tahu harus melakukan apa selain memenuhi keinginan Adel. Karena kalau tak dituruti, dia khawatir dengan ancaman Adel.Lydia melirik Marcell dengan sorot tajam. Marcell langsung menjauh dari Adel lantas mendekati Lydia.“Aku akan bicara dengan Lydia dulu. Kamu masuklah ke kamar di lantai dua,” kata Marcell.Marcell menyuruh ART untuk membantu Adel dan menyiapkan kamar khusus untuk wanita itu yang berbeda lantai dengannya dan Lydia.Sekarang, hanya tinggal Marcell dan Lydia di sini.“Maaf,” ujar Marcell ke Ly
last update最終更新日 : 2025-03-21
続きを読む

Bab 39 - Kembali Dilukis, Lydia Curhat

“Ini kamar saya,” tegas Lydia.Lydia masih berdiri di depan kamarnya, tak mau memberikan jalan untuk Adel masuk. Sementara itu, Adel terlihat emosi.Tepat saat itulah Marcell pulang dan menyadari ada keributan di antara dua wanita itu.“Apa yang terjadi?” tanya Marcell.“Aku ingin tidur berdua denganmu di kamarmu! Tapi dia nggak memperbolehkan aku masuk!” adu Adel sambil menunjuk Lydia.Sebelum Marcell angkat bicara, Lydia lebih dulu berujar,“Bukan kamu yang masuk ke sini, karena ini kamar saya. Kalau kamu mau tidur berdua dengan Marcell, maka Marcell yang harus keluar dari kamar ini dan masuk ke kamarmu, bukan saya yang pergi,” jelas Lydia.Tentu saja, Lydia tak mau diusir dari wilayahnya. Dia tak mau pindah ke kamar lain, sebaiknya Marcell saja yang pindah.“Sayang … bagaimana ini?” tanya Adel kepada Marcell dengan tampang sok sedih.“Biar aku yang ke kamarmu,” kata Marcell menenangkan.Lydia mendengkus. Malas melihat drama di hadapannya, dia masuk ke kamar lantas menutup pintu.Un
last update最終更新日 : 2025-03-22
続きを読む

Bab 40 - Persiapan Pertunangan, Cantik

Damian menarik Lydia ke sofa, dia beranjak duduk di sana lantas mendudukkan Lydia ke atas pangkuannya.Lydia sempat terbelalak, tapi dia tak menolak.“Duduk saja di sini.”Lydia memalingkan wajahnya, malu sejenak. “Kamu belum pakai celana.”Damian tersenyum tipis. Meraih sejumput rambut Lydia lantas memainkannya sambil tak berhenti menatap lekat Lydia yang terlihat menggemaskan kalau sedang malu.“Kan sudah ditutupi kain,” ucap Damian.Lydia diam, dia bingung hendak bicara apa lagi. Dan tiba-tiba, Damian kembali meraihnya ke dalam pelukan pria itu.Lydia berdebar hebat ketika pipinya menempel di dada bidang Damian yang telanjang. Tentu saja Damian dalam keadaan shirtless.Namun, semakin lama, Lydia merasa nyaman dan tenang, apalagi Damian mengelus punggungnya, ditambah dia mencium wangi tubuh Damian yang memabukkan.Lydia menggesekkan pipinya ke kulit Damian, rasanya semakin nyaman hingga dia mengantuk.“Sekarang sudah lebih tenang?” tanya Damian.Damian menunduk, menatap Lydia yang s
last update最終更新日 : 2025-03-23
続きを読む
前へ
1234567
コードをスキャンしてアプリで読む
DMCA.com Protection Status