Home / Romansa / Tunangan Kontrak Presdir Tampan / Bab 37 - Keributan dan Ancaman

Share

Bab 37 - Keributan dan Ancaman

Author: Ainjae
last update Last Updated: 2025-03-20 18:00:07

Lydia mengepalkan kedua tangannya, amarah dan keterkejutan sempat melandanya meskipun hanya sesaat. Namun, Lydia tak seratus persen kaget. Dia sudah menduga kalau suatu saat nanti hal seperti ini bisa saja terjadi.

Karena itulah sekarang Lydia sudah kembali ke raut datarnya yang tampak tenang.

“Oh, begitu. Lalu, apa hubungannya dengan saya?” tanya Lydia, menatap tajam Adel. “Kalau kamu berharap saya memberikan ucapan ‘selamat’, maka kamu mengharapkan hal yang sia-sia.”

“Apa?!” seru Adel, dia tampak tak senang dengan tanggapan Lydia.

Padahal, Adel harap, Lydia akan kaget dan marah, berteriak kemudian menangis sedih sampai terpuruk usai mendengar kabar ini, lalu meminta bercerai dengan Marcell. Tapi, rupanya Lydia masih tampak tenang, dan sialnya terlihat begitu cantik dan elegan. Adel iri!

Adel melotot tajam ke Lydia. “Kau—"

“Sebentar!” sela Marcell. Dia berada di antara kedua wanita itu. Tampangnya menunjukkan kepanikan. “Lydia, kamu jangan langsung percaya. Adel belum tentu hamil ana
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Tunangan Kontrak Presdir Tampan   Bab 38 - Adel Berulah

    “Adel, tenanglah, jangan bilang begitu,” ucap Marcell.Lydia menghela napas. Paginya jadi berantakan gara-gara wanita yang satu itu. Ini semua gara-gara Marcell, dia jadi turut terjebak dalam masalah Marcell.“Oke, kalau itu maumu. Aku … akan izinkan kamu tinggal di sini, bersamaku dan Lydia,” kata Marcell.Adel langsung mengukir senyum. “Benarkah? Asyik! Thank you, Sayang!”Lydia hanya bisa diam melihat Adel yang kegirangan lantas memeluk Marcell.Kalau sudah begini, Lydia pun tak tahu harus melakukan apa selain memenuhi keinginan Adel. Karena kalau tak dituruti, dia khawatir dengan ancaman Adel.Lydia melirik Marcell dengan sorot tajam. Marcell langsung menjauh dari Adel lantas mendekati Lydia.“Aku akan bicara dengan Lydia dulu. Kamu masuklah ke kamar di lantai dua,” kata Marcell.Marcell menyuruh ART untuk membantu Adel dan menyiapkan kamar khusus untuk wanita itu yang berbeda lantai dengannya dan Lydia.Sekarang, hanya tinggal Marcell dan Lydia di sini.“Maaf,” ujar Marcell ke Ly

    Last Updated : 2025-03-21
  • Tunangan Kontrak Presdir Tampan   Bab 39 - Kembali Dilukis, Lydia Curhat

    “Ini kamar saya,” tegas Lydia.Lydia masih berdiri di depan kamarnya, tak mau memberikan jalan untuk Adel masuk. Sementara itu, Adel terlihat emosi.Tepat saat itulah Marcell pulang dan menyadari ada keributan di antara dua wanita itu.“Apa yang terjadi?” tanya Marcell.“Aku ingin tidur berdua denganmu di kamarmu! Tapi dia nggak memperbolehkan aku masuk!” adu Adel sambil menunjuk Lydia.Sebelum Marcell angkat bicara, Lydia lebih dulu berujar,“Bukan kamu yang masuk ke sini, karena ini kamar saya. Kalau kamu mau tidur berdua dengan Marcell, maka Marcell yang harus keluar dari kamar ini dan masuk ke kamarmu, bukan saya yang pergi,” jelas Lydia.Tentu saja, Lydia tak mau diusir dari wilayahnya. Dia tak mau pindah ke kamar lain, sebaiknya Marcell saja yang pindah.“Sayang … bagaimana ini?” tanya Adel kepada Marcell dengan tampang sok sedih.“Biar aku yang ke kamarmu,” kata Marcell menenangkan.Lydia mendengkus. Malas melihat drama di hadapannya, dia masuk ke kamar lantas menutup pintu.Un

    Last Updated : 2025-03-22
  • Tunangan Kontrak Presdir Tampan   Bab 40 - Persiapan Pertunangan, Cantik

    Damian menarik Lydia ke sofa, dia beranjak duduk di sana lantas mendudukkan Lydia ke atas pangkuannya.Lydia sempat terbelalak, tapi dia tak menolak.“Duduk saja di sini.”Lydia memalingkan wajahnya, malu sejenak. “Kamu belum pakai celana.”Damian tersenyum tipis. Meraih sejumput rambut Lydia lantas memainkannya sambil tak berhenti menatap lekat Lydia yang terlihat menggemaskan kalau sedang malu.“Kan sudah ditutupi kain,” ucap Damian.Lydia diam, dia bingung hendak bicara apa lagi. Dan tiba-tiba, Damian kembali meraihnya ke dalam pelukan pria itu.Lydia berdebar hebat ketika pipinya menempel di dada bidang Damian yang telanjang. Tentu saja Damian dalam keadaan shirtless.Namun, semakin lama, Lydia merasa nyaman dan tenang, apalagi Damian mengelus punggungnya, ditambah dia mencium wangi tubuh Damian yang memabukkan.Lydia menggesekkan pipinya ke kulit Damian, rasanya semakin nyaman hingga dia mengantuk.“Sekarang sudah lebih tenang?” tanya Damian.Damian menunduk, menatap Lydia yang s

    Last Updated : 2025-03-23
  • Tunangan Kontrak Presdir Tampan   Bab 41 - Hari Pertunangan, Menunjukkan Wajah

    “Ya?” tanya Lydia.Apa Lydia tak salah dengar? Damian memujinya cantik di tempat terbuka seperti ini, dan terlihat serius, sepertinya tidak sedang bercanda.Dan, Lydia pikir, Damian akan menyangkal atau mengubah topik pembicaraan saat ditanya. Namun, Damian malah mengangguk seraya beranjak dari duduk dan menghampiri Lydia.Diraihnya tangan Lydia lantas dia genggam sambil mata birunya yang memancar indah menatap wajah Lydia dengan lekat.“Aku nggak bohong, kamu cantik.”Lydia mengulum senyum, menahan debaran di dada agar tak menggila. Dia baru pertama kali merasakan keanehan seperti ini. Saat dengan Marcell, mau itu pertunangan atau pernikahan, terasa biasa saja, malah dia ingin kabur.Tapi, bersama Damian, meskipun hanya pura-pura, entah mengapa … terasa nyata.‘Aku nggak boleh terbawa suasana. Jangan terhanyut. Damian hanya bicara jujur, jangan baper,’ batin Lydia, memperingati diri

    Last Updated : 2025-03-24
  • Tunangan Kontrak Presdir Tampan   Bab 42 - Marcell Curiga Lagi

    “Aku belum ingat. Ini sungguh membuatku frustasi,” ujar Melanie dengan tampang kesal.“Nggak masalah, Sayang. Kamu bisa mengingat pelan-pelan, setelah itu kita cari tahu bersama. Barangkali ada hal buruk dari tunangan Damian yang bisa kita temukan dan gunakan untuk menjatuhkan Damian.”Alex tampak bersemangat. Tentu saja, dia tak terima posisi Presdir yang seharusnya miliknya malah diambil oleh Damian. Dialah yang seharusnya berada di sana!Maka, bagaimanapun juga, Alex harus mencari cara untuk menyingkirkan Damian dari posisi Presdir.Kabar Damian yang bertunangan pun membuat Alex tak senang. Padahal, dia bahagia kalau Damian memutuskan tak menikah dan posisi Presdir jatuh padanya, warisan seperti saham juga jatuh mayoritas padanya dan anaknya. Itulah yang dia impikan.Acara pertunangan selesai, Lydia berpamitan kepada keluarga besar Damian.“Apa aku boleh menumpang ganti baju?” tanya Lydia kepada Damian sebelum benar-benar pergi.Kini Lydia sedang berjalan bersama memasuki rumah den

    Last Updated : 2025-03-25
  • Tunangan Kontrak Presdir Tampan   Bab 43 - Oh, No! Ketahuan?

    “Kenapa, Sayang?” tanya Adel, memeluk lengan Marcell, bergelayut manja.Adel heran melihat Marcell yang tak berhenti menatap kepergian Lydia. Selain itu, dia juga merasa cemburu.“Bukan apa-apa,” jawab Marcell.Marcell tersenyum kepada Adel lalu kembali mengajak sang selingkuhan ke kamar.Sementara itu, di dalam kamarnya, Lydia duduk di depan meja rias, sedang menghapus make upnya. Dari pantulan cermin, dia menatap cincin berlian indah yang terkena cahaya lampu kamar.“Cantik banget cincinnya,” gumam Lydia, tanpa sadar mengulas senyum.Lydia kembali teringat saat Damian memasangkan cincin ini ke jari manisnya, dia sampai berdebar-debar seperti baru pertama kali mengalaminya. Padahal dulu dengan Marcell, dia tak merasa begitu.Tunggu, Marcell?!Lydia baru ingat, dia tak mengenakan cincin pernikahannya! Marcell tidak menyadarinya kan?“Sepertinya lebih baik aku pakai dua cincin,” ujar Lydia.Terpaksa, meskipun dia kurang suka karena jarinya merasa terganggu.Namun, entah mengapa, anehny

    Last Updated : 2025-03-26
  • Tunangan Kontrak Presdir Tampan   Bab 44 - Sindiran Mertua

    Usai mengenakan pakaiannya, meskipun dengan terburu-buru, tapi tak lama setelahnya Damian kembali seperti biasa. Tetap berwajah datar dan tak ada raut panik sama sekali.Dia mendekati Lydia, menyentuh pundak wanita itu.“Tetaplah tenang, Lydia,” ucap Damian karena Lydia terlihat panik sejak tadi, tak berhenti bergerak gelisah.Lydia menoleh, menatap Damian yang tampak santai. Padahal ini gawat!“Bagaimana bisa aku bisa tetap tenang di saat seperti ini? Ada Marcell di luar! Aku harus menyembunyikan kamu di mana? Nggak mungkin di bawah kasur, terlalu sempit.”Lydia menatap kasur kecil yang tak mungkin muat jika tubuh besar Damian bersembunyi di bawahnya. Tapi tak ada tempat lain lagi, lemari besar yang kosong pun tak ada di sini.“Aku nggak harus bersembunyi, kamu bisa bicara dengan Marcell tanpa harus membuka pintu kan?” ujar Damian.“Benar juga.”Lydia mulai lebih tenang.“Lydia! Bukan pintunya! Sedang apa sampai lama sekali?” tanya Marcell dari luar.Untunglah tadi Lydia sudah sempat

    Last Updated : 2025-03-27
  • Tunangan Kontrak Presdir Tampan   Bab 45 - Menginterogasi Marcell

    “Kamu bilang apa barusan? Saya nggak dengar jelas,” ujar mama Marcell.Lydia melirik Marcell yang sedang menatapnya tajam seolah mengode padanya untuk diam. Lydia hanya balas tersenyum tipis.“Bukan apa-apa, Ma. Hanya membicarakan makanannya enak,” dusta Lydia.Mama Marcell masih penasaran, karena sepertinya tadi Lydia bukan membicarakan soal itu. Tapi ya sudahlah, kembali ke topik utama.“Cukup pembahasan soal anak, Ma. Biar nanti aku dan Lydia memeriksakan kesehatan reproduksi kami ke rumah sakit,” ujar Marcell. Dia khawatir Lydia membocorkan soal Adel, jadi dia harus membela Lydia di sini kan?“Oke, mama tunggu kabar baiknya,” ujar mama Marcell.“Apa itu hal penting yang mau kalian bicarakan denganku?” tanya Marcell.“Bukan, nanti kita bicara berdua,” kata Papa Marcell.Lydia melirik sang papa mertua dengan sorot penasaran, apa hal pentingnya sampai mereka hanya akan bicara berdua? Sepertinya dia tak boleh tahu.Setelah makan malam bersama, Lydia tertahan di sofa, diajak mengobrol

    Last Updated : 2025-03-28

Latest chapter

  • Tunangan Kontrak Presdir Tampan   Bab 64 - Akhirnya Tahu, Marcell Geram

    “Siapa orangnya! Cepat katakan!” seru Marcell dengan tampang tak sabar.“Saya akan memberi tahu, tapi dengan syarat anda harus mau bekerja sama dengan saya untuk menyingkirkan Damian dari posisinya di perusahaan.”Marcell langsung mengernyit. “Apa hubungannya perselingkuhan istri saya dengan Damian?”“Nanti anda akan tahu. Jadi, bagaimana? Apa anda setuju?”“Itu cukup sulit, anda tahu kan kalau kita juga bersaing? Saya, dan anda termasuk Pak Damian.”“Ya, itu benar. Tapi, saya berjanji akan membuat kesepakatan yang menguntungkan anda juga.”“Akan saya pertimbangkan, tapi beri tahu dulu soal selingkuhan istri saya.”Alex duduk bersandar dengan tampang santai, dia menyeringai sejenak.“Tadi anda sudah menyebut sendiri nama orangnya.”Marcell diam, mengingat-ingat sosok yang sempat dia sebut, kemudian langsung terbelalak.“Pak Damian?”“Ya. Dia adalah selingkuhan istri anda,” jawab Alex dengan raut serius.Marcell sempat terlihat kaget, tapi hanya sejenak sebelum dia tertawa. Tapi jelas

  • Tunangan Kontrak Presdir Tampan   Bab 63 - Mengonfirmasi, Pertemuan

    “Marcell pengusaha yang itu kan? Yang Damian pernah menobatkannya menjadi saingan bisnis baru?" tanya Alex.Melanie mengangguk. “Benar, yang itu. Kamu juga kenal orangnya, tapi kita nggak akrab, hanya pernah bertegur sapa beberapa kali.”Melanie mengeluarkan ponselnya lalu menunjukkan foto Marcell yang dia maksud kepada sang suami.“Yang ini,” tunjuknya.Alex mengangguk paham. “Hm … menarik kalau memang benar. Haha! Damian, kau sungguh gila!” serunya.Alex kembali tertawa, dia merasa bahagia mendadak, senang karena membayangkan bisa menjatuhkan Damian dengan cara ini, kemudian merebut posisi Damian.“Aku belum pernah bertemu dengan istri Marcell, jadi nggak tahu wajahnya. Tapi kamu tahu dari mana, Sayang?” tanya Alex.“Aku ingat sekitar dua tahun yang lalu, saat ke galeri seni, tiba-tiba heboh karena ada pengusaha muda yang katanya tampan datang mengunjungi istrinya yang seorang pelukis, dan karya istrinya sedang dipamerkan di sana.”“Ah, jadi si istri itu Lydia?”“Ya,” angguk Melanie

  • Tunangan Kontrak Presdir Tampan   Bab 62 - Ketahuan Istri Alex?

    Lydia mendengkus. Dia yakin Marcell tak akan bisa menjawab, tapi dia juga yakin kalau Marcell tak merasa bersalah.Kesal karena Marcell masih diam, Lydia berjalan begitu saja melewati Marcell tanpa bicara apa pun lagi.“Lydia! Sebentar, aku belum selesai bicara denganmu!” seru Marcell.Namun, Lydia tak menggubris. Dan, sebelum dia masuk ke kamar, dia menoleh menatap Marcell yang tak mengejarnya. Rupanya, Marcell sedang ribut, dihadang oleh Adel yang baru kembali dan sedang marah-marah karena melihat Marcell membawa wanita lain—Grace.“Aku sudah muak. Aku harus segera keluar dari rumah ini,” gumam Lydia.*Pagi ini, Lydia sudah berdandan rapi, sedang bersiap untuk berangkat kerja ke perusahaan Damian seperti biasa. Hari ini juga, dia berencana untuk mengajak Damian mendiskusikan rencana mereka untuk menjatuhkan Marcell.“Mau ke mana kamu?” tanya Marcell ketika melihat Lydia keluar kamar.“Kerja,” jawab Lydia singkat.Lydia mengamati sekeliling, rupanya sudah tak ada lagi wanita bernama

  • Tunangan Kontrak Presdir Tampan   Bab 61 - Perintah Marcell

    Kembali ke masa sekarang.Lydia masih diam sambil memegang erat ponselnya, dia bingung untuk menanggapi Marcell yang terdengar emosi.Apa rencananya akan gagal total? Apa Marcell akhirnya tahu hubungannya dengan Damian? Sungguh, Lydia gelisah.“Kamu masih nggak mau menjawab?!” seru Marcell dari seberang sana. “Kalau begitu, segera pulang! Ini perintah! Kalau enggak, aku akan menyusulmu hari ini juga!”Lydia melongo. Dia tak menyangka Marcell sampai sebegitunya. Padahal, biasanya Marcell cuek padanya, tapi kenapa sekarang seolah posesif?“Tapi aku—”Panggilan terputus. Lydia berdecak kesal. Dia belum selesai bicara! Dasar Marcell sialan!Lydia menatap Damian dengan tampang bad mood.“Ada apa?” tanya Damian, dia tak mendengar obrolan Lydia dan Marcell karena tidak di-loudspeaker.“Marcell mengetahui lukisanku, dia marah, dan memerintahkanku untuk segera pulang. Kalau enggak, dia yang akan menyusul ke sini,” beri tahu Lydia.Damian pun turut terkejut. “Bagaimana Marcell bisa tiba-tiba ta

  • Tunangan Kontrak Presdir Tampan   Bab 60 - Lukisan yang Terbongkar

    Beberapa saat sebelumnya.Marcell sedang asyik berduaan dengan Adel yang terus bergelayut manja padanya.“Sayang, aku ingin beli tas baru,” rengek Adel.Namun, Marcell cuek. Pria itu yang biasanya amat memanjakan wanita jalang simpanannya, kini tak lagi sama. Lebih tepatnya sejak dia merasa ada keanehan dari Lydia.Marcell merasa tak tenang. Apa sebaiknya dia menyusul Lydia ke Prancis? Ah, tidak, dia masih ada urusan pekerjaan di weekend ini.“Sayang?” panggil Adel.Adel cemberut, Marcell tak menggubrisnya dan kini tampak melamun. Padahal, biasanya kalau dia sudah merengek manja apalagi berpenampilan seksi begini, Marcell akan tertarik, tapi belakangan ini tidak. Marcell seperti berubah.Tidak! Ini tidak boleh terjadi! Adel berusaha untuk berada di sisi Marcell selamanya dan mendapatkan harta pria itu, dia bahkan nekat mengandung anak Marcell. Jangan sampai Marcell berpaling darinya.“Apa kamu sedang memikirkan Lydia yang nggak menarik itu?” ejek Adel.Tak disangka, Marcell langsung m

  • Tunangan Kontrak Presdir Tampan   Bab 59 - Jalan-jalan, Telepon Mengejutkan dari Marcell

    Matahari pagi menyusup pelan melalui celah tirai kamar hotel yang tak sepenuhnya tertutup.Sinar hangat itu mengenai wajah Lydia yang masih terlelap di bawah selimut tebal berwarna abu-abu. Rambutnya berantakan, sebagian menjuntai di bantal, sebagian lainnya menempel di pipinya yang memerah.Tentu saja kondisinya berantakan, ulah siapa lagi kalau bukan Damian yang menggempurnya dua ronde semalam?Damian sudah bangun lebih dulu. Dia duduk di sofa dekat jendela dengan laptop di pangkuannya, dia mengenakan celana pendek kaus putih.Rambut Damian masih berantakan, karena kegiatan semalam yang belum sempat dia rapikan sepenuhnya. Dia tampak begitu fokus mengurus pekerjaan meskipun di hari libur, membalas beberapa email penting dan berkomunikasi dengan Felix.Mendengar suara ketikan Damian di laptop, Lydia terbangun. Lydia menggeliat pelan. Tangannya meraba sisi kasur di sebelahnya yang kosong.Membuka mata, Lydia menatap sisi di sebelahnya."Damian?" panggil Lydia.Damian meletakkan laptop

  • Tunangan Kontrak Presdir Tampan   Bab 58 - Hot Night in Paris

    Lydia menatap tangannya yang digenggam oleh Damian. Dia tersenyum kecil.Saat ini mereka sedang berjalan ke sebuah gang yang dipenuhi lampu gantung. Ada sebuah toko bernama Librairie des Rêves. Toko kecil yang jendelanya memajang buku seni, puisi, catatan perjalanan, dan sebagainya.“Mau mampir nggak? Dulu saat masih di Paris, aku sesekali mampir ke sini,” kata Lydia.“Oke, ayo mampir,” angguk Damian.Lonceng kecil berdenting saat mereka masuk. Aroma kayu dan halaman-halaman lama menyambut mereka.“Kamu suka buku kan?” tanya Lydia.“Hm.” Damian membenarkan.Lydia mengambil salah satu buku, membacanya. Sesekali dia memperhatikan Damian yang juga mengambil sebuah buku lalu membaca dengan serius.Sambil membalik halaman perlahan, Lydia masih sesekali menatap Damian. Suasana memang hening, tapi jantungnya bertalu-talu. Dia berdebar tak keruan hanya dengan memperhatikan Damian, sosok pria matang yang jauh lebih tua darinya itu terlihat begitu menarik.Bagaimana bisa Damian selalu terlihat

  • Tunangan Kontrak Presdir Tampan   Bab 57 - Berdua di Prancis

    Marcell mencengkeram gelas di tangannya seolah sedang memegang Lydia erat-erat. Dia tak akan melepaskan Lydia apa pun yang terjadi. Tak akan dia biarkan Lydia jatuh ke tangan pria lain!“Lydia, kamu akan menyesal. Awas kalau kamu kembali nanti,” batin Marcell.Sementara itu, di Paris.Lydia telah tiba di sana. Pagi ini, dia dan Damian keluar dari hotel di kawasan Montmartre, tangan Damian menggenggam tangannya dengan erat. Begitu hangat.Lydia mengenakan dress putih sederhana dengan outer berwarna krem, sedangkan Damian tampil santai dengan sweater abu-abu dan celana hitam. Mereka berjalan beriringan, menyusuri jalanan berbatu yang dipenuhi aroma roti hangat dan kopi dari toko-toko sekitar.Begitu melewati sebuah toko kecil bertuliskan Boulangerie Artisanale, aroma croissant yang baru dipanggang membuat perut Lydia meronta. Padahal, tadi dia sudah sarapan di hotel.Damian menoleh, dia menyadari mata Lydia yang m

  • Tunangan Kontrak Presdir Tampan   Bab 56 - Lydia Selingkuh? Kecurigaan Marcell

    Lydia menatap lukisan tubuh Damian dengan pandangan yang tak bisa dijelaskan.Karya itu … sempurna. Setiap goresan menggambarkan sosok pria yang dia sukai. Tapi, justru karena itulah, dia merasa tidak rela membiarkannya jadi konsumsi publik.Damian menoleh, menyadari ekspresi Lydia yang berubah.“Kamu kenapa?” tanya Damian sambil mendekat, merangkul Lydia.Lydia menghela napas. “Aku … tiba-tiba merasa ragu.”“Ragu soal apa?”“Lukisannya.”“Hasilnya sudah sangat bagus. Apa yang membuatmu ragu?”“Bukan soal hasilnya.” Lydia menoleh, menatap Damian. “Aku ragu buat memamerkannya.”Damian mengernyit, dia tak paham. “Kenapa?”“Karena tiba-tiba aku merasa nggak rela.” Lydia terdiam sejenak. “Aku nggak mau lukisan tubuh telanjangmu ditatap banyak orang, nanti gimana kalau mereka menginginkanmu sa

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status