Malam itu, angin berhembus pelan menyusuri pematang sawah dan menyelinap ke rumah-rumah penduduk Desa Kali Bening. Namun tak seperti biasanya, malam yang biasanya diterangi oleh lampu minyak, kini justru memancarkan cahaya hangat dari jendela rumah bata merah warga.Raka, kini telah mengenalkan benda sederhana namun mengubah banyak hal—lilin kayu malam.“Cahaya ini… seperti sinar rembulan yang turun ke bumi,” gumam seorang perempuan tua sambil menatap lilin yang menyala di sudut rumahnya.“Iya, Mak,” sahut cucunya, “kata Kak Raka, kayu malam memang punya minyak yang bisa membakar lama.”Di penginapan milik Raka sendiri, cahaya lilin menghiasi setiap sudut. Para tamu yang bermalam duduk melingkar, mengobrol tanpa takut disengat gelap malam.“Sungguh, penginapanmu ini tak lagi seperti rumah desa, Raka,” kata Pak Leman, saudagar dari Kutaraja, sambil menyeruput air jahe. “Terang dan nyaman. Aku betah berlama-lama di sini.”Raka hanya tersenyum, lalu menjawab rendah hati.“Hanya kayu dan
Last Updated : 2025-04-09 Read more