Apartemen terasa sunyi ketika kami masuk. Tidak ada suara selain langkah kaki kami yang menggema di ruang tamu yang luas. Aku melepas mantel dan menggantungkannya di dekat pintu, sementara Lucian berjalan menuju dapur tanpa sepatah kata pun.Aku melirik ke arahnya. Biasanya, jika dia diam, itu bukan hal aneh—Lucian memang bukan pria yang banyak bicara. Tapi kali ini, diamnya berbeda. Ada sesuatu yang menggelayut di udara, sesuatu yang tak terlihat tapi bisa kurasakan di setiap helaan napasnya.Dia membuka kulkas, mengambil sekaleng soda, lalu meneguknya dalam sekali minum. Rahangnya sedikit menegang, seperti sedang menahan sesuatu."Lucian?" Aku akhirnya memanggilnya, mencoba mencari tahu.Dia tetap diam. Tidak melirikku, tidak bereaksi.Aku mengerutkan kening. Apa dia kesal? Karena apa?Tapi, pada akhirnya, aku memutuskan untuk tidak peduli. Jika dia ingin mengatakan sesuatu, dia pasti akan mengatakannya. Aku bukan ahli sihir ya
Terakhir Diperbarui : 2025-03-15 Baca selengkapnya