Home / Romansa / Pria Perkasa Penakluk Wanita / Chapter 281 - Chapter 290

All Chapters of Pria Perkasa Penakluk Wanita: Chapter 281 - Chapter 290

312 Chapters

280 Menunggu dengan Tatapan penuh Hasrat

Nathan merasakan ada orang yang menyentuh batang sensitifnya. Nathan segera membuka matanya dan melihat Rara sedang memainkan kejantanannya.Milik Nathan yang sempat mengecil itu, kini langsung mengeras dan membesar lagi dan membuat Rara kaget. "Secepat ini?"Nathan tertawa tapi dia putuskan untuk minta ijin ke kamar mandi dulu.Untung saja kamar mandi berada di kamar ini sehingga Nathan tidak perlu keluar kamar.Setelah itu, Nathan kembali ke kamar dan melihat Rara terus memandanginya. Vivi sendiri masih tidur di samping Rara.Nathan kembali membaringkan tubuhnya di ranjang. Mulutnya langsung disambut dengan penuh nafsu oleh Rara.Sambil mengecup bibir Nathan, Rara mulai memegang benda besar milik Nathan di bawah sana.Sambil saling jilat dengan Nathan, Rara mulai kocok milik Nathan yang semakin membesar itu.Rara tidak bisa memegang milik Nathan ini dengan satu tangan saking besarnya milik Nathan itu.Jari-jari Rara tidak bisa saling sentuh saking besarnya diameter milik Nathan itu.
last updateLast Updated : 2025-04-13
Read more

281 Terimakasih untuk Malam yang Indah

Nathan mendekat ke arah Vivi yang sedang diguyur oleh air shower yang cukup kuat.Begitu Nathan masuk dalam siraman air shower, dia merasakan ada air hangat yang langsung menyegarkan tubuhnya.Nathan langsung menyergap bibir Vivi dengan penuh nafsu. Bibir bawah Vivi langsung dihisapnya kuat-kuat dan langsung dibalas Vivi dengan menghisap bibir atas Nathan.Nathan agak menunduk karena tubuhnya yang tinggi besar cukup jauh dari tinggi tubuh Vivi yang agak mungil.Perbedaan tinggi yang tidak terlalu kentara saat di atas ranjang, kini begitu kentara saat keduanya berdiri di dalam kamar mandi ini.Lidah Nathan mulai bermain, mengecap lidah Vivi yang kecil imut itu, sementara tangan Nathan meremas-remas buah dada Vivi yang tidak terlalu besar tapi cukup menggemaskan bagi Nathan ini.Vivi masih terus mengejar bibir Nathan untuk dihisapnya dengan penuh rasa. Hasrat menggebu dalam dada Vivi membuat dia semakin menjadi liar, suara desahannya mulai terdengar."Hujani aku dengan tusukanmu, Nathan
last updateLast Updated : 2025-04-13
Read more

282 Mila masih Mengingat Hal itu

Setelah tidur nyenyak berjam-jam. Akhirnya Nathan bangun dengan tubuh segar. Pengalamannya bersama beberapa wanita membuat Nathan menjadi semakin matang.Setelah mandi, Nathan langsung makan makanan yang tersedia di atas meja makan.Mila datang untuk memberitahu Nathan untuk bersiap-siap."Siap-siap apa, Tante Mila?" tanya Nathan tidak mengerti."Kamu harus siap-siap belajar mempersiapkan diri kamu untuk wawancara kerja. Kamu kan ke Jakarta untuk kerja."Nathan terdiam. Dia teringat akan uang yang semalam diberikan oleh Rara kepadanya uang yang dia dapat dari Rara itu sangat banyak bagi Nathan.Sehingga rasanya Nathan merasa cocok bekerja seperti itu, memuaskan wanita dan mendapatkan uang sebanyak itu. Nathan hanya perlu kerja beberapa jam tapi sudah bisa mendapatkan uang sebanyak itu.Lagipula, pekerjaan seperti itu, sangat cocok bagi Nathan. Nathan merasakan nikmat di samping mendapatkan uang banyak.Karena itu, kata-kata dari Mila yang mengingatkan Nathan untuk melamar kerja membua
last updateLast Updated : 2025-04-13
Read more

283 Memberimu Kenikmatan Dunia

Eva cepat-cepat menutup pintu lift sambil tangannya masih tetap memegang tangan Nathan. Nafasnya memburu tanda dia lagi terburu nafsu.Ini membuat Nathan berusaha mencium bibir Eva."Eit! Jangan di wajah! Aku hampir satu jam merias wajahku!" kata Eva dengan nada tinggi."Maafkan aku, kak. Maafkan aku.""Tapi kita bisa saling raba. Aku ingin meraba otong gedemu itu," kata Eva penuh arti.Nathan langsung tersenyum mendengar kata-kata Eva. "Baik, kak."Belum habis kata-kata Nathan itu, Eva sudah meraba-raba properti besar milik Nathan yang baru mulai naik sejak Eva menarik tangannya. Kini properti itu semakin membesar setelah mendapatkan jamahan tangan dari Eva."Ah. Ini betul-betul besar. Aku suka banget," bisik Eva."Aku juga suka bukit kembar kakak. Empuk di tangan.""Gimana kalau dibandingkan dengan punya Stella dan Marylin, hah?"Nathan sangat kaget mendengar pertanyaan Eva ini. Ini membuat Nathan melongo."Hahaha. Kamu gak usah kaget. Aku sudah tahu kalau kamu ada main dengan merek
last updateLast Updated : 2025-04-13
Read more

284 Wawancara

Nathan mulai mengerang saat lidah Eva mulai memainkan bagian kepala di batang kejantanannya Nathan."500 meter lagi belok kiri," kata suara google maps dari handphonenya Eva.Eva memainkan batang kejantanan itu dengan penuh minat. Dia mengulas dan melakukan variasi dengan memasuk-keluarkan batang kejantanan ini dengan penuh semangat.Nathan memperlambat laju mobil. Ini adalah sesuatu hal yang sangat mengasyikkan bagi Nathan tapi juga sangat menakutkan karena dia hampir-hampir tidak bisa mengendalikan mobil yang sedang dia kemudikan ini karena kenikmatan yang dirasakan batang kejantanannya."Enak sekali, Kak Eva. Oh, enak sekali. Oh, enak sekali." Nathan mulai mengerang dalam nikmat. Menikmati belaian lidah yang dilakukan Eva, menikmati bibir Eva yang mengalirkan rasa yang amat luar biasa bagi Nathan."700 meter lagi belok kanan."Batang kemaluan Evan ini sudah penuh dengan saliva yang terus memberikan rasa nikmat bagi Nathan."Aduh, kak. Ini sangat enak. Terusin, kak. Ini sangat enak
last updateLast Updated : 2025-04-14
Read more

285 Aku mau Kerja Apa, Tante?

"Aku mau kerja apa, tante?" tanya Nathan. Dia pura-pura tidak tahu padahal sejak tadi, dia sudah tahu akan apa yang diincar wanita bernama Riska ini padanya."Aku ingin kamu melakukan sesuatu untukku." Riska mundur-mundur ke arah meja kerjanya sambil terus menatap Nathan.Sekarang ini, wanita bernama Riska itu terlihat anggun dengan memakai blazer kantor. Wanita ini adalah seorang eksekutif, wanita karir yang sukses. "Jadi kamu bernama Nathan?""Iya, kak.""Aku Riska dan kalau kamu mau kerja di kantor ini, maka, kamu bisa menjadi asistenku.""Asisten?""Kamu pernah kerja dimana?" tanya balik Riska."Belum pernah kerja kantoran, kak. Ini pertama kalinya aku melamar kerja di kantor.""Ok. Kalau begitu, jadilah asitenku. Aku akan memberimu gaji tinggi.""Makasih, kak""Kalau begitu, kamu boleh mulai kerja sekarang.""Tapi, aku belum tahu apa yang harus aku kerjakan, tante.""Jangan panggil aku tante," ketus Riska."Maafkan aku, kak. Tapi, mungkin aku belajar dulu dari Kak Eva, cara untuk
last updateLast Updated : 2025-04-14
Read more

286 Mencari Eva

Terdengar suara decak suara cairan di bawah sana seiring dengan masuk keluarnya rudal milik Nathan.Suara decakan itu lahir dari pertemuan rudalnya Nathan dengan liang surga Riska yang sudah basah berair karena gairah Riska yang sudah melejit tinggi tidak terkendali.PLOKPLOKPLOKSuara ini semakin nyaring seiring dengan gebrakan Nathan yang semakin cepat, juga jeritan Riska yang semakin kencang memenuhi ruangan ini.Riska terus menggoyangkan tubuhnya hingga akhirnya dia terdiam sambil menjeritkan suara jeritan panjang tanda Riska sudah berhasil mencapai puncaknya. Riska meremas lengan Nathan, meminta Nathan untuk menghentikan gerakannya.Nathan pun menurut. Dia menghentikan gerakannya, memisahkan tubuhnya dari tubuh Riska dan tidur-tiduran terlentang di lantai berkarpet di sebelah kiri Riska.Riska tidur miring meresapi puncak kenikmatan yang pertama. Bagian kewanitaannya basah dan ada sesuatu yang berdenyut-denyut yang membuat dia masih menjadi. Dia mengerang hingga akhirnya dia te
last updateLast Updated : 2025-04-14
Read more

287 Rencana Benny untuk Eva

Nathan sangat kaget karena saat ini dia melihat Eva yang sedang duduk di dalam ruangan sementara seorang lelaki sedang mencumbu Eva dari arah belakang.Kedatangan Nathan yang tiba-tiba ini, membuat Eva dan lelaki itu yang bukan lain adalah mantan sekaligus pacar Eva sekarang yang bernama Beni itu nampak terganggu.Mereka berdua menoleh ke arah Nathan dan menatap tajam ke arah Nathan."Apa yang dia lakukan di sini? Bukankah semua teman kerjamu di ruangan ini sudah aku suruh keluar semua?" kata Benny kepada Eva."Soalnya dia gak kerja di ruangan ini. Dia Nathan, temanku." Eva segera berdiri mendekati Nathan dan berkata, "mau apa kamu ke ruanganku? Kamu kan harus kerja!""Aku ... aku ingin bertanya sesuatu tentang pekerjaanku. Ada yang tidak aku mengerti." bohong Nathan padahal dia mencari Eva tidak dalam kapasitas untuk mencari tahu tentang pekerjaannya tapi dia mencari Eva karena merindukan Eva."Sudahlah. Nanti aku ajarin di apartemen. Sekarang kamu pergi aja." Eva membalikkan tubuh N
last updateLast Updated : 2025-04-14
Read more

288 Eva Dijual Benny

Terjadi pembicaraan di dalam kamar yang terus didengar oleh Nathan dari luar kamar.Beni bertanya, "jadi bagaimana dengan investasi yang kita bicarakan, Mr Chuan? Apakah Mr Chuan sudah bisa mengeksekusinya?"Mr Chuan nampak terdengar tertawa kemudian dia berkata, "baik. Aku setuju untuk menanamkan investasi di proyek yang sedang kamu kerjakan itu.""Terima kasih, Mr Chuan. Terima kasih.""Tapi untuk penandatanganan pertama itu, aku membutuhkan sebuah semangat," tandas Mr Chuan sambil menatap Eva."Semangat yang bagaimana itu, Mr Chuan?" tanya Beni."Aku ingin tidur dengan Eva ini."Kata-kata Mr Chuan itu membuat Nathan kaget. Bukan hanya Nathan yang berada di luar yang kaget tapi juga Eva yang berada di dalam kamar, menjadi sangat kaget.Kamar ini adalah sebuah kamar president suite yang terdiri dari sebuah ruang tamu dan sebuah kamar tidur.Saat ini, Mr Chuan, Benny dan Eva berada di ruang tamu, sementara ada sebuah pintu yang menuju ke arah kamar.Eva langsung menggeleng-gelengkan k
last updateLast Updated : 2025-04-14
Read more

289 Jadian

Eva menggeleng-gelengkan kepalanya ke arah Nathan. "Sudahlah. Kita pergi saja dari sini." Eva langsung mendorong Nathan Ke arah pintu aparteman."Tapi, kak ..." Nathan terpaksa biarkan Eva yang mendorong tubuhnya ke arah pintu. Sebenarnya Nathan ingin menghajar Beni yang dengan teganya berusaha menjual Eva, tapi, Nathan tidak memiliki nyali untuk melawan perintah Eva.Nathan terlalu mencintai Eva, karena itu, dia tidak kuasa melawan perintah dari Eva.Tapi, saat itulah Beni sambil mengusap darah di bibirnya berkata kepada Eva, "kamu jangan pergi, Eva! Ingat, kamu akan dipecat kalau pergi dariku pada saat ini!"Eva terdiam. Dia kembali memikirkan soal gaji tingginya yang pastinya tidak akan dia dapatkan di kantor yang lain. Apalagi dirinya sebagai pegawai baru di kantor yang baru, nantinya.Eva tidak terlalu memikirkan dirinya tapi dia memikirkan seseorang yang sedang sakit yang setiap bulan membutuhkan kiriman uang darinyaNathan bisa melihat keraguan di wajah Eva, karena itu, dia seg
last updateLast Updated : 2025-04-14
Read more
PREV
1
...
272829303132
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status