Semua Bab Pria Perkasa Penakluk Wanita: Bab 121 - Bab 130

312 Bab

121 Siap Menyerahkan Mahkota

Rossi juga sangat menikmati apa yang sedang dia lakukan ini.Sebelum ini, Rossi sering melakukan hal seperti ini kepada pacarnya karena permintaan pacarnya tetapi Rossi tidak pernah menikmati juniornya semua mantan pacarnya itu.Karena itu, saat para mantan pacarnya ingin hubungan lebih jauh, maka Rossi langsung menolak. Rossi tidak ingin menyerahkan mahkotanya pada mereka.Tapi saat ini, hal berbeda dirasakan oleh Rossi. Rossi sangat menikmati apa yang sedang dia lakukan ini.Rosi sangat menikmati kejantanan yang besar dan panjang milik Leon dengan ukuran yang luar biasa dan jauh melebihi para mantannya itu.Karena itu, beda dengan sebelumnya. Saat ini, Rossi ingin menikmati benda besar di mulutnya ini kalau perlu dia akan membiarkan benda besar ini menerobos kewanitaannya dan mengambil miliknya yang paling berharga yaitu mahkotanya.Sebelum dia merelakan mahkotanya, Rossi ingin melakukan servis terbaiknya kepada Leon agar supaya Leon mengingatnya dan agar supaya Leon menjadikan dia
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-20
Baca selengkapnya

122 Kekasih yang Aku Tunggu

Leon merasa seperti sempat menembus sesuatu. Sesuatu yang harusnya tidak ada di dalam sana.Leon sempat mengerutkan keningnya tapi dia kembali melakukan usahanya untuk menusuk-nusuk bagian kewanitaan Rossi lebih dalam lagiTeriakan kesakitan Rossi semakin kencang hingga membuat Leon mulai menghentikan genjotannya.Karena teriakan kesakitan dan bahasa tubuh Rossi saat ini, bukanlah bahasa tubuh yang biasa terjadi pada wanita yang merasa sakit karena kewanitaannya diterobos oleh benda jumbo milik Leon.Ini bahasa tubuh yang lain. Ini beda dan sekalipun Leon belum pernah melihat ekspresi wajah wanita sesakit ini sebelumnya, tapi, Leon yakin kalau ekspresi di wajah Rossi saat ini adalah ekspresi dari seorang wanita yang perawannya baru direnggut.Leon menatap wajah Rossi lekat-lekat. Dia melihat ekspresi wajah kesakitan yang tidak biasa.Karena itu Leon segera berbisik, "apa kamu masih perawan?"Rossi tidak menjawab pertanyaan Leon itu. Dia masih sibuk meringis kesakitan. Tubuhnya masih m
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-20
Baca selengkapnya

123 Aku akan Menyewamu

"Aku tidak bisa, Rossi. Aku tidak bisa," kata Leon sambil berusaha untuk melepaskan pelukan Rossi di tubuhnya.Tapi Rossi semakin mengencangkan pelukannya. "Kenapa tidak bisa, Leon? Kenapa tidak bisa?""Karena aku sudah memiliki istri, Rossi. Istri yang sangat kusayangi.""Kalau kamu memang menyayangi istrimu, lalu kenapa kamu menjadi gigolo seperti ini.""Ini demi istriku juga. Dia sakit. Perlu biaya besar dan pekerjaan yang aku jalani selama beberapa bulan ini tidak mampu untuk membiayai biaya perawatan istriku. Karena itu, aku terpaksa harus jadi seperti ini."Rossi sempat terdiam mendengar kata-kata Leon itu. Setelah itu, dia berkata, "aku semakin kagum padamu, Leon. Ternyata kamu adalah seorang suami yang betul-betul menyayangi istri sehingga kamu rela melakukan pekerjaan seperti ini untuk istrimu.""Ya. Itulah jalan hidupku, Rossi.""Kalau begitu aku semakin ingin menjadi kekasihmu. Aku semakin ingin memiliki pria yang penuh kasih sayang seperti kamu.""Aku tidak pantas untukmu,
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-20
Baca selengkapnya

124 Sesuatu yang Menjadi Candu

Lama-kelamaan rasa sakit yang sempat dirasakan oleh Rossi kini sudah berubah menjadi kenikmatan.Rasa sakit yang dirasakan Rossi karena terus ditusuk-tusuk oleh benda besar milik Leon kini sudah berubah menjadi rasa yang nikmat.Kini tidak ada lagi jeritan kesakitan dari mulut Rossi dan tidak ada lagi mimik wajah kesakitan di wajah Rossi. Kini dia mulai menutup matanya dengan perasaan tenang menikmati apa yang sedang dia rasakan ini."Oh ... ini enak sekali, Leon. Ternyata betul kata-kata temanku kalau ini memang sangat enak."Leon membuka matanya dan mulai lega melihat ekspresi wajah Rossi yang tidak kesakitan lagi. Kata-kata Rossi barusan membuat Leon semakin semangat.Apalagi ini pertama kalinya bagi Leon untuk menerobos liang kewanitaan sesempit ini. Dengan cepatnya, ini menjadi candu bagi Leon.Karena itu, pusaka Leon kini membengkak semakin luar biasa karena merasakan gesekan-gesekan yang terjadi dengan lubang sempit yang sedang Leon nikmati saat ini.Leon sangat menikmati ini,
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-20
Baca selengkapnya

125 Pijatan Original

Rossi melebarkan kakinya semaksimal mungkin untuk memberikan kesempatan bagi batang kejantanan Leon untuk masuk semakin dalam di dalam liang kewanitaannya.Rossi juga agak mengangkat kakinya ke atas sehingga kakinya sudah menempel pada buah dadanya.Dengan ini, Leon bisa sangat leluasa untuk menghujamkan miliknya di dalam sana. Menerobos liang sempit yang setiap incinya baru pertama kali diterobos oleh kejantanan seorang lelaki.Milik Leon yang jumbo itu terus menerobos. Mundur dengan cepat untuk maju dengan lebih cepat lagi, menusuk hingga ke batas terdalam membuat Rosi menjerit dalam nikmat.Rossi tidak lagi merasakan perih di bagian kewanitaannya karena yang dia rasakan saat ini hanya sensasi dari gesekan benda besar yang menerobos di kedalaman miliknya yang menghadirkan sensasi luar biasa nikmat.Rossi melenguh dan terus melenguh setiap kali benda perkasa itu masuk keluar di tubuhnya. Tidak ada momen yang dirasanya tanpa kenikmatan."AWHHH ... TERUS, AHHHHH ... LEON. OWH."Terdeng
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-20
Baca selengkapnya

126 Pemberian Rossi

Akhirnya Rossi ambruk di dada Leon. Dia menghentikan gerakannya. Tubuhnya menggelinjang. Dia kembali merasakan miliknya berdenyut-denyut di bawah sana.Tubuh Rossi gemetar menahan kenikmatan yang melanda dadanya. Dia merasakan gemuruh hasrat yang sangat kuat seiring dengan denyutan-denyutan yang terjadi di daerah inti tubuhnya.Setelah beberapa saat di atas tubuh Leon, akhirnya Rossi melepaskan tubuhnya dari tubuh Leon dan merebahkan tubuhnya di samping Leon.Leon sebenarnya sudah siap untuk memasuki ronde ketiga tapi sesaat kemudian dia mendengar dengkuran halus di sampingnya.Ternyata Rossi sudah tertidur kelelahan nampaknya tubuh gadis langsing yang masih belia ini tidak sanggup untuk bermain lama-lama, tidak seperti tante-tante seperti Tante Sonya yang bisa bermain dengan Leon hingga 7 sampai 9 putaran berturut-turut.Leon maklum kalau Rossi masih muda dengan daya tahan tubuh masih belum kuat sehingga walaupun Rossi menikmati apa yang terjadi tapi ternyata Rossi tidak bisa bertaha
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-21
Baca selengkapnya

127 Bergelora dalam Hasrat

Mendengar kata-kata Rossi tadi, Leon mendapatkan sebuah ide. Ide yang akan membuat dia bisa mengumpulkan uang tanpa menggunakan rekeningnya."Kalau begitu, bagaimana kalau setiap aku mendapatkan tips dari pelangganku, aku akan menyerahkan nomor rekening kamu supaya uang itu aman di sana dan aku tidak ditodong oleh orang-orang yang mengancamku. Bagaimana? Bisa kan?" tanya Leon."Tentu saja bisa. Kamu boleh gunakan nomor rekening ini. Kamu bisa berikan nomor rekening aku itu kepada pelangganmu. Aku tidak akan pernah memakai uang itu. Aku akan selalu jaga uang ini supaya kalau nanti kamu perlu, kamu bisa menelpon aku." Rossi tersenyum. "Berarti aku bisa mendapatkan nomor telepon kamu, kan?""Ya. Bisa. Karena aku akan memberikan nomor teleponku kepadamu dalam kapasitas sebagai asisten keuanganku. Bisa kan aku menganggap kamu sebagai asisten keuanganku?""Tentu saja bisa. Aku sangat senang sekali menjadi asisten keuanganmu.""Oke. Karena aku sudah bersumpah untuk tidak memberikan nomor tel
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-21
Baca selengkapnya

128 Ancaman dari Wina

Nanea menggigit bibirnya sambil dia condongkan tubuhnya ke arah depan untuk jatuh di dada Leon. Tubuhnya mengejang. Ada denyutan-denyutan yang terjadi di inti tubuhnya.Nanea menekuk kedua tangannya di depan dadanya dengan posisi tepat menindih dada Leon.Nanea merasakan puncak yang penuh kenikmatan tapi dia biarkan batang besar milik Leon masih terus tertancap di dalam dirinya hanya saja dia tidak melakukan gerakan apa-apa lagi.Tubuh Nanea terus gemetaran merasakan kelepasan yang luar biasa setelah dia memacu tubuhnya di atas benda jumbo milik Leon yang menghantarkan dirinya pada surga dunia yang teramat nikmat.Untuk sementara Nania menikmati apa yang sedang dia rasakan ini. Nafasnya masih ngos-ngosan. Belakangan dia sudah membuka tangannya. Dia tidak lagi menekuk tangannya dan mulai memeluk tubuh Leon.Nanea merasakan nafas teratur Leon bahkan ada dengkuran halus yang terdengar tetapi sekalipun Leon nampaknya sudah tidur, tapi batang jumbonya yang perkasa itu masih tetap tegak wal
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-21
Baca selengkapnya

129 Menyimpan Sesuatu

Wina menatap tajam ke arah Leon. "Aku tidak percaya! Sini kunci kamar kosmu. Aku mau periksa kamarmu!""Tapi, mah jangan berantakin kamarku, ma. Aku baru tadi pagi menata kamarku, mah," mohon Leon."Terserah aku! Sini kunci kamar kamu! Kalau gak, foto dan video itu akan langsung aku kirim ke kantor polisi!""Iya, ma." Leon terpaksa menyerahkan kunci kamar kosnya kepada Wina.Bayangan akan kesalahan masa lalunya diumbar ke polisi oleh Wina, membuat Leon ketakutan. Dia tidak berani lagi membantah kata-kata Wina.Wina memegang kunci kamarnya Leon. Wina melotot. "Sekarang, transfer uang yang kamu dapat tadi malam. Sisakan hanya 750.000 rupiah untuk kamu. Ngerti!""Iya, mah." Leon segera mentransfer uang yang diminta Wina lewat handphonenya.Wina memeriksa handphonenya Leon itu. Setelah memastikan Leon sudah mentransfer uang yang dia minta, dia tersenyum puas. "Ingat, kalau aku menemukan uang di kamar kosmu, uangnya akan aku ambil.""Iya, mah.""Dan kamu jangan khawatir soal kunci kamarmu
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-21
Baca selengkapnya

130 Mr Hot

"Sama-sama, Leon. Tapi, aku betul-betul salut padamu, Leon.""Kenapa?""Pake nanya lagi. Kamu tuh betul-betul membuat gebrakan luar biasa di kelab malam Tante Lisa. Senior-senior pada melongo. Dibantai semua sama kamu. Tau gak?""Masak sih?""Bener loh, Leon. Kamu bikin rekor demi rekor saat lelang. Saat yang lain gak laku, kamu diperebutkan. Kamu hasilkan uang banyak bagi club. Sesuatu yang tidak pernah terjadi di klub malam Tante Lisa. Tante Lisa bahkan beberapa kali berterima kasih kepadaku karena aku mengajak kamu ke klub malam dia.""Kamu terlalu melebih-lebihkan, Bryan. Aku masih belajar, kok.""Kamu tuh udah profesional banget. Kami yang senior-senior ini, kembali jadi culun kalau dibanding dengan kamu.""Dah lah. Kamu keterlaluan mujinya.""Waktu aku melihat kamu pertama kalinya di rumah sakit, aku langsung tahu kalau kamu itu sangat cocok untuk bekerja di klub malam tempat aku bekerja. Aku pikir kamu bisa langsung sukses tapi ternyata hasil yang kamu raih jauh melebihi yang a
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-21
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1112131415
...
32
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status