Dipta, seperti biasa, jika tak ada pekerjaan atau lembur, dan pikirannya sedang suntuk, memilih untuk menikmati secangkir kopi di pinggir jalan.Walaupun ia seorang CEO, kebiasaan ini sudah melekat sejak dulu. Ia memang lahir dari keluarga kaya raya, tapi didikan orang tuanya penuh kesederhanaan.Malam itu, sambil mengamati lalu lalang kendaraan, pikirannya melayang pada satu hal: omongan orang-orang tentang dirinya yang belum juga menikah lagi setelah tujuh tahun bercerai."Eh, Pak Dipta?"Suara itu membuyarkan lamunannya. William, salah satu staf muda di perusahaannya, muncul dari arah seberang jalan.Dipta tersenyum kecil dan memberi isyarat agar William duduk di sebelahnya. "Kebetulan," katanya singkat."Pak Dipta ngapain di sini?" tanya William heran, matanya menatap gelas kopi yang mengepulkan aroma khas-kopi dicampur durian."Ngopi," jawab Dipta ringan sambil mengangkat gelasnya. "Kopi campur durian, favorit saya
ปรับปรุงล่าสุด : 2025-04-19 อ่านเพิ่มเติม