Ayunda langsung memeluk suaminya begitu melihat wajahnya yang lebam-lebam dan kepala yang diperban. Hatinya remuk melihat kondisi Ardan seperti itu. Ia memeluknya erat, seolah tak ingin melepasnya lagi."Ar," bisiknya lirih, nyaris tak terdengar, hanya getaran emosi yang bisa dirasakan dari suara itu.Ardan menghela napas panjang, lalu membalas pelukan Ayunda dengan lemah. Ia merasa hancur, bukan karena luka di tubuhnya, tapi karena perasaan bersalah yang terus menggerogoti."Aku ... aku minta maaf, Ayunda. Aku gagal melindungimu. Aku nggak pantas jadi suami kamu," gumamnya pelan.Ayunda menggeleng cepat, air mata mengalir di pipinya. "Jangan bilang begitu. Kamu sudah berjuang. Kamu pulang dengan selamat, itu yang paling penting."Ardan menatap wajah istrinya dengan mata yang mulai berkaca-kaca. "Kamu nggak apa-apa, kan?" tanyanya, suaranya parau.Ayunda mengangguk sambil terus menggenggam tangannya. "Aku baik-baik saja sekarang,
Last Updated : 2025-04-10 Read more