Semua Bab Usai Bangun dari Koma: Bab 51 - Bab 60

74 Bab

Kelahiran

Ayunda baru saja meneguk air putih yang diberikan oleh Oma Ola ketika tiba-tiba perutnya terasa sangat nyeri. Kontraksi datang begitu cepat dan kuat, membuat tubuhnya refleks membungkuk menahan sakit."Oma, ini rasanya sakit sekali," ucap Ayunda dengan wajah yang mulai pucat. Napasnya memburu, keringat dingin mulai membasahi pelipisnya.Keyla yang saat itu berdiri tak jauh langsung menghampiri dengan panik. Ia melihat cairan bening merembes dari bagian bawah tubuh Ayunda, membasahi lantai."Oma! Ini ketubannya pecah! Sepertinya Ayunda akan melahirkan!" serunya kaget.Ardan yang duduk tak jauh langsung panik. Ia ingin berdiri, tapi kesulitannya membuat semuanya terasa lebih tegang. Dengan cepat, ia berteriak memanggil sopir."Pak Rudi! Cepat siapkan mobil! Kita ke rumah sakit sekarang!"Dalam waktu singkat, suasana rumah berubah jadi penuh kecemasan. Oma Ola membantu menopang tubuh Ayunda, sementara Keyla mengambil tas perlengkapa
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-13
Baca selengkapnya

Twins Sakit?

Dua minggu berlalu sejak kepulangan dari rumah sakit. Rumah itu kini tak pernah sepi. Tangisan kecil, suara tawa, dan obrolan lembut jadi pengisi setiap sudut ruang. Kehadiran Elvano dan Aluna seperti menyulap segalanya—lelah jadi bahagia, tangis jadi syukur.Hari itu, Ayunda sedang duduk di ruang tengah, mengayun pelan kursi goyangnya sambil menyusui Aluna. Wajah mungil anak perempuannya itu begitu tenang, dan entah kenapa, tiba-tiba Aluna mengangkat sedikit bibirnya seolah tersenyum.Ayunda membeku sejenak, lalu air matanya menetes.“Ardan … Ardan, dia tersenyum,” bisiknya dengan suara bergetar.Ardan yang sedang mengganti popok Elvano di dekat sana langsung menoleh. “Apa? Senyum? Serius?”Ayunda mengangguk cepat, menahan isak. “Dia kayaknya dia kenal aku dia tahu aku ibunya.”Ardan mendekat dan mencium kening istrinya. “Tentu dia tahu. Mana mungkin dia nggak kenal cinta pertama dalam hidupnya?”Malam itu juga, mereka
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-14
Baca selengkapnya

Pengkhianat

Beberapa bulan setelah Ayunda mulai menjalani hidup barunya sebagai ibu sekaligus CEO, badai baru mulai muncul di balik ketenangan yang ia ciptakan dengan susah payah.Blue Cooperation, yang kini dikenal sebagai perusahaan visioner dan progresif, mulai menjadi incaran para pesaing. Beberapa perusahaan baru yang didirikan oleh tokoh-tokoh lama yang dulu tersingkir karena strategi Blue Cooperation, mulai bangkit kembali. Mereka membentuk aliansi diam-diam, bersatu dengan satu tujuan: menjatuhkan Ayunda.Salah satu dari mereka adalah Dipta Santosa, mantan direktur dari perusahaan lawas yang bangkrut karena kalah bersaing. Ia membentuk perusahaan rintisan baru bernama Natura Corp, yang bergerak di bidang yang hampir serupa dengan Blue Cooperation. Namun cara yang digunakan Dipta berbeda, ia tak bermain bersih.William masuk dengan raut wajah serius sambil melemparkan map ke meja Ayunda. “Ini laporan dari tim intel bisnis kita. Mereka sengaja menurunkan harga p
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-14
Baca selengkapnya

Rencana Pernikahan

Ayunda telah menyelesaikan persoalan Reno. Baginya, tidak ada ruang bagi pengkhianat di Blue Cooperation. Ia percaya bahwa kepercayaan adalah fondasi, dan sekali itu dilanggar, tidak ada kompromi. Reno langsung dipecat tanpa kompensasi apa pun. Itu prinsip yang Ayunda pegang teguh—tegas dan tanpa celah.Sambil merapikan berkas terakhir di mejanya, Ayunda melirik ponsel. Ada satu janji penting yang menunggunya: makan malam keluarga, tempat di mana mereka akan membahas pernikahan Kayla dan William secara serius.“Iya, tunggu sebentar lagi. Aku akan datang,” katanya di telepon dengan suara hangat. Setelah menutup sambungan, ia segera beranjak keluar dari ruangannya.Gedung tempat Blue Cooperation berkantor memang megah. Dalam satu menara itu, terdapat tiga perusahaan besar, dan Blue Cooperation menempati dua lantai teratas.Saat hendak masuk ke lift, langkah Ayunda terhenti.“Eh!”Ia tak sengaja menabrak seorang pria bertubuh tegap.
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-15
Baca selengkapnya

Kecelakaan Itu

Ayunda menatap ke arah suaminya yang tengah tertidur begitu juga dengan si kembar yang berada di box bayi. Memang walaupun ia memiliki dua orang babysitter, tetapi si kembar tetap tidur di kamarnya karena Ayunda jika malam memang tidak pernah lembur.Ayunda juga mengusap kepala dari suaminya dengan begitu sangat lembut.Wanita itu terkejut ketika foto pernikahannya dan juga Ardan tiba-tiba pecah mungkin karena angin dari luar."Ya Allah pertanda apa ini?"Ayunda segera bangkit dari tempat tidur, langkahnya ringan tapi tergesa menuju jendela yang sedikit terbuka. Angin malam menyusup masuk, dingin dan membawa aroma tanah basah. Ia merapatkan jendela, lalu kembali memandangi bingkai foto yang kini pecah di lantai. Gambar dirinya dengan Ardan, tersenyum di hari bahagia mereka, kini retak di bagian wajah sang suami.Perasaannya tak enak. Entah mengapa, dada Ayunda terasa sesak. Ia menunduk, memungut pecahan kaca dengan hati-hati, takut meluka
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-15
Baca selengkapnya

Pemakaman

Ardan dan keluarganya segera dilarikan ke rumah sakit. Di masjid, tempat pernikahan Kayla tengah berlangsung, suasana berubah mencekam saat kabar itu sampai. Kayla merasa sangat risau, pikirannya kacau, dan air matanya tak terbendung. Sementara itu, Ardan yang kehilangan banyak darah langsung dilarikan ke ruang ICU. Tim medis bergerak cepat, namun kepanikan jelas terlihat. Kondisinya terus memburuk, membuat para dokter kebingungan dalam mengambil keputusan. Detak jantungnya tak stabil, tekanan darahnya terus menurun, dan tubuhnya semakin pucat. Di ruang lain, Ayunda masih belum sadarkan diri. Dua anaknya, Aluna dan Elvano, juga dalam kondisi kritis. Luka-luka di tubuh mereka cukup parah dan membutuhkan penanganan segera. Tangisan perawat dan suara alat medis yang terus berbunyi menciptakan suasana yang penuh ketegangan. Waktu terasa berjalan lambat. Kayla yang akhirnya tiba di rumah sakit, langsung berlari ke ruang tunggu ICU. Ia menggeng
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-16
Baca selengkapnya

Terpuruk

Sesampainya di rumah, Ayunda tak berkata sepatah kata pun. Ia langsung berjalan pelan menuju kamar, tempat yang dulu menjadi saksi kebersamaannya dengan Ardan. Setiap sudut ruangan masih terasa begitu hidup, seolah Ardan baru saja pergi sebentar dan akan kembali kapan saja. Bahkan wangi khas tubuh lelaki itu masih samar-samar menggantung di udara.Dengan langkah lemah, Ayunda mendekati lemari pakaian yang penuh dengan kemeja dan jas Ardan. Tangannya bergetar saat membuka pintu lemari, dan begitu melihat deretan pakaian itu masih rapi tergantung, dadanya seketika sesak."Ar, kenapa sih secepat ini kamu pergi?" lirihnya.Tangisnya kembali pecah. Histeris. Ia benar-benar belum siap kehilangan Ardan. Kepergian itu terlalu mendadak, terlalu menusuk hati.Dirinya tanpa Ardan, bisa apa?Selama ini, Ardan adalah segalanya. Lelaki itu yang selalu membuatnya bangkit dari keterpurukan. Yang menggenggam tangannya ketika semua orang menjauh. Yang meng
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-16
Baca selengkapnya

Pulang Ke Rumah

Setibanya di rumah sakit, langkah Ayunda terasa begitu berat. Sepanjang lorong rumah sakit yang dingin dan sunyi itu, ia berjalan perlahan, seolah setiap langkah mengoyak luka di hatinya. Pandangannya tertuju pada papan nama yang menunjukkan ruang rawat anak-anak. Ruangan di mana buah hatinya kini dirawat.Beberapa hari terakhir, Ayunda begitu larut dalam kesedihan karena kehilangan Ardan, sampai-sampai ia melupakan hal terpenting yang masih ia miliki—anak-anaknya.Ketika sampai di depan pintu, ia melihat dua perawat yang menjaga si kembar tengah menatapnya dengan pandangan pilu. Wajah mereka menyiratkan kelegaan sekaligus kekhawatiran. Seolah kedatangan Ayunda adalah harapan terakhir untuk menenangkan dua bocah kecil yang terus menangis memanggil ibunya.Ayunda menarik napas dalam-dalam dan mendorong pintu perlahan.Langkahnya makin lambat saat matanya menangkap sosok mungil Elvano yang duduk bersandar di ranjang dengan mata kanan yang tampak leb
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-16
Baca selengkapnya

Skylar Group

Kabar meninggalnya Ardan menjadi pemberitaan yang mengguncang publik. Begitu pula dengan keterpurukan Ayunda, yang membuat kekuasaan di perusahaan Blue Cooperation seolah kosong. Para pesaing pun bersemangat mencari celah untuk menjatuhkannya.Kabar itu pun sampai ke telinga Dipta. Namun berbeda dengan perusahaan lain yang berlomba-lomba merebut pangsa pasar atau menarik investor Blue Cooperation, Dipta justru merasa iba. Padahal, selama ini perusahaannya adalah rival terberat Blue Cooperation—selalu bersaing ketat di berbagai ajang bisnis.“Pak Dipta, bukankah ini kesempatan kita?” tanya seorang staf muda dengan nada antusias, matanya berbinar penuh ambisi.Dipta menoleh perlahan. Tatapannya tajam, namun tenang. “Kesempatan?” gumamnya. “Kita bukan predator. Kita pebisnis. Jika hanya bisa menang saat lawan sedang jatuh, maka kita bukan pesaing yang layak.”Staf itu terdiam, sedikit bingung dengan sikap pemimpinnya yang tak biasa.Dipta me
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-17
Baca selengkapnya

Blue Cooperation

Dipta menatap Ayunda lekat-lekat. Ia memang sudah lama mendengar reputasi wanita itu—mantan model papan atas yang memilih meninggalkan dunia gemerlap demi mendampingi suaminya, Ardan, yang lumpuh akibat kecelakaan. Dan kini, Ayunda duduk di hadapannya sebagai CEO Blue Cooperation—posisi yang tidak mudah, apalagi dalam kondisi berduka.Ayunda duduk tenang, anggun dan berwibawa. Tatapannya lurus, penuh kendali, meski sorot kesedihan masih sesekali muncul di balik matanya. Dipta, dengan jas gelap dan sikap dinginnya yang khas, akhirnya membuka percakapan.“Saya sebenarnya benar-benar merasa terhina, ketika Anda mengembalikan karangan bunga itu,” ucap Dipta tanpa basa-basi.Ayunda tak bereaksi seketika. Ia hanya menatap pria itu dengan profesionalisme yang luar biasa. Kemudian, dengan nada datar namun sopan, ia menjawab, “Saya minta maaf, Pak Dipta. Tapi menurut saya, karangan bunga itu tidak lagi relevan. Suami saya meninggal dua minggu lalu. Tidak perlu lagi
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-17
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
345678
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status