“Ya Tuhan, aaaaa!” pekik Nabila.Nabila terjatuh akibat terpeleset di lantai yang ia pijak. Punggungnya terbentur keras menghantam ujung sofa.“Nabila!” teriak Gala.Gala segera mendekati Nabila, berusaha membantu membangunkannya. Sementara Erina, dengan cepat ia merebut Sandi dari Nabila.“Kamu ceroboh sekali, Nabila! Lihat cucu saya, dia menangis gara-gara kamu!” bentak Erina.“Mam, Nabila tidak sengaja. Sandi hanya terkejut saja, Sandi tidak apa-apa. Lihat Nabila, dia yang kesakitan, bukan Sandi!” ujar Gala.Nabila bangun sambil meringis kesakitan di punggungnya. Ia ketakutan saat Erina marah terhadapnya.“Maafkan saya, Bu. Saya tidak sengaja!” ucap Nabila merasa bersalah.“Kamu, kalau terjadi apa-apa terhadap cucu saya, saya akan pastikan kamu angkat kaki dari rumah ini,” bentak Erina.Tangisan Sandi pecah, Erina pun berusaha menenangkannya. Namun, tangisan Sandi begitu sulit ia tenangkan.“Mam, sudahlah, Nabila tidak sengaja. Lagi pula, kalau Nabila angkat kaki dari sini, lalu si
Terakhir Diperbarui : 2025-04-03 Baca selengkapnya