All Chapters of One Night Stand With A Billionaire: Chapter 51 - Chapter 60

82 Chapters

Bab 51. Malam Panas Kembali Terulang (21+)

Bibir Julian mendarat di bibir Amber, memberikan lumatan lembut, dan sukses membuat sekujur tubuh wanita itu membeku. Ciuman itu membuat otak Amber menjadi blank seketika. Otak dan hati Amber seakan berperang, tapi sayang kali ini pikirannya lemah. Amber hendak bermaksud menghentikan ciuman panas itu, tapi Julian kini menekan tengkuk lehernya, dan bahkan memberikan belaian di payudaranya. Ya, tindakan Julian semakin melumpuhkan seluruh saraf di tubuh Amber. “J-Julian,” bisik Amber di sela-sela ciuman itu. Julian melepas pagutannya, dan menatap Amber penuh kehangatan. “Kau masih ingin menutupi perasaanmu, hm?” bisiknya di depan bibir Amber. “A-aku—” Lidah Amber kelu, bingung untuk menjawab. Julian menangkup kedua pipi Amber. “Aku menginginkanmu bukan karena aku memiliki kembar darimu. Aku menginginkanmu, memang karena hanya kau yang ada di hatiku. Amber, aku tidak bisa membayangkan bagaimana kehidupanku tanpamu.” Hati Amber luluh mendengar apa yang dikatakan oleh Julian. Detik it
last updateLast Updated : 2025-03-08
Read more

Bab 52. Tidak Akan Ada yang Bisa Memisahkan 

Amber tak menyangka Julian akan membawanya ke sebuah restoran mewah yang ada di Brooklyn. Ini bukan hanya sekadar restoran biasa, tapi sangat istimewa. Bayangkan saja, Julian menyewa restoran ini khusus untuk mereka makan malam bersama. Julian ingin makan malam bersama Amber, tidak diganggu oleh siapa pun. Meski hanya pengunjung restoran saja, dia tak ingin. Well, billionaire ternama itu memperilakukan pasangannya dengan cara romantis dan manis. Makanan lezat sudah terhidang sempurna di hadapan mereka. Menu makanan yang dipilih adalah menu makanan yang terbaik. Ya, Julian begitu menyiapkan makan malam sempurnanya bersama dengan Amber. “Julian, kenapa kau memesan banyak sekali makanan?” tanya Amber bingung. Pasalnya hanya ada dia dan Julian yang makan, tapi menu makanan yang terhidang sangat banyak. Julian tersenyum. “Aku memilih menu makanan pilihan. Aku ingin kau mendapatkan yang terbaik, Amber.” “Tuan Kingston, kau bisa membuatku sangat gemuk.” Amber tersenyum kala mengatakan
last updateLast Updated : 2025-03-08
Read more

Bab 53. Menjemput Kembar 

“Grandma, apa Daddy dan Mommy belum menjemputku dan Victor. Mereka masih kencan, ya?” tanya Violet dengan nada polos pada ibunya. Gadis kecil itu duduk di pangkuan Gracey, sedangkan Victor duduk di pangkuan James. Gracey tersenyum lembut mendengar pertanyaan polos dari Violet. “Benar, Sayang. Mommy dan Daddy-mu masih berkencan.” “Kalau begitu jangan mengganggu Daddy dan Mommy. Biarkan mereka berkencan,” sambung Victor dengan senyuman manis di wajahnya. James tampak tak suka dengan percakapan itu. Pria paruh baya itu tampak ingin melakukan protes, tapi tatapan mata Gracey membuat James menahan ucapannya. Pria paruh baya itu memilih untuk menahan diri, tentu demi kedua cucunya. Meski tak menyukai Amber, tapi dia sangat senang akan kehadiran Victor dan Violet. Victor dan Violet menguap, mereka kompak mengantuk. Gracey dan James mengajak dua cucu mereka ke kamar. Baik Gracey dan James telah menyiapkan dua kamar khusus untuk cucu kembar mereka. Kamar untuk Victor didesain dengan nuansa
last updateLast Updated : 2025-03-08
Read more

Bab 54. Pertentangan James  

Amber tak menyangka Gracey akan membahas ‘Adik’ pada kembar. Hal itu yang membuatnya sekarang bingung untuk menjawab. Sementara Julian melukiskan senyumannya di kala kembar menanyakan tentang ‘Adik’. Tentu saja, Julian sangat senang akan pertanyaan dari anak kembarnya ini. Julian mengusap-usap rambut Victor dan Violet. “Kalian benar, adik kalian akan segera datang. Tunggu saja, oke?” Gracey mengulum senyumannya mendengar apa yang Julian katakan. Sementara Amber tampak mendelik, menatap tajam Julian. Wanita itu terkejut akan apa yang dikatakan Julian. Hal tergila adalah di ruang makan bukan hanya ada kembar saja, tapi juga ada orang tua Julian. Amber menjadi merasa tidak enak. Apalagi sekarang tatapan mata James menunjukkan jelas ketidaksukaannya padanya. Jujur, Amber tak ingin hubungan antara Julian dan ayahnya menjadi retak, tapi dia tak bisa memaksa akan apa yang dipikirkan ayah Julian tentangnya. “Ayo sekarang kita makan dulu. Sudah lapar, kan?” ujar Gracey hangat. “Ya, Grand
last updateLast Updated : 2025-03-08
Read more

Bab 55. Kapan Kau Menjebaknya?! 

Amber dan Julian menatap hangat kembar yang tertidur pulas. Dia dan Julian sudah membawa kembar pulang. Sepanjang jalan pulang, kembar tak henti menangis, karena kecewa pada James. Tidak ada yang bisa Amber dan Julian lakukan, selain menenangkan anak mereka. Beruntung, Julian meyakinkan bahwa semua akan baik-baik saja. Sementara Amber berusaha membujuk kembar untuk tak membenci James. Namun, sayang, rupanya kembar sudah kecewa pada James. Amber tidak bisa memaksa kembar untuk tidak kecewa pada James. Sebab, kata-kata James tadi memang sangat menyakitkan. Penjelasan yang Amber lakukan pada kembar, tetap membuat kembar menaruh rasa kecewa pada James. Meski demikian, ada hal yang tetap Amber syukuri yaitu Gracey sangat baik padanya. Gracey langsung mengatakan permintaan maaf mendalam, atas ucapan menyakitkan James. Hati Amber tersentuh di kala Gracey meminta maaf. Paling tidak, Amber tahu bahwa Gracey menerima Amber dengan sepenuh hati. “Kembar sudah pulas. Ayo kita ke kamar,” ajak J
last updateLast Updated : 2025-03-08
Read more

Bab 56. Meminta Ditemani Amber

{Aku ingin menunjukkan kejutan indah di sebuah tempat untukmu, tapi maaf aku tidak bisa mengantarmu karena aku memiliki meeting mendadak. Jika kau ingin, kau bisa membawa sahabatmu untuk menemanimu. Aku akan membagikan lokasinya padamu.}Jessie tersenyum bahagia membaca pesan dari Mike. Ya, dia sedang merasakan sesuatu yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. Ada kehangatan yang lembut menyelimuti hatinya setiap kali dia memikirkan Mike, seorang pria yang diam-diam telah menjadi pusat dunianya. Mike bukanlah seseorang yang mencolok, tetapi ada sesuatu tentang caranya tersenyum dan bagaimana dia selalu mendengarkan dengan penuh perhatian yang membuat Jessie merasa nyaman dan dihargai.Saat Mike berbicara, Jessie merasa seperti dunia berhenti sejenak. Dia memperhatikan setiap detail—dari nada suara Mike hingga caranya menyelipkan rambut ke belakang telinga saat berpikir. Namun, di balik perasaan bahagianya, ada juga kegelisahan yang menyelinap. Jessie sering kali bertanya-tanya apakah
last updateLast Updated : 2025-03-09
Read more

Bab 57. Gagal Menculik

Kota New York memiliki pesonanya sendiri. Langit masih berwarna keemasan, dengan matahari yang perlahan-lahan naik di antara gedung-gedung pencakar langit. Jalan-jalan mulai sibuk, tetapi ada nuansa damai yang singkat sebelum hiruk-pikuk khas kota ini benar-benar dimulai.Trotoar dipenuhi oleh orang-orang yang berjalan cepat, sebagian besar dengan cangkir kopi di tangan. Mereka adalah pekerja yang menuju kantor, pelajar dengan tas punggung besar, dan pelari pagi yang menikmati udara segar sebelum keramaian menyergap. Di sudut jalan, kios-kios hotdog dan bagel mulai beroperasi, menebarkan aroma yang menggoda di udara.Taksi kuning khas New York melintas satu per satu, berhenti sebentar untuk mengambil penumpang. Suara klakson sesekali terdengar, tetapi tidak cukup untuk mengganggu suasana pagi yang masih terasa tenang. Di taman seperti Central Park, daun-daun pohon bergoyang lembut ditiup angin pagi, dan sinar matahari menyinari danau kecil, menciptakan kilauan indah.Burung-burung mer
last updateLast Updated : 2025-03-09
Read more

Bab 58. Rencana Gagal Total 

Saat Julian melajukan mobil di jalanan New York yang sibuk, awan gelap tiba-tiba menggulung di atasnya, dan hujan deras mulai turun dengan cepat. Suara hujan yang menghantam atap mobilnya membuatnya semakin gelisah. Dia tahu waktu tidak berpihak padanya. Setiap detik yang berlalu tanpa kabar dari Amber semakin membuatnya cemas.Julian mengeluarkan ponselnya dan membuka aplikasi pesan. Pria tampan itu dengan cepat mengetik pesan untuk ibunya, Gracey.{Mom, tolong jemput anak-anak di sekolah. Aku tidak bisa menjemput mereka, karena aku sedang mencari Amber. Amber tidak ada kabar. Aku khawatir. Terima kasih!}Setelah mengirimkan pesan, Julian menatap jalan di depannya, berusaha berkonsentrasi meskipun hujan membuat visibilitasnya berkurang. Dia merasa terjebak dalam perasaan campur aduk antara ketakutan dan kecemasan. Amber adalah segalanya baginya, dan tidak tahu di mana dia berada membuat hatinya berdebar kencang.Hujan semakin deras, dan jalanan mulai tergenang air. Julian berusaha me
last updateLast Updated : 2025-03-09
Read more

Bab 59. Siasat Mike yang Baru    

Setelah kejadian menegangkan di gudang tua, suasana di penthouse terasa sedikit tegang. Julian melihat Amber duduk di sofa, tampak merenung dan terlihat lelah. Dia tahu bahwa pengalaman itu pasti masih membekas dalam pikirannya. Demi memberikan sedikit kenyamanan, Julian memutuskan untuk membuatkan Amber secangkir teh madu hangat, minuman kesukaannya.Julian melangkah ke dapur, membuatkan secangkir teh madu, dan memberikan pada Amber. “Ini untukmu,” katanya sambil menyerahkan cangkir teh hangat kepada Amber. “Minumlah, semoga bisa membuatmu merasa lebih baik.”Amber menerima cangkir itu dengan senyuman lembut, merasakan kehangatan dari cangkir di tangannya. “Terima kasih, Sayang. Ini sangat menenangkan,” jawabnya, mengambil tegukan pertama dari teh yang hangat.Julian duduk di sampingnya, menatapnya dengan penuh perhatian. “Aku ingin tahu, apa yang sebenarnya terjadi di gudang tua itu? Kenapa kau dan Jessie bisa berada di sana?” tanyanya, suaranya lembut, dan penuh rasa ingin tahu.Am
last updateLast Updated : 2025-03-09
Read more

Bab 60. Bertemu Dengan Anette Celeste

Matahari bersinar cerah, memancarkan cahaya keemasan yang menembus celah-celah gedung pencakar langit. Suara keramaian kota mulai terdengar, dengan orang-orang yang berlalu lalang, mobil-mobil yang melintas, dan suara burung yang berkicau. Namun, di tengah suasana yang ceria itu, Amber tampak muram.Wanita itu duduk di tepi jendela penthouse, menatap keluar dengan tatapan kosong. Pikiran tentang kejadian di gudang tua terus menghantui benaknya. Gambar-gambar menakutkan dari insiden itu berputar-putar di kepalanya, dan rasa bersalah serta ketakutan menyelimuti hatinya. Jessie, sahabatnya yang selalu ada untuknya, kini terbaring di rumah sakit, dan Amber merasa tidak berdaya.Keinginannya untuk menjenguk Jessie semakin menguat, tetapi larangan dari Julian masih terngiang di telinganya. Bukan bermaksud tak mengizinkan Amber bertemu dengan Jessie, tapi Julian hanya khawatir masih ada orang jahat yang mengintai. Tentu dia tahu bahwa Julian melakukan yang terbaik untuk melindunginya. Amber
last updateLast Updated : 2025-03-09
Read more
PREV
1
...
456789
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status