All Chapters of One Night Stand With A Billionaire: Chapter 41 - Chapter 50

82 Chapters

Bab 41. Memberikan Perhitungan

Julian menutup rapat pemegang saham, berjabat tangan dengan para pemegang saham, lalu beranjak meninggalkan ruang meeting—menuju ruang kerjanya, tetapi tiba-tiba langkah pria itu terhenti melihat asisten pribadinya berlari menghampirinya. “Tuan!” panggil Mark, dengan napas yang memburu, dan tergesa-gesa. Kening Julian mengerut, melihat sang asisten yang tergesa-gesa. “Ada apa, Mark? Kenapa kau tergesa-gesa seperti itu?” “Tuan gawat!” Mark tampak gelisah. Julian melipat tangan di depan dada. “Gawat bagaimana?” Mark menatap Julian hati-hati. “Nona Clara, Tuan!” Sebelah alis Julian terangkat. “Ada apa dengan wanita busuk itu?” “Nona Clara menyerang Nona Amber,” jawab Mark yang sontak membuat mata Julian melebar terkejut. “Apa?” Julian menuntut penjelasan. “Tuan, saya baru saja mendapatkan kabar Nona Amber ada di rumah sakit. Beliau pingsan, akibat serangan Nona Clara. Mungkin lebih jelasnya Anda bisa bertanya langsung pada Nona Jessie,” ucap Mark cepat menjelaskan, dengan penuh
last updateLast Updated : 2025-03-06
Read more

Bab 42. Memberikan Kesempatan Lagi 

Pelupuk mata Amber perlahan terbuka, dan object pertama yang dilihatnya adalah Jessie. Keningnya mengerut bingung, mengendarkan pandangan—melihat dirinya berada di sebuah ruang rawat yang dia yakini ruang rawat VVIP. “Jessie?” panggil Amber pelan, sambil menyentuh keningnya. Jessie menatap Amber dengan tatapan lega. “Amber, akhirnya kau sudah siuman. Aku senang sekali kau siuman.” “Jessie, kenapa aku bisa di rumah sakit?” tanya Amber lemah. “Kau tidak mengingat apa pun?” balas Jessie mulai khawatir. Amber terdiam sejenak, berusaha mengumpulkan kepingan memorinya. Perlahan detik itu juga kepingan memorinya mulai terkumpul, mengingat kejadian di mana Clara mendatanginya, dan ribut besar dengan Jessie. Dia menjadi korban, karena melerai perkelahian Clara dan Jessie. Amber mengembuskan napas pelan. “Aku sudah ingat sekarang.” Jessie semeringah bahagia. “Kau sudah ingat?” Amber mengangguk, menanggapi ucapan Jessie. “Aku lega, Amber. Aku pikir kau lupa ingatan karena benturan di ke
last updateLast Updated : 2025-03-06
Read more

Bab 43. Bukti yang Hilang 

“Grandma, di mana Mommy dan Daddy?” tanya Violet dan Victor bersamaan. Anak kembar itu tampak sangat merindukan kedua orang tuanya yang sampai sekarang belum juga muncul. Gracey tersenyum lembut, menatap hangat dua cucunya. “Mommy dan Daddy kalian sedang melakukan hal-hal menyenangkan berdua. Mereka akan segera kembali. Kalian tunggu saja, oke?” Violet tampak kecewa. “Kenapa Mommy melakukan hal menyenangkan tanpa diriku dan Victor?” “Iya, kenapa Mommy dan Daddy pergi tanpa kami?” keluh Victor. Gracey mengecup dua cucunya itu. “Mereka sedang kencan, nanti sepulang dari mereka kencan, mereka akan pulang dan pasti mengajak kalian jalan-jalan.” Kening Violet mengerut bingung. “Apa itu kencan, Grandma?” Victor juga turut menatap neneknya, karena bingung dengan arti ‘Kencan’. “Apa kencan itu seperti bermain di taman?” Gracey terkekeh melihat dua cucunya yang kebingungan. Benar-benar sangat menggemaskan. “Sayang, kencan adalah pergi jalan-jalan menghabiskan waktu bersama khusus orang
last updateLast Updated : 2025-03-06
Read more

Bab 44. Clara yang Frustrasi

“Nona Clara, gawat! Kita memiliki masalah besar!” Tara berlari masuk ke dalam apartemen Clara, menunjukkan kepanikan yang membentang. Asisten pribadi Clara itu sekarang mondar-mandir gelisah di hadapan Clara. Kening Clara mengerut, menatap sang asisten dengan tatapan bingung. “Ada apa, Tara? Masalah apa yang kau maksud?” Tara menatap Clara penuh khawatir. “Maafkan saya, Nona. Maaf ata kelalaian yang saya lakukan.” Clara semakin tak mengerti di kala sang asisten memohon maaf padanya. “Jelaskan padaku, apa maksudmu? Kenapa kau minta maaf padaku?” tanyanya mendesak sang asisten untuk bicara. Tara mengatur napasnya, berusaha untuk tetap tenang, meski sebenarnya kepanikan telah melanda jiwanya. “Nona, sepulang saya tadi dari apartemen Anda, saya mendapatkan masalah.” “Masalah apa?” tanya Clara lagi, penasaran. Tara memberanikan diri. “Ada seorang pria yang mencegat saya du jalan. Pria itu mengambil flash drive yang berisikan rekaman CCTV. Saya yakin seribu persen pria itu adalah ora
last updateLast Updated : 2025-03-06
Read more

Bab 45. Rencana Berlibur ke Kapal Pesiar 

“Kau sudah pulang rupanya.” James menatap dingin Gracey yang baru saja tiba di rumah. Pria paruh baya yang masih sangat tampan itu, memiliki paras yang luar biasa mirip dengan Julian, putranya. “Harusnya kau ikut denganku. Kembar menanyakanmu,” jawab Gracey lembut, melangkah mendekat pada sang suami. “Aku malas harus ke penthouse Julian. Lain kali bawa saja kembar ke sini,” ucap James dingin, dan tegas. Gracey menghela napas dalam. “Jika dibawa ke sini, aku khawatir dia tidak nyaman. Jadi, aku lebih memilih menemui cucu kita di rumah mereka.” James mengabaikan ucapan Gracey. Gracey menatap sang suami dengan tatapan dalam. “Sayang, kita harus bersyukur Julian membatalkan rencana pernikahannya dengan Clara. Lihat Clara memiliki sifat yang buruk. Dia bahkan tega menyerang Amber sampai Amber pingsan, dan masuk rumah sakit.” Gracey mendengar semua cerita tentang apa yang menimpa Amber. Sungguh, dia tak menyangka Clara akan seburuk itu. Hal tersebut yang membuat Gracey merasa bersyu
last updateLast Updated : 2025-03-06
Read more

Bab 46. Menikmati Waktu Bersama di Kapal Pesiar  

Kapal mewah bergerak bersamaan dengan ombak yang cukup besar. Tampak Victor dan Violet memekik bahagia selama berasa di kapal pesiar. Anak kembar itu tertawa menunjukkan betapa mereka sangat bahagia. Amber yang melihat Victor dan Violet tertawa, ikut merasakan kebahagiaan yang dirasakan anak kembarnya. “Victor, tangkap aku!” Violet berlarian di kapal, dan dengan cepat Victor menangkap adiknya itu. “Berhasil! Aku berhasil menangkapmu, Violet,” pekik Victor dengan tawa yang cukup kencang. Anak kembar itu saling tertawa, dan membuat Julian serta Amber merasakan kebahagiaan. Tidak ada orang tua di belahan dunia ini yang tak bahagia di kala melihat anak-anak mereka bahagia. “Victor, Violet, ayo makan dulu,” ajak Amber hangat. “Oke, Mommy!” jawab Victor dan Violet menjawab serempak. Mereka duduk di kursi meja makan. Makanan lezat telah dihidangkan pelayan di atas meja. Tampak Victor dan Violet sangat lahap menikmati makanan yang telah terhidang. “Sayang, makan pelan-pelan,” tegur Am
last updateLast Updated : 2025-03-07
Read more

Bab 47. Clara Memiliki Rencana

Bukti rekaman CCTV milik asisten Clara sudah ada di tangan Julian. Pagi menyapa yang dilakukan Julian adalah mendatangi kantornya. Sepulang dari berlibur di kapal pesiar, Julian langsung datang ke kantor, sedangkan anak kembarnya berserta Amber pulang. Julian memiliki alasan sendiri kenapa tidak pulang bersama dengan Amber dan anak kembarnya. Tentu alasannya adalah dia ingin segera bertemu dengan sang asisten, dan melihat bukti yang didapatkan oleh asisten pribadinya. “Kerja bagus, Mark,” ucap Julian puas dengan cara kerja Mark. “Langkah apa yang Anda lakukan, Tuan? Apa Anda ingin menjebloskan Nona Clara ke penjara?” tanya Mark ingin tahu langkah yang akan dilakukan oleh tuannya. Julian menyandarkan punggungnya ke kursi. Senyuman puas bertengger di wajahnya. Semua bukti sudah ada di tangannya. Dugaannya tentang Clara menjebaknya ternyata benar. “Sementara ini aku masih belum melakukan apa pun. Bukti yang kau berikan akan menjadi senjataku dalam melawannya,” ucap Julian dengan ser
last updateLast Updated : 2025-03-07
Read more

Bab 48. Pergi Jalan-Jalan ke Kebun Binatang 

Saat pagi menyapa, Julian terbangun oleh sinar matahari yang menyelinap masuk melalui celah-celah tirai. Dia mengusap wajahnya, mencoba mengusir sisa-sisa kantuk yang masih melekat. Dengan langkah ringan, dia keluar dari kamar, terhenti sejenak di ambang pintu saat mencium aroma roti panggang yang menggoda dari arah dapur.Amber ternyata berada di dapur, dan sudah sibuk. Rambutnya diikat ke belakang, apron yang melingkar di pinggangnya terlihat serasi dengan semangat pagi yang dia tunjukkan. Di kursi bar pantry, Victor dan Violet masih setengah mengantuk, duduk sambil memegang cangkir susu dan biskuit di tangan kecil mereka. Saat melihat Julian muncul, wajah mereka seketika ceria.“Daddy!” seru Victor dengan suara yang masih mengantuk.“Daddy!” ikut Violet, matanya berbinar-binar melihat ayahnya.Hati Julian menghangat melihat pemandangan itu. Dengan senyum lembut, dia menghampiri anak-anaknya, merangkul mereka dengan penuh kasih sayang. “Selamat pagi, anak-anak. Bagaimana tidur kalia
last updateLast Updated : 2025-03-07
Read more

Bab 49. Rencana Licik Mike 

Pagi itu, Julian bangun lebih awal. Pikiran pria itu sudah dipenuhi oleh meeting mendadak yang harus dihadirinya di kantor. Ini adalah salah satu pertemuan yang akan menentukan kelangsungan proyek besar yang sedang dikerjakan selama beberapa bulan terakhir. Harusnya hari ini Julian tidak datang ke kantor, karena dia sudah berniat bekerja dari rumah untuk beberapa hari ke depan, tapi karena ada meeting mendadak, membuatnya tidak bisa berkutik. Pun dia tak ingin mencari masalah dengan ayahnya. Tanpa banyak membuang waktu, Julian segera mandi, berpakaian rapi, dan bersiap untuk pergi. Namun, ada satu hal yang membuat Julian merasa sedikit berat meninggalkan rumah pagi ini yaitu si kembar. Entah kenapa dia berat sekali kali ini tidak mengantar kembar ke sekolah. Julian biasanya selalu berusaha meluangkan waktu untuk mengantar si kembar ke playgroup setiap pagi. Itu adalah salah satu momen spesial yang tidak ingin dilewatkan. Hanya terkadang dia tak mengantar, jika ada sesuatu hal mende
last updateLast Updated : 2025-03-07
Read more

Bab 50. Arti Dari Mencintai 

“Mom, terima kasih sudah datang. Maaf menyusahkanmu harus menjaga kembar.” Amber menyambut kedatangan Gracey, yang datang untuk menjaga kembar. Jujur, dari lubuk hatinya terdalam, dia merasa tidak enak, karena menyusahkan ibu Julian itu. Gracey tersenyum, dan memeluk Amber. “Kenapa harus minta maaf, Amber? Aku sangat bahagia menjaga kembar.” “Grandma datang! Yeay!” Victor dan Violet berhamburan, memeluk nenek mereka. “Cucu Grandma tersayang.” Gracey membalas pelukan Victor dan Violet. Amber tersenyum melihat kedekatan antara Gracey dengan kembar. “Grandma, kenapa datang sendiri lagi? Kami ingin bermain dengan Grandpa juga,” kata Violet mengeluh. “Kalian ingin main dengan Grandpa?” tanya Gracey hangat. Victor dan Violet mengangguk kompak. “Iya, kami ingin bermain dengan Grandma dan Grandpa.” Gracey menatap Amber. “Amber, apa boleh aku membawa kembar ke mansion? Kembar ingin bermain dengan kakek mereka.” Amber tersenyum. “Aku tidak mungkin melarang kembar bermain dengan kakek m
last updateLast Updated : 2025-03-07
Read more
PREV
1
...
34567
...
9
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status