Lahat ng Kabanata ng Di Balik Kemudi Sang Pemegang Kendali: Kabanata 71 - Kabanata 80

107 Kabanata

BAB 71 : Pindah Sementara?

Catelyn tersentak dari tidurnya.Matanya terbuka lebar, menatap langit-langit yang asing. Dada kecilnya naik turun cepat, refleks dipenuhi ketakutan karena tidak mengenali tempat ini.Namun, perlahan ingatan mulai kembali.Ia berada di apartemen Ethan.Tidak ada yang perlu ia takutkan.Tidak ada bahaya yang mengintai.Sebuah desahan napas lega lolos dari bibirnya, menggantikan detak jantung yang sempat berdegup kencang.Catelyn menggerakkan tangannya, merasakan jaket tebal yang masih melingkupinya. Ia menunduk, melihat dirinya masih mengenakan pakaian dari kemarin malam.Jaket itu… milik pria yang telah menyelamatkannya.Catelyn merenung sesaat.Pikirannya mengelana pada pembicaraan terakhir dirinya dengan Ethan di meja makan.“Mengapa kau begitu baik padaku?” Kalimat pertanyaan itu, entah mengapa, seperti membuat Ethan terlihat kebingungan.Pada akhirnya, sebelum Ethan menjelaskan apapun, Catelyn sendiri yang langsung mengalihkan topik, dengan tiba-tiba berdiri dan berkata akan mencu
last updateHuling Na-update : 2025-03-31
Magbasa pa

BAB 72 : Pesona Yang Terlalu Kuat

"Aku ingin kau pindah ke sini, Catelyn," kata Ethan, suaranya rendah dan penuh keyakinan.Catelyn terdiam sejenak, mencerna kata-kata itu. Tawaran Ethan begitu tiba-tiba, begitu intens, hingga membuatnya tanpa sadar melangkah mundur."Ethan, ini terlalu cepat… Aku butuh waktu untuk berpikir," katanya, mencoba terdengar tegas, meskipun jantungnya berdebar kencang. "Aku punya tempat sendiri, aku tidak ingin merepotkanmu, dan—"Ia tak sempat menyelesaikan kalimatnya.Ethan, dengan langkah tenang dan penuh keyakinan, mulai maju mendekat.Gerakannya begitu halus, namun mendominasi. Matanya tajam mengunci pada Catelyn, membuat napasnya tertahan. Setiap langkahnya terasa mengintimidasi dalam cara yang paling sensual.Catelyn kembali melangkah mundur, tapi tubuhnya akhirnya terhenti ketika punggungnya menyentuh bufet di belakangnya. Tak ada ruang untuk melarikan diri.Ethan kini berdiri sangat dekat, cukup dekat hingga aroma maskulin dan hangat tubuhnya menyelimuti Catelyn. Ia tak mengatakan
last updateHuling Na-update : 2025-04-01
Magbasa pa

BAB 73 : Dengan Mereka

Suasana kantor kepolisian Denver dipenuhi hiruk-pikuk aktivitas.Beberapa petugas sibuk berbicara melalui telepon, mengetik laporan di komputer, atau berdiskusi dengan pengacara dan warga yang datang mengurus berbagai kasus. Lampu putih terang di langit-langit menciptakan nuansa dingin dan kaku, semakin diperparah oleh bau kertas, kopi basi, dan sedikit aroma disinfektan yang samar tercium.Nielson berdiri di dekat meja resepsionis, rahangnya mengeras. Ia tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi.Di hadapannya, pengacara dari ADG, baru saja berbicara dengan seorang petugas senior. Setelah beberapa menit berbicara dalam nada yang semakin rendah dan serius, pengacara itu akhirnya berbalik dengan ekspresi tak menyenangkan.Ia menghampiri Nielson dan langsung menggelengkan kepala.“Tidak bisa,” kata pengacara itu tegas.Nielson mengerutkan kening. “Apa maksudmu? Kita bahkan tidak bisa menemui Jeremy?”Sang pengacara menghela napas berat, lalu menatap Nielson dengan pandangan yang l
last updateHuling Na-update : 2025-04-02
Magbasa pa

BAB 74 : Tidak Takut Padanya

Catelyn duduk di depan komputer, menyelesaikan input data terakhir untuk hari itu.Hari menjelang sore, ia meregangkan tubuh, bersandar ke kursinya, lalu membiarkan pikirannya melayang sejenak.Insiden pagi tadi kembali terlintas dalam benaknya, membuat hatinya menghangat dan pipinya merona.Ethan membawakan sarapan untuknya. Mereka makan bersama, dan meskipun Ethan tampak melamun serta seolah menahan sesuatu, Catelyn tak terlalu memikirkan hal itu.Ia hanya merasa nyaman. Ethan kemudian mengantarnya ke kantor dengan taksi, meninggalkan kesan kian dalam bagi Catelyn atas perhatian pria bermata biru itu.Tanpa sadar, Catelyn bergumam pelan, "Bagaimana jika aku sampai jatuh hati padamu?""Jatuh hati? Siapa maksudmu?" Suara tajam yang tak asing lagi terdengar dari sisi kubikelnya.Catelyn tersentak.Ia mendongak dan menemukan Nielson berdiri di sana dengan ekspresi curiga. Rahangnya mengatup.Sebenarnya ia sudah menduga bahwa Nielson akan datang, tapi tetap saja, kehadiran pria itu membu
last updateHuling Na-update : 2025-04-03
Magbasa pa

BAB 75 : Untuk Menghapusnya

Ethan meletakkan kantung berisi BBQ Brisket Plate di atas meja makan dengan santai.Aroma daging asap yang hangat segera memenuhi ruangan, menciptakan suasana yang nyaman.Catelyn, yang baru saja menutup kembali pintu apartemen, tersenyum dan segera mengambil inisiatif untuk menyiapkan peralatan makan.“Aku ambil piring dan garpu,” katanya riang, melangkah ke dapur dengan ringan.Ethan menarik kursi dan duduk dengan santai. “Aku bisa saja melakukannya, kau tahu?” katanya sambil tersenyum tipis.Catelyn kembali dengan dua piring dan set peralatan makan. “Kau sudah membelikan makan malam, jadi ini bagianku,” katanya sambil meletakkan piring di hadapan Ethan.Mereka mulai menyusun makanan di atas piring masing-masing.Ethan membuka kotak brisket dengan hati-hati, sementara Catelyn menuangkan saus BBQ ke sisi piring mereka.Percakapan ringan pun mengalir di antara mereka.“Kau menemukan tempat ini di mana?” tanya Catelyn sambil mencicipi potongan kecil brisket.“Dekat coffee shop Berne. Ke
last updateHuling Na-update : 2025-04-03
Magbasa pa

BAB 76 : Tidak Menahan Dirinya

Catelyn menatap layar ponsel Nielson dengan jantung berdegup kencang.Ia mencoba beberapa kombinasi angka yang mungkin menjadi kata sandi. Ulang tahun Nielson. Gagal.Tanggal mereka pacaran? Masih gagal.Bahkan ulang tahun Molly yang ia cari tahu sebelumnya melalui akun media sosial juga tidak berhasil.Napas Catelyn semakin berat.Kegagalan demi kegagalan membuat tangannya mulai berkeringat. Catelyn melirik ke arah pintu, memastikan bahwa Nielson belum kembali.Suasana ruangan yang sunyi justru menambah ketegangan. Detik terasa berjalan begitu lambat.Ia tidak boleh gagal. Tidak sekarang.Dengan sisa keberanian yang ia miliki, Catelyn mencoba satu kombinasi terakhir.Tanggal Nielson diterima bekerja di ADG.Ia menahan napas saat jari-jarinya mengetik angka itu.Begitu layar ponsel terbuka, ia hampir saja bersorak, tetapi segera menahan diri. Sebuah senyum puas terukir di wajahnya."Dasar narsistik!" gumamnya pelan, setengah memaki, sambil menggelengkan kepala.Ia segera masuk ke folde
last updateHuling Na-update : 2025-04-03
Magbasa pa

BAB 77 : Kegelisahan Yang Sama

Ethan mengurut keningnya begitu taksi yang ia kemudikan berhenti di pelataran lobi Hotel Four Seasons.Udara malam yang dingin terasa semakin menusuk saat ia mengembuskan napas panjang.Di depan, Cole sudah menunggu bersama dua orang lainnya, pengawal pribadi Ethan.Begitu mobil berhenti, mereka segera bergerak. Salah satu pengawal dengan sigap membukakan pintu untuk Ethan, sementara Cole berdiri tegak, memperhatikan ekspresi bosnya yang tampak tidak seperti biasanya.Ethan keluar dari taksi dengan gerakan sedikit kasar, lalu hampir melempar jaketnya ke arah Cole.Cole, meski sedikit terkejut, berhasil menangkapnya dengan cekatan. Matanya dengan cepat meneliti ekspresi bosnya.Biasanya, setelah makan malam dengan Catelyn, Ethan selalu pulang dengan senyum kecil yang masih bertahan di wajahnya.Tapi malam ini? Tidak ada tanda-tanda kepuasan atau kebahagiaan. Hanya wajah muram dan rahang yang sedikit mengeras.Cole dan kedua peng
last updateHuling Na-update : 2025-04-04
Magbasa pa

BAB 78 : Menunggu Balasan

Presidential Suite Ethan – Pukul 02:00 dini hari.Kesunyian menyelimuti ruangan luas itu. Lampu-lampu redup menciptakan bayangan samar di dinding, sementara suara detak jam terdengar pelan, mengiringi helaan napas Ethan yang baru saja mulai memasuki alam tidur.Namun, ketenangan itu tak bertahan lama.Drrrttt!Ponselnya bergetar di atas nakas, mengusik keheningan.Ethan mengerutkan kening, kelopak matanya bergerak sedikit sebelum akhirnya ia mengembuskan napas panjang.Dengan gerakan malas, ia mengulurkan tangan dan meraih ponsel tanpa membuka mata.Tanpa melihat siapa yang menelepon, ia menggeser layar dan menempelkan ponsel ke telinga."Sebaiknya ini penting." Suaranya serak, terdengar jelas ketidaksabaran dan kejengkelannya.Di seberang sana, suara Cole terdengar tegas namun tergesa.Ethan, yang awalnya masih setengah sadar, tiba-tiba membuka matanya sepenuhnya.Napasnya tertahan sejenak. Matanya yang semula sayu langsung tajam, fokus sepenuhnya pada suara yang ia dengar.Rahangnya
last updateHuling Na-update : 2025-04-04
Magbasa pa

BAB 79 : Dipercaya

"Ada empat korban tewas dalam kejadian ini," Detektif Monroe berdiri di tengah area proyek yang masih dikelilingi garis polisi.Wajahnya tegang saat ia menatap Ethan yang sejak tiba tidak mengatakan apapun dan hanya memandang ke depan."Keempatnya adalah penjaga area proyek Anda, Mr. Wayne. Mereka tewas dengan tusukan di titik yang sama," ujar Monroe dengan suara berat.Ethan Wayne terdiam, rahangnya mengencang.Mata birunya yang tajam menelisik sekeliling tempat kejadian perkara.Udara pagi di Milwaukee, Wisconsin, terasa lebih dingin dari biasanya, seolah membawa hawa kematian yang masih menggantung di udara.Dari Denver ia bergegas ke sini setelah Cole menerima laporan dini hari tadi tentang penyerangan brutal di lokasi proyeknya, sebelum ia kembali ke Madison untuk mengecek sabotase lainnya di sana.Tanpa menanggapi lebih jauh, Ethan berbalik dan berjalan menjauh dari garis polisi.Langkahnya tegas, diikuti oleh Cole yang setia berada di sisinya. Sesaat kemudian, pria tampan itu me
last updateHuling Na-update : 2025-04-05
Magbasa pa

BAB 80 : Perjuangan Masing Masing

Di dalam Rolls-Royce Cullinan hitam yang melaju tanpa suara, Ethan Wayne duduk diam di kursi belakang.Sorot mata birunya menatap lurus ke luar jendela, menyaksikan bayang-bayang gedung tinggi kota melintas seperti siluet tak berjiwa.Tangannya mengepal di atas lutut, sementara rahangnya mengeras. Diamnya bukan tanda damai. Diamnya adalah badai yang ditahan.Sejak pagi Ethan mengunjungi pihak keluarga dari korban penyerangan malam sebelumnya di lokasi proyek di Milwaukee untuk memberikan santunan secara langsung.Para isteri korban menangis mencurahkan kesedihan mereka, namun pula berterima kasih pada Ethan.Selain mendapat asuransi kecelakaan kerja dari perusahaan yang nominalnya tak sedikit, Ethan secara pribadi juga memberikan santunan dalam jumlah besar kepada mereka, menjamin pelayanan kesehatan dan juga pendidikan bagi anak-anak mereka, serta bersumpah akan menemukan pelaku penyerangan.Sementara Cole sibuk menekan semua berita mengenai insiden itu, juga rumor yang mulai merebak
last updateHuling Na-update : 2025-04-05
Magbasa pa
PREV
1
...
67891011
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status