All Chapters of Di Balik Kemudi Sang Pemegang Kendali: Chapter 51 - Chapter 60

101 Chapters

BAB 51 : Pria Bayaran

Catelyn menarik napas panjang, berusaha tetap fokus saat merapikan mejanya.Saat ini sudah lebih dari seminggu ia bekerja di ADG, dan meski hari-harinya selalu berulang dengan perlakuan yang sama dari para senior, ia masih bisa menahannya. Baginya, ini hanya salah satu tantangan yang harus ia hadapi.Setelah memastikan semuanya rapi, ia mengambil tasnya dan melangkah keluar dari ruang departemen. Namun, langkahnya terhenti ketika melihat seseorang berdiri diam di luar, seolah sudah menunggunya sejak tadi.Nielson.Tatapannya dingin seperti biasa, namun ada sorot tajam di matanya.Catelyn menelan ludah, memilih berpura-pura tak melihatnya dan berjalan menuju lift dengan langkah cepat. Namun, ia bisa merasakan kehadiran Nielson di belakangnya.Lantai itu sudah sepi. Sebagian besar karyawan sudah pulang lebih awal, sementara ia tertahan lebih lama karena berbagai tugas tambahan dari para senior.Catelyn menekan tombol lift dengan sabar,
last updateLast Updated : 2025-03-23
Read more

BAB 52 : Tidak Mungkin

Catelyn yang sejak tadi menahan emosi akhirnya melotot. "Nielson! Berhenti bicara omong kosong!"Namun Nielson justru menatap pria itu sambil menyeringai. "Dengar, aku tidak bodoh. Aku sangat mengenal dia. Kau tidak mungkin kekasihnya. Ada dua kemungkinan. Pertama, Catelyn menyewamu. Kedua, kau seorang gay dan hanya berpura-pura sebagai pacarnya."Tentu saja, dalam pikiran Nielson, mana ada pria setampan itu memiliki kekasih seperti Catelyn. Kecuali ia gay.Catelyn hampir tidak percaya dengan mulut Nielson.Namun sebelum ia bisa bereaksi lebih jauh, pria di sampingnya bergerak.Dengan tenang, ia menggeser tubuh untuk meraih pundak Catelyn dan tanpa ragu merangkulnya erat. Dalam satu gerakan santai namun mematikan, ia menunduk dan mengecup pelipis Catelyn."Kita tidak perlu membuang waktu meladeni orang seperti dia," katanya, suaranya tetap stabil dan santai, seolah Nielson tidak lebih dari serangga yang mengganggu. "Aku datang menjemputmu. Kita makan malam bersama, Sayang."Catelyn mem
last updateLast Updated : 2025-03-23
Read more

BAB 53 : Gelisah

Catelyn menelan ludah.Ia berusaha mengabaikan segala pikiran aneh yang mulai berkecamuk di kepalanya, tapi itu sulit—terutama ketika Ethan masih dalam posisi seperti ini, wajahnya terlalu dekat, sorot matanya begitu intens, dan atmosfer di antara mereka terasa begitu mendebarkan.Sementara itu, Ethan sendiri merasakan dan menikmati sesuatu yang tak biasa.Dari dekat, wajah Catelyn terlihat lebih indah daripada yang ia bayangkan.Matanya yang berwarna hazel berkilau di bawah sorot lampu jalan, bibirnya sedikit terbuka karena gugup, dan pipinya merona samar.Catelyn sangat cantik.Sudut matanya menangkap bayangan Nielson yang sebenarnya sudah menjauh sedari tadi.Seharusnya dirinya segera menjauh. Seharusnya ia melepaskan posisi ini sekarang.Namun entah kenapa, Ethan begitu enggan mengakhirinya. Terutama setelah satu minggu ia tidak melihat gadis ini.Beberapa detik berlalu.Namun itu terasa bagai selamanya.
last updateLast Updated : 2025-03-25
Read more

BAB 54 : Tak Seperti Biasanya

Di dalam kantor milik Aurora Development Group, Departemen Urban and Regional Planning sibuk seperti biasa.Para pegawai senior dan junior terlibat dalam diskusi mendalam mengenai berbagai proyek pembangunan perkotaan.Peta besar tergantung di dinding, menunjukkan rencana tata kota yang sedang dikembangkan.Beberapa staf duduk di depan komputer mereka, mengolah data dan menganalisis infrastruktur jalan serta kebutuhan ruang hijau di kota-kota yang menjadi klien mereka.Namun, tidak semua orang memiliki tugas yang benar-benar berkaitan dengan pekerjaan departemen ini.Catelyn, yang baru satu minggu lebih ini bergabung, mendapati dirinya sibuk dengan pekerjaan yang tidak ada hubungannya dengan perencanaan wilayah sama sekali."Bisa tolong belikan kopi di lantai bawah?" suara Olivia terdengar dari balik meja.Catelyn menoleh. "Aku?""Ya, siapa lagi?" Olivia menatapnya dengan ekspresi bosan, lalu melanjutkan, "Oh, dan sekalian ambilkan dokumen dari departemen keuangan. Mereka ada di lantai
last updateLast Updated : 2025-03-25
Read more

BAB 55 : Memesona

“Sepertinya cukup.” Catelyn berdiri di depan cermin, memastikan penampilannya sudah rapi.Gaun sederhana selutut berwarna champagne yang ia kenakan jatuh dengan anggun di tubuhnya, tidak terlalu ketat, namun cukup membentuk siluet indah. Bahannya yang ringan memberikan kesan elegan tanpa berlebihan.Rambutnya yang biasanya ia ikat di belakang, kini ia biarkan tergerai dan ia tata dengan sedikit gelombang lembut, membuatnya tampak lebih dewasa.Wajahnya hanya dihiasi riasan tipis, tetapi kali ini ia memilih lipstik yang berbeda—bukan warna nude seperti biasanya, melainkan merah anggur lembut.Sesuatu yang di luar kebiasaannya, namun entah mengapa, ia merasa warna itu akan cocok untuk dirinya malam ini.Sebelum sempat mengamati lebih lama, suara bel apartemen berbunyi.Catelyn menarik napas dalam, lalu berbalik menuju pintu.Saat pintu terbuka, matanya langsung bertemu dengan sepasang mata biru yang menatapnya begitu d
last updateLast Updated : 2025-03-25
Read more

BAB 56 : Telah Sekian Lama

Restoran itu ramai, bukan kelas restoran mewah namun cukup eksklusif untuk menjadi tempat pertemuan orang-orang berkelas di Denver.Nielson duduk santai bersama dua temannya, Brooke dan Chris, menikmati hidangan mereka sembari terlibat dalam obrolan ringan yang lama-lama beralih ke topik yang lebih serius."Jadi, bagaimana dengan proyek yang kau bilang akan kau pimpin, Niels?" tanya Chris sambil menyesap minumannya.Nielson, yang sedang mengunyah, tiba-tiba berdeham. Ia tidak siap dengan pertanyaan itu. Kedua temannya menatapnya menunggu jawaban.Berpikir cepat, ia pun berusaha berdalih. "Ah, proyek itu… tertunda."Brooke mengangkat alis. "Tertunda?""Ya," Nielson mengangguk, "ADG akan meluncurkan proyek yang jauh lebih besar dari itu. Aku bahkan sudah dipanggil oleh direktur untuk mempersiapkan diri."Chris bersiul pelan. "Wah, keren juga. Jadi, kau bakal menangani proyek lebih besar?""Tentu saja," jawab Nielson dengan percaya diri, meski dalam hati ia merasa lega kedua temannya begi
last updateLast Updated : 2025-03-25
Read more

BAB 57 : Mereka Yang Begadang

Ethan tersenyum kecil sambil meletakkan ponselnya di atas meja. Matanya masih terpaku pada layar, membaca ulang pesan terakhir yang ia terima.[Bagaimana kau tahu aku belum tidur?][Kau sendiri kenapa begadang?]Bibirnya semakin tertarik ke atas. Balasan pesan dari Catelyn itu membuatnya tak henti tersenyum.“Tentu aku tahu,” gumam Ethan. Dalam benaknya, ia melihat Catelyn sebagai gadis yang cerdas dan pekerja keras.Tak butuh seorang ahli, untuk kemudian menebak apa yang akan dilakukan oleh Catelyn malam ini. Gadis itu tentu saja akan penasaran dengan apa yang telah Ethan lemparkan sebagai umpan.Ethan yakin, Catelyn akan segera mencari tahu. Gadis itu hanya butuh sedikit dorongan dan ia akan melesat maju.Pria tampan bermata biru itu menghela napas ringan, lalu menekan satu nomor kontak.Panggilan tersambung, dan setelah beberapa nada tunggu, suara serak khas orang yang baru bangun terdengar dari seberang.‘Kau tahu ini jam berapa?’ Suara jawaban di sana terdengar jengkel.Ethan meny
last updateLast Updated : 2025-03-26
Read more

BAB 58 : Mulai Menjadi Perhatian

Pagi yang cerah.Ruangan kerja Departemen Urban Development Regional terasa lebih sibuk dari biasanya.Pagi itu, para analis senior tengah berdiskusi serius di sekitar meja rapat. Di layar proyektor, tampak laporan kepadatan populasi untuk area pengembangan baru di pinggiran kota.Catelyn, yang duduk di meja kecil dekat rak arsip, sibuk menyalin dokumen dan merapikan laporan sesuai instruksi Olivia.Sejak awal magangnya, tak ada yang benar-benar memperhatikannya—bagi mereka, ia hanyalah anak magang yang tak penting.“Kepadatan populasi di wilayah ini menurun hampir 30% dalam waktu setahun.” Seorang analis senior menunjuk angka di layar. “Tapi, laporan tahun lalu menunjukkan peningkatan pesat. Ini bertentangan.”“Kalau datanya bertentangan, berarti ada yang salah,” Olivia menimpali dengan nada malas. “Mungkin kesalahan input? Atau ada data yang belum diperbarui?”Catelyn mengangkat wajahnya dari dokumen yang sedang ia periksa. Ia tidak bermaksud ikut campur, tapi mendengar perkataan me
last updateLast Updated : 2025-03-26
Read more

BAB 59 : Semakin Nyaman

Tim menarik napas panjang sebelum berkata, “Sejujurnya, aku sudah memiliki calon sendiri untuk Molly. Tapi karena dia terus mendesak agar aku menyetujui hubungan ini, aku terpaksa mengabulkannya. Molly adalah satu-satunya putriku, dan aku ingin yang terbaik untuknya.”Nielson merasa tenggorokannya kering.“Katakan saja, Sir, apa yang harus saya lakukan agar Anda yakin bahwa saya pantas untuk Molly?” tanyanya dengan nada penuh kepanikan.Tim menyandarkan punggungnya ke kursi. “Masalahnya, kualifikasimu masih belum cukup, Nielson.”Nielson semakin gelisah. Jika Tim Beckett berubah pikiran, hubungannya dengan Molly bisa berakhir seketika.“Saya akan terus meningkatkan kualitas saya, Pak. Saya akan membuktikan bahwa saya pantas untuk Molly.”“Dengan cara apa?” Tim bertanya, ekspresinya penuh penilaian.“Dengan cara apa pun. Asalkan Anda memberi saya kesempatan.” Nielson hampir memohon.Tim menghela napas, lalu setelah beberapa saat berpikir, ia berkata, “Aku sebenarnya tertarik dengan kons
last updateLast Updated : 2025-03-27
Read more

BAB 60 : Gelisah Yang Sama

Ethan terhenti. Tangannya menggantung di udara, hanya beberapa inci dari dagu Catelyn.Matanya yang biru jernih menatap wajah gadis itu dengan seksama. Ia sadar betul Catelyn salah sangka.Sudut bibir Ethan terangkat, seulas senyum bermain di sana.Namun ia tidak bergerak lebih jauh.Beberapa detik berlalu dalam diam.Catelyn yang menutup mata akhirnya mulai menyadari bahwa tidak ada yang terjadi.Kedua kelopaknya membuka dan mengerjapkan perlahan, langsung bertemu dengan sorot iris biru Ethan yang begitu dekat.Mata mereka bertaut.Catelyn tersentak, jantungnya berdetak lebih kencang.Namun sebelum ia sempat berkata apa pun, suara bariton Ethan terdengar, tenang dan santai, "Ada saus di bibirmu."Catelyn membeku.Rasanya seperti disiram air dingin.Seketika wajahnya memanas.Ia hampir saja menunduk karena malu, namun sebelum sempat melakukannya, tangan Ethan lebih dulu bergerak.Dengan
last updateLast Updated : 2025-03-27
Read more
PREV
1
...
45678
...
11
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status