All Chapters of Di Balik Kemudi Sang Pemegang Kendali: Chapter 41 - Chapter 50

101 Chapters

BAB 41 : Berharap Yang Terbaik

Suara pintu apartemen yang terbuka disambut dengan langkah tergesa Nyonya Stokes. Wanita itu sudah menunggu di ruang tamu dengan ekspresi tak sabar, seakan menghitung detik sampai putranya pulang.Nielson melepas jasnya dengan gerakan lelah, seisi raut wajahnya begitu masam dengan kerutan di dahi yang seolah menempel. Akan tetapi sebelum ia sempat menghela napas, ibunya sudah memberondongnya dengan pertanyaan bertubi-tubi."Bagaimana hasil presentasimu? Apakah Direktur Beckett menyukainya? Kau berhasil menyingkirkan dua kandidat lainnya, bukan? Kau mendapatkan posisi pemimpin proyek, kan?"Nielson yang sejak tadi sudah berwajah muram karena kekecewaan mendalam, kini semakin kesal. Napasnya memburu, dan akhirnya ia menyentak tanpa sadar, "Diamlah Bu!"Nyonya Stokes terkesiap.Ia baru menyadari ekspresi putranya yang tidak biasa. Perasaan tidak enak menyelimutinya, tetapi ia tetap tidak bisa menahan diri untuk bertanya lagi, kali ini lebih hati-hati.
last updateLast Updated : 2025-03-19
Read more

BAB 42 : Melakukan Semuanya

Ethan duduk di kursi belakang Rolls-Royce Phantom miliknya, tenang seperti biasa. Cole berada di samping kursi pengemudi, menemani sang supir yang mengendalikan mobil dengan profesionalisme yang sudah menjadi kebiasaannya.Di tangannya, Ethan menggenggam satu berkas. Dengan pena mahal berlapis emas, ia menandai beberapa bagian penting sebelum menutupnya. Pandangannya tetap fokus, tapi sesekali ia melirik ke luar jendela, memperhatikan pemandangan kota Denver yang berlalu begitu saja.Suasana di dalam mobil hening, hanya terdengar suara mesin yang halus.Tiba-tiba, ponsel Cole bergetar. Pria itu menerima panggilan, menjawab singkat, lalu mengangguk kecil sebelum menoleh ke belakang, memastikan perhatian Ethan.“Sudah selesai, Tuan.”Ethan menyandarkan punggungnya, bibirnya melengkung membentuk senyuman simpul. Ia menutup berkas di pangkuannya, lalu bergumam kecil, “Aku penasaran dengan reaksinya.”Ia melirik ponselnya
last updateLast Updated : 2025-03-19
Read more

BAB 43 : Terlupa

Bandara Dane County Regional – Madison, WisconsinPesawat jet pribadi milik keluarga Wayne mendarat dengan mulus di Dane County Regional Airport.Roda-roda pesawat menyentuh landasan dengan presisi, menandakan pendaratan yang sempurna.Begitu pintu pesawat terbuka, Ethan Wayne melangkah turun dengan tenang, auranya tetap berwibawa seperti biasa. Di belakangnya, Cole mengikuti, menjaga jarak yang tepat tanpa kehilangan kewaspadaan.Di VIP tarmac, tempat eksklusif di mana mobil-mobil mewah menjemput penumpang jet pribadi, sebuah Rolls-Royce Cullinan hitam telah menunggu.Di sisi mobil, dua pria berjas hitam berdiri tegak. Keduanya bertubuh tegap, dengan tatapan tajam dan sikap waspada. Satu dari mereka mengenakan earpiece, terus memantau situasi, sementara yang lain berdiri sedikit lebih dekat ke pintu mobil, siap bertindak jika diperlukan.Seorang pria setengah baya, supir pribadi Ethan di Madison, segera melangkah maju dan membungkuk sopan sebelum membukakan pintu.Di sampingnya, seor
last updateLast Updated : 2025-03-19
Read more

BAB 44 : Menunggunya

Begitu Rolls-Royce Cullinan hitam berhenti di depan Armitage, suasana kantor seketika berubah tegang.Armitage adalah anak perusahaan G&P Ltd yang bergerak di bidang pengembangan properti dan konstruksi komersial.Para karyawan yang sebelumnya tampak sibuk dengan pekerjaan masing-masing kini saling bertukar pandang, menyadari bahwa CEO utama mereka, Ethan Wayne, telah tiba secara mendadak.Seorang petinggi Armitage, yang baru saja mendapat kabar bahwa Ethan datang tanpa pemberitahuan resmi, bergegas ke lobi bersama beberapa staf senior. Mereka berdiri berjajar, menunggu dengan sikap penuh penghormatan saat Ethan melangkah masuk.Dengan jas hitam yang sempurna dan ekspresi datar yang khas, Ethan hanya memberikan anggukan kecil sebelum melanjutkan langkahnya.Tanpa menunggu arahan, seorang staf khusus segera menekan tombol lift VIP, yang hanya bisa digunakan oleh petinggi perusahaan. Pintu lift terbuka, Ethan masuk tanpa banyak bicara, diikuti oleh Cole dan salah satu direktur senior Ar
last updateLast Updated : 2025-03-19
Read more

BAB 45 : Waktu Yang Berlalu

Ethan duduk di kursi kerja besarnya, bersandar dengan mata terpejam.Keheningan di ruangan hanya ditemani suara jarum jam yang berdetak perlahan, menandakan betapa larutnya malam.Di seberang meja, Cole masih sibuk menutup dan merapikan berkas-berkas yang baru saja mereka bahas selama berjam-jam. Wajahnya sama lelahnya dengan Ethan.Namun, Ethan tetap diam, tidak bergerak sedikit pun.Setelah berkas terakhir tersusun rapi, Cole menatap bos-nya."Tuan, saya pulang dulu. Anda juga sebaiknya beristirahat. Sudah hampir jam tiga pagi."Ethan, tanpa membuka mata, hanya mengangkat tangan sedikit sebagai isyarat mengizinkan.Cole menghela napas pendek sebelum bangkit dan berjalan keluar ruangan.Setelah pintu tertutup, ruangan kembali sunyi.Ethan akhirnya menghela napas panjang.Tangan kirinya naik, memijat pangkal hidung tinggi-nya.Sakit kepalanya semakin terasa.Biasanya, dalam situasi seperti ini, ia ak
last updateLast Updated : 2025-03-20
Read more

BAB 46 : Giliran Tak Dijawab

Everett’s Bakery selalu memiliki aroma khas roti yang baru dipanggang, menciptakan suasana hangat dan menenangkan.Catelyn telah menjalani rutinitasnya seperti biasa, melayani pelanggan dengan senyum ramah. Namun, ada sesuatu yang berbeda hari ini.Saat istirahat siang tiba, ia meminta waktu khusus pada Brian, pemilik toko.Brian, seorang pria ramah dengan senyum selalu terukir di wajahnya, langsung mengangguk."Baiklah, kita bicara di balkon atas."Ia pun menutup sementara toko, memberi waktu untuk mereka berdua berbicara tanpa gangguan.Di balkon kecil yang menghadap ke jalanan sibuk, Catelyn menarik napas sebelum berbicara."Brian, aku diterima sebagai karyawan magang di ADG."Brian terkejut sejenak, lalu tersenyum lebar. "Wow! Selamat, Catelyn! Itu perusahaan besar. Aku bangga padamu!"Catelyn tersenyum, tapi ada rasa gugup dalam tatapannya."Terima kasih, Brian. Tapi…" Ia menggigit bibirnya sesaat sebelum melanjutkan, "Itu berarti aku tidak bisa lagi bekerja di Everett’s Bakery."
last updateLast Updated : 2025-03-20
Read more

BAB 47 : Hari Pertama

Langkah Catelyn begitu ringan pagi itu.Angin yang sejuk menyapu lembut rambut cokelatnya, membuat helaian-helaian halus itu sedikit berayun saat ia berdiri di depan gedung ADG. Matanya berbinar saat menatap bangunan pencakar langit yang megah itu, refleksi kaca-kaca tingginya memantulkan langit biru cerah.Akhirnya, ia di sini.Perasaan berdebar memenuhi dadanya. Tidak pernah ia membayangkan bahwa suatu hari ia bisa masuk ke ADG, salah satu perusahaan cukup terkemuka di bidang perencanaan dan pengembangan kota.Meskipun ia tak sempat menyelesaikan studinya di jurusan Urban and Regional Planning, kesempatan ini seperti titik awal baru baginya.Dengan menarik napas panjang, Catelyn melangkah masuk ke dalam gedung.Lobi luas dengan marmer mengilap dan lampu gantung modern langsung menyambutnya. Beberapa karyawan berlalu-lalang dengan ekspresi serius, berpakaian rapi dalam balutan blazer dan kemeja formal.Sesuai prosedur, Catelyn mendek
last updateLast Updated : 2025-03-21
Read more

BAB 48 : Dia Di Sana

Menit demi menit berlalu dengan berat. Setiap tugas yang diberikan padanya seolah menjadi ujian kesabaran.Setelah selesai urusan input tadi pagi, para staf senior memperlakukannya seolah dirinya tak ada harganya—sekadar tangan tambahan untuk pekerjaan remeh yang mereka enggan lakukan sendiri.Ia dibuat berlari ke sana kemari, mengambilkan dokumen, memfotokopi, bahkan beberapa kali harus pergi keluar gedung hanya untuk membelikan kopi di seberang jalan.Tak ada ucapan terima kasih. Tak ada senyum.Saat jam istirahat siang akhirnya tiba, Catelyn menarik napas lega.Alih-alih pergi ke kantin, ia memilih membawa secangkir kopi dari pantri dan masuk ke ruang tangga darurat di ujung lorong.Tempat itu sepi, jauh dari tatapan tajam dan perintah-perintah dingin.Duduk di salah satu anak tangga, ia membiarkan dirinya menikmati keheningan. Setidaknya di sini, tak ada yang menghakiminya. Tak ada yang menyuruhnya berlari.Ia menghela napa
last updateLast Updated : 2025-03-21
Read more

BAB 49 : Bagaimana Bisa?

Wajah Catelyn berseri-seri. Senyuman kecil menghiasi bibirnya, dan kehangatan mengalir di hatinya. Sejenak, semua kelelahan akibat perlakuan staf senior nyaris terlupakan.Ia berdiri, menepuk-nepuk rok dan blus-nya, lalu menghela napas dalam sebelum melangkah menuju pintu tangga darurat. Saatnya kembali bekerja.Namun...“Catelyn?”Desisan itu terdengar dari belakangnya.Tubuh Catelyn menegang. Sebelum ia sempat bereaksi, satu tangan kuat mencengkeram lengannya dan menariknya dengan kasar hingga ia berbalik.Itu Nielson.Mata pria itu menyipit, penuh kecurigaan. “Apa yang kau lakukan di sini?” Suaranya rendah, mendesis, namun jelas menyiratkan kemarahan.Catelyn sontak mengempaskan lengannya dari cengkeraman mantan kekasihnya itu. “Bukan urusanmu.” Tatapan iris hazelnya penuh perlawanan.Namun Nielson tak menyerah. Dengan cepat, ia kembali menarik lengan Catelyn, kali ini lebih erat. &
last updateLast Updated : 2025-03-22
Read more

BAB 50 : Tidak Takut

Ethan mengusap dagunya, matanya sedikit menyipit menatap berkas-berkas di atas meja.Sudah berjam-jam ia dan Cole duduk di ruangannya di gedung pusat G&P Ltd ini, membahas laporan-laporan penting, mencari celah dari permasalahan yang mengganggu bisnis G&P Ltd.Beberapa dokumen telah mereka telaah dengan teliti, angka-angka yang tertera dari laporan investigasi tim keamanan terus mereka cermati.Cole, duduk di seberang dengan ekspresi serius. Sesekali ia menekan pelipisnya, seperti menahan rasa lelah akibat perdebatan panjang dan analisis tanpa henti.Ethan sendiri, menyandarkan punggungnya ke sofa. Meski terlihat lebih tenang, ia bisa merasakan ketegangan yang menggantung di udara.Tak berapa lama dari itu, suara nyaring dari ponsel di atas meja kerja Ethan memecah kesunyian.Tanpa diperintah, Cole langsung bangkit dari sofa, mengambilkan ponsel untuk bos-nya.Pria bermata biru itu meraih ponselnya dari Cole, mengernyit saat melihat nama yang muncul di layar.Tanpa ragu, ia menggeser
last updateLast Updated : 2025-03-23
Read more
PREV
1
...
34567
...
11
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status