All Chapters of Pak CEO, Tolong Lepaskan Aku!: Chapter 11 - Chapter 20

53 Chapters

Bab 11. Seorang Adik

“Ugh … aku kayaknya bisa mati muda deh …” gumam Alisha setengah menggeram selagi membaringkan kepalanya di atas meja kantor.Walau pagi ini dia mendapatkan tugas kantor yang lebih banyak dari biasanya, tapi Alisha tidak bisa fokus mengerjakan apa pun. Semua itu karena benaknya terus kembali ke percakapannya dengan Zayden di malam yang lalu.“Apa maksud Bapak pernikahan sesungguhnya? Bapak nggak berniat bercerai dengan saya setelah menikah?!” tanya Alisha malam itu.“Pernikahan bukan permainan. Orang waras mana yang akan menikah dan cerai semudah itu?” balas Zayden dengan wajah datarnya. Padahal, dia sendiri menawarkan pernikahan kepada orang tak dikenal hanya karena terpojok situasi!“Tapi–”“Pokoknya, saya nggak berniat menceraikan kamu setelah menikah. Kalau kamu keberatan, bisa saja kita batalkan semuanya, tapi kamu tetap saya pecat dan …” sebuah seringai terlukis di wajah Zayden, “...nanti kamu akan bermasalah dengan keluarga Wicaksana.”Mengingat pernyataan Zayden membuat Alisha m
last updateLast Updated : 2025-03-17
Read more

Bab 12. Fakta Tentang Alisha

“Pengidap HIV?” Zayden tampak menautkan alis usai mendapatkan laporan lengkap dari asisten pribadinya. Setelah rapat panjang dengan beberapa petinggi perusahaan, Zayden ingin bicara langsung dengan Alisha mengenai rencana mereka selanjutnya. Akan tetapi, wanita itu malah meninggalkan perusahaan begitu saja dan pergi ke rumah sakit. Awalnya, Zayden ingin marah. Akan tetapi, begitu mendengar informasi yang Arsel dapatkan dari beberapa rekan kerja Alisha, pria itu mendapatkan kenyataan bahwa Alisha memiliki adik yang dirawat di rumah sakit. Kebetulan, rumah sakit tersebut milik keluarga Zayden dan dikelola oleh kakak tertuanya, Raka Wicaksana, jadi Arsel bisa melakukan investigasi dengan mudah mengenai adik Alisha ini. Dan yang mengejutkan adalah … adik Alisha, Nariza, yang baru menginjak umur 22 tahun, ternyata adalah salah satu pasien HIV. Zayden merasakan sesuatu yang aneh merayap di dadanya. Tidak nyaman. Namun, alih-alih memikirkan rasa itu lebih jauh, dia malah mengajukan per
last updateLast Updated : 2025-03-18
Read more

Bab 13. Berkah Berwujud Kutukan

Di depan ICU, dari balik dinding kaca, mata Alisha sedang tertuju pada sosok yang terbaring di atas tempat tidur. Nariza. Dengan rambut panjang hitamnya yang terurai dan tubuh kurus yang tampak lunglai, Nariza tertidur di bawah efek sedasi. Wajahnya tenang, tapi terlalu pucat, membuat sesuatu dalam dada Alisha tersayat perih. Sejak kecil, Alisha tidak pernah tahu siapa orang tuanya. Dia dibuang di panti asuhan, tumbuh besar di sana tanpa kasih sayang ayah maupun ibu. Hanya ada ibu panti yang menjadi satu-satunya penyokongnya. Di tempat itu, banyak anak terbuang seperti dirinya—dititipkan karena ketidakmampuan ekonomi orang tua, lahir dari keluarga yang tidak utuh, atau korban kekerasan rumah tangga. Dan Nariza… Dialah satu-satunya yang benar-benar serupa dengan Alisha. Tidak ada yang tahu siapa orang tua kandungnya. Tidak ada nama. Tidak ada asal-usul. Nariza ditemukan begitu saja di teras panti, hanya dibungkus kain lusuh, dengan tali pusar yang masih belum lepas dar
last updateLast Updated : 2025-03-19
Read more

Bab 14. Calon Kakak Ipar

Mendengar omongan Zayden, Alisha langsung panik. Selama ini, Nariza memang lebih sering menghabiskan waktu di rumah sakit karena penyakitnya, tapi … bukan berarti dirinya tidak pernah tahu sama sekali mengenai kehidupan sang kakak. Lagi pula, hampir setiap hari mereka meluangkan waktu berbagi cerita tentang hari-hari mereka. Oleh karena itu, kalau Zayden mendadak datang dan memperkenalkan diri sebagai calon suami Alisha, Nariza pasti sadar ada yang salah, terlebih ketika tahu betapa anti dirinya terhadap pernikahan! Di sisi lain, kalau Zayden tahu mengenai Nariza, juga penyakit yang diderita gadis itu, bukankah ada kemungkinan bahwa masa lalu mereka yang kelam akan terbongkar. Dan kalau masa lalu itu terbongkar … apakah Zayden tetap akan menerima Alisha di kantor? Bukankah pria itu akan merasa telah melibatkan diri dengan seseorang yang merepotkan dan ada potensi membatalkan perjanjian mereka? Itu berarti Alisha akan kehilangan penghasilan dan tidak lagi bisa menyokong pengobatan
last updateLast Updated : 2025-03-20
Read more

Bab 15. Orang untuk Mengunci Pergerakan

Berjalan berdampingan dengan Zayden menuju ruang ICU, Alisha hanya terdiam dengan kepala menunduk. Sesekali, dia mencuri lihat terhadap Zayden, memerhatikan apakah pria itu marah karena sudah dibohongi olehnya.Akan tetapi, Zayden hanya bersikap tenang dan tidak berbicara, seakan Alisha tidak pernah sedikit pun berdosa padanya.Menepis situasi Zayden yang jelas tahu dirinya sudah berbohong, dalam hati sejujurnya Alisha sedikit bingung karena satu hal lain. Kenapa suster tadi semudah itu memberikan informasi Nariza kepada Zayden? Berdasarkan aturan, bukannya seharusnya sang suster memastikan dulu identitas Zayden sebelum memberikan informasi apa pun? Kalau sembarangan memberikan seperti tadi, bukankah itu pelanggaran privasi?! Apa keamanan rumah sakit besar ini benar-benar tidak bisa dipercaya?!Namun, belum sempat mendapatkan jawaban atas pertanyaan dirinya sendiri itu, Alisha dikejutkan oleh suara rendah yang tiba-tiba berkata, “Wicare Medika adalah salah satu usaha keluarga Wicaksa
last updateLast Updated : 2025-03-21
Read more

Bab 16. Sekutu dalam Rencana

“Aku gak nyangka ternyata perjuangan Kak Zayden untuk mendapatkan Kak Al benar-benar luar biasa,” ucap Nariza dengan mata yang berkaca-kaca, dan suara yang masih terdengar lemah.Saat itu, Zayden baru saja selesai menceritakan tentang perjalanan ‘kisah cintanya’ dengan Alisha kepada Nariza, di mana memang Alisha mengatakan untuk tidak mengungkapkan hubungan mereka dulu dengan banyak orang, termasuk orang-orang terdekat.Hal ini tentu membuat Nariza terharu, apalagi Zayden menceritakan bagaimana dirinya tak peduli dianggap menyimpang oleh banyak orang, termasuk keluarganya sendiri.Duduk di kursi yang disediakan pihak rumah sakit, Zayden memasang wajah memelas dan berdongeng dengan suara lembut untuk Nariza, sesuatu yang membuat Alisha nyaris pingsan karena mengira bosnya kemasukan arwah orang lain.“Perjuanganku sama sekali bukan apa-apa. Tidak sebanding sedikit pun dengan perjuangan kakakmu mencapai titik karirnya yang cemerlang seperti sekarang,” balas Zayden dengan senyuman yang men
last updateLast Updated : 2025-03-22
Read more

Bab 17. Perasaan Ini ...?

Namun, bila dipikir-pikir, Zayden memang sudah bertekad akan menikahi Alisha. Terlepas dari mereka saling mencintai atau tidak, selama Alisha bisa bekerja sama dengannya, tentu dia akan menjaga dan menjadikan wanita itu tanggung jawabnya. Demikian, untuk menenangkan hati Nariza, yang bisa Zayden lihat tidak berada dalam kondisi baik, pria itu tersenyum dan menjawab, “Tentu.” Setelah pergi meninggalkan Nariza dan berjalan menjauhi ruang perawatan itu, Zayden berjalan berdampingan dengan Alisha yang tampak memasang wajah keruh. Menyadari itu, Zayden pun bertanya, “Apa lagi masalahmu kali ini?” Alisha tersenyum agak mengejek. “Oh, nggak. Lagi berpikir aja tentang bagaimana luar biasanya talenta Pak Bos.” Alis kanan Zayden terangkat, mempertanyakan maksud Alisha. “Yaa, bukan cuma mahir bisnis, tapi ternyata pintar bersandiwara, sudah seperti aktor berbakat!” Alisha menatap Zayden lurus dan lanjut berujar dengan nada sarkas, “Ah … jangan-jangan selama ini yang punya pekerjaan
last updateLast Updated : 2025-03-23
Read more

Bab 18. Karena Kamu Menyukaiku

Keesokan harinya di kantor. Alisha melipat tangannya di depan dada, memandang layar komputernya yang menyala dengan tatapan kosong. Pikirannya melayang-layang memikirkan hubungannya dengan Zayden yang terbilang cukup rumit dan kompleks. Tidak bisa berjalan maju, dan juga putar arah. “Al!” Tika menepuk pelan pundak Alisha, membuat seketika lamuannya buyar. Wajah Tika tampak memelas. “Kamu marah sama aku, ya?!” Matanya sedikit berkaca-kaca. “Hah?” Alisha bingung. “Kenapa aku harus marah?” Tika terisak sekali, menahan diri dari menangis dan memasang wajah tidak enak. “Soalnya … soalnya aku yang kasih tahu Pak Arsel tentang Nariza. Kudengar waktu itu, Pak Zayden langsung pergi dari kantor untuk menegurmu karena itu.” Mendengar pengakuan Tika, Alisha pun sekarang paham dari mana Zayden bisa mengetahui tentang Nariza. Ternyata, ini toh dalangnya. Tapi sepertinya Zayden tidak langsung menemuinya, ada jarak hari dari dia izin dan bertemu Zayden di rumah sakit. Apa mungkin pria itu me
last updateLast Updated : 2025-03-24
Read more

Bab 19. Kamu Malu Menjadi Istriku?

Reaksi besar kedua wanita itu membuat beberapa rekan kerja yang sedari tadi sudah memerhatikan langsung menahan tawa, bahkan Arsel, si asisten dingin di samping Zayden, yang biasanya dingin sekalipun turut serta!Salah sendiri ribut-ribut di kantor, membicarakan bos besar pula!Di sisi lain, Zayden menautkan alis dan menatap tajam kedua karyawannya itu. “Ini jam kerja ‘kan? Siapa yang suruh kalian bercanda?” tegurnya.Cepat-cepat, Alisha dan Tika memisahkan diri dan menundukkan kepala. “Maaf, Pak ….”Dalam hati, Alisha memaki dirinya sendiri karena bisa ikut terpancing tempo Tika. Namun, dibandingkan takut dimarahi Zayden, dia lebih takut pria itu mendengar kalimat Tika mengenai bagaimana ada kemungkinan dia suka dengan Zayden!Mau ditaruh mana mukanya kalau si bos besar dengar omong kosong itu?!Namun, nasib sedang tidak berpihak pada Alisha, karena detik berikutnya Zayden berkata, “Kamu!” Dia menunjuk Alisha. “Karena kamu suka sekali sepertinya dengan saya, sini ikut ke ruangan!”Men
last updateLast Updated : 2025-03-25
Read more

Bab 20. Pertemuan Tak Terduga di Hari Pernikahan

Mendengar ucapan itu, Alisha tampak terkejut. “Hah?” Zayden menatap Alisha tajam dan berkata, “Kamu bersikeras menyembunyikan pernikahan kita dari semua orang, bahkan sampai lebih bersedia mengadakan pernikahan yang intimate. Bukannya itu karena kamu malu menjadi istriku?”Alisha mengerjapkan mata. “Bukan begitu, Zayden. Bukannya sudah kubilang kalau aku hanya tidak ingin ada rumor yang bisa mengganggu karir kita masing-masing? Pun kamu tidak peduli, tapi orang lain peduli.”Zayden langsung menyipitkan matanya, dalam sekali lihat jelas Zayden tidak sependapat. “Untuk apa aku peduli apa yang orang lain pikirkan?”“Apa kamu tidak ingat bagaimana papa dan mamamu begitu senang ketika dirimu terbukti tidak menyimpang? Kamu ingin mereka mengalami kesedihan yang sama jika ke depannya hubungan kita dipermasalahkan orang lain? Semua hanya karena latar belakangku yang tidak jelas dan juga kedudukanku yang tidak setara dengan keluargamu?”Zayden terdiam sesaat. Dia merasa wanita di depannya in
last updateLast Updated : 2025-03-26
Read more
PREV
123456
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status