Semua Bab Terjerat Gairah Suami Palsu: Bab 31 - Bab 40

67 Bab

Bab 31. Menjaga Secara Diam-diam

Lapar, perutnya pun sudah berbunyi. Satu tangannya mencengkram perutnya yang lapar dan tangan lain sibuk menyeka air mata yang tak berhenti mengalir.Harmoni masih berjalan tanpa tujuan arah. Dia seperti orang tersesat karena dia tidak memiliki tujuan sama sekali.Dia terlihat begitu menyedihkan, tidak ada yang peduli dengan dirinya. Dia merasa sendirian di dunia yang begitu luas dan dia sangat kesepian. Beberapa saat yang lalu dia menikmati hidupnya bagaikan seorang putri raja karena semua yang dia inginkan selalu dia dapatkan tapi sayangnya semua itu hanyalah kepalsuan.Daripada terus dibohongi lebih baik dia hidup seperti itu tapi rasa lapar yang dia rasakan semakin tak dapat dia tahan apalagi dia juga begitu haus. Dia tidak berani meminta, dia takut diusir. Dia juga tidak mungkin memungut semua itu dari tong sampah. Harmoni menghentikan langkah di depan restoran fast food. Air ludah diteguk, aroma makanan membuat rasa laparnya semakin menjadi saja. Pikiran jahatnya mulai terbentu
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-11
Baca selengkapnya

Bab 32. Ikutlah Pulang

Sudah beberapa hari Harmoni berada di luar. Lapar dan haus selalu harus dia tahan. Mantel yang dia dapatkan pun tidak cukup untuk mengusir rasa dingin yang begitu menusuk tulang saat malam. Aiken tidak lagi memberikan makanan dan minuman untuk Harmoni. Dia sengaja melakukannya dan dia hanya mengawasi saja walaupun sesungguhnya dia tidak tega ketika Harmoni harus kelaparan. Dia melakukan hal itu supaya Harmoni tahu kerasnya hidup. Harmoni juga harus tahu jika tidak ada yang peduli pada dirinya dan hal itu pun dia lakukan supaya Harmoni mau kembali padanya. Semakin Harmoni mengalami kesulitan, semakin Harmoni putus asa. Dengan demikian Harmoni tidak akan menolak untuk kembali. Sedikit trik licik memang harus dia lakukan untuk membawa wanita itu kembali. Harmoni berjalan di tengah gelapnya malam sambil memeluk dirinya. Udara semakin dingin saja, itu karena musim dingin sudah akan tiba. Lagi-lagi perutnya berbunyi, tenggorokannya terasa begitu kering sehingga ketika dia menelan ludahn
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-12
Baca selengkapnya

Bab 33. Tidak Seharusnya Kembali

Harmoni meringkuk di sisi mobil sambil memeluk perutnya yang lapar. Dia tidak mau memandangi Aiken dan tidak mau dekat dengan pria itu selama mereka menunggu Stuart membeli makanan. Harmoni memejamkan matanya, menahan lapar yang tak tertahankan. Dia harap Stuart cepat kembali karena lambungnya mulai terasa perih. "Makan ini lebih dulu," Aiken memberikan sebatang coklat yang dia temukan di dalam kantong jasnya. Harmoni hanya mengulurkan tangan. Dia semakin tidak bertenaga saja. Aiken membuka bungkus coklat itu terlebih dahulu sebelum memberikannya. Entah kenapa Stuart begitu lama padahal sudah hampir sepuluh menit dia pergi. Harmoni segera memakan coklat itu tapi rasanya tidak cukup sama sekali karena dia masih lapar. "Lapar!" "Tunggulah, mungkin Stuart akan kembali sebentar lagi.""Semua gara-gara kau!""Jadi kau ingin aku tipu terus menerus?""Aku benci denganmu!""Aku tahu!" Jika Stuart tidak juga kembali dalam waktu beberapa menit lagi maka dia akan menyusul. Aiken memandang
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-13
Baca selengkapnya

Bab 34. Tertangkapnya Joy

Joy terbangun ketika dia mendengar sesuatu. Sudah beberapa hari dia melarikan diri dan bersembunyi supaya dia tidak tertangkap. Dia mengetahuinya jika ada yang mengikuti dirinya dan dia tahu mereka adalah anak buah Aiken. Dia tidak boleh tertangkap karena dia tidak mau berakhir tragis. Dia juga tidak berani menghubungi Danzel untuk meminta bantuan karena dia khawatir ada yang menyadap nomor telepon miliknya.Padahal sudah berada di depan mata tapi sayangnya Harmoni tidak mau mengikutinya. Dia menyesal tidak bisa membujuk Harmoni untuk mengikuti dirinya tapi dia tidak bisa menyalahkan sebab keadaannya yang hilang ingatan. Dia harap Harmoni dapat pergi dari Aiken Smith. Dia akan berusaha menemukan Harmoni sebelum Danzel yang menemukannya terlebih dahulu.Joy sedang menyembunyikan diri di tempat padat penduduk. Dia pikir anak buah Aiken tak akan bisa menemukan dirinya di sana tapi sepertinya dia salah perhitungan. Dia meringkuk di tempat gelap, di sebuah rumah yang ditinggali oleh sep
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-14
Baca selengkapnya

Bab 35. Paksa Dia

Perkelahian mereka terhenti karena Harmoni menginjak beling tanpa sengaja. Sebuah luka lebar menganga di bawah telapak kakinya. Semua itu terjadi karena dia tak berhenti menyerang Aiken.Harmoni menjerit kesakitan ketika Aiken membersihkan lukanya dengan Alkohol. Lantai di kamar dipenuhi dengan darahnya yang mengalir tiada henti. Dia seperti mendapatkan ganjarannya padahal Aiken telah memintanya untuk tidak menyerangnya lagi dan lihatlah, dia tidak bisa menyalahkan siapapun atas luka yang dia dapatkan.“Bi- Bisakah sedikit lembut?” Pinta Harmoni karena dia tak tahan dengan rasa sakit itu.Kain yang digunakan untuk menutupi lukanya sudah berlumuran darah dan air yang digunakan untuk membersihkan lukanya sudah memerah. Obat-obatan pun berserakan di atas karena Aiken mengobati lukanya dengan terburu-buru.“Aku sedang mengobati jikamu, bukan sedang memijat kakinya. Salah dirimu sendiri yang tidak mau berhenti!”“Aku tahu, sebaiknya tidak cerewet !” ucapnya kesal.“Lihatlah, semua berp
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-15
Baca selengkapnya

Bab 36. Manfaatkan Pria itu

Aarrgghh! Teriakan Joy melengking tinggi karena Stuart sedang menyetrum tubuhnya.Joy tidak menjawab setiap pertanyaan yang dilontarkan oleh Stuart dan dia pun enggan bekerja sama karena dia tidak mau mengikuti keinginan Stuart di mana dia harus berpura-pura menjadi musuh Harmoni. Dia tahu Harmoni akan dimanfaatkan oleh mereka lagi dan dia tidak akan membiarkan hal itu terjadi."Apa kau masih tidak ingin bicara dan mengatakan padaku siapa yang telah membayar kalian berdua?""Sekalipun aku mati. Aku tidak akan mengatakan apapun padamu dan percayalah, tidak akan ada satupun pertanyaan yang kau berikan akan aku jawab!" Joy sudah kehabisan tenaga, keadaannya pun begitu lemah."Kenapa begitu banyak orang bodoh yang lebih memilih mati demi melindungi orang yang tidak seharusnya dilindungi?""Apapun yang kau katakan, hal itu tidak akan mengubah keputusanku. Jika kau memang ingin membunuh aku, maka bunuh saja. Aku bukan orang yang takut mati jadi lakukanlah!" Joy menunjukkan jika dia tidak
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-16
Baca selengkapnya

Bab 37. Sebagai Jaminan

Aiken memperhatikan mereka dari jauh. Dia akan membiarkan mereka berbicara tanpa diganggu. Dia bisa melihat jika wanita itu bisa bekerja sama dengan mereka. Harmoni terlihat sedikit linglung. Tongkat yang dia pakai dipegang dengan begitu kuat dan setelah itu dia melangkah mundur. Langkahnya terhenti, dia kembali memandangi Joy yang tidak asing. Dia mencoba menggali ingatannya. Mungkin saja dia bisa mendapatkan sedikit Ingatan setelah memandangi wanita itu cukup lama. "Harmoni, dengarkan perkataanku!" Ucap Joy. Danzel yang mencurigakan, dia harus menyelamatkan Harmoni sebelum Danzel mengetahui kebenarannya. "Katakan padaku siapa sebenarnya orang yang ingin membunuhku?""Ada yang aku pertaruhkan, Harmoni. Aku tidak bisa sembarangan memberitahu dirimu karena aku telah mengambil sumpah jadi aku tidak bisa sembarangan membeberkannya!""Jika begitu, bisakah kau sedikit memberikan aku informasi? Mungkin dengan informasi yang kau berikan, aku bisa mendapatkan sedikit Ingatanku!""Dengark
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-17
Baca selengkapnya

Bab 38. Seperti Orang Tersesat

Harmoni diam seribu bahasa saat di perjalanan kembali. Aiken sibuk berbicara dengan seseorang tapi dia memandangi Harmoni sesekali. Ada kesedihan dari raut wajahny. Dia tahu kenapa Harmoni seperti itu. Pasti berat bagi dirinya karena ingatan yang tidak ada tapi dia dipaksa untuk menghadapi banyak masalah yang sulit diterima. Memang tidak ada yang bisa dilakukan tapi melihat keadaannya itu, membuatnya tak bisa menahan perasaan iba. Tidak seharusnya perasaan itu ada, dia tidak pernah mengizinkan dirinya memiliki perasaan seperti itu tapi kali ini, dia tidak tak dapat menahannya.Harmoni temenung, dia berusaha keras mencari ingatannya yang hilang tapi petunjuk yang dia dapatkan belum juga bisa membawa ingatannya kembali. Dia seperti orang asing yang terombang-ambing di atas kapal yang tidak memiliki tujuan. "Harmoni," Aiken menyentuh tangannya. Harmoni berpaling dan tersenyum getir. Dia lah orang bodohnya karena dia masih bertahan dengan laki-laki yang telah menipu dirinya. "Apa kau
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-18
Baca selengkapnya

Bab 39. Tidak Pernah Melupakannya

Harmoni masih terlihat tidak bersemangat walaupun mereka sudah kembali ke rumah. Dia meninggalkan meja makan begitu saja saat makan malam. Dia lebih memilih berbaring di balkon kamar sambil merenung.Banyak yang dia pikirkan tapi dia tidak mengerti sama sekali. Nama kakaknya disebut berkali-kali sampai membuat dirinya sendiri bosan menyebut nama itu tapi tak ada apapun yang dia dapatkan.Air mata hampir tumpah tapi kedatangan Aiken mengejutkan dirinya. Pria itu duduk di bawah kakinya dengan sebuah kotak obat.“Apa yang kau lakukan di sini?” Aiken membuka perban yang melilit di kaki Harmoni.“Kau sendiri, apa yang kau lakukan?”“Mengobati kakimu, kau bisa melihatnya sendiri.”“Tidak perlu, Aiken. Simpan perhatianmu untuk orang lain dan kau tidak perlu menunjukkannya padaku.”“Yang ada di hadapanku saat ini hanyalah dirimu jadi yang akan aku perhatikan hanyalah dirimu!”“Kenapa?” Harmoni menutupi matanya dengan lengan. Air mata yang dia tahan sedari tadi mulai jatuh.Aiken tetap mengo
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-19
Baca selengkapnya

Bab 40. Pesan Rahasia

"Harmoni," panggilan seseorang mengejutkan Harmoni. Dia seperti baru terbangun dari tidurnya dan dia pun sangat heran karena mendapati kakaknya berada di hadapannya saat ini. "Kakak?" Dia tampak linglung, antara mimpi dan nyata. "Kenapa memandang Kakak seperti itu? Apa kau sudah tidak mengenali kakakmu sendiri?" "Bu-bukan seperti itu tapi bukankah Kakak sudah tiada? Apakah ini hanyalah sebuah mimpi?" "Ya, ini adalah mimpimu. Aku minta maaf karena tidak bisa menjadi kakak yang baik tapi aku ingin kau hidup dengan baik. Ingatlah selalu dengan pesan yang selalu aku uku ucapkan!" "Pesan apa yang Kakak ucapkan padaku?" Dia mencoba menghampiri kakaknya yang berjalan pergi. Semua terasa begitu nyata, dia tidak yakin jika dia sedang bermimpi. "Aku selalu memintamu untuk hidup dengan baik seandainya terjadi sesuatu denganku, Harmoni. Jangan pernah mencari tahu apa yang telah terjadi denganku. Ikhlaskan saja dan jangan menantang mereka. Kau harus melupakan aku dan jangan pernah men
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-20
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status