"Berikan ini pada Raja! Ingat, kau harus mengantarkannya sendiri, tidak boleh ada yang menggantikan mu. Kau paham, Arlena?" titah seorang kepala sayang dapur padanya. "Baik, Bibi," jawab Arlena sambil menelan salivanya dengan gugup."Tunggu! Sini, pakai gincu ini. Pastikan dia melihat wajahmu. Ingat, Arlne, kau di sini untuk sebuah misi. Kau harus memastikan, pagi ini, Yang Mulia melihat jelas wajahmu. Camkan itu baik-baik!" tegas kepala sayang dapur itu dengan tubuh gemetar. Mereka tidak memiliki waktu lagi, Arlena adalah satu-satunya senjata dan harapan baru klan mereka. Saat itu, fajar baru saja menyentuh langit Arathia ketika Arlena melangkah hati-hati di koridor istana. Nampan perak yang ia bawa berisi sarapan pagi untuk Raja Kael, lengkap dengan roti panggang madu dan teh herbal yang hangat. Aroma manis dan menenangkan memenuhi udara.Namun langkahnya terhenti tiba-tiba.Di hadapannya berdiri Lady Mirana, menge
Last Updated : 2025-02-06 Read more