“Sebenarnya, aku tak ingin berurusan denganmu, Emily,” ucap Mark dengan nada yang mengalir pelan, dingin seperti embun dini hari yang menusuk kulit.Ia mengepulkan asap rokoknya ke udara, membiarkannya melayang dan menari di antara cahaya lampu temaram yang menggantung lesu di langit-langit ruangan.“Namun, setelah tahu kau menikah dengan Felix… entah mengapa, tiba-tiba saja aku semakin ingin menghancurkan pria itu. Mengoyaknya, pelan-pelan, seperti serigala lapar yang menguliti mangsanya.”Mata Emily menatap tajam, seperti dua mata pisau yang diselubungi amarah dan kehancuran. Ia tahu Mark memang pernah mengaguminya—dulu, di masa yang terasa seperti bayangan mimpi yang telah pudar.Namun ia tak pernah menyangka, bara perasaan itu masih menyala—tidak lagi berupa cinta, tapi api obsesi yang membakar segala logika.“Jangan macam-macam dengan Felix, Mark,” suara Emily terdengar parau namun tajam, seperti sayatan belati tipis. “Kau tahu dia sangat kejam, bukan? Dia bisa saja membunuhmu… t
Last Updated : 2025-04-06 Read more